SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM Kompetensi Dasar Mengetahui kontribusi Muhammadiyah
SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM
Kompetensi Dasar: Ø Mengetahui kontribusi Muhammadiyah dalam pengembangan Pendidikan Islam Indikator: Ø Dapat menjelaskan sejarah berdirinya Muhammadiyah, visi dan misinya Ø Dapat menjelaskan asal munculnya sistem pendidikan Muhamammadiyah Ø Dapat menjelaskan kontribusi Muhammadiyah di bidang pendidikan
Pembagian Pendidikan Belanda (Siregeg) 1. Sekolah Eropa Untuk anak Hindia Belanda 2. Sekolah Barat Anak berwarga Asing 3. Sekolah Vernakuler Sekolah Belanda dengan bahasa orang Pribumi 4. Sekolah Pribumi Sekolah yang dikelola oleh lembaga pribumi
Ciri-ciri sistem Pendidikan Belanda (Sumardjan) 1. 2. 3. 4. 5. Netral Agama Materialisme Klasifikasi berdasarkan etnis masyarakat (Pribumi dan Penjajah Belanda) Memperuncing jembatan Kelas Sosial Masyarakat Jawa Diarahkan untuk membentuk kelompok elit yang mendukung politik Belanda
Perbedaan Sekolah Belanda dan Sekolah Pribumi Belanda l l l Pendidikan bersistem Liberal - duniawiyah Hanya Untuk Kelompok Elite Metode Klasikal Penekanan Pengetahuan Umum tanpa pengetahuan Agama Menjadi Pelajar kering Iman Pribumi (Islam Tradisional) l Bersifat Akhirat keagamaan l Siapa saja yg Beragama Islam l Weton dan Sorogan l Menekankan Pengetahuan Agama tanpa pengetahuan umum l Menjadi Santri tak bersains
Latar Belakang Pendidikan Muhammadiyah l Penjajah Belanda tidak Memperhatikan Bidang Pendidikan Jajahannya (Indonesia) l Hanya anak para priyayi yang boleh bersekolah untuk dijadikan tukang kebun dan juru tulis l Tidak ada materi agama (Netral) l Adanya Jurang Pemisah antara Pribumi dan Penjajah
Latar Belakang Pendidikan Muhammadiyah II l Kemunduran Umat Islam yang berpusat di Pondok Pesantren karena terisolasi dari Ilmu dan Masyarakat modern l Timbulnya Sekolah Kolonial-Sekuler (tanpa memperhatikan Agama l Oleh sebab tersebut, harus didirikan sekolah yang unggul dalam Ilmu Pengetahuan Umum dan Kokoh dalam Keakhiratan
Pendidikan Muhammadiyah dalam Sejarah: 1912, mendirikan MI Diniyah Islamiyah di rumahnya 1918, Al-Qismul Arqa, Belum adal pelajaran Umum 1923, Berdiri 4 Sekolah dasar Muhammadiyah, disusul HIS (Hollandsch Inlandsche School) 1926, HIS met de Qur’an, HIK (Hollandsch Inlandsche Kweek School), Schakel School Muhammadiyah, dan beberapa sekolah keguruan Khusus: Kursus Mubaligh, Wustho Mu’alimin, Zu’ama dan Zaimat
Perkembangan Pendidikan Muhammadiyah l Pembagiannya lebih kongkrit l Yang bersifat keagamaan dibawah Depag RI: MI, MTs, MA, Mu’alimin dan Mu; alimat, akademi dan Fakultas Agama l Yang bersifat umum dibawah Diknas RI: SD, SMP, SMU/K, dan Fakultas Umum
Tujuan Pendidikan Muhammadiyah l Mambentuk manusia muslim, berakhlak mulia, cakap, percaya kepada diri sendiri dan berguna bagi masyarakat (Sidang Tanwir 1955: Pekajangan)
Ahmad Dahlan: Pembaharuan. Teknik Pengajaran l Mencoba mengadopsi aspek positif sistem pendidikan barat, walaupun sosio kultural masyarakat belum siap. l Dualisme sistem pendidikan terutama dalam materi.
Perbedaan pendidikan Muhammadiyah dan Pondik Pesantren Tradisional Pontren Tradisional l l Sorogan dan Weton Bahan Pelajaran Hanya Agama Semata Belum mempunyai kurikulum yang terencana dan integral Para pengajar hanya berpengetahuan agama saja Guru otoriter kepada murid Pendidikan Muhammadiyah l Klasikal l Pelajaran Agama dan Umum l Sudah ada kurikulum sehingga lebih efisien dan terencana l Para pengajar adalah guru agama dan guru pengetahuan umum l Suasana lebih akrab guru dan murid
- Slides: 12