Sejarah Kamera Kamera Obscura Kamera pertama yang tercatat
Sejarah Kamera. Ø Kamera Obscura Kamera pertama yang tercatat dalam sejarah adalah kamera obscura. Obscura berasal dari bahasa Latin yang berarti ruang . gelap. Kamera ini berbentuk ruangan khusus. Di dalamnya dipantulkan cahaya yang terdiri dari dua lensa konveks. Kamera . ini dikembangkan pertama kali oleh Alhazen antara tahun 9651039 Setelah Masehi. Namun, sebenarnya cara kerja kamera ini sudah ada sejak 470 -390 Sebelum Masehi . yang ditemukan oleh seorang filsuf China, Mozi. . .
Ø Kamera Portable Obscura Pada tahun 1960 -an, seorang peneliti Inggris, Robert Boyle dan pembantunya Robert Hooke, menemukan kamera portable (bisa dipindah-pindah) obscura. Kamera ini memakai lampu kliat yang meledak dan mengeluarkan asap. . . Ø Merekam Gambar Orang yang berjasa menyempurnakan kamera adalah Jacques . Daguerre. Tahun 1837, dia mengembangkan cara membuat foto, yang kemudian disebut daguerreotype. Prosesnya menggunakan lempengan copper (tembaga). Daguerre adalah . seniman asal Perancis yang ingin membuat gambar lebih bagus. tapi proses pembuatan foto ini tidak praktis. Orang harus bergaya di depan kamera selama 8 jam untuk. menghasilkan satu foto. Hasilnya pun masih buram .
Ø Cetak Banyak Penemuan Daguerre luar biasa, meski cuma bisa mencetak satu kali. Kemudian muncul teknologi baru calotype yang bisa memperbanyak foto lewat kertas film negatif. Teknologi ini . ditemukan William Fox Talbot dari Inggris tahun 1844. Meski cetakannya tidak sebagus foto Daguerre, tapi dia bisa . memperbanyak hasilnya. . Ø Cetak Cepat Setelah Daguerre dan William Talbot, tahun 1852 Frederick . Scott Archer membuat temuan mencetak foto lebih cepat. Hanya dalam waktu kurang dari lima detik, foto udah tercetak. Prosesnya, gambar sudah dicetak ketika plat masih basah. . Teknik ini dinamakan collodion. .
Ø Bahan gelatin Tahun 1871, Richard Maddox menemukan gelatin, sebuah bahan untuk mencetak foto. Bahan ini menggantikan plat fotografik. Dengan penemuannya ini, gambar bisa dicetak lebih banyak dan kualitasnya lebih bagus. Ketika itu, kamera sudah . ada yang lebih handy alias bisa ditenteng. Ø Abad ke-20 . Memasuki abad ke-20, penemuan di bidang kamera terus berlanjut. Misalnya ditemukannya film berwarna tahun 1901. . Setelah itu, film berwarna berlapis yang disebut Kodachrome ditemukan. Kodak juga menemukan film berukuran 35 mm yang sangat populer itu. Belakangan ditemukan lagi kamera digital. . .
Definisi Kamera . Ø Kamera adalah alat paling populer dalam aktivitas fotografi. Nama ini didapat dari camera obscura, bahasa Latin untuk . "ruang gelap", mekanisme awal untuk memproyeksikan tampilan di mana suatu ruangan berfungsi seperti cara kerja kamera fotografis yang modern, kecuali tidak ada cara pada . waktu itu untuk mencatat tampilan gambarnya selain secara manual mengikuti jejaknya. Dalam dunia fotografi, kamera . merupakan suatu peranti untuk membentuk dan merekam suatu bayangan potret pada lembaran film. Pada kamera televisi, sistem lensa membentuk gambar pada sebuah . lempeng yang peka cahaya. Lempeng ini akan memancarkan elektron ke lempeng sasaran bila terkena cahaya. Selanjutnya, . pancaran elektron itu diperlakukan secara elektronik. Dikenal banyak jenis kamera potret. . .
Prinsip Kerja Kamera Ø Cahaya masuk ke kamera melalui lensa. Ø Objek yang akan diambil gambarnya dapat dilihat di . . viewfinder. Ø Pada kamera analog cahaya tersebut digunakan untuk . membakar film. Ø Pada kamera digital cahaya diterima oleh sensor yang . kemudian diubah ke data digital. Data tersebut kemudian disimpan pada media penyimpan seperti SD card, CF, MMC, dll. . .
Animasi Pada Lensa . . . .
Latihan . . . .
Komponen kamera . Sebuah kamera minimal terdiri atas: • Kotak yang kedap cahaya (badan kamera) • Sistem lensa terdapat lensa cembung (untuk menangkap bayangan) • Pemantik potret (shutter) • Pemutar film Ø . . . Badan kamera adalah ruangan yang sama sekali kedap cahaya namun dihubungkan dengan lensa yang menjadi . satu-satunya tempat cahaya masuk. Di dalam bagian ini cahaya yang difokuskan oleh lensa akan diatur agar tepat mengenai dan membakar film. . .
Di dalam kamera ada beberapa bagian, antara lain: • Pengatur ISO/ASA Film Sebagai layar penangkap bayangan • Aperture (Bukan Diafragma) . Sebagai lubang cahaya . . • Shutter Speed. Pembuka penutupnya aperature • Diafragma Pengatur cahaya yang masuk . .
Jika diperlukan bisa pula ditambah peralatan: • Blitz (atau lebih umum disebut lampu kilat atau flash) . . • Tripod . . . • Lightmeter
Ø Sistem lensa, sistem lensa dipasang pada lubang depan kotak, berupa sebuah lensa tunggal yang terbuat dari plastik atau kaca, . atau sejumlah lensa yang tersusun dalam suatu silinder logam. Lensa adalah ujung tombak dari kamera, baik tidaknya gambar hasil pemotretan tergantung kualitas lensa. Ketajaman detail, . kontras dan kualitas warna sangat dipengaruhi oleh kualitas lensa. . . .
. Lensa Standar 50 mm f/1. 8 Lensa Sudut Lebar 35 mm f/2 . . . Lensa Mata Ikan Lensa Tele . . Lensa Zoom . .
Ø Bagian lain sebuah kamera, antara lain: 1. Mekanisme memutar film gulungan agar bagian-bagian film itu . bergantian dapat disingkapkan pada objek 2. Mekanisme fokus yang dapat mengubah-ubah jarak antara lensa dan film, 3. . Pemindai komposisi pemotretan (range finder) yang menunjukkan apa saja yang akan terpotret serta apakah objek utama akan terfokuskan 4. . lightmeter untuk membantu menetapkan kecepatan pemetik potret dan atau besarnya bukaan, agar banyaknya cahaya yang mengenai film cukup tepat sehingga diperoleh bayangan atau gambar yang . memuaskan. . 5. . S lid e Beberapa kamera, terutama jenis kamera poket biasanya tidak memiliki salah satu dari bagian-bagian tersebut.
Jenis kamera berdasarkan media penangkap cahaya . . Kamera film menggunakan pita seluloid (atau sejenisnya, sesuai perkembangan teknologi). Butiran silver halida yang menempel . pada pita ini sangat sensitif terhadap cahaya. Saat proses cuci film, silver halida yang telah terekspos cahaya dengan ukuran . yang tepat akan menghitam, sedangkan yang kurang atau sama sekali tidak terekspos akan tanggal dan larut bersama cairan pengembang (developer). . .
Ø Kamera film Jenis kamera film yang digunakan adalah dari jenis 35 milimeter, yang menjadi populer karena keserbagunaan dan kecepatannya saat memotret, karena kamera ini berukuran kecil, kompak dan tidak mencolok. Lensa kadang dapat dipertukarkan, . dan kamera itu dapat memuat gulungan film untuk 36 singkapan, bahkan kadang lebih. Ø . Jenis film Pembagian film berdasarkan ukuran: . Small format (35 mm) Medium format (100 -120 mm) . Large format Pembagian film berdasarkan jenis bahan dan kesensitifannya: . • Film hitam putih • Film warna • Film positif • Film negatif • Film daylight • Film tungsten • Film infra merah (sensitif terhadap panas yang dipantulkan permukaan objek) . . .
Ø Kamera polaroid Kamera jenis ini memakai lembaran polaroid yang langsung memberikan gambar positif sehingga pemotret tidak perlu melakukan proses cuci cetak film. Ø Kamera digital . . . Kamera jenis ini merupakan kamera yang dapat bekerja . tanpa menggunakan film. Si pemotret dapat dengan mudah . menangkap suatu objek tanpa harus susah-susah membidiknya . melalui jendela pandang karena kamera digital sebagian besar memang tidak memilikinya. Sebagai gantinya, kamera digital menggunakan. .
sebuah layar LCD yang terpasang di belakang kamera. Lebar layar LCD pada setiap kamera digital berbeda-beda. Sebagai media penyimpanan, kamera digital menggunakan internal memory ataupun external memory . yang menggunakan memory card. . . .
Jenis kamera berdasarkan mekanisme kerja . . Ø Kamera single lens reflect Kamera ini memiliki cermin datar dengan singkap 45 derajat di belakang lensa, . sehingga apa yang terlihat oleh pemotret dalam jendela pandang adalah juga apa yang akan di tangkap pada film. Umumnya kamera ini digunakan setinggi . pinggang ketika dipotretkan. . .
Ø Kamera instan Istilah instan adalah dimilikinya mekanisme automatik pada kamera, sehingga berdasar pengukur cahaya (lightmeter atau fotometer), lebar diafragma dan kecepatan pemetik . potret secara otomatis telah diatur. . . .
Pembagian kamera berdasarkan teknologi viewfinder . . Viewfinder memainkan peranan penting dalam penyusunan komposisi fotografi. Fotografer ahli biasanya akan lebih memilih viewfinder dengan kualitas baik dan mampu . memberikan gambaran tepat seperti apa yang akan tercetak. .
Ø Kamera saku Kelemahan film ini adalah gambar yang ditangkap oleh mata akan berbeda dengan yang akan dihasilkan film, karena ada perbedaan sudut pandang jendela pembidik . (viewfinder) dengan lensa. . Ø Kamera TLR Kelemahan kamera poket diperbaiki oleh . kamera TLR. Jendela bidik diberikan lensa yang identik dengan lensa di bawahnya. . Namun tetap ada kesalahan paralaks yang ditimbulkan sebab sudut dan posisi kedua. lensa tidak sama. .
Ø Kamera SLR Single Lens Reflex: mencegah efek paralax. Parameter setting: Shutter Speed – Kecepatan Rana. . Aperture – Bukaan Diafragma. Focus Memiliki banyak fasilitas pendukung: Berbagai jenis lensa, filter, dll. . . .
Oleh: Ahmad Wahyudin Gede Dharma Hatha . . Sulistya Indriani. Sumber: . google. co. id . e-dukasi. net wikipedia. com . . .
. . The End . . .
- Slides: 30