SELAMAT DATANG PELAJARAN PEND AGAMA ISLAM SEMESTER 2

  • Slides: 59
Download presentation
SELAMAT DATANG PELAJARAN PEND. AGAMA ISLAM SEMESTER 2

SELAMAT DATANG PELAJARAN PEND. AGAMA ISLAM SEMESTER 2

BAB 1 HUKUM BACAAN MAD DAN WAQAF • Secara harfiah, “mad” mempunyai arti panjang,

BAB 1 HUKUM BACAAN MAD DAN WAQAF • Secara harfiah, “mad” mempunyai arti panjang, sehingga bacaan mad adalah bacaan panjang dalam Al Quran. • Bacaan mad dibagi menjadi dua, yakni mad thabi’i (mad asli) dan mad far’i (cabang/turunan).

1. Mad Asli / Mad Thabi’i • Disebut mad thabi’i (mad asli) apabila terdapat

1. Mad Asli / Mad Thabi’i • Disebut mad thabi’i (mad asli) apabila terdapat harakat fathah diikuti alif ( ﺍ ) kasrah diikuti ya’ sukun ( ﻱ ) dan dhammah diikuti waw sukun ( ﻭ ) • Panjang bacaan Mad tersebut adalah 1 alif atau 2 harokat. Pada umumnya bacaan Mad itu ada 2 macam, yaitu : 1. Mad Thabi’i, yaitu Mad asli, dibaca panjang karena huruf Mad, seperti contoh tiga diatas. 2. Mad Far’i, artinya cabang atau bagian yaitu selain Mad asli.

2. Mad Far’i/Mad Cabang • Mad far’i merupakan cabang atau turunan dari mad asli

2. Mad Far’i/Mad Cabang • Mad far’i merupakan cabang atau turunan dari mad asli (mad thabi’i), • Dalam bagian ini akan dibahas lima macam mad far’i, yaitu : 1) Mad wajib muttasil 2) Mad jaiz munfasil 3) Mad aridl 4) Mad badal 5) Mad lazim

1. Mad Wajib Muttasil • Disebut mad wajib muttasil apabila terdapat mad thabi’i diikuti

1. Mad Wajib Muttasil • Disebut mad wajib muttasil apabila terdapat mad thabi’i diikuti hamzah dalam satu lafaz. • Cara membacanya adalah wajib dibaca panjang 3 alif ( 6 harakat) • Contoh Mad Thabi’i diikuti ﺀ : (lihat QS. Al Maidah : 2, Al Fajr: 23, Ar Ra'd: 21)

2. Mad Jaiz Munfasil • Disebut jaiz munfasil apabila terdapat mad thabi’i diikuti hamzah

2. Mad Jaiz Munfasil • Disebut jaiz munfasil apabila terdapat mad thabi’i diikuti hamzah ( ﺀ ) namun dalam lafaz yang berbeda. • Cara membacanya adalah dibaca panjang 1 alif ( 2 harakat), 2 alif (4 harakat), atau 2, 5 alif (5 harakat) • Perhatikan contoh berikut, dan simaklah secara seksama bagaimana cara membaca yang dicontohkan dalam QS. Al Anfal: 72, Al. Qaf: 5, Fussilat: 39)

3. Mad Aridl • Disebut mad aridl apabila terdapat mad thabi’i diikuti waqaf, atau

3. Mad Aridl • Disebut mad aridl apabila terdapat mad thabi’i diikuti waqaf, atau terdapat mad thabi’i di akhir waqaf. • Cara membacanya adalah dibaca panjang 1 alif ( 2 harakat), atau 2 alif (4 harakat), atau 3 alif (6 harakat) • Perhatikan contoh berikut, dan simaklah secara seksama bagaimana cara membaca yang dicontohkan dalam QS. Al Fatihah : 5, An Nas : 1)

4. Mad Badal • Kata badal berarti pengganti, karena terdapat dua huruf hamzah di

4. Mad Badal • Kata badal berarti pengganti, karena terdapat dua huruf hamzah di awal lafaz, hamzah yang pertama berharakat hidup dan hamzah berikutnya berharakat sukun. Untuk meringankan bacaan, maka huruf hamzah yang kedua diganti dengan alif, ya’, atau wawu. 1. Jika hamzah pertama berharakat fathah, maka hamzah yang kedua diganti alif 2. Jika hamzah pertama berharakat kasrah, maka hamzah yang kedua diganti ya’ 3. Jika hamzah pertama berharakat dhammah, maka hamzah yang kedua diganti waw • Dengan demikian dapat dikatakan pula bahwa, disebut mad badal apabila terdapat hamzah yang diikuti mad thabi’i. • Cara membacanya adalah dibaca panjang 1 alif seperti mad thabi’i. Perhatikan contoh berikut, dan simaklah secara seksama bagaimana cara membaca yang dicontohkan dalam QS. Al Bayyinah : 7, Ali Imran : 173, Al Muddatsir : 31)

5. Mad Lazim • Disebut mad lazim apabila terdapat mad thabi’i diikuti sukun atau

5. Mad Lazim • Disebut mad lazim apabila terdapat mad thabi’i diikuti sukun atau tasydid, mad lazim dibagi menjadi 4 yaitu : 1) Mad lazim harfi musaqqal (mad lazim setingkat huruf yang berat), Terdapat pada fawatihussuwar (huruf-huruf pembuka surat) yang diikuti tasydid. • Adapun huruf-huruf pembuka surat yang mengandung bacaan mad lazim adalah huruf : ﻥ ﻕ ﺹ ﻉ ﺱ ﻝ ﻙ ﻡ Contoh ﺍﻟﻢ Cara membaca huruf lam yaitu dibaca panjang 3 alif (6 harakat), disebut berat (musaqqal) karena diikuti tasydid pada bacaan berikutnya. 2) Mad lazim harfi mukhaffaf (mad lazim setingkat huruf yang ringan), Terdapat pada fawatihussuwar (huruf-huruf pembuka surat) yang meliputi huruf sebagai berikut : ﻥ ﻕ ﺹ ﻉ ﺱ ﻝ ﻙ ﻡ Contoh ﻕ , ﻥ , ﻳﺲ • Bila diamati sekilas dalam tulisan memang tidak terdapat harakat sukun dalam contoh-contoh di atas. Namun bila kamu simak bacaannya, maka terdapat bacaan huruf mati (sukun).

. 3) Mad lazim kilmi musaqqal (mad lazim setingkat kalimah/lafaz yang berat) • Disebutmad

. 3) Mad lazim kilmi musaqqal (mad lazim setingkat kalimah/lafaz yang berat) • Disebutmad azim kilmi musaqqal apabila terdapat mad thabi’i diikuti huruf yang bertasydid. Contoh dalam QS. Al Fatihah ayat 7 • Catatan : Manfaat lain ketika memahami konsep mad lazim harfi musaqqal dan mukhaffaf saat membaca fawatihussuwar (huruf pembuka ayat) adalah kita dapat mengetahui seberapa panjangnya walaupun tanpa bantuan harakat. Berlatihlah membaca fawatihussuwar tanpa harakat berikut ini ﻃﻪ - ﻥ - ﻛﻬﻴﻌﺺ - ﺣﻢ - ﻳﺲ • Cara membacanya dibaca panjang 3 alif (6 harakat), dikatakan berat (musaqqal) karena menghadapi tasydid. 4) Mad lazim kilmi mukhaffaf (mad lazim lafaz yang ringan) • Disebutmad azim kilmi musaqqal apabila terdapat mad thabi’i diikuti huruf yang berharakat sukun. Contoh dalam QS. Yunus 51 • Cara membacanya dibaca panjang 3 alif (6 harakat), dikatakan ringan (mukhaffaf) karena tidak menghadapi tasydid.

HUKUM BACAAN WAQAF • Menurut bahasa waqaf artinya berhenti / menahan. • Menurut istilah

HUKUM BACAAN WAQAF • Menurut bahasa waqaf artinya berhenti / menahan. • Menurut istilah ilmu tajwid, pengertian waqaf adalah memutuskan suara di akhir kata untuk bernafas sejenak dengan niat meneruskan bacaan selanjutnya. • Waqaf dibedakan menjadi 5 macam, Perhatikan skema berikut ini :

1. Waqaf lazim • Waqaf lazim berarti harus berhenti. Sehingga ketika membaca Al Qur’an

1. Waqaf lazim • Waqaf lazim berarti harus berhenti. Sehingga ketika membaca Al Qur’an kemudian menemukan waqaf lazim, itu artinya pada tempat yang terdapat tanda waqaf lazim tersebut harus berhenti (waqaf) untuk mengambil nafas, baru kemudian melanjutkan bacaan. • Waqaf lazim ini disebut juga dengan waqaf taam (waqaf sempurna)

2. Waqaf jaiz • Ketika membaca Al Qur’an menemukan tanda waqaf jaiz, maka boleh

2. Waqaf jaiz • Ketika membaca Al Qur’an menemukan tanda waqaf jaiz, maka boleh berhenti (waqaf) atau meneruskan bacaan (washal). Namun, ada yang diutamakan waqaf (berhenti) dan ada yang lebih diutamakan untuk washal (terus). Oleh karena itu, waqaf jaiz ini sendiri dibagi menjadi 3 macam yaitu : 1. Jaiz Kafi • Ketika pembaca Al Quran menemukan waqaf ini maka boleh waqaf dan boleh washal, namun lebih diutamakan untuk waqaf. Tandanya waqafnya adalah ﺇ ﺕ ﻭ ﻭ ﺇﻥ ﻣﺎ ﻟﻴﻚ ﺍ ﻻ 2. Jaiz Tasawi • Ketika pembaca Al Quran menemukan waqaf ini maka Jaiz tasawi maka boleh waqaf maupun washal, keduanya hukumnya sama, tidak ada yang lebih utama. Tanda waqafnya adalah ﻭﺍﺗﻮﺍ ﺍﻧﺴآ ﺻﺪﺍ ﻩ ﻧﺓ 3. Jaiz Hasan • Ketika pembaca Al Quran menemukan waqaf ini maka boleh waqaf maupun washal, tetapi membaca washal lebih utama. Tanda waqafnya adalah

3. Waqaf muroqobah • Apabila pembaca Al Qur’an menemukan tanda waqaf muraqabah, itu artinya

3. Waqaf muroqobah • Apabila pembaca Al Qur’an menemukan tanda waqaf muraqabah, itu artinya harus berhenti pada salah satu tanda waqafnya. • Waqaf muraqabah ini disebut juga dengan waqaf ta’anuq. • Tanda waqafnya adalah (titik tiga yang terletak pada dua tempat) ﺫﻟﻚ ﺍﻛﺘﺎ ﻻ ﺭﻳﺐ ﻓﻴﻪ ﻫﺪﻯ ﻟﻣﺘﻘﻴﻦ

4. Waqaf mamnu’ • Waqaf mamnu’ maksudnya dilarang berhenti pada tempat yang terdapat tanda

4. Waqaf mamnu’ • Waqaf mamnu’ maksudnya dilarang berhenti pada tempat yang terdapat tanda waqaf ini. • Pada tempat tersebut dilarang berhenti karena masih terdapat keterkaitan makna antara kalimat yang dibaca dengan kalimat berikutnya, sehingga terjadi perubahan makna apabila terputus dalam membacanya. • Tanda waqafnya adalah • ﻗﻻ ﺃﺑ ﺃﻪ ﻭآ ﻛ ﻗﺪ ﻟ ﺫﺍ ﻭﻣ ﺃﻨﺎﻣﻦ ﺍﻣﻬﺖ ﺩﻳﻦ

SAKTAH / SAKTAT • Saktah/saktat ialah diam sejenak, biar putus dan pisah suaranya, dengan

SAKTAH / SAKTAT • Saktah/saktat ialah diam sejenak, biar putus dan pisah suaranya, dengan tanpa berganti nafas (berhenti sejenak sekitar dua harokat dan tidak bernafas). Di dalam Al Qur’an ada empat tempat yang harus di baca saktah, yaitu : • – Surat Al Muthofifin ayat 13 – Surat Al Qiyamah ayat 27 – Surat Yasin ayat 52 – Surat Al Kahfi ayat 1

5. Saktah • Apabila pembaca Al Qur’an mendapati tanda waqaf saktah ini, maka dia

5. Saktah • Apabila pembaca Al Qur’an mendapati tanda waqaf saktah ini, maka dia harus behenti sejenak, tetapi jangan mengambil nafas. • Tanda waqafnya adalah ﺱ atau ﺳﻜﺘﻪ

TANDA-TANDA WAQAF Waqaf lazim (harus berhenti) Waqaf Muthlaq (lebih baik berhenti) Waqaf Jaiz (boleh

TANDA-TANDA WAQAF Waqaf lazim (harus berhenti) Waqaf Muthlaq (lebih baik berhenti) Waqaf Jaiz (boleh berhenti, boleh terus) Waqaf Mujawwaz (boleh berhenti, terus lebih utama) • Waqaf Murokh-khosh (boleh waqaf/berhenti, karena waqaf berikutnya terlalu jauh, terus lebih utama) • Waqaf Mustahab (lebih baik waqaf) • •

. • La Waqfa fihi (bukan tempat waqaf), jika di akhir ayat sebaiknya berhenti.

. • La Waqfa fihi (bukan tempat waqaf), jika di akhir ayat sebaiknya berhenti. • Al Waslu Aula (dibaca terus lebih utama) • Waqaf Mu’anaqoh (boleh waqaf disalah satu tanda tersebut) • Waqaf Sima’ie yaitu tempat waqaf nabi, waqaf ghuffron dan waqaf Munzal (waqaf jibril, Sangat baik sekali jika waqaf/berhenti. • Kadzalik (sama tanda waqaf sebelumnya) • Al Waqfu Aula (berhenti lebih utama • Qila Fihil Waqfu (ada yang mengatakan boleh waqaf, dibaca terus lebih utama). • Ruku’ (tanda pembagian berhenti setiap hari untuk orang yang ingin menghafal Al Qur’an dalam jangka 2 tahun.

BAB II IMAN KEPADA RASUL ALLAH SAW • Rasul ( ) artinya utusan. Jadi,

BAB II IMAN KEPADA RASUL ALLAH SAW • Rasul ( ) artinya utusan. Jadi, Rasul Allah berarti utusan Allah. • Beriman kepada Rasul Allah maksudnya meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah telah mengangkat manusia yang dipilih-Nya untuk menjadi utusan yang wajib melaksanakan menyampaikan wahyu kepada umat manusia.

Bagi umat Islam, beriman kepada Rasul Allah hukumnya wajib dan menjadi rukun iman ke

Bagi umat Islam, beriman kepada Rasul Allah hukumnya wajib dan menjadi rukun iman ke empat dari rukun iman yang enam. • Sebagaimana di samping, di antara sekian juta manusia sepanjang jaman, Allah SWT telah memilih dan menjadikan tidak kurang dari 124. 000 Nabi, dan dari jumlah tersebut Allah memilih 313 nabi menjadi Rasul. • Namun bagi umat Islam hanya 25 Nabi dan Rasul yang wajib diimani, dan dari 25 rasul tersebut Allah SWT memberikan gelar Rasul Ulul Azmi kepada 5 rasul

Sifat Wajib Rasul 1. Siddiq (selalu benar) >< Kizib (dusta) 2. Amanah (dapat dipercaya)

Sifat Wajib Rasul 1. Siddiq (selalu benar) >< Kizib (dusta) 2. Amanah (dapat dipercaya) >< Khianat (tidak dapat dipercaya) 3. Tablig (selalu menyampaikan wahyu) >< Kitman (menyembunyikan wahyu) 4. Fathonah (cerdas) >< Baladah (bodoh)

Adapun tugas dari para rasul, yaitu : 1. Sebagai pembawa ajaran yang benar 2.

Adapun tugas dari para rasul, yaitu : 1. Sebagai pembawa ajaran yang benar 2. Menjelaskan tentang cara menyembah kepada Allah dengan cara yang benar. 3. Sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan 4. Membina akhlak (budi pekerti) yang mulia

Rasul Ulul Azmi • Rasul Ulul Azmi merupakan gelar yang diberikan Allah SWT kepada

Rasul Ulul Azmi • Rasul Ulul Azmi merupakan gelar yang diberikan Allah SWT kepada para rasul yang mempunyai kesabaran, kegigihan, dan keuletan yang luar biasa dalam membimbing, membina, dan mengajak kaumnya untuk taat kepada Allah SWT walupun cobaan dan rintangannya begitu besar. • Para rasul yang mendapat gelar ulul azmi tersebut adalah : 1. Nabi Nuh a. s. 2. Nabi Ibrahim a. s. 3. Nabi Musa a. s. 4. Nabi Isa a. s. 5. Nabi Muhammad s. a. w

Fungsi Beriman Kepada Rasul 1. Meneladani kehidupan para rasul yang taat kepada Allah SWT,

Fungsi Beriman Kepada Rasul 1. Meneladani kehidupan para rasul yang taat kepada Allah SWT, penuh kesabaran, tabah, gigih, ulet, dan berakhlak mulia. • Artinya : ” Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. ". (QS. Ahzab: 21). 2. Mengetahui dan memahami antara yang kebenaran dan kebatilan, antara jalan lurus dan jalan yang sesat. 3. Dapat mencontoh cara mengenal dan menyembah Allah dengan cara yang benar. 4. Dapat memahami kehidupan umat-umat terdahulu, bahwa manusia yang ingkar akan mendapatkan azab dari Allah SWT dan umat yang taat akan mendapatkan ketenangan dan karunia.

BAB III ADAB MAKAN DAN MINUM • Tata Krama Sebelum Makan dan Minum 1.

BAB III ADAB MAKAN DAN MINUM • Tata Krama Sebelum Makan dan Minum 1. Mencuci tangan sebelum makan. “. . . ketika hendak makan beliau mencuci kedua tangannya” (HR Nasai) 2. Duduk dengan baik. “Sesungguhnya Nabi saw melarang seorang laki-laki minum sambil berdiri”. (HR Muslim) 3. Berdoa sebelum makan atau minum. Bila lupa berdoa dan membaca Basmalah di awal, maka bacalah Bismillahi awwalu wa akhirahu.

Tata Krama Pada Saat Makan 1. Jangan sekali-kali mencela makanan. “Rasulullah s. a. w

Tata Krama Pada Saat Makan 1. Jangan sekali-kali mencela makanan. “Rasulullah s. a. w tidak pernah mencela makanan satu kalipun. . . ” (HR Bukhari, Muslim) 2. Jangan makan dengan terburu-buru. Diriwayatkan dari Ibnu Umar Nabi bersabda: . . . Janganlah kamu terburu-buru, lakukan shalat setelah kamu selesai makan. 3. Makan dan minum dengan menggunakan tangan kanan. “. . . Ketika kamu makan lakukan dengan tangan kanan, ketika minum juga dengan tangan kanan. Karena sesungguhnya syaitan makan dan minum dengan tangan kirinya ( HR Muslim) 4. Menyantap makanan yang paling dekat. “. . . Bacalah Basmalah, makanlah dengan tangan kanan dahulukan dengan makanan yang terdekat denganmu” ( HR Bukhari. Muslim) 5. Menghabiskan makanan, jangan ada yang tersisa, karena kita tidak mengerti bagian mana yang mengandung berkah. 6. Tidak langsung menghabiskan minuman dalam jumlah tertentu Nabi memberi contoh : bahwa apabila minum satu gelas, hendaklah dua atau tiga kali, mulailah dengan bacaan basmalah dan akhiri dengan hamdalah. 7. Tidak meniup makanan dan minuman karena panas. Bila seseorang meminuman yang panas, janganlah ditiup dan tunggulah hingga dingin, karena tiupan itu membawa racun.

Tata Krama Sesudah Makan 1. Membersihkan tangan dan mulut setelah makan. Diriwayatkan daripada Ibnu

Tata Krama Sesudah Makan 1. Membersihkan tangan dan mulut setelah makan. Diriwayatkan daripada Ibnu Abbas r. a : Rasulullah s. a. w bersabda: Apabila seseorang di antara kamu memakanan, maka bersihkanlah sisa makanan yang ada di tangan dengan mulut lalu cucilah atau menyuruh orang membersihkannya. ” (HR Bukhari dan Muslim) 2. Berdoa setelah makan atau minum. Dalam doa tersebut mengandung maksud kita bersyukur memuji Allah SWT karena telah menyelesaikan makan dan minum.

BAB IV SIFAT DENDAM DAN MUNAFIK • Dendam adalah perasaan marah pada diri seseorang

BAB IV SIFAT DENDAM DAN MUNAFIK • Dendam adalah perasaan marah pada diri seseorang yang tersimpan karena tidak mau memaafkan orang yang dianggap bersalah pada dirinya dengan menunggu kesempatan untuk membalasnya (sifat ingin membalas perbuatan seseorang). • Sifat pemdendam ini tumbuh dan berkembang dari sifat marah atau sifat kurang puas melihat segala hal yang terjadi, merasa tersaingi, atau dikecewakan oleh seseorang.

Ciri-ciri orang pendendam 1. tidak senang melihat orang yang berbuat salah padanya 2, merasa

Ciri-ciri orang pendendam 1. tidak senang melihat orang yang berbuat salah padanya 2, merasa senang bila orang yang berbuat salah kepadanya tersebut menderita 3. selalu membalas kesalahan orang lain dengan cara yang berlebihan 4. suka membicarakan kejelekan orang yang pernah berbuat buruk padanya. 5. membuat fitnah dan dihembuskan kepada orang yang berbuat buruk padanya 6, membuka rahasia orang yang berbuat buruk padanya

Akibat Negatif Pendendam A. Bagi diri sendiri 1). Hidupnya tidak penah merasa tenang 2).

Akibat Negatif Pendendam A. Bagi diri sendiri 1). Hidupnya tidak penah merasa tenang 2). Kehidupanya tersiksa oleh perasaan sendiri 3). Mudah terserang penyakit tekanan darah tinggi dan jantung 4). Banyak dibenci orang B. Bagi orang lain 1). Kehidupan orang lain terasa kurang nyaman 2). Terkurangi haknya untuk bersahabat dengan siapapun 3). Dapat mengundang sifat permusuhan orang lain

Terapi Sifat Pendendam 1. Membiasakan diri bersikap sabar dan menahan marah 2. Membiasakan diri

Terapi Sifat Pendendam 1. Membiasakan diri bersikap sabar dan menahan marah 2. Membiasakan diri sendiri menjadi pemaaf 3. Memupuk perasaan ikhlas dan berlapang dada 4. Suka bersilatrahmi dengan siapapun, karena dengan bersilaturahmi dapat memperpanjang usia dan mendekatkan

B. Munafik • Munafik adalah seseorang yang menampakan sesuatu yang bertentangan dengan apa yang

B. Munafik • Munafik adalah seseorang yang menampakan sesuatu yang bertentangan dengan apa yang terkandung di dalam hati (lain di mulut lain di hati). • Perbuatan orang munafik disebut nifaq. Seseorang yang bersifat munafik berarti memiliki bentuk pribadi yang mendua. • Munafik adalah contoh manusia yang berperilaku tercela, termasuk jenis akhlak madmumah. • Kebalikan dari sifat munafik adalah sifat istiqamah, yaitu sifat konsisten atau sifat tunggal. • Orang yang memiliki sifat istiqamah cirinya apa yang ditampakkan di luar adalah pencerminan apa yang ada di dalam hati.

Akibat Negatif Munafik A. Bagi diri sendiri 1) Kehidupan yang lebih baik di masa

Akibat Negatif Munafik A. Bagi diri sendiri 1) Kehidupan yang lebih baik di masa depan tertutup 2) Tidak lagi dipercaya oleh orang lain 3) Akan dijauuhi dan dibenci oleh banyak teman 4) Dimurkai oleh Allah B. Bagi orang lain • Disamping berakibat terhadap diri sendiri, perbuatan nifaq juga berakibat negatif bagi orang lain. Akibat tersebut adalah : 1) Dibuat menjadi kecewa 2) Tertunda keinginan 3) Tidak terpenuhi kebutuhan yang berhubungan dengan orang munafiq.

Terapi Sifat Munafik 1. Memperdalam ilmu pengetahuan agama untuk memupuk kadar keimanan. 2. Menjauhi

Terapi Sifat Munafik 1. Memperdalam ilmu pengetahuan agama untuk memupuk kadar keimanan. 2. Menjauhi orang lain yang terbiasa berbuat nifaq, karena pergaulan itu akan berpengaruh 3. Menyadari betapa akibat negatif dari sifat munafiq

BAB V BINATANG HALAL DAN HARAM • Allah SWT memang menciptakan semua makhluk di

BAB V BINATANG HALAL DAN HARAM • Allah SWT memang menciptakan semua makhluk di dunia termasuk binatang untuk kepentingan manusia. Namun tidak semua binatang yang ada di atas bumi ini boleh dikonsumsi. Ada binatang yang halal dimakan dan ada pula yang haram. • Pada dasarnya semua jenis binatang yang ada di bumi ini hukum aslinya adalah halal, kecuali kalau ada larangan dari syara’ atau karena ada mudarat sehingga dilarang untuk dimakan.

A. Binatang Yang Halal • Dalil (dasar hukum yang dijadikan pedoman) 1. Dalil Umum

A. Binatang Yang Halal • Dalil (dasar hukum yang dijadikan pedoman) 1. Dalil Umum : Semua jenis Binatang ternak darat dan Binatang laut. 2. Dalil Khusus : Kuda, Dhab ( binatang yang mirip biawak), Keledai liar, Belalang, Kelinci, Ayam dll.

Binatang halal berdasarkan dalil umum 1. Firman Allah SWT : ﺣ ﻛﻢ ﺑﻬﻴﻤ ﺍﻷﻧﻌ

Binatang halal berdasarkan dalil umum 1. Firman Allah SWT : ﺣ ﻛﻢ ﺑﻬﻴﻤ ﺍﻷﻧﻌ ﺇﻻ ﻣﺎ ﻳﻟﻰ • Artinya : “Dihalalkan bagimu binatang ternak kecuali yang akan dibacakan kepadamu” (QS. Al Maidah : 1)� • Artinya : ”dihalakan bagimu binatang buruan laut dan makanan yang berasal dari laut sebagai makanan yang lezat bagimu dan bagi orang yang dalam perjalanan. ” (Q. S. Al Maidah : 96) 2. Sabda Rasullullah SAW : • Artinya : “Laut itu suci airnya halal bangkainya. ” (HR Malik)

Binatang halal berdasarkan dalil khusus 1) Kuda • Artinya : “Pada zaman Rasulullah kami

Binatang halal berdasarkan dalil khusus 1) Kuda • Artinya : “Pada zaman Rasulullah kami pernah menyembelih kuda dan kami memakannya” (HR. Bukhari dan Muslim) 2) Dhab • Artinya : “Daging dhab dimakan pada hidangan Rasulullah SAW” (HR. Bukhari dan Muslim) 3) Keledai Liar • Artinya : “Tentang kisah keledai liar, maka Nabi SAW makan sebagian dari daging keledai itu”. (HR. Bukhari dan Muslim). 4) Ayam • Artinya : “Pernah aku melihat Nabi SAW makan daging ayam” (HR. Bukhari dan Tirmizi) 5) Belalang • Artinya : “Kami berperang bersama Rasulullah SAW tujuh kali perang, kami memakan belalang” (HR. Bukhari dan Muslim) 6) Kelinci • Artinya : “. . . Abu Talhah lalu beliau menyembelihnya. Beliau mengirimkan kaki dan kedua pahanya kepada Rasulullah. . . dan baginda menerimanya (HR Bukhari dan Muslim)

B. Binatang Yang Haram • Dalil (dasar hukum yang dijadikan pedoman) 1. Dalil Umum

B. Binatang Yang Haram • Dalil (dasar hukum yang dijadikan pedoman) 1. Dalil Umum Binatang buas • Binatang yang mempunyai kuku atau taring yang tajam, Binatang pemakan kotoran atau yang secara umum menjijikkan. 2. Dalil Khusus Babi • Khimar (keledai jinak), Binatang yang dilarang membunuhnya (burung suradi, katak, semut, dan burung hud-hud), Binatang yang disuruh membunuhnya (burung gagak, burung elang, kalajengking, tikus, dan anjing liar), Katak dll.

Binatang haram berdasarkan dalil umum • Ada tiga jenis binatang yang haram berdasarkan dalil

Binatang haram berdasarkan dalil umum • Ada tiga jenis binatang yang haram berdasarkan dalil umum karena memiliki sifat yang dikhawatirkan sangat mudah beralih pada diri manusia. Ketiga jenis sifat binatang tersebut adalah : 1) Memiliki sifat buas dan bertaring, seperti : harimau, macan tutul, anjing, beruang. Nabi bersabda : • Artinya : “Setiap binatang buas yang bertaring, haram dimakan” (HR. Muslim dan Turmuzi) 2) Setiap binatang yang berkuku tajam, seperti : burung rajawali, burung elang, burung kakatua, dan burung hantu. Nabi bersabda : • Artinya : “Rasulullah telah melarang (memakan) setiap burung yang berkuku tajam” (HR. Muslim). 3) Setiap binatang pemakan kotoran, seperti : lalat, nabi bersabda : • Artinya : “Dari Ibnu Umar r. a berkata, “Rasulullah SAW melarang memakan binatang jalalah (binatang pemakan kotoran) dan meminum susunya” (HR. Arba’ah kecuali Nasai). Termasuk juga dalam kategori binatang ini adalah binatang-binatang yang kotor dan secara umum menjijikkan, seperti : tungau, kutu, kecoa, dan sejenisnya. Allah berfirman • Artinya : “Dan dihalalkan bagi mereka segala yang baik dan diharamkan bagi mereka segala yang jelek (buruk)” (QS. Al A’raf : 157)

Binatang haram berdasarkan dalil khusus 1) Daging babi • Allah berfirman : Artinya :

Binatang haram berdasarkan dalil khusus 1) Daging babi • Allah berfirman : Artinya : “Diharamkan bagimu memakan bangkai, darah, dan daging babi … (Al Maidah : 3) 2) Khimar atau keledai jinak • Nabi bersabda yang artinya : “Nabi telah melarang makan daging khimar jinak dan mengijinkan daging kuda” (HR. Bukhari dan Muslim) 3) Dilarang membunuhnya, seperti : burung suradi, katak, semut, dan burung hud-hud. • Nabi bersabda yang artinya : “Rasulullah telah melarang membunuh burung suradi, katak, semut, dan burung hud-hud” (HR. Ahmad) 4) Disuruh membunuhnya, seperti : burung gagak, burung elang, kalajengking, tikus, dan anjing liar • Nabi bersabda artinya : “Lima binatang jahat yang disuruh membunuhnya adalah burung gagak, burung elang, kalajengking, tikus, dan anjing liar” (HR. Muslim) 5) Katak • Artinya : “Sesungguhnya seorang tabib bertanya kepada Rasulullah tentang katak untuk keperluan obat, Rasulullah melarang membunuhnya” (HR. An Nasai)

C. Binatang yang tidak jelas hukumnya antara halal dan haram • Terhadap jenis binatang

C. Binatang yang tidak jelas hukumnya antara halal dan haram • Terhadap jenis binatang seperti ini, umat Islam dapat meneliti berdasarkan sebab (illat). Kalau ada kesamaan sebab dihalalkan atau diharamkan, maka mengikuti sebab tersebut. Contoh 1 : • Kita akan menentukan hukum bebek. Bebek lebih dekat dengan sifat-sifat ayam, maka hukum adalah halal sebagaimana ayam. Contoh 2 : • Kita akan menentukan hukum kelabang. Kelabang mempunyai sifat dekat dengan kalajengking, maka hukumnya haram sebagaimana kalajengking. • Namun kalau tidak adanya sebab tertentu, dapat dikembalikan kepada hukum asal, yaitu mubah (boleh).

MAKANAN DAN MINUMAN YANG HALAL DAN HARAM • Setiap makanan atau zat yang ada

MAKANAN DAN MINUMAN YANG HALAL DAN HARAM • Setiap makanan atau zat yang ada dipermukaan bumi ini menurut hukum aslinya adalah halal, kecuali kalau ada larangan dari syara’ atau karena mudaratnya, sebagai firman Allah yang berbunyi : • Artinya : “Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertawakallah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya”. (QS. Al Maidah: 88)

Halal mengandung dua pengertian. • Halal menurut zatnya yaitu bukan termasuk makanan dan minuman

Halal mengandung dua pengertian. • Halal menurut zatnya yaitu bukan termasuk makanan dan minuman yang oleh agama Islam dinyatakan sebagai barang-barang haram, seperti: bangkai, darah, daging babi, dan khamar. • Halal menurut cara memperolehnya misalnya dengan cara membelinya , meminjamnya, dan dengan cara pemberian , bukan dengan cara yang dilarang oleh agama seperti menipu, korupsi, riba, judi dan lain-lain sebagainya. kemudian dalam hadits rasullulah saw bersabda.

Artinya : “ Rasulullah saw telah ditanya orang dari hal hukum minyak sapi (

Artinya : “ Rasulullah saw telah ditanya orang dari hal hukum minyak sapi ( samin ) keju dan farwah (kulit binatang serta bulunya di pakai untuk perhiasan atau empat duduk). Rasulullah saw, menjawab barang yang halal itu adalah apa –apa yang telah dihalalkan oleh Allah dan haram itu adalah apa-apa yang telah di haramkan oleh Allah dalam kitab-Nya. Dan sesuatu yang tidak di terangkannya, maka barang itu termasuk yang dimaafkannya, sebagai kemudahan bagi kamu“ (HR Ibnu Majah dan Turmuzi). • Berdasarkan ayat dan hadist diatas, bagi orang yang terpaksa memakanan yang diharamkan Allah karena lapar tanpa sengaja berbuat dosa, diperbolehkan memakan yang haram itu, tetapi sekedar untuk mempertahankan hidup.

BAB VI PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN SAMPAI MASA ABBASYIYAH • Daulah Bani Abbasiyyah berkuasa selama

BAB VI PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN SAMPAI MASA ABBASYIYAH • Daulah Bani Abbasiyyah berkuasa selama 5 abad yaitu mulai tahun 132 – 656 H / 750 – 1258 M, menggantikan Daulah Bani Umayyah yang telah berkuasa selama 92 tahun (40 – 132 H / 660 – 753 M). Dengan wafatnya Marwan bin Muhamad dalam suatu pertmpuran melawan Bani Abbasiyyah, maka berakhir pulalah kekuasaan Bani Umayyah. Dinamakan bani Abbasiyyah, karena para pendiri dan kholifahnya merupakan keturunan dari Abbas bin Abdul Mutholib (paman Nabii Muhammad s. a. w. ) Kholifah yang pertama kali menduduki jabatan adalah Abdul Abbas Asy Syafah yang berkuasa pada tahun 132 – 136 H / 750 – 753 M yang kemudian diikuti oleh kholifah yang lain silih berganti sebanyak 37 kholifah.

PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA BANI ABBASIYYAH • Pada masa Daulah Abbasiyyah kehidupan peradaban Islam

PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA BANI ABBASIYYAH • Pada masa Daulah Abbasiyyah kehidupan peradaban Islam sangat maju, sehingga pada masa itu dikatakan sebagai jaman keemasan Islam, karena kaum muslim sudah sampai pada puncak kemuliaan, baik kekayaan, bidang kekuasaan, politik, ekonomi dan keuangan lebih lagi dalam bidang kebudayaan dan ilmu pengetahuan, baik pengetahuan agama maupun pengetahuan umum mengalami kemajuan yang sangat pesat. Berbagai ilmu telah lahir. Hal ini dikarenakan antara lain : a. Penerjemahan buku berbahasa asing seperti halnya. Yunani, Mesir, Persia, India dan lain-lain kedalam bahasa Arab dengan sangat gencar. b. Penelitian dan pengkajian yang dilakukan oleh kaum muslimin itu sendiri.

Masa itu muncullah tokoh muslim yang menyebarluaskan agama Islam dan menghasilkan karya-karya yang besar

Masa itu muncullah tokoh muslim yang menyebarluaskan agama Islam dan menghasilkan karya-karya yang besar antara lain : a. Imam Abu Hanifah ( 700 – 767 M ). Imam Malik ( 713 – 765 M ) Imam Syafii ( 767 – 820 M ) Imam Ahmad bin Hanibal ( 780 – 857 M ). • Para mujtahiq yang mencurahkan segala kemampauannya untuk mendapatkan ilmu praktis dan syareat Islam yang digali dari Qur’an dan hadist yang terkenal dengan ilmu fikih. Sehingga ajaran islam mudah untuk diamalkan. b. Imam Sibawaih, is bin Umar as Saqofi sebagai tokoh bahasa Arab, Nahwu shorof Balaghoh dan lain-lain. • Imam bukhori dengan hasil karyanya shoheh Bukhari. • Imam Muslim dengan hasil karyanya shoheh muslimnya • Imam Abu dawud dengan hasil karyanya Sunan Abu Dawudnya. • Imam bin Majah dengan hasil karyanya Sunan ibnu majahnya • Imam Tirmidhi dengan hasil karyanya sunan Tirmidhinya c. Rabi’ah al Adawiyah ahli tasawuf dengan ajarannya mahabbah. d. Abu Hamid Muhammad bin Ahmad Ghozali dengan hasil karyanya ihya ulumudin

PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN KEBUDAYAAN DI MASA BANI ABBASIYYAH 1) Ilmu Tafsir • Ilmu

PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN KEBUDAYAAN DI MASA BANI ABBASIYYAH 1) Ilmu Tafsir • Ilmu tafsir yaitu ilmu yang menjelaskan tentang makna/kandungan ayat Al Qur’an, sebab-sebab turunnya ayat / Azbabun nuzulnya, hukumnya dan lain-lain. Adapun ahli tafsir yang termasyur ketika itu antara lain : a. Ibnu Jarir At Thabari dengan tafsirnya Al-Qur’annul Azim sebanyak 30 juz b. Abu Muslim Muhammad bin Bahr Isfahany (mu’tazilah), tafsirnya berjumlah 14 jilid. 2) Ilmu Hadist • Ilmu hadist adalah ilmu yang mempelajari tentang hadist dari sunat, perawinya, isi dll. Pada masa itu bermunculan ahli-ahli hadist yang besar dan terkenal beserta hasil karyanya, antara lain : a. Imam bukhari, lahir di Bukharo 194 H di Baghdad, kitabnya yang termasyur adalah al-Jami’us shohih dan terkenal dengan shohih Bukhori. b. Imam Muslim wafat tahun 216 H di Naisabur. Kitabnya Jaim’us Shohih dan terkenal dengan ”Shahih Muslim” c. Abu Dawud dengan kitab hadistnya berjudul “Sunan Abu Dawud”. d. Ibnu majah dengan kitab hadistnya Sunan Ibnu majah. e. At-Turmidhi dengan kitabnya “Sunan Turmidhi”, Dan lain-lain

. 3) Ilmu Fikih • Ilmu fikih, yaitu ilmu yang mempelajari tentang hukum Islam

. 3) Ilmu Fikih • Ilmu fikih, yaitu ilmu yang mempelajari tentang hukum Islam (segala sesuatu yang diwajibkan, dimakruhkan, dibolehkan dan yang diharamkam oleh agama Islam. Beberapa tokoh fikih yang termasyur ialah : a. Imam Abu Hanifah ( 80 – 150 H / 700 – 767 M ) beliau menyusun madzhabnya yaitu madzhab Hanafi. b. Imam Malik Bin Anas, lahir di Madinah tahun 93 H / 788 M dan meninggal di Hijaz pada tahun 170 H / 788 M, beliau menyusun madzhab Maliki. c. Imam Syafii nama lengkapnya adalah Muhammad bin Idris bin Syafi’i ( 150 – 204 H /767 – 820 M ), sewaktu berumur 7 tahun sudah hafal Al-Qur’an dan menyusun madzhabnya yaitu madzhab Syafi’i. d. Imam hambali ( 164 – 241 H / 780 – 855 M ), beliau menyusun madzhabnya, yaitu madzhab Hambali. Para mujtahidin mencurahkan segala kemampuannya untuk mendapatkan ilmu-ilmu praktis dalam syariat Islam sehingga umat Islam dengan mudah dapat melaksanakan.

. 4) Ilmu Tasawuf • Ilmu tasawuf, yaitu ilmu yang mengajarkan cara-cara membersihkan hati.

. 4) Ilmu Tasawuf • Ilmu tasawuf, yaitu ilmu yang mengajarkan cara-cara membersihkan hati. Pikiran dan ucapan dari sifat yang tercela, sehingga tumbuh rasa taqwa dan dekat kepada Allah. Untuk dapat mencapai kebahagiaan abadi (bersih lahir dan bathin). • Orang muslim yang menjalani kehidupan tasawuf disebut “Sufi”. Tokohnya antara lain : a. Rabi’ah Adawiyah (lahir di Baghdad tahun 714 M ajaran tasawufnya dinamakan “Mahabbah”. b. Abu Hamid bin Muhammad bin ahmad Ghozali (1059 – 111 M) – hasil karyanya yang terkenal adalah “Ihya Ulumuddin” c. Abdul Farid Zunnu Al Misri, lahir tahun 156 H / 773 M – 245 H / 860 M), beliau dapat membaca Hieroglif yang ditinggalkan di zaman Firaun (Mesir).

. 5) Filsafat Islam • Filsafat islam adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi

. 5) Filsafat Islam • Filsafat islam adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakekat segala sesuatu yang ada, sebab asal hukumnya atau ketentuannya berdasarkan al-Quran dan hadist. Manfaat filsafat islam adalah untuk menemukan hakekat segala sesuatu sebagai ciptaan Allah dan merupakan bukti kebesaran. Nya. ( QS Ali Imran 190 ) Artinya : “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal”(QS. Ali Imron 190). Adapun totkoh filsafat Islam antara lain : a). Al-Kindi ( 185 – 252 H / 805 – 873 M ), terkenal dengan sebutan “Filosof Arab” beliau menerjemahkan buku-buku asing kedalam bahasa Arab. Bermacam ilmu telah dikajinya, terutama filsafat. Al Kindi bukan hanya Filosof, tetapi juga ahli ilmu matematika, astronomi, formakologi dan sebagainya. b). Al Farabi ( 180 – 260 H / 780 – 863 M ) beliau menerjemahkan buku-buku asing kedalam bahasa Arab. Al Farabi banyak menulis buku mengenai logika, matematika, fisika, metafisika, kimia, etika dan sebagainya. Filsafatnya mengenai logika antara lain dalam bukunya “Syakh Kitab al Ibarah Li Aristo”, menjelaskan logika adalah ilmu tentang pedoman yang dapat menegakkan pikiran dapat menunjukkannya kepada kebenaran. Dia digelari sebagai guru besar kedua, setelah Aristoteles yang menjadi guru besar pertama, buah karyanya banyak diterjemahkan ke dalam bahasa Eropa.

. c). Ibnu Sina (Abdullah bin Sina) ( 370 – 480 H / 980

. c). Ibnu Sina (Abdullah bin Sina) ( 370 – 480 H / 980 – 1060 M ), Di Eropa dikenal dengan nama Avicena. Sejak kecil ia telah belajar bahasa arab, geometri, fisika, Logika, Teologi Islam, Ilmu-ilmu Islam dan Kedokteran. Beliau seorang dokter di kota Hamazan Persia menulis buku-buku kedokteran dan mengadakan penelitian tentang berbagai macam jenis penyakit, beliau juga seorang filosof yang terkenal dengan idenya mengenai faham serba wujud atau Wahdatul wujud, juga ahli fisika dan ahli jiwa. Pada usia 17 tahun ia sangat terkenal. Karangan Ibnu Sina lebih dari dua ratus buku, yang terkenal antara lain : • 1. ASY SYIFA, buku ini adalah buku filsafat, terdiri atas empat bagian yaitu logika, fisika, matematika dan metafisika. • 2. AL-QONUN atau CANON OF MEDICINE. Menurut penyebutan orang barat, buku ini pernah diterjemahkan kedalam bahasa latin dan pernah menjadi buku standar untuk Universitas-universitas Eropa sampai akhir abad ke 17. d). Ibnu Rusyd Dilahirkan di Cardova pada tahun 250 H / 1126 M dan meninggal tahun 675 H /1198 M. Dia dikenal di Eropa dengan nama Averroes. Dia adalah ahli filsafat yang dikenal dengan sebutan bapak Rasionalisme, dia juga hali ilmu hayat, ilmu fisika, ilmu falak, ilmu akhlaq juga ilmu kedokteran, ilmu fikih. Karyanya antara lain : • - Fasul Maqol fima Baina al Hikmati Wasyari’at Minal Ittisal. • - Bidayatul Mujtahid • - Tahafutut Tahafud • - Fikih, dll. Karangan beliau hingga kini masih banyak dijumpai di perpustakaan Eropa dan Amerika.

. 6) Kedokteran • Pada masa daulah bani Abbasiyyah kedokteran mengalami perkembangan dan kemajuan,

. 6) Kedokteran • Pada masa daulah bani Abbasiyyah kedokteran mengalami perkembangan dan kemajuan, khususnya tatkala pemerintahan Harun ar Rosyid dan khalifah-khalifah besar sesudahnya. • Pada waktu itu sekolah-sekolah tinggi kedokteran didirikan, sehingga banyak mencetak sarjana kedokteran. • Diantara dokter-dokter muslim tersebut yang terkenal antara lain : a. Hunain Ibnu Iskak, lair pada tahun 809 M dan meninggal pada tahun 874 M. beliau adalah dokter spesialis mata, karyanya adalah buku-buku tentang berbagai penyakit, dan banyak menerjemahkan buku-buku kedokteran yang berbahasa Yunani kedalam bahasa Arab. b. Ibnu Sina, disamping filosof juga sebagai tokoh kedokteran, bukunya yang sangat terkenal dibidang kedokteran adalah Al-Qonun Fi Al-tib dijadikan buku pedoman kedokteran di Universitas-universitas Eropa maupun negara-negara Islam.

7) Astronomi adalah ilmu yang mempelajari perjalanan matahari, bumi, bulan dan bintang-bintang dan planet

7) Astronomi adalah ilmu yang mempelajari perjalanan matahari, bumi, bulan dan bintang-bintang dan planet yang lain. Tokoh-tokohnya antara lain : - Abu Mansur Al Falaqi - Jabir Al Batani, beliau pencipta alat teropong bintang yang pertama. 8) Matematika • Para tokohnya antara lain : 1. Al-Khawarizmi (194 – 266 H) Beliau telah menyusun buku Aljabar, dan yang menemukan angka nol (0). Angka 1 -9 berasal dari Hindu, yang telah dikembangkan oleh umat Islam (Arab). 2. Umar Khayam Buku karyanya adalah Treatise On Algebra dan buku ini telah diterjemahkan kedalam bahasa Perancis

. 9) Sejarah • Sejarah ialah ilmu yang mempelajari tentang berbagai peristiwa masa lampau

. 9) Sejarah • Sejarah ialah ilmu yang mempelajari tentang berbagai peristiwa masa lampau yang meliputi waktu dan tempat peristiwa itu terjadi, pelakunya, peristiwanya dan disusun secara sistimatis. • Dengan mempelajari sejarah seseorang dapat mengambil pelajaran dan manfaatnya dan hikmahnya dari peristiwa tersebut. QS Yusuf [12] : 111 Artinya : “Sesungguhnya pada kisah mereka itu terdapat Pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. ” (QS. Yusuf 111) • Tokoh sejarah antara lain : a. Ibnu Qutaibah (828 M – 889 M 0 dengan hasil karyanya Uyun Al Akhbar yang berisi sejarah politik negeri-negeri islam. b. At Thabari (839 M – 923 M) menulis tentang sejarah para rasul dan raja-raja. c. Ibnu Khaldun 1332 M – 1406 M hasil karyanya Al-Ihbar banyaknya 7 jilid dan setiap jilidnya berisi 500 halaman.

Perkembangan Kebudayaan 1. Seni Lukis mengalami kemajuan dan lahirlan pelukis terkenal yang bernama Abdul

Perkembangan Kebudayaan 1. Seni Lukis mengalami kemajuan dan lahirlan pelukis terkenal yang bernama Abdul Karim mansur yang nama aslinya Firdaussi. Beliau yang pertama kali membuat buku bergambar di dunia ini dengan judulnya Syah Nama. Buku ini telah disalin kedalam bahasa Perancis, Inggris dan Jerman. 2. Seni Bangunan, berdiri gedung-gedung yang kokoh dengan arsiteknya yang indah dan megah, antara lain : istana Raja, Masjid, dan lain-lain. 3. Seni Suara, Seni Musik dan Seni Tari juga mengalamii kemajuan sebagai bukti muncullah penyanyi-penyanyi terkenal, sekolah musik dan pabrik-pabrik alat musik. Demikian juga dengan seni bahasa, bermuncullah sastrawan-sastrawan terkenal.

SAMPAI JUMPA WASSALAMU ‘ALAIKUM WARAHMATULLAAHI WABARAKAATUH

SAMPAI JUMPA WASSALAMU ‘ALAIKUM WARAHMATULLAAHI WABARAKAATUH