SEJARAH PERKEMBANGAN EPIDEMIOLOGI Perbedaan antara ilmu kedokteran dan
SEJARAH PERKEMBANGAN EPIDEMIOLOGI
Perbedaan antara ilmu kedokteran dan epidemiologi adalah cara penanganan masalah kesehatan. Ø Ilmu kedokteran lebih menekankan pelayanan kasus demi kasus, Ø Sedangkan epidemiologi lebih menekankan pada kelompok individu. Sehingga epidemiologi selian membutuhkan ilmu kedokteran juga membutuhkan disiplin ilmu lain. Epidemiologi merupakan ilmu yang kompleks.
Beberapa ahli epidemiologi Hippocrates (460 – 377 SM) Teorinya bahwa penyakit terjadi karena kontak dengan jasad hidup dan berhubungan dengan lingkungan eksternal maupun internal seseorang. Galen Teorinya bahwa beradanya suatu penyakit pada kelompok penduduk tertentu dalam suatu jangka waktu tertentu (suatu generasi tertentu) dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yakni : 1. Faktor Atmosfir (the atmospheric factor) 2. Faktor Internal (internal factor) 3. Faktor Presdiposisi (predisposing factor)
John Graunt (1620 – 1674) Bahwa epidemiologi seperti seseorang mempunyai kemungkinan yang lebih banyak untuk mati muda daripada mati tua, laki-laki lebih cepat mati daripada wanita, dan lainnya. Graunt juga membagi mati dalam dua tipe, yaitu: akut dan kronis. Antonio Van Leeuwenhoek (1632 – 1732) Ilmuan yang menemukan Mikroskop, penemu bakteri dan parasit, jg spermatozoa. Penemuan bakteri telah membuka tabir suatu penyakit yang berguna untuk analisis epidemiologi selanjutnya.
Bernadino Ramazzini (1633 – 1714) Penulis buku tentang pengaruh area pekerjaan terhadap kesehatan pekerja dan direlasikan dengan implikasi epidemiologi. Buku itu berjudul ‘The Disease of Workers”. Ramazzini juga disebut sebagai bapak atau penemu dari kesehatan pekerja. Dr. Edward Jenner (1749 – 1823) Dr. Jenner menemukan vaksinasi untuk smallpox, vaksin ini digunakan untuk melindungi manusia terhadap smallpox, penyakit cacar sapi
William Farr (1807 – 1883) Memperkenalkan sistem nasional dengan menyajikan data yang sangat banyak serta menganalisis data, membuat teknik tabel dan prosedur untuk standarisasi. Farr juga berperan dalam membangun sebuah klasifikasi penyakit untuk keperluan statistik nasional maupun internasional. John Snow (1813 – 1858) Snow yg paling terkenal sbg pelopor dibidang epidemiologi. Snow mempelajari perjangkitan kolera di So. Ho district London di Broad Street Area.
Emile Durkheim dan Alfred Yankauer (Epidemiologi Sosial) Emile Durkheim merampungkan studinya yang terperinci mengenai bunuh diri dihubungkan dgn psikopatologis, ras, hereditas, iklim, musim, perilaku, faktor-faktor egoistik, alturism, anomie, dan fenomena sosial lainnya. Epidemiologi sosial pertama kali muncul dalam artikel Alfred yankauer yang diterbitkan dalam American socological riview tahun 1950. Sacket, Haynes, Guyatt, Tugwell (1991) Tahun 1991, Sacket, Haynes, Guyatt, Tugwell menjadi penggagas epidemiologi klinik dan evidence-based medicine working group (1992) dari Kanada dan Amerika Serikat. Memperkenalkan konsep EBM (evidence-based medicine).
Tahapan Sejarah Perkembangan Epidemiologi Tahap pengamatan Epidemiologi dimulai sejak 4000 tahun SM, zaman Mesir Kuno. Masyarakat Mesir sudah mengenal tentang penyakit, isolasi, karantina, dan desinfeksi, dilakukan dengan pengamatan (observasi). Sehingga Hippocrates berhasil menyimpulkan adanya hubungan antara timbul atau tidaknya pnyakit dengan lingkungan. Tahap perhitungan Pada tahap ini upaya untuk mengukur frekuensi dan distribusi suatu masalah kesehatan, dilakukan dengan bantuan ilmu hitung. Ilmu hitung termasuk dalam epidemiologi karena berkat jasa John Graunt yg melakukan pencatatan dan perhitungan terhadap angka kematian yang terjadi di kota London
Tahap pengkajian Teknik ini diperkenalkan oleh William Farr yang melakukan pengkajian data. Yg membuktikan adanya hubungan statistik antara peristiwa kehidupan dengan keadaan kesehatan masyarakat, seperti : adanya hubungan status pendidikan dengan tingkat sosial ekonomi penduduk. John Snow jg menemukan adanya hubungan antara timbulnya penyakit kolera dengan sumber air minum penduduk, dengan menganalisa pada dua perusahaan air minum di London
Ruang Lingkup Epidemiologi penyakit menular Merupakan bentuk upaya manusia untuk mengatasi gangguan penyakit menular yang saat ini hasilnya sudah tampak sekali. Selain itu untuk mengetahui distribusi berdasarkan faktor – faktor epidemiologi (orang, waktu, dan tempat) dan faktor – faktor yang mempengaruhi terjadinya penyakit menular serta upaya pencegahan dan penanggulangannya. Epidemiologi penyakit tidak menular Merupakan upaya untuk mencegah penyakit yang tidak menular seperti kecelakaan lalu lintas, penyalahgunaan obat dan lain-lain.
Epidemiologi klinik Merupakan ilmu yang secara khusus mempelajari metode pencegahan, pengobatan, pengendalian dan etiologi dalam rangka meningkatkan pelayanan medis. Epidemiologi kependudukan Merupakan cabang epidemiologi yang menggunakan system pendekatan epidemiologi dalam menganalisis berbagai permasalahan yang berkaitan dengan bidang demografi serta factor-faktor yang mempengaruhi berbagai perubahan demografi yang terjadi dalam masyarakat
Epidemiologi gizi Banyak digunakan dalam menganalisis masalah gizi masyarakat, dimana masalah ini erat hubungannya dengan berbagai factor yang menyangkut pola hidup masyarakat. Epidemiologi kesehatan jiwa Merupakan Salah satu pendekatan dan analisis masalah gangguan jiwa dalam masyarakat baik mengenai keadaan kelainan jiwa kelompok penduduk tertentu, maupun analisis berbagai factor yang mempengaruhi timbulnya gangguan jiwa dalam masyarakat.
Epidemiologi pengolahan pelayanan kesehatan Merupakan salah satu system pendekatan managemen dalam menganalisis masalah, mencari factor penyebab timbulnya suatu masalah serta penyusunan rencana pemecahan masalah tersebut secara menyeluruh dan terpadu. Epidemiologi lingkungan dan kesehatan kerja Merupakan bagian dan cabang dari epidemiologi yang mempelajari dan menganalisis keadaan kesehatan tenaga kerja akibat pengaruh keterpaparan pada lingkungan kerja baik yang bersifat fisik, kimia, biologi, social budaya serta kebiasaan hidup para pekerja.
Epidemiologi genetik Merupakan studi tentang etiologi, distribusi, dan pengendalian penyakit dalam kelompok – kelompok keluarga dan penyebab penyakit yang diwariskan pada populasi. Epidemiologi perilaku Merupakan studi atau ilmu yang mempelajari tentang semua faktor – faktor fenomena perilaku manusia baik kebiasaan maupun budaya yang sudah melekat di lingkungannya.
- Slides: 14