SELAMAT DATANG SMA NEGERI 1 GRESIK SMA NEGERI

  • Slides: 52
Download presentation
SELAMAT DATANG SMA NEGERI 1 GRESIK SMA NEGERI 1 TUBAN 13 SEPTEMBER 2019

SELAMAT DATANG SMA NEGERI 1 GRESIK SMA NEGERI 1 TUBAN 13 SEPTEMBER 2019

Pengembangan e-UKBM

Pengembangan e-UKBM

Pertumbuhan Digital

Pertumbuhan Digital

Pertumbuhan Digital

Pertumbuhan Digital

BAGAIMANA PENGKODEAN UKBM AGAR TERKOORDINIR Kode UKBM melibatkan singkatan nama mata pelajaran, nomenklatur pasangan

BAGAIMANA PENGKODEAN UKBM AGAR TERKOORDINIR Kode UKBM melibatkan singkatan nama mata pelajaran, nomenklatur pasangan KD, letak semester, kode/urutan RPP, dan urutan UKBM BIO-3. 1/4. 1/3/1 -1 BIO-3. 1/4. 1/3/1 -2 BIO-3. 1/4. 1/3/1 -3 PAIBP 1. 1/2. 1/3. 1/4. 1/3/1 -1

Pengembangan UKBM model i Program Tahunan Program Semester Alokasi waktu setiap Pasangan KD RPP:

Pengembangan UKBM model i Program Tahunan Program Semester Alokasi waktu setiap Pasangan KD RPP: rencana kegiatan tatap muka (dalam satu RPP terdiri dari satu atau lebih pertemuan) Kegiatan terstruktur Kegiatan Mandiri Pertemua n 1 Pertemua n 2 Pertemua n 3 U K B M 1 U K B M 2 U K B M 3 Pertemua nn RPP 1 RPP 2 RPP n RPP 3 Satu pasangan KD, satu RPP, satu atau lebih pertemuan, satu UKBM U K B M n

Alur Pengembangan UKBM Model II Program Tahunan Program Semester Alokasi waktu setiap Pasangan KD

Alur Pengembangan UKBM Model II Program Tahunan Program Semester Alokasi waktu setiap Pasangan KD RPP: rencana Kegiatan tatap muka (dalam satu RPP terdiri dari satu atau lebih pertemuan) Pertemuan 1 UKBM 1 Pertemuan 2 UKBM 2 Kegiatan terstruktur Pertemuan 3 UKBM 3 Kegiatan Mandiri Pertemuan n UKBM n RPP 1 Satu pasangan KD, satu RPP, satu atau lebih pertemuan, satu atau lebih UKBM

Alur Pengembangan UKBM Model III Program Tahunan Pregram semester Memetakan pasangan KD serumpun, yaitu

Alur Pengembangan UKBM Model III Program Tahunan Pregram semester Memetakan pasangan KD serumpun, yaitu yang memiliki kemiripan materi, atau antara materi satu dengan yang lain tidak dapat dipisahkan akan tetapi berada pasangan KD yang berbeda Menentukan alokasi waktu kelompok pasangan KD serumpun yang akan disusun dalam satu RPP Menyusun RPP yang memuat lebih dari satu pasangan KD menjadi beberapa pertemuan RPP: rencana Kegiatan tatap muka (dalam satu RPP terdiri dari satu atau lebih pertemuan) Kegiatan terstruktur Kegiatan Mandiri RPP 1 Pertemua n 2 Pertemua n 3 U K B M 1 U K B M 2 U K B M 3 U K B M n Pertemua nn RPP 1 RPP 2 RPP 3 RPP n Beberapa pasang KD dalam satu RPP, satu atau lebih pertemuan, satu UKBM

Alur Pengembangan UKBM Model IV Program Tahunan Pregram semester Memetakan pasangan KD serumpun, yaitu

Alur Pengembangan UKBM Model IV Program Tahunan Pregram semester Memetakan pasangan KD serumpun, yaitu yang memiliki kemiripan materi, atau antara materi satu dengan yang lain tidak dapat dipisahkan akan tetapi berada pasangan KD yang berbeda Menentukan alokasi waktu kelompok pasangan KD serumpun yang akan disusun dalam satu RPP Menyusun RPP yang memuat lebih dari satu pasangan KD menjadi beberapa pertemuan RPP: rencana Kegiatan tatap muka (dalam satu RPP terdiri dari satu atau lebih pertemuan) Kegiatan terstruktur Kegiatan Mandiri RPP 1 Pertemua n 1 UKBM 1 Pertemuan 2 UKBM 2 RPP 1 Pertemuan 3 UKBM 3 Pertemuan n UKBM n RPP 1 Beberapa pasang KD dalam satu RPP, satu atau lebih pertemuan, satu atau lebih UKBM (jumlah UKBM menyesuaikan dengan jumlah pertemuan pada RPP)

BAGAIMANA SISTEMATIKA UKBM

BAGAIMANA SISTEMATIKA UKBM

Keterkaitan rpp, btp, dan ukbm

Keterkaitan rpp, btp, dan ukbm

Strategi Mengembangkan Unit Kegiatan belajar Mandiri Analisis Kompetensi dan Pembelajaran Pasangan KD Materi IPK

Strategi Mengembangkan Unit Kegiatan belajar Mandiri Analisis Kompetensi dan Pembelajaran Pasangan KD Materi IPK Pokok/Materi Pembelajaran Penilaian RPP UKBM Penilaian/Tes Formatif

PENYUSUNAN RPP

PENYUSUNAN RPP

Sistematika RPP 1. Identitas 2. KI 3. KD dan IPK 4. Tujuan Pembelajaran 5.

Sistematika RPP 1. Identitas 2. KI 3. KD dan IPK 4. Tujuan Pembelajaran 5. Materi Pembelajaran 6. Metode 7. Media 8. Sumber 9. Langkah/Kegiatan Pembelajaran 10. Penilaian

Komponen Utama 1. Identitas 2. KI 3. KD dan IPK 4. Tujuan Pembelajaran 5.

Komponen Utama 1. Identitas 2. KI 3. KD dan IPK 4. Tujuan Pembelajaran 5. Materi Pembelajaran 6. Metode 7. Media 8. Sumber 9. Langkah/Kegiatan Pembelajaran 10. Penilaian Isi merujuk pada Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016

Komponen Utama 1. Identitas 2. KI 3. KD dan IPK 4. Tujuan Pembelajaran 5.

Komponen Utama 1. Identitas 2. KI 3. KD dan IPK 4. Tujuan Pembelajaran 5. Materi Pembelajaran 6. Metode 7. Media 8. Sumber 9. Langkah/Kegiata Pembelajaran 10. Penilaian Merujuk pada Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016

Komponen Utam. A 1. Identitas 2. KI 3. KD dan IPK 4. Tujuan Pembelajaran

Komponen Utam. A 1. Identitas 2. KI 3. KD dan IPK 4. Tujuan Pembelajaran 5. Materi Pembelajaran 6. Metode 7. Media 8. Sumber 9. Langkah/Kegiatan Pembelajaran 10. Penilaian • Disusun dengan memperhatikan dimensi proses kognitif dan dimensi pengetahuan • Dipastikan indikator utama sesuai dengan kemampuan minimal KD • Dapat dikembangkan hingga C 6

 • Dirumuskan Komponen Utama berdasarkan KD 1. Identitas 2. KI 3. KD dan

• Dirumuskan Komponen Utama berdasarkan KD 1. Identitas 2. KI 3. KD dan IPK 4. Tujuan Pembelajaran 5. Materi Pembelajaran 6. Metode 7. Media 8. Sumber 9. Langkah/Kegiatan Pembelajaran 10. Penilaian dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan (Permendikbud No. 22 Th 2016) • Telah menggambarkan tujuan pencapaian 4 C, literasi dan PPK

Komponen Utam. A 1. Identitas 2. KI 3. KD dan IPK 4. Tujuan Pembelajaran

Komponen Utam. A 1. Identitas 2. KI 3. KD dan IPK 4. Tujuan Pembelajaran 5. Materi Pembelajaran 6. Metode 7. Media 8. Sumber 9. Langkah/Kegiatan Pembelajaran 10. Penilaian • Memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi (Permen 22/2016) • Materi pembelajaran dipastikan telah termuat pada IPK

Lanjutan 1. Identitas 2. KI 3. KD dan IPK 4. Tujuan Pembelajaran 5. Materi

Lanjutan 1. Identitas 2. KI 3. KD dan IPK 4. Tujuan Pembelajaran 5. Materi Pembelajaran 6. Metode 7. Media 8. Sumber 9. Langkah/Kegiatan Pembelajaran 10. Penilaian • Materi pembelajaran tidak harus memuat ketiga atau keempat materi pembelajaran (fakta, konsep/prinsip, dan prosedur) namun tergantung dari materi pembelajarannya • Metakognitif merupakan pengetahuan tentang strategi atau tentang kekuatan dan kelemahan diri sendiri dan menggunakannya dalam mempelajari pengetahuan (Peremendikbud No. 20 Th 2016)

Lanjutan 1. Identitas 2. KI 3. KD dan IPK 4. Tujuan Pembelajaran 5. Materi

Lanjutan 1. Identitas 2. KI 3. KD dan IPK 4. Tujuan Pembelajaran 5. Materi Pembelajaran 6. Metode 7. Media 8. Sumber 9. Langkah/Kegiatan Pembelajaran 10. Penilaian • Menerapkan berbagai macam pendekatan, model, dan/atau metode pembelajaran yang mendorong HOTS, 4 C, PPK, Literasi • Jika menggunakan pendekatan saintifik tidak dimaknai 5 M sebagai urutan/prosedur mengajar namun sebagai pengalama belajar

Komponen Utam. A 1. Identitas 2. KI 3. KD dan IPK 4. Tujuan Pembelajaran

Komponen Utam. A 1. Identitas 2. KI 3. KD dan IPK 4. Tujuan Pembelajaran 5. Materi Pembelajaran 6. Metode 7. Media 8. Sumber 9. Langkah/Kegiatan Pembelajaran 10. Penilaian • Tahapan/sintaks sesuai dengan model pembelajaran yang digunakan • Dapat menerapkan pembelajaran aktif yang mendorong proses bernalar hingga siswa mampu berkreasi (C 4 sd C 6) • Mengembangkan budaya literasi • Integrasi PPK (Karakter) dalam pembelajaran • Mendorong penguatan 4 C

Arah Utama Pembelajaran �Pembelajaran abad 21, (1) literasi yaitu kemampuan mengases informasi, memahami, dan

Arah Utama Pembelajaran �Pembelajaran abad 21, (1) literasi yaitu kemampuan mengases informasi, memahami, dan menggunakan informasi secara cerdas/membuka wawasan, pengembangan budaya membaca dan menulis yang dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan ), (2) 4 C, dan (3) PPK

Komponen Utama 1. Identitas 2. KI 3. KD dan IPK 4. Tujuan Pembelajaran 5.

Komponen Utama 1. Identitas 2. KI 3. KD dan IPK 4. Tujuan Pembelajaran 5. Materi Pembelajaran 6. Metode 7. Media 8. Sumber 9. Langkah/Kegiatan Pembelajaran 10. Penilaian • Mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan • Teknik penilaian sesuai permendikbud No 23 Tahun 2016 • Dilengkapi rubrik dan pedoman penilaian • Memuat soal/penilaian HOTS

Lanjutan… 1. Identitas 2. KI 3. KD dan IPK 4. Tujuan Pembelajaran 5. Materi

Lanjutan… 1. Identitas 2. KI 3. KD dan IPK 4. Tujuan Pembelajaran 5. Materi Pembelajaran 6. Metode 7. Media 8. Sumber 9. Langkah/Kegiatan Pembelajaran 10. Penilaian • Soal yang dikembangkan minimal sesuai IPK capaian KD, bukan IPK yang ada di bawah capaian KD • IPK di bawah capaian KD digunakan untuk membantu proses belajar (menilai proses belajar/bukan hasil belajar)

Lanjutan… 1. Identitas 2. KI 3. KD dan IPK 4. Tujuan Pembelajaran 5. Materi

Lanjutan… 1. Identitas 2. KI 3. KD dan IPK 4. Tujuan Pembelajaran 5. Materi Pembelajaran 6. Metode 7. Media 8. Sumber 9. Langkah/Kegiatan Pembelajaran 10. Penilaian • Ada 3 level soal HOTS: level 1 (ingatan dan pemahaman), level 2 (aplikasi), level 3 (penalaran) • Yang dilatihkan soal HOTS level 3 (C 4 sd C 6) • Soal HOTS disusun memperhatikan pasangan KD, bukan hanya melihat KD pengetahuan saja • Jika soal benar-benar HOTS, maka pada soal tersebut tidak dapat dipisahkan antara aspek sikap, pengetahuan, dan keterampikan.

STRATEGI DAN MODEL PENGELOLAAN KELAS

STRATEGI DAN MODEL PENGELOLAAN KELAS

Model Pengelolaan Kelas Multilevel : Model Gabungan Kelompok Belajar (Combined Learning Groups) Tipe Pertama

Model Pengelolaan Kelas Multilevel : Model Gabungan Kelompok Belajar (Combined Learning Groups) Tipe Pertama 1. Posisi tempat duduk guru berada di depan sedangkan posisi duduk peserta didik berderet (deretan peserta didik KBC (warna biru), KBN (warna ungu), dan KBKC (warna merah)). 2. Guru berkeliling memberikan layanan individu yang dapat dimulai dari berbagai kelompok belajar dengan alur berikut: a. dari KBKC menuju KBN kemudian menuju KBC; b. dari KBC menuju KBN kemudian KBKC; c. dari KBN menuju KBKC kemudian menuju KBC; d. dari KBN menuju KBC kemudian menuju KBKC; e. dari KBC menuju KBKC kemudian menuju KBN; atau f. dari KBKC menuju KBC kemudian menuju KBN.

Model Pengelolaan Kelas Multilevel : Model Gabungan Kelompok Belajar (Combined Learning Groups) Tipe Kedua

Model Pengelolaan Kelas Multilevel : Model Gabungan Kelompok Belajar (Combined Learning Groups) Tipe Kedua (Model Tutor Sebaya/Peer Instruction) 1. Posisi tempat duduk guru di tengah dan peserta didik KBN di salah satu sudut kelas. 2. Posisi tempat duduk peserta didik KBC (sebagai tutor) berada di tengah-tengah KBKC (sebagai tutee) untuk melaksanakan kegiatan belajar tutor sebaya dengan kemungkinan 1 (satu) tutor 2 (dua) tutee, 1 (satu) tutor 3 (tiga) tutee, 1 (satu) tutor 4 (empat) tutee, dan seterusnya sesuai dengan jumlah tutor dan tutee di kelas. Posisi tempat duduk tutor dan tutee disesuaikan dengan kondisi kelas bahkan dapat dilaksanakan di luar kelas). 3. Guru berkeliling mengecek kegiatan tutor sebaya dan mengecek kegiatan KBN serta memberikan bimbingan sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

Model Pengelolaan Kelas Multilevel : 1. Posisi tempat duduk guru mendekati peserta didik KBKC

Model Pengelolaan Kelas Multilevel : 1. Posisi tempat duduk guru mendekati peserta didik KBKC dan KBN di sudut kiri dan kanan kelas (depan atau belakang), sebagian peserta didik KBN duduk bersama KBC yang berada di sudut-sudut kelas 2. Guru berkeliling memberikan layanan utama kepada KBKC dan peserta didik lain sesuai kebutuhan. Model Gabungan Kelompok Belajar (Combined Learning Groups) Tipe Ketiga

Model Pengelolaan Kelas Multilevel : 1. Posisi tempat duduk guru mendekati peserta didik KBKC

Model Pengelolaan Kelas Multilevel : 1. Posisi tempat duduk guru mendekati peserta didik KBKC di salah satu sudut kelas (depan atau belakang). 2. Posisi tempat duduk KBC berada di sudut-sudut kelas sedangkan KBN berada di tengah. 3. Guru berkeliling memberikan layanan utama kepada KBKC dan peserta didik lain sesuai kebutuhan. Gabungan Kelompok Belajar (Combined Learning Groups) Tipe Keempat

Model Pengelolaan Kelas Multilevel : 1. Posisi tempat duduk guru di tengah mendekati KBKC

Model Pengelolaan Kelas Multilevel : 1. Posisi tempat duduk guru di tengah mendekati KBKC dan KBN berada di tengah. 2. Posisi tempat duduk KBC tersebar di sudut-sudut kelas (mengelilingi KBKC dan KBN). Gabungan Kelompok Belajar (Combined Learning Groups) Tipe Kelima

“Layanan Khusus” Pada tiap akhir semester satuan pendidikan dapat mengelola layanan khusus untuk peserta

“Layanan Khusus” Pada tiap akhir semester satuan pendidikan dapat mengelola layanan khusus untuk peserta didik yang diprediksi sangat lambat di setiap mata pelajaran, misalnya pada mapel Biologi di semester 1 terdapat 10 UKBM, namun peserta didik tersebut hanya menguasai 6 UKBM. Satuan pendidikan diharapkan menetapkan mekanisme dan kriteria layanan khusus agar peserta didik mampu menguasai misalnya minimal 70% dari jumlah UKBM mata pelajaran tertentu yang harus dipelajari pada semester 1. Mekanisme layanan khusus itu dimasukkan di panduan akademik agar peserta didik dan orangtua mengetahuinya.

Pembelajaran dan Penyampaian Hasil Belajar : Alur Proses dan Hasil Belajar Peserta Didik

Pembelajaran dan Penyampaian Hasil Belajar : Alur Proses dan Hasil Belajar Peserta Didik

Perangkat Pengelolaan Kelas Multilevel : Kebutuhan “Perangkat” Pembelajaran

Perangkat Pengelolaan Kelas Multilevel : Kebutuhan “Perangkat” Pembelajaran

Tabel Prediksi Permasalahan dan Alternatif Solusi Implementasi UKBM No. Aspek Masalah Alternatif Solusi 1

Tabel Prediksi Permasalahan dan Alternatif Solusi Implementasi UKBM No. Aspek Masalah Alternatif Solusi 1 Peserta didik kurang dalam penguasaan materi, lebih terfokus pada mengejar target selesai mengerjakan UKBM. - Penyempurnaan Struktur UKBM. Guru memberi penguatan setiap selesai satu UKBM sebelum pelaksanaan tes formatif. - 2 Peserta didik belum siap memepergunakan UKBM dengan pola belajarnya secara mandiri. Sebagian besar peserta didik membutuhkan penjelasan atau lebih suka dijelaskan secara klasikal oleh ibu/bapak guru. Memperbanyak sumber belajar. Perlu apersepsi dari guru yang mampu menjembatani semua kelompok belajar di kelas tersebut. Peserta didik lebih sering merasa bosan dengan rutinitas mengerjakan UKBM yang cenderung berpola sama pada seluruh mata pelajaran. Kecenderungan solidaritas peserta didik yang selalu tidak siap dalam menyelesaikan UKBM dan menunggu teman lain untuk mengikuti tes formatif. Proses untuk mewujudkan pembelajaran berbasis keterampilan abad ke-21 yang meliputi 4 C (kolaboratif, kreatif, komunikasi, kritis) tidak tampak dalam pembelajaran. - Guru melakukanice breaking. Penyempurnaan UKBM berbasis elektronik. - Meningkatkan peran guru pengampu, PA, dan BK untuk lebih memotivasi peserta didik. - Penyempurnaan UKBM agar peserta didik dapat mempergunakannya secara berkeompok (tidak selelau bersifat individu). 3 4 5 Peserta Didik

Tabel Prediksi Permasalahan dan Alternatif Solusi Implementasi UKBM No. Aspek Masalah Guru kesulitan membagi

Tabel Prediksi Permasalahan dan Alternatif Solusi Implementasi UKBM No. Aspek Masalah Guru kesulitan membagi perhatian kepada semua peserta didik di kelas, sebagian peserta didik bermalas-malasan menunggu. 6 Alternatif Solusi - 7 8 9 10 11 Pendidik Dibutuhkan guru yang mempunyai kemampuan pedagogik dan profesional tinggi dalam merancang dan melaksanakan proses belajar mengajar. Rendahnya frekuensi dan kualitas koordinasi antara guru, PA, dan guru BK tentang ketuntasan tiap UKBM dari peserta didik - Konsep layanan pembelajaran cenderung meninggalkan standar proses. Pada pembelajaran KI-4 ditemukan kesulitan untuk menyajikan hasil belajar peserta didik dalam bentuk presentasi (dapat mengganggu kelompok lain, guru kurang fokus) Tuntutan administrasi lebih banyak dan rumit sehingga melemahkan perhatian guru terhadap penguatan pendidikan karakter untuk peserta didik. - - Penataan jadwal yang lebih fleksibel agar energi guru lebih fokus pada pembelajaran. Meningkatkan pemahaman pengelolaan kelas dalam bentuk sapaan, sorot mata dan sentuhan. Kehadiran guru di kelas dalam kelompok kecil dan individu. Penguatan kompetensi pedagogik dan profesional guru. Meningkatkan koordinasi antara guru, PA, dan BK Mengintesifkan pemanfataan jurnal kendali PA dan BK. Penyempurnaan struktur UKBM - Guru merancang pembelajaran dengan menggunakan UKBM yang bisa dilaksanakan secara klasikal tanpa prasyarat. - Perlu evaluasi secara periodik terhadap kinerja guru pengampu, PA, dan BK.

Tabel Prediksi Permasalahan dan Alternatif Solusi Implementasi UKBM No. Aspek 1 Satuan Pendidikan 2

Tabel Prediksi Permasalahan dan Alternatif Solusi Implementasi UKBM No. Aspek 1 Satuan Pendidikan 2 Masalah Alternatif Solusi Jika sampai dengan semester 2 tidak ada peserta didik yang mampu menyelesaikan lebih banyak UKBM, diprediksi tidak ada peserta didik yang dapat menyelesaikan studinya kurang dari tiga tahun. Hal ini bisa menimbulkan pertanyaan yang menyangsikan kelebihan SKS dibandingkan sistem Paket. Perlu evaluasi secara periodik. Pengadaan UKBM cetak memerlukan biaya yang tidak sedikit. Pengembangan e-UKBM.

Jurnal Guru Mata Pelajaran dan Jurnal Peserta Didik

Jurnal Guru Mata Pelajaran dan Jurnal Peserta Didik

Jurnal Guru Mata Pelajaran dan Jurnal Peserta Didik

Jurnal Guru Mata Pelajaran dan Jurnal Peserta Didik

Tindak Hasil Penilaian oleh Guru Mata Pelajaran, PA, dan BK

Tindak Hasil Penilaian oleh Guru Mata Pelajaran, PA, dan BK

Tindak Hasil Penilaian oleh Guru Mata Pelajaran, PA, dan BK

Tindak Hasil Penilaian oleh Guru Mata Pelajaran, PA, dan BK

Tindak Hasil Penilaian oleh Guru Mata Pelajaran, PA, dan BK

Tindak Hasil Penilaian oleh Guru Mata Pelajaran, PA, dan BK

Buku Nilai. . .

Buku Nilai. . .

TINDAKLANJUT PAPARAN SKS �MEMASTIKAN KEMBALI PEMAHAMAN TENTANG SKS VERSI 2017 �REFLEKSI DIRI TERHADAP PELAKSANAAN

TINDAKLANJUT PAPARAN SKS �MEMASTIKAN KEMBALI PEMAHAMAN TENTANG SKS VERSI 2017 �REFLEKSI DIRI TERHADAP PELAKSANAAN SKS VERSI 2017 DI SEKOLAH MASING-MASING �MENYAMPAIKAN KENDALA DAN ALTERNATIF SOLUSI SELAMA SATU SEMESTER BAGI YANG SUDAH MELAKSANAKAN �MERENCANAKAN PERBAIKAN PELAKSANAKAN SKS VERSI 2017

USULAN DAN REKOMENDASI NO JENIS USULAN TERKAIT DENGAN…. BENTUK USULAN 1 Regulasi GTK 1.

USULAN DAN REKOMENDASI NO JENIS USULAN TERKAIT DENGAN…. BENTUK USULAN 1 Regulasi GTK 1. Pengelolaan Tendik seperti pada SLB (memberikan layanan personal) sehingga isi rombel tidak sama dengan ketentuan sekolah reguler (berapapun jumlah siswa dalam rombel tersebut tetap diakui di sistem Dapodik) 2. Pengakuan team teaching pada pembelajaran dengan SKS 3. …………………. . 2 DAPODIK 1. Membantu koordinasi dengan GTK untuk mendapatkan regulasi SKS (pengakuan rombel pada lintas minat, pengakuan team teaching, 2. Mensinkronkan rombel SKS, pelabelan peserta didik (tingkat awal, tingkat menengah, dan tingakt lanjut untuk PDUN 3. ……………………. . 3 KURIKULUM 1. Pembelajaran 2. Penilaian 4 Keberlanjutan SKS sejak dari jenjang SMP hingga PT Sinkronisasi dan tindaklanjut ke jenjang study berikutnya, SMP/MTs ke SMA/SMK/MAK, dan SMA/SMK/MAK ke PT 5 Dll ……………. .

Ketersediaan dokumen yang mengatur penyelenggaraan SKS bermutu sesuai dengan aturan yang ditetapkan � Pedoman

Ketersediaan dokumen yang mengatur penyelenggaraan SKS bermutu sesuai dengan aturan yang ditetapkan � Pedoman standar mutu layanan SKS yang berlaku di SMA yang bersangkutan. � Standar Operasional Prosedur (SOP) penyelenggaraan SKS. � SK Tim Pengembang Kurikulum (TPK) disertai jabaran tugas pokok dan fungsi. � KTSP yang memuat 4 prinsip dan 7 ketentuan pokok penyelenggaraan SKS sebagaimana dimaksudkan pada Permendikbud Nomor 158 Tahun 2014 dan Pedoman Penyelenggaraan SKS (2017). � RKAS yang memuat anggaran untuk mendukung penyelenggaraan SKS. � Struktur organisasi sekolah pendukung penyelenggaraan SKS. � Program kerja Pembimbing Akademik (PA) dan Bimbingan Konseling (BK). � Tata laksana sistem administrasi penyelenggaraan SKS, termasuk rancangan administrasi penyelenggaraan SKS. � Unit Kegiatan Belajar Mandiri (UKBM) yang telah divalidasi (sekolah dapat memvalidasi menggunakan lembar validasi terlampir).

Ketersediaan bukti layanan SKS bermutu � � � � Data supervisi oleh KS atau

Ketersediaan bukti layanan SKS bermutu � � � � Data supervisi oleh KS atau Pengawas yang memberikan informasi tentang layanan individu kepada kelompok belajar cepat, normal, dan kurang cepat dengan menggunakan UKBM. Data hasil PKG dan PKKS SMA penyelenggaraan SKS. Data pelaksanaan dan laporan hasil rancangan administrasi penyelenggaraan SKS Data PA yang membuat bukti dilaksnakannya: bimbingan kepada peserta didik dalam satu rombongan belajar, perkembangan prestasi peserta didik, pengisian KRS, pemilihan peminatan, pembagian rapor, dan/atau konsultasi akademik, pengarahan dan pelaksanaan pendalaman minat jika sekolah telah menjalin kerjasama dengan PT, pertimbangan peserta didik dalam pengambilan UKBM selanjutnya, pengolahan penilaian sikap berdasarkan hasil penilaian oleh guru mata pelajaran PPKn dan PABP dan guru mapel, hasil komunikasi dan kerjasama dengan orangtua, BK, dan guru mapel, layanan konsultasi akademik tiap semester Data kegiatan berkaitan dengan operasional e-rapor SKS Jurnal kegiatan guru mapel, PA, dan BK Laporan hasil layanan SKS baik akademik maumpun non akademik (rapor SKS)

TERIMA KASIH

TERIMA KASIH