SEJARAH MUNCULNYA TIPOLOGI BANGUNAN PERTEMUAN 3 Sejarah munculnya
SEJARAH MUNCULNYA TIPOLOGI BANGUNAN PERTEMUAN 3
Sejarah munculnya Tipologi ke-tiga Tidak ada yang tahu apakah tipe itu diketemukan atau diciptakan. Anthony Vidler, dalam bukunya, The Third Typology; Opposition, The MIT Press Cambridge 1976, mengungkap dua tipologi ontologis yang muncul sejak pertengahan abad ke-18, dan kemudianggap sangat mempengaruhi proses produksi arsitektur § Yang pertama muncul dari filsafat Pencerahan kaum rasionalis (‘enlightenment). Dalam pandangan ini basis yang hakiki bagi perancangan haruslah ditemukan dalam model ‘primitive hut’ (model rumah primitif). Alam diyakini memiliki tatanan rasional yang selayaknya dijadikan sumber unsur arsitektur.
. . Sejarah munculnya Tipologi ke-tiga § Tipologi kedua adalah modern movement. Yang terutama dirumuskan oleh Le Corbusier. Mengusulkan bahwa model bagi perancangan arsitektur haruslah ditemukan dalam proses produksi itu sendiri. § Cara pandang ini tidak mengherankan lagi karena muncul dari kebutuhan memenuhi tuntutan produksi massal di akhir abad ke-19.
SEJARAH MUNCULNYA TIPOLOGI KE-TIGA TIPE - Bertahan lama, semakian kaya dan kuat Tua / lama berevolusi - Sebagai sumber konveksi Arsitektur TIPE LAHIR MUSNAH MUNCUL BARU DIHANCURKAN TYPE BARU/LAMA TIDAK SESUAI BARU MUNCUL - OFFICE TOWER - LAHIR AKIBAT REVOLUSI INDUSTRI
Anthony Vidler Membedakan dua Tipologi ontologis ( Abad ke-18 ) Pertama - Muncul dari filsafat pencerahan kaum rasionalis (enlightenment) - Model ‘ primitive hunt / model pemukiman primitif Unsur alam Unsur-unsur Arsitektur Bentuk Geometris Primer
Arsitektur dibandingkan dilegimitasikan dengan hakekat lain di luar arsitektur Geometri arsitektur Bumi a. Jalan mobilitas sedikit Air b. Jalan mobilitas sedang Udara c. Jalan mobilitas tinggi Api d. Konstruksi Alam semesta Sebuah rangkaian/rajutan/ikatan yang baik/indah/kuat
Kedua - Modern Movement - Dirumuskan oleh Le Corbuiser - Model perancangan ditemukan dalam proses produksi - Kebutuhan memenuhi tuntutan produksi massal (akhir abad ke 19) Tiap masa memiliki ciri-ciri khas sendiri Massa III Kebutuhan massal Massa IV Bentuk Masa 1 2 3 4
KOMPOSISI Durand Kontekstualisme secara non-Eklektis Tujuan Arsitektur bukan imitasi alam / kepuasan arstistik Pertimbangan kenyamanan fungsional dan ekonomi Komposisi /disposisi elemen ( kolom, vaults, tangga, porces yang terbebas dari tirani tertib Kesatuan tanpa memperdulikan program - Duran menawarkan Grid Kontinue Menyatukan elemen- elemen yang bertentangan. - Style direncanakan setelah struktur terbentuk melalui komposisi
The Permanence Quatremere de Quinci Tipe dipandang sebagai obyek yang unik Sebuah metafor yang berhubungan dengan masa lampau Tipe di balik arsitektu diidentifikasi dengan logika bentuk ( the logic of form ) yang berhub. Dengan nalar & Penggunaan (programe ) Tipe bersifat alamiah dan permanence, misal Rumah dan monumen selalu memiliki bentuk yang konstan. Struktur Formal Argan Tipe sebagai struktur formal internal bangunan atau deretan bangunan sebagai generator kota dan menentukan elemen kota dalam berbagai skala karakter bentuk dalam geometri : Sentralitas, linieritas, cluster dan grid
Type – Image / Tipe Citra Venturi Tipe harus direduksi menjadi imaji/citra Kesamaan imaji komunikasi dapat terbentuk suatu tipe. Penggunaan elemen arsitektur masa lampau Style / Langgam Brent C. Brolin Menyelaraskan formalisme bangunan baru (kesamaan gaya dan teknologi) Bangunan bersebelahan dengan bangunan/lingkungan lama ( fitting new buildings with old ) memiliki style arsitektur tertentu, shg kontinuitas visual terjaga. Regionalisme Kontinuitas rangkaian arsitektur masa kini dengan kekhasan arsitektur pada suatu wilayah budaya tertentu yang dominan ( regional culture ). Regionalisme ; menyatukan arsitektur tradisional dgn. arsitektur modern.
Neo Rasionalisme Arsitektur - Tidak perlu pembenaran di luar dirinya sendiri - Tanpa adanya hipotesis masyarakat trtentu untuk dapat dipahami dan dikonsepkan - Logika sendiri logika Spatial - terkait dengan kebenaran –kebenaran di luar dirinya “ Aldo Rosi” Argumen-argumen didalam kota-kota lama yang hendak dibongkar fungsionalisme, sehingga kota sebagai obyek arsitektur yang utuh dan menyatu. “ Krier ” Tipe primitif yaitu kota 2 tradisional sebagai locus Kota menyediakan material dan sumber bahan untuk klasifikasi Bentuk / artefak merupakan persediaan yang mendasar/bentuk dasar untuk rekomposisi
Tipologi Dan Disain Pascamodern Post-Modernisme Latarbelakang Kegagalan modern Movement yang kering, tidak ada kesinambungan kontekstual ( historis, fisik maupun kultural ) “ Venturi “ menolak simplifikasi fungsional, tetapi kompleksitas yang memakai unsur-unsur lama dan biasa Massa ini memunculkan tipologi baru Yang berada dalam dirinya sendiri, Muncul dari dalam, sehingga dapat dikomposisikan ke dalam fragmen Fragmen 2 dirangkai dalam tig tingkatan : a. Pertama, warisan makna berasal dari eksistensi bentuk masa lampau b. Kedua, berasal dari pilihan fragmen spesifik dengan batas 2 yang melingkupinya. c. Ketiga, rekomposisi dari fragmen 2 ke dalam sebuah konteks baru.
Tipologi Dalam Disain Dekontruksi Jorge Glusberg, metoda disain arsitektur dekonstruksi dengan proses : Pragmatic Design : Trial and error Analogic Design : disain dikembangkan melalui studi visual/analogi 2 lain dibawa masuk ke problema desain khusus. Synthethic Design : disain didasarkan dengan aturan-atauran geometri dengan skala kota. Typological Design : Esensi dari skala yang paling kecil sampai skala kota Bernard Tschumi, Pendekatan 2 untuk mendeskontruksi program disain : Crossprogramming : Konfigurasi spatial tertentu untuk program yg. Lain. Transprogramming : kombinasi du program tanpa melhat saling menunjang atau tidak dalam konfigurasi spatial. Disprogramming : kombinasi dua program pertama mengkontaminasi / mempengaruhi program kedua
Beberapa Tipologi yang ada dalam Arsitektur Tiga gagasan Tipe : 1. Tipe fungsi 2. Tipe Struktur formal 3. Tipe Citra Tipologi dan Kesepakatan Tipologi menuntut adanya batasan atau ketegasan untuk mampu mengontrol arsitektur. Tipe tidak harus terbentuk oleh ditetapkannya dasar keserupaan, tetepi terbentuk dan mantap lewat penyepakatan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dengan dasar-dasar keserupaan. Bruce Allsopp kesepakatan setiap pihak untuk memiliki sebuah ikatan batin kesepakatan
Pihak-Pihak yang bertipologi Tipologi sebagai wujud kesepakatan, pihak-pihak yang memiliki kesepakatan dan sebagai wujud tipologi : a. Masyarakat pemakai arsitektur ( memiliki tipologi dalam wujud bangunan tradisional dan perlanggaman kontemporer. b. Lembaga Pemerintah ( Pemerintah daerah, direktorat Cipta Karya, yang tipologinya menyangkut perlanggaman. c. Lingkungan Arsitek Tipologi tidak harus berbeda dengan ke dua belah pihak terdahulu tetapi bisa saja berbeda. Masyarakat kampung Rumah Ideal Masyarakat gedongan Eksekutif dan birokrat -Arsitek -Mahasiswa arsitektur Ada & tidak adanya Kesepakatan sebuah “ Rumah Ideal “
Tipologi Pertama § Paradigma tipologi yang pertama dibangun berdasarkan kepercayaan adanya tatanan rasional daripada alam semesta atau kosmologi, yang menjadikan setiap elemen arsitektur sebagai bagian dari tatanan alam juga; seolah-olah mulai dari kolom bangunan sampai dengan tataran kota, semuanya paralel dengan rantaian yang ada pada kosmologi.
Tipologi Pertama Baca artikel; “Spatial Archetypes” karya Mimi Lobel mengkategorikan 6 pola yang secara sekaligus membentuk semacam morfologi fisik dan peradaban. 1. Sensitive Chaos 2. Great Round 3. The Four Quarters 4. The Pyramid 5. The Radiant Axes 6. The Grid
. Sensitive Chaos 1 (kepekaan galau) Merupakan pola dasar dari pengembara yang berburu dan meramu. Mereka hidup menyatu dengan alam, berinteraksi langsung, tanggapan terhadap alam dijalankan tanpa perlu ada konsep-konsep, dan angka. Bagi mereka alam adalah hidup dan alam menghidupkan makhluk. Keberlangsungan alam dan manusia adalah animasi roh suci yang disimbolkan sebagai spiral. (merupakan contoh reinkarnasi) Dalam sensitive chaos tidak ada bangunan yang permanen atau bentuk geometri yang simetris karena semua itu tidak praktis bagi pemburu-pemburu tersebut, dianggap menghambat pertumbuhan alam.
. Great Round 2 (Lingkar raya) Dunia para Dewi_ Lingkarannya lebih jelas dari Sensitive Chaos Jaman Neolitik dan perunggu _ Petani sudah perlu tinggal di lahan dan membentuk kelompok. Mereka sudah mengerti tentang lintasan matahari (musim), bulan dan bintang. Ada kepercayaan kepada dewa dan dewi. Pada Great Round orang juga menolak membuat bangunan permanen (sama dengan Sensitive Chaos), mereka tinggal di gua dan candi-candi sebagai perlambangan dewa suci.
. The Four Quarters 3 (perempat bagian) Dunia para Dewi_ Lingkarannya lebih jelas dari Sensitive Chaos Dalam tahap ini dikenal konteks individu Vs. orang lain dan dikenal adanya perang. Masyarakat dibagi dalam 4 kasta, begitu pula adanya dewa yang menguasai 4 alam. Arsitektur Four Quarters beragam dapat dilihat dari berbagai kebudayaan, misal: perancangan kota, pemusatan candi, legenda Cina Ming Tang, 4 periode di benteng Viking, dst. Secara psikologis pada masa ini sudah terjadi pentransferan antara pengetahuan dari ibu, yang membentuk jati diri sang anak.
. The Pyramid 4 (Pyramid) Merupakan penggabungan hirarki four quarters dalam bentuk negara / kota dengan aturan kerajaan Merupakan lambang gunung-gunung yang menjulang menggapai langit, sebagai perlawanan antara manusia dan takdir Tuhan. Bentuk Pyramid (double pyramid) menggambarkan dualisme produk “perasaan” mempengaruhi raga. Secara psikologi; dalam masa pyramid, sang penemu jatidiri di masa four quarters lalu mulai terasuki sistem masyarakat yang kuat dan mengambil tanggung jawab sebagai orang dewasa.
. The Radiant Axes 5 (Sumbu pancar) Pola dasar kerajaan disimpulkan sebagai negara atau kota dengan kekuasaan yang luas. Tujuan dari kerajaan ini adalah kekuasaan yang tidak terbatas, layaknya matahari Secara psikologi; berarti cita-cita yang melambung, tidak ada batas, merasa sebagai manusia super, bahkan percaya diri sebagai Tuhan. Contoh bangunan; Istana kerajaan dan kota-kota besar: New Delhi, Washington
. The Grid 6 (Grid) Menggambarkan akhir dari keberurutan Diperlukan untuk memisahkan segala sesuatu ke dalam unit yang identik. The Grid adalah hasil pencarian untuk mereduksi sesuatu; informasi, produk, orang, dsb
Tipologi Kedua § Paradigma tipologi yang kedua menggunakan ‘kekhasan jaman’ sebagai paradigmanya, yaitu tipologi yang didasarkan atas objek produksi massal dan yang melihat bahwa elemen dari kolom rumah sampai dengan kota sebagai suatu analogi dengan piramida produksi. § Mengusulkan bahwa model bagi perancangan arsitektur haruslah ditemukan dalam proses produksi itu sendiri
Tipologi Kedua § Paradigma tipologi yang kedua paradigma ‘kekhasan jaman’
Tipologi Kedua § Paradigma tipologi yang kedua paradigma ‘kekhasan jaman’
Tipologi Kedua § Paradigma tipologi yang kedua paradigma ‘kekhasan jaman’
- Slides: 27