SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK STISIP

  • Slides: 40
Download presentation
SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK (STISIP) MUHAMMADIYAH RAPPANG 2016 Unggul Profesional Islami

SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK (STISIP) MUHAMMADIYAH RAPPANG 2016 Unggul Profesional Islami MK : PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Tatap Muka # METODE PARTISIPATIF DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Oleh : Ahmad Mustanir 4

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT No 1. Kelompok Metode Tatap muka 2. Percakapan tak langsung

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT No 1. Kelompok Metode Tatap muka 2. Percakapan tak langsung 3. Demonstrasi 4. 5. Barang cetakan Media massa 6. Kampanye Ragam Metode Keterangan Percakapan/dialog, anjang sana, anjang karya pertemuan, ceramah, diskusi, FGD, RRA, PLA, sekolah lapang, pelatihan pameran Telepon, TV, radio, teleconference Individual Kelompok Massal Demonstrasi cara, demonstrasi hasil, demonstrasi cara dan hasil Foto, pamflet, leaflet, folder, brosur, poster, baliho dll Surat kabar, tabloid, majalah, radio, tape recorder, TV, VCD, DVD Kelompok Gabungan semua metode diatas Individual Kelompok Media cetak Media lisan

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF 1. RRA (Rapid Rural Appraisal) 2. PRA (Participatory Rural

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF 1. RRA (Rapid Rural Appraisal) 2. PRA (Participatory Rural Appraisal) atau penilaian desa secara partisipatif 3. FGD (Focus Group Discussion) atau diskusi kelompok terarah 4. PLA (Participatory Learning and Action) atau proses belajar dan mempraktikkan secara partisipatif 5. SL atau Sekolah Lapang (Farmers Field School) 6. Pelatihan Partisipatif

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. . 1. RRA (Rapid Rural Appraisal) Metode penilaian desa

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. . 1. RRA (Rapid Rural Appraisal) Metode penilaian desa secara cepat, yang dalam praktiknya lebih banyak dilakukan oleh “ORANG LUAR” dengan tanpa atau sedikitpun melibatkan masyarakat setempat. RRA menggabungkan beberapa teknik penilaian, yang terdiri dari : a) Review/telaahan data sekunder, termasuk peta wilayah dan pengamatan lapang secara ringkas b) Observasi/pengamatan lapang secara langsung c) Wawancara dengan informan kunci dan lokakarya d) Pemetaan dan pembuatan diagram/grafik e) Studi kasus, sejarah lokal dan biografi f) Kecenderungan-kecenderungan g) Pembuatan kuesioner sederhana yang ringkas h) Pembuatan laporan lapang secara cepat

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. . ……………………. 1. RRA (Rapid Rural Appraisal) Untuk menjalankan

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. . ……………………. 1. RRA (Rapid Rural Appraisal) Untuk menjalankan RRA dengan baik prinsip yang harus diperhatikan, yaitu: a) Efektivitas dan efisiensi. Kaitannya dengan biaya, waktu, serta perolehan informasi yang dapat dipercaya yang dapat digunakan dibanding sekedar jumlah dan ketepatan serta relevansi informasi yang dibutuhkan b) Hindari bias. Dengan cara introspeksi, mendengarkan, menanyakan secara berulang-ulang, menanyakan kepada kelompok termiskin c) Triangulasi sumber informasi dengan melibatkan tim multidisiplin untuk bertanya dalam beragam perspektif d) Belajar dari dan bersama masyarakat e) Belajar cepat melalui eksplorasi, dan jangan terpaku pada bakuan yang telah disiapkan

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. . ……………………. 1. RRA (Rapid Rural Appraisal) ‘Bahaya’ dari

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. . ……………………. 1. RRA (Rapid Rural Appraisal) ‘Bahaya’ dari pelaksanaan RRA adalah seringkali apa yang dilakukan oleh tim RRA bahwa mereka telah melakukan praktik “partisipatif”, meskipun hanya dilakukan melalui kegiatan pengamatan dan bertanya langsung kepada para informan yang terdiri dari warga masyarakat.

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. . 2. PRA (Participatory Rural Appraisal) atau penilaian desa

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. . 2. PRA (Participatory Rural Appraisal) atau penilaian desa secara partisipatif Merupakan penyempurnaan dari RRA. Berbeda dengan RRA yang dilakukan oleh ‘orang luar’, PRA lebih banyak ‘orang dalam’ yang terdiri dari semua stakeholder dengan difasilitasi oleh orang luar yang lebih berfungsi sebagai nara sumber/fasilitator dibanding sebagai instruktur atau guru yang menggurui.

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. . 2. PRA (Participatory Rural Appraisal) atau penilaian desa

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. . 2. PRA (Participatory Rural Appraisal) atau penilaian desa secara partisipatif PRA senantiasa berkembang, sehingga menurut Robert Chambers yang mempromotori dan mengembangkannya, mungkin tidak perlu untuk memberikan definisi final. Robert Cahmbers mendefinisikannya sebagai : “Sekumpulan pendekatan dan metode yang mendorong masyarakat (pedesaan) untuk turut serta meningkatkan dan menganalisis pengetahuan mereka mengenai hidup dan kondisi mereka sendiri agar mereka dapat membuat rencana dan tindakan”.

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. . 2. PRA (Participatory Rural Appraisal) atau penilaian desa

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. . 2. PRA (Participatory Rural Appraisal) atau penilaian desa secara partisipatif Perbandingan antara RRA dengan PRA menurut Robert Chambers RRA Akhir tahun 1970 -an (awal 1980 -an) Kurun waktu perkembangan Pembaharu Kalangan Universitas Pengguna Utama (main Kalangan Universitas, donor users) Sumber pengetahuan Pengetahuan Masyarakat setempat : PRA Akhir tahun 1980 -an (awal tahun 1990 -an) Kalangan LSM/Ornop Kalangan LSM/ornop Inovasi ditujukan pada Metode/teknik Kemampuan Masyarakat setempat Perilaku Digunakan orang luar untuk Tujuan Menggali (ekstraktif) Memfasilitasi partisipasi Pengumpulan data (penelitian) Pemberdayaan masyarakat Pelaku utama (main actors) Hasil-hasil jangka panjang Orang luar (peneliti) Masyarakat setempat Perencanaan, proyek, publikasi Pengembangan kelembagaan dan tindakan masyarakat

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. . 2. PRA (Participatory Rural Appraisal) atau penilaian desa

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. . 2. PRA (Participatory Rural Appraisal) atau penilaian desa secara partisipatif Tiga pilar (unsur), utama PRA menurut Robert Chambers, yaitu: a) Sikap perilaku orang luar yang seharusnya berperan sebagai fasilitator, bukan mendominasi ( seperti instruktur, penyuluh); b) Metode-metode/teknik-teknik PRA, sebagai alat untuk mengubah pendekatan searah (tertutup) menjadi pendekatan multi – arah (terbuka), pendekatan individu menjadi pendekatan kelompok, teknik belajar verbal (misalnya ceramah) menjadi visual, dan teknik analisa dengan mengukur atau menghitung menjadi teknik membandingkan. c) Berbagi (sharing) pengetahuan, pengalaman, informasi, dan sumberdaya lain, di antara orang luar dan masyarakat

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. . 2. PRA (Participatory Rural Appraisal) atau penilaian desa

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. . 2. PRA (Participatory Rural Appraisal) atau penilaian desa secara partisipatif Prinsip PRA Beberapa prinsip PRA yang dikembangkan oleh Robert Chambers, di Indonesia mengalami perkembangan disesuaikan dengan pengalaman penerapan PRA di lapangan. Prinsip-prinsip tersebut adalah :

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. . Prinsip PRA 2. PRA (Participatory Rural Appraisal) atau

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. . Prinsip PRA 2. PRA (Participatory Rural Appraisal) atau penilaian desa secara partisipatif Prinsip mengutamakan yang terabaikan (keberpihakan) : bahwa di masyarakat ada kelompok masyarakat – biasanya merupakan bagian terbesar – yang terpinggirkan dan terabaikan oleh pembangunan. Kelompok masyarakat yang terabaikan ini harus diutamakan sebagai pemanfaat dan pemeran pembangunan

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. . Prinsip PRA 2. PRA (Participatory Rural Appraisal) atau

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. . Prinsip PRA 2. PRA (Participatory Rural Appraisal) atau penilaian desa secara partisipatif Prinsip pemberdayaan masyarakat : Pemberdayaan (empowerment) adalah upaya memperkuat kemampuan kelompok masyarakat yang lemah agar bisa mengontrol dan menentukan pilihan di dalam kehidupannya ( otonomi ). Dengan demikian, pemberdayaan berarti mengubah pola hubungan kekuasaan (power relationship) di antara kelompok dominan/berkuasa (powerfull) dan kelompok lemah (powerless) di masyarakat melalui peningkatan posisi kelompok masyarakat lemah.

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. . Prinsip PRA 2. PRA (Participatory Rural Appraisal) atau

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. . Prinsip PRA 2. PRA (Participatory Rural Appraisal) atau penilaian desa secara partisipatif Prinsip masyarakat sebagai pelaku, orang luar sebagai fasilitator : ”orang luar” harus menyadari perannya sebagai Fasilitator dan bukannya sebagai ”guru”, ”penyuluh”, ”instruktur” bahkan atasan atau penguasa. Prinsip santai dan informal : Agen pembangunan dan pihak-pihak yang bekerja bersama masyarakat, sebaiknya mengembangkan suasana yang bersifat luwes, terbuka, tidak memaksa, akrab, dan informal.

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. . Prinsip PRA 2. PRA (Participatory Rural Appraisal) atau

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. . Prinsip PRA 2. PRA (Participatory Rural Appraisal) atau penilaian desa secara partisipatif Prinsip – prinsip yang berkaitan dengan penghargaan dan pengembangan ilmu pengetahuan lokal (kearfian lokal) : Prinsip saling belajar dan menghargai perbedaan: Prinsip ini muncul dari kritik terhadap dominasi ilmu pengetahuan oleh kalangan akademisi atau agen pembangunan. Orang luar (agen pembangunan, peneliti sosial) seharusnya membantu masyarakat untuk menyusun pengalaman dan pengetahuan lokal yang ada

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. . Prinsip PRA 2. PRA (Participatory Rural Appraisal) atau

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. . Prinsip PRA 2. PRA (Participatory Rural Appraisal) atau penilaian desa secara partisipatif Prinsip triangulasi : Untuk membangun ilmu pengetahuan yang tepat guna kita bisa menggunakan triangulasi yang merupakan bentuk ”pemeriksaan dan pemeriksaan ulang” ( ”check and re-check). Triangulasi dilakukan antara lain melalui penganekaragaman perspektif orang luar (keragaman disiplin ilmu atau pengalaman), penganekaragaman perspektif orang dalam (keragaman latar belakang, golongan masyarakat, keragaman tempat, jenis kelamin), dan variasi metode/teknik pembelajaran yang digunakan

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. . Prinsip PRA 2. PRA (Participatory Rural Appraisal) atau

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. . Prinsip PRA 2. PRA (Participatory Rural Appraisal) atau penilaian desa secara partisipatif Prinsip mengoptimalkan hasil : Belajar bersama masyarakat, bukanlah untuk belajar itu sendiri, melainkan untuk memperbaiki kehidupannya yang baik bagi kepentingan generasi sekarang maupun generasi selanjutnya Berikut ini adalah prinsip-prinsip dalam penyusunan ilmu pengetahuan lokal :

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. . Prinsip PRA 2. PRA (Participatory Rural Appraisal) atau

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. . Prinsip PRA 2. PRA (Participatory Rural Appraisal) atau penilaian desa secara partisipatif § Lebih baik kita tidak tahu tentang apa yang tidak perlu kita ketahui; ketahui secukupnya saja (optimal ignorance). Artinya : ilmu pengetahuan disusun untuk kebutuhan dan kelangsungan hidup komunitas yang bersangkutan. § Lebih baik kita tidak tahu apakah informasi itu bisa disebutkan benar seratus persen, tetapi diperkirakan bahwa informasi itu cenderung mendekati kebenaran (appropriate imprecision). Artinya : ilmu pengetahuan disusun secara subyektif berdasarkan atas kesepakatan masayrakat yang berkepentingan.

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. . Prinsip PRA 2. PRA (Participatory Rural Appraisal) atau

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. . Prinsip PRA 2. PRA (Participatory Rural Appraisal) atau penilaian desa secara partisipatif Prinsip orientasi praktis : Prinsip ‘orientasi praktis’ adalah mengingatkan kembali bahwa PRA, bukan hanya metode dan teknik pengumpulan informasi, melainkan terintegrasi pada pengembangan kegiatan (aksi). Terdapat tiga (3) agenda utama dalam PRA : pengkajian (yang tidak bersifat ekstraktif atau penggalian data) – pembelajaran (yang menitikberatkan pada penyadaran kritis) – dan pengembangan program aksi.

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. . Prinsip PRA 2. PRA (Participatory Rural Appraisal) atau

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. . Prinsip PRA 2. PRA (Participatory Rural Appraisal) atau penilaian desa secara partisipatif Prinsip keberlanjutan dan selang waktu : Belajar adalah proses yang berlanjut seumur hidup, dari generasi ke generasi, dari jaman ke jaman. PRA bukanlah sebuah ‘paket kegiatan PRA’ yang selesai setelah kegiatan penggalian informasi dianggap cukup, dan orang luar yang memfasilitasi kegiatan pergi dari wilayah sasaran. Agen pembangunan mengembangkan proses pembelajaran agar masyarakat mampu bersikap adaptif dan inovatif terhadap perubahan yang terjadi terus menerus

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. . Prinsip PRA 2. PRA (Participatory Rural Appraisal) atau

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. . Prinsip PRA 2. PRA (Participatory Rural Appraisal) atau penilaian desa secara partisipatif Prinsip belajar dari kesalahan : Melakukan kesalahan adalah sesuatu yang wajar. Yang penting bukanlah kesempurnaan dalam penerapan, yang tentu sukar dicapai, tetapi penerapan sebaik – baiknya sesuai dengan kemampuan yang ada dan kemudian belajar dari kekurangan-kekurangan/kesalahan yang terjadi , agar pada kegiatan berikutnya menjadi lebih baik. Satu hal yang paling penting diperhatikan adalah bahwa belajar dari kesalahan bukanlah berarti “coba”, melainkan suatu proses pembelajaran bertahap

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. . Prinsip PRA 2. PRA (Participatory Rural Appraisal) atau

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. . Prinsip PRA 2. PRA (Participatory Rural Appraisal) atau penilaian desa secara partisipatif Prinsip terbuka : Ilmu pengetahuan, teori, paradigma dan ideologi, teknologi, metode dan teknik, bukanlah sesuatu yang status tetapi terus berkembang. PRA juga bukan sebuah metodologi pendekatan yang telah selesai , sempurna dan pasti benar. Pengayaan metode/teknik – tekniknya, senantiasa bisa dikembangkan oleh para praktisinya, artinya PRA terbuka terhadaptasi dan innováis baru sesuai dengan nilai-nilai yang menjadi muatannya

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. . 3. FGD (Focus Group Discussion) atau diskusi kelompok

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. . 3. FGD (Focus Group Discussion) atau diskusi kelompok terarah Awalnya digunakan sebagai teknik wawancara pada penelitian kualitatif yang berupa “in depth interview” kepada kelompok informan secara terfokus. FGD merupakan interaksi individu-individu (sekitar 1030 orang) yang tidak saling mengenal yang dipandu oleh seorang pemandu/moderator diarahkan untuk mendiskusikan pemahaman dan atau pengalamannya tentang sesuatu program atau kegiatan yang diikuti dan atau dicermatinya.

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. . 3. FGD (Focus Group Discussion) atau diskusi kelompok

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. . 3. FGD (Focus Group Discussion) atau diskusi kelompok terarah FGD dirancang dalam beberapa tahapan, yaitu: Perumusan kejelasan tujuan FGD a) Persiapan pertanyaan yang akan ditanyakan b) Identifikasi dan pemilihan partisipan c) Persiapan ruangan diskusi d) Pelaksanaan diskusi e) Analisis data (hasil diskusi) f) Penulisan laporan, termasuk transkrip diskusi, rekaman suara, foto dll

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. . 4. PLA (Participatory Learning and Action) atau proses

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. . 4. PLA (Participatory Learning and Action) atau proses belajar dan mempraktikkan secara partisipatif PLA merupakan ‘payung’ dari metode-metode partisipatif seperti, RRA, PAR (participatory action research) dan PALM (participatory learning method). PLA merupakan bentuk baru dari metode pemberdayaan masyarakat yang dahulu dikenal sebagai “learning by doing” atau belajar sambil bekerja

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. . 4. PLA (Participatory Learning and Action) atau proses

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. . 4. PLA (Participatory Learning and Action) atau proses belajar dan mempraktikkan secara partisipatif Melalui kegiatan PLA, akan diperoleh beragam manfaat, berupa : a) Segala sesuatu yang tidak mungkin dapat dijawab oleh “orang luar”; b) Masyarakat setempat akan memperoleh banyak pengetahuan yang berbasis pada pengalaman yang dibentuk dari lingkungan kehidupan mereka yang sangat kompleks;

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. . 4. PLA (Participatory Learning and Action) atau proses

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. . 4. PLA (Participatory Learning and Action) atau proses belajar dan mempraktikkan secara partisipatif c) Masyarakat akan melihat bahwa masyarakat setempat lebih mampu untuk mengemukakan masalah dan solusi yang tepat dibanding orang luar; d) Melalui PLA, orang luar dapat memainkan peran penghubung antara masyarakat setempat dengan lembaga lain yang diperlukan. Di samping itu, mereka dapat menawarkan keahlian tanpa harus memaksakan kehendaknya.

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. . 4. PLA (Participatory Learning and Action) atau proses

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. . 4. PLA (Participatory Learning and Action) atau proses belajar dan mempraktikkan secara partisipatif Terkait dengan hal itu, sebagai metode belajar partisipatif, PLA memiliki beberapa prinsip sebagai berikut ; a)PLA merupakan proses belajar secara berkelompok yang dilakukan oleh semua pemangku kepentingan (stakeholders) secara interaktif dalam suatu proses analisis bersama; b)Multi perspective, yang memcerminkan beragam interprestasi pemecahan masalah yang rill yang dilakukan oleh para pihak yang beragam dan berbeda cara pandangnya; c)Spesifik lokasi, sesuai dengan kondisi para pihak yang terlibat;

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. . 5. SL atau Sekolah Lapang (Farmers Field School)

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. . 5. SL atau Sekolah Lapang (Farmers Field School) Sebagai metode pemberdayaan masyarakat, SL/FFS merupakan kegiatan pertemuan berkala yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat pada hamparan tertentu, yang diawali dengan membahas masalah yang sedang dihadapi, kemudian diikuti dengan curah pendapat, berbagi pengalaman (sharing), tentang alternative dan pemilihan cara-cara pemecahan masalah yang paling efektif dan efisien sesuai dengan sumber daya yang dimiliki. Sebagai suatu kegiatan belajar-bersama, SL/FFS biasanya difasilitasi oleh fasiltator atau narasumber yang berkompeten

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. . 6. Pelatihan Partisipatif Tentang hal ini, sejak awal

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. . 6. Pelatihan Partisipatif Tentang hal ini, sejak awal dasawarsa 1990 -an mulai banyak dikembangkan kegiatan Pelatihan Partisipatif. Berbeda dengan kegiatan pelatihan konvensional, Pelatihan Partisipatif dirancang sebagai implementasi metode pendidik orang dewasa (POD), dengan ciri utama:

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. . 6. Pelatihan Partisipatif a) Hubungan instruktur/fasiltator dengan peserta

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. . 6. Pelatihan Partisipatif a) Hubungan instruktur/fasiltator dengan peserta didik tidak lagi bersifat vertikal tetapi bersifat lateral/horizontal; b) Lebih mengutamakan proses dari pada hasil, dalam arti, keberhasilan pelatihan tidak diukur dari seberapa banyak terjadi alih pengetahuan, tetapi seberapa jauh terjadi interaksi atau diskusi dan berbagai pengalaman (sharing) antara sesama peserta maupun antara fasilitator dan pesertanya.

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. . 6. Pelatihan Partisipatif Substansi materi pelatihan selalu mengacu

RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF……. . 6. Pelatihan Partisipatif Substansi materi pelatihan selalu mengacu kepada kebutuhan peserta. Karena itu, sebelum pelatihan dilaksanakan, selalu diawali dengan kontrak belajar, yaitu kesepakatan tentang substansi materi, urut-urutan (sequence), tata waktu dan tempat

PRINSIP-PRINSIP PEMILIHAN METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Suzuki (1984) mengemukakan adanya beberapa prinsip metode pemberdayaan masyarakat

PRINSIP-PRINSIP PEMILIHAN METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Suzuki (1984) mengemukakan adanya beberapa prinsip metode pemberdayaan masyarakat yang meliputi : 1) Pengembangan untuk berpikir Melalui pemberdayaan masyarakat, bukanlah dimaksudkan agar masyarakat penerima manfaat selalu menggantungkan diri kepada petunjuk, nasehat, atau bimbingan penyuluhannya. Tetapi sebaliknya, melalui pemberdayaan masyarakat harus mampu dihasilkannya masyarakat yang mampu dengan upayanya sendiri mengatasi masalah yanh dihadapi, serta mampu mengembangkan kreativitasnya untuk memanfaatkan setiap potensi dan peluang yang diketahuinya untuk terus menerus dapat memperbaiki mutu hidupnya.

……………. . PRINSIP-PRINSIP PEMILIHAN METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 2. Tempat yang Paling Baik adalah di

……………. . PRINSIP-PRINSIP PEMILIHAN METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 2. Tempat yang Paling Baik adalah di Tempat Kegiatan Penerima Manfaat Oleh sebab itu, dalam banyak kasus, kegiatan pemberdayaan masyarakat sebaiknya dilaksanakan dengan menerapkan metode-metode yang dapat dilaksanakan di lingkungan pekerjaan (kegiatan) penerima manfaatnya.

……………. . PRINSIP-PRINSIP PEMILIHAN METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 3. Setiap Individu Terikat dengan Lingkungan Sosialnya

……………. . PRINSIP-PRINSIP PEMILIHAN METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 3. Setiap Individu Terikat dengan Lingkungan Sosialnya Sebagai mahluk sosial, setiap individu akan selalu berperilaku sesuai dengan kondisi lingkungan sosialnya, atau setidak-tidaknya akan selalu berusaha menyesuaikan diri dengan perilaku orang-orang di sekitarnya. Karena itu, kegiatan pemberdayaan masyarakat akan lebih efisien jika diterapkan hanya kepada beberapa warga masyarakat, terutama yang diakui oelh lingkungannya sebagai “panutan” yang baik

PENDEKATAN UNTUK MEMILIH METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 1. Metode Pemberdayaan Masyarakat dan Proses Komunikasi Untuk

PENDEKATAN UNTUK MEMILIH METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 1. Metode Pemberdayaan Masyarakat dan Proses Komunikasi Untuk memilih metode berkomunikasi yang efektif, Mardikanto (1982) mengenalkan adanya tiga cara pendekatan yang dapat juga diterapkan dalam pemilihan metode pemberdayaan masyarakat, yaitu yang didasarkan pada : a)Media yang digunakan; b)Sifat hubungan antara fasilitator dan penerima manfaatnya; c)Pendekatan psiko-sosial yang dikaitkan dengan

PENDEKATAN UNTUK MEMILIH METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 2. Metode Pemberdayaan Masyarakat sebagai Kegiatan Pendidikan Orang

PENDEKATAN UNTUK MEMILIH METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 2. Metode Pemberdayaan Masyarakat sebagai Kegiatan Pendidikan Orang Dewasa Oleh sebab itu, proses pemberdayaan masyarakat harus dibebaskan dari upaya-upaya menciptakan ketergantungan atau bentuk-bentuk penindasan “baru”. Artinya, melalui pemberdayaan, penerima manfaat harus diberi kesempatan seluas-luasnya untuk menyampaikan pengalaman dan mengembangkan daya nalarnya, sehingga di dalam proses pemberdayaan tersebut kedudukan fasilitator (sebagai pendidik) dan penerima manfaat (yang dididik) berada dalam posisi yang setara

PEMILIHAN METODE MENURUT TAHAPAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT No 1 Tahapan Kegiatan Ragam Metode yang

PEMILIHAN METODE MENURUT TAHAPAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT No 1 Tahapan Kegiatan Ragam Metode yang Keterangan Penetapan dan Pengenalan wilayah kerja Disarankan Pertemuan, diskusi, FGD, Lokakarya Semua pemangku 2 Sosialisasi Kegiatan 3 Penyadaran Masyarakat kepentingan Percakapan, Media- Semua pemangku massa, Media-cetak, kepentingan Pertemuan, FGD Percakapan, Media- Birokrasi, Fasilitator, massa, Media-cetak, Tokoh Masyarakat, Pertemuan, FGD, LSM RRA, PRA

……………. PEMILIHAN METODE MENURUT TAHAPAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT No Tahapan Kegiatan 4 Pengorganisasian Masyarakat

……………. PEMILIHAN METODE MENURUT TAHAPAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT No Tahapan Kegiatan 4 Pengorganisasian Masyarakat 5 Pelaksanaan Kegiatan 6 7 Advokasi Kebijakan Politisasi Ragam Metode yang Disarankan Keterangan Percakapan, Pertemuan, Lokakarya, FGD, Birokrasi, Fasilitator, Anjangsana, Anjang. Tokoh Masyarakat, LSM karya Pelatihan, Percakapan, Anjangkarya, Sekolah lapang, PLA, Diskusi, FGD, Lokakarya Birokrasi, Fasilitator, LSM Percakapan, FGD, Pertemuan, Lokakarya, Anjangsana, Anjangkarya Semua pemangku kepentingan Media cetak, Mediamassa, Pertemua, PLA, FGD, Lokakarya Semua pemangku kepentingan

Terima kasih CP : 0812 4163 143 WA : 0812 4163 143 Line :

Terima kasih CP : 0812 4163 143 WA : 0812 4163 143 Line : 0812 4163 143 BBM: 542 E 137 D FB: Ahmad Mustanir tweeter: @ahmadmustanir line id: ahmadmustanir Path: Ahmad Mustanir email: ahmadmustanir 74@gmail. com ahmadmustanir 74@yah o. id