SEJARAH INDONESIA PERJUANGAN BANGSA INDONESIA MENGHADAPI ANCAMAN DISINTEGRASI

SEJARAH INDONESIA PERJUANGAN BANGSA INDONESIA MENGHADAPI ANCAMAN DISINTEGRASI

ANCAMAN DISINTEGRASI DILATARBELAKANG I IDEOLOGI DILATARBELAKANG I KEPENTINGAN DILATARBELAKANG I SISTEM PEMERINTAHAN Ø PEMBERONTAKAN PKI MADIUN 1948 ü PEMBERONTAKAN APRA v PEMBERONTAKAN PERMESTA/PRRI Ø PEMBERONTAKAN DI/TII ü PEMBERONTAKAN RMS ü PEMBERONTAKAN ANDI AZIZ

PEMBERONTAKAN PKI MADIUN 1948 q. Dilatar belakangi oleh Ø 23 Januari 1948 Amir Syarifuddin menyerahkan mandatya kepada Presiden Republik Indonesia karena dianggap gagal dalam Perundingan Renville Ø Moh. Hatta ditunjuk untuk membentuk kabinet baru dengan tanpa campur tangan golongan sayap kiri/sosialis Ø 28 juni 1948 Amir Syarifuddin membentuk Front Demokrasi Republik (FDR) yang mengadakan pengancaman ekonomi dengan cara menghasut kaum buruh untuk melancarkan pemogokan di pabrik karung Delangu pada 5 juli 1948

Ø 11 Agustus 1948 Muso datang ke Indonesia dengan tujuan merebut pimpinan atas Negara Republi Indonesia dari tangan nasionalis. Ø 13 -14 agustus 1948 dalam Sidang Politbiro PKI Muso menjelaskan tentang pekerjaan dan kesalahan partai dalam dasar organisasi dan politik, dan menawarkan doktrin/gagasan yang disebut Jalan baru untuk Republik Indonesia ØPKI/FDR menguasai tempat-tempat yang dianggap strategis yakni Madiun, Solo, Jombang, Wonosobo, Kediri, Bojonegoro, Purwodadi dan Cepu Ø 18 September 1948 PKI dibawah Pimpinan Muso menyatakan Berdirinya Republik Soviyet Indonesia di Madiun yang bertujuan mengganti dasar negara Pancasila dengan dasar komunis Ø 30 September 1948 Madiun dapat dikuasai TNI sedangkan Muso dan Amir Syarifuddin tewas dalam pelariannya

PEMBERONTAKAN DI/TII q. Dilatarbelakangi oleh Ø Salah satu keputusan Renville adalah harus pindahnya pasukan RI dari daerah-daerah yang diklaim dan diduduki oleh Belanda ke daerah yang dikuasai RI. Ø Pemberontakan DI/TII terjadi di beberapa daerah yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan dan Aceh q. Pemberontakan DI/TII di Jawa Barat dipimpin oleh Kartosuwiryo yang menolak untuk pindah dari Jawa Barat yang kemudian membentuk Gerakan Darul Islam (DI) dan Tentara Islam Indonesia (TII) tujuannya adalah mendirikan Negara Islam Indonesia (NII) Ø 7 Agustus 1949 Kartosuwiryo memproklamasikan Negara Islam Indonesia dengan Kartosuwiryo sebagai imamnya Ø Pemberontakan ini dapat diatasi dengan “Operasi Pagar Betis” pada tahun 1960 Kartosuwiryo dapat ditangkap dan 4 juni 1962 dijatuhi hukuman mati

q. Pemberontakan DI/TII di Jawa Tengah dipimpin oleh Amir Fatah yang dilatarbelakangi kekosongan daerah Pekalongan-Brebes-Tegal yang ditinggalkan TNI dan apparat pemerintahan akibat Perjanjian Renville ØAmir Fatah diangkat sebagai pemimpin DI jawa Tengah oleh Kartosuwiryo yang kemudian Amir Fatah memproklamirkan berdirinya Negara Islam Jawa Tengah sebagai bagian dari Negara Islam pimpinan Kartosuwiryo ØTahun 1950 TNI membentuk komando tempur yang disebut Gerakan Benteng Negara tujuannya memisahkan DI Jawa Tengah dengn DI Jawa Barat Ø 22 Desember 1950 Amir Fatah tertangkap dalam perjalanan menuju Jawa Barat

ØPemberontakan DI/TII di Sulawesi Selatan dipimpin oleh Kahar Muzakar dilatarbelakangi ketidakpuasan terhadap pemerintah yang menolak seluruh anggota Kesatuan Gerilya Sulawesi Selatan (KGSS) menjadi anggota TNI//APRIS Ø 1 Juli 1950 kahar Muzakar menyampaikan tuntutannya kepada Panglima TT VII Kolonel Kawilarang tapi tuntutannya ditolak dan KGGS dinyatakan sebagai organisasi terlarang Ø 7 Agustus 1953 Kahar Muzakar menyatakan Sulawesi Selatan sebagai bagian dari Darul Islam pimpinan Kartosuwiryo dan pasukannya menjadi Tentara Islam Indonesia ØUntuk mengatasi pemberontakan Kahar Muzakar dilaksanakan Operasi Merdeka, Operasi Halilintar dan Operasi Musafir Ø 12 September 1959 Bahar Mataliu tokoh DI Sulawesi Selatan menyerahkan diri ØFebruari 1965 Kahar Muzakar berhasil ditembak mati oleh pasukan TNI

q. Pemberontakan DI/TII di Kalimantan Selatan dipimpin oleh Ibnu Hajar yang menamakan gerakannya dengan sebutan Kesatuan Rakjat Jang Tertindas (KRJT) Ø Tahun 1954 Ibnu Hajar bergabung dengan Negara Islam Indonesia dan diangkat menjadi Panglima TII untuk wilayah Kalimantan Ø Tahun 1963 Ibnu Hajar menyerahkan diri dan Maret 1965 dijatuhi hukuman mati q. Pemberontakan DI/TII di Aceh dipimpin oleh Daud Beureueh dilatarbelakangi rasa kekecewaan Daud Beureueh dengan perubahan status Aceh dari Provinsi menjadi Keresidenan dalam lingkungan Provinsi Sumatera Utara. Ø 21 September 1953 Daud Beureueh memproklamasikan Aceh sebagai bagian dari Negara Islam Indonesia dibawah pimpinan Kartosuwiryo Ø 17 -28 Desember 1962 diselenggarakan Musyawarah Kerukunan Rakyat Aceh atas inisiatif colonel Jasin dan menghasilkan kesepakatan untuk berdamai

PEMBERONTAKAN APRA v. Pemberontakan APRA dipimpin oleh Kapten Raymond Westerling dan golongan kolonialis Belanda yang ingin mengamankan kepentingan ekonominya v. Tujuan APRA adalah mempertahankan bentuk negara federal di Indonesia dan memiliki tentara tersendiri pada negara-negara bagian RIS v 23 Januari 1950 APRA menyerang Bandung dan berhasil menduduki Markas Staf Divisi Siliwangi v 24 Januarri 1950 Bersama Sultan Hamid II APRA berencana menculik Menteri Pertahanan Keamanan Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Sekjen Pertahanan Mr. Ali Budiardjo dan Pejabat Kepala Staf Angkatan Perang T. B Simatupang namun gagal v. Sultan Hamid II ditangkap dan Westerling pada tanggal 22 Februari 1950 meninggalkan Indonesia menuju Malaya

PEMBERONTAKAN RMS v. Republik Maluku Selatan didirikan oleh Mr. Dr. Christian Robert Steven Soumokil pada tanggal 24 April 1950 v. RMS terbentuk dilatarbelakangi ketidaksetujuan Soumokil atas terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia dan tidak menyetujui penggabungan daerah-daerah Negara Indonesi Timur menjadi wilayah kekuasaan Republik Indonesia v. Untuk mengatasi RMS pemerintah mengirim dr. Leimena untuk berunding dengan Soumokil namun ditolak v 14 Juli 1950 Pemerintah mengirim Ekspedisi Militer “Gerakan Operasi Militer (GOM)” dipimpin oleh Kolonel Kawilarang untuk menumpas RMS v. Maluku dapat diambil alih dan beberapa anggota RMS melarikan diri ke Belanda (Johan Manusama yang kemudian mendirikan Pemerintahan di Pengasingan) v. Dr. Soumokil ditangkap di Pulau Seram pada 2 Desember 1962 dan dijatuhi hukuman mati dijakarta pada 12 April 1966

PEMBERONTAKAN ANDI AZIZ ü Pemberontakan ini dipimpin oleh Kapten Andi Aziz dilatarbelakangi tuntutan Kapten Andi Aziz dan pasukannya yang berasal dari KNIL terhadap pemerintah Indonesia agar hanya mereka yang dijadikan pasukan APRIS di Negara Indonesia Timur ü 5 April 1950 Pemerintah mengirimkan pasukan APRIS yang berasal dari TNI datang ke Makasar yang menimbulkan kekhawatiran dari tentara KNIL akan diperlakukan diskriminatif oleh pimpinan APRIS/TNI ü 5 April 1950 pukul 05. 00 Andi Aziz dan pasukannya yang dibantu pasukan KL-KNIL menyerang markas APRIS di Makasar dan berhasil menguasai Makassar ü 7 April 1950 Pemerintah mengirimkan ekspedisi ke Sulawesi dibawah pimpinan Kolonel Kawilarang ü 8 April 1950 Pemerintah mengultimatum Andi Aziz untuk melaporkan diri ke Jakarta dalam waktu 2 x 24 jam, Andi Aziz berjanji ke Jakarta tanggal 13 April 1950 ü Atas desakan Soumokil Andi Aziz mengingkari janjinya dan dianggap pemberontak ü 15 April 1950 Andi Aziz dibawa ke Jakarta untuk diadili

PEMBERONTAKAN PERMESTA/PRRI ü Pemberontakan PERMESTA/PRRI dilatarbelakangi hubungan yang tidak mesra antara oemerintah pusat dengan beberapa daerah disebabkan oleh ketidakpuasan beberapa daerah di sumatera dan Sulawesi terhadap alokasi biaya pembangunan dari pemerintah pusat ü Sikap dan rasa tidak puas itu mendapat dukungan dari beberapa panglima militer di daerah ü Dewan Banteng di Sumatera Utara oleh Letkol Achmad Husein pada 20 desember 1956 ü Dewan Gajah di Medan oleh Kolonel Simbolon pada 22 Desember 1956 ü Dewan Garuda di Sumatera Selatan oleh Letkol Barlian ü Dewan Manguni di Manado oleh Letkol Ventje Sumual pada 10 Februari 1957 ü Tanggal 10 Februari 1958 Ketua Dewan Banteng Achmad Husein mengeluarkan ultimatum kepada pemerintah pusat yang menyatakan Kabinet Djuanda harus mengundurkan diri dalam 5 x 24 jam ü 15 Februari 1958 Achmad Husein Memproklamirkan berdirinya Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) di Padang dengan Syafruddin Prawiranegara sebagai PM

ü 17 Februari 1958 Kolonel D. J Somba mengeluarkan pernyataan bahwa daerah Sulawesi Tengah memutuskan hubungan dengan pemerintah pusat dan mendukung Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) yang merupakan pernyataan Piagam Perjuangan Rakyat Semesta (PERMESTA) üUntuk menghadapi Permesta pada bulan April 1958 pemerintah melancarkan “Operasi Sapta Marga” üGerakan Permesta baru dapat dilumpuhkan bulan Agustus 1958, dan sisanya dapat ditumpas secara keseluruhan pada tahun 1961

“ Berubahlah selagi kamu dalam kondisi terbaikmu, sebelum muncul hal-hal buruk. Akan terlambat untuk membetulkan atap saat musim hujan terlanjur datang. Pinjamlah payung selagi matahari masih bersinar JACK MA FOUNDER ALIBABA GROUP ”
- Slides: 14