Sampling Pekerjaan Definisi Work Sampling adalah suatu teknik

  • Slides: 18
Download presentation
Sampling Pekerjaan

Sampling Pekerjaan

Definisi • Work Sampling adalah suatu teknik untuk mengadakan sejumlah besar pengamatan terhadap aktifitas

Definisi • Work Sampling adalah suatu teknik untuk mengadakan sejumlah besar pengamatan terhadap aktifitas kinerja dari mesin, proses atau pekerja/operator (Sritomo Wignjosoebroto, 2003). • Perbedaan metode Jam Henti dengan Sampling Pekerjaan adalah pada cara Sampling Pekerjaan pengamat tidak terus menerus berada ditempat pekerjaan melainkan mengamati hanya pada sesaat-sesaat pada waktu-waktu tertentu yang ditentukan secara acak.

Stopwatch Work Sampling Pekerjaan rutin dan monoton Pekerjaan bervariasi dan tidak rutin Umumnya mengamati

Stopwatch Work Sampling Pekerjaan rutin dan monoton Pekerjaan bervariasi dan tidak rutin Umumnya mengamati 1 orang Dapat mengamati beberapa orang Perhitungan berdasarkan waktu Berdasarkan proporsi Siklus pekerjaan pendek & jelas Siklus tidak jelas Biasanya pekerjaan operasional : Biasanya pekerjaan managerial/adm: assembly, manufacturing Sekretaris, admin, office work Pengamatan kontinu Pengamatan diskrit

Bekerjanya sampling Pekerjaan (1) Sampling Pekerjaan adalah pengukuran yang dilakukan dengan cara melakukan kunjungan

Bekerjanya sampling Pekerjaan (1) Sampling Pekerjaan adalah pengukuran yang dilakukan dengan cara melakukan kunjungan berulang kali tanpa harus diketahui oleh operator yang akan di ukur waktu kerjanya, sehingga diharapkan tingkat kewajaran yang diperoleh lebih tinggi.

Bekerjanya sampling Pekerjaan (2) § § Pengukuran memerlukan waktu yang lama Data yang cukup

Bekerjanya sampling Pekerjaan (2) § § Pengukuran memerlukan waktu yang lama Data yang cukup banyak Memakan biaya dan waktu yang cukup tinggi Tingkat ketelitian dan keyakinan yang tinggi sesuai yang diinginkan

Kegunaan Sampling Pekerjaan 1. Mengetahui distribusi pemakaian waktu sepanjang waktu kerja oleh pekerja 2.

Kegunaan Sampling Pekerjaan 1. Mengetahui distribusi pemakaian waktu sepanjang waktu kerja oleh pekerja 2. Mengetahui tingkat utilitas mesin-mesin atau alat-alat pabrik 3. Menentukan waktu baku bagi pekerja 4. Menentukan kelonggaran bagi suatu pekerjaan

Langkah-langkah 1) Menetapkan tujuan pengukuran 2) Melakukan pengukuran pendahuluan bila bertujuan untuk menentukan waktu

Langkah-langkah 1) Menetapkan tujuan pengukuran 2) Melakukan pengukuran pendahuluan bila bertujuan untuk menentukan waktu baku pekerjaan 3) Memilih operator yang baik (normal) 4) Bila perlu mengadakan latihan pada operator terpilih untuk memperlancar pengukuran 5) Melakukan pemisahan kegiatan sesuai yang diinginkan 6) Menyiapkan perlatan seperti papan pengamatan, lembar-lembar pengamatan, pena atau pensil

Langkah-langkah Sampling 1) Sampling pendahuluan Kunjungan ditentukan oleh pengukur biasanya lebih dari 30 kunjungan.

Langkah-langkah Sampling 1) Sampling pendahuluan Kunjungan ditentukan oleh pengukur biasanya lebih dari 30 kunjungan. Roscoe (1975) dalam Uma Sekaran (1992) 2) Pengujian keseragaman data 3) Uji Kecukupan data

Menentukan waktu pengamatan secara acak 1. Kunjungan dilakukan secara acak 2. Biasanya satu hari

Menentukan waktu pengamatan secara acak 1. Kunjungan dilakukan secara acak 2. Biasanya satu hari dibagi kedalam satuan waktu 3. Panjang satuan waktu tidak terlalu singkat ataupun terlalu panjang 4. Kunjungan dilakukan berdasarkan satuan waktu yang telah ditentukan 5. Jumlah pengamatan ditentukan berdasarkan estimasi kecukupan data

Menghitung Penyesuaian dan Kelonggaran Metode sama dengan Jam Henti

Menghitung Penyesuaian dan Kelonggaran Metode sama dengan Jam Henti

Contoh : Hari I No 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Contoh : Hari I No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Bilangan Jam Random Kunjungan 4 10 11 13 16 18 20 21 37 41 45 47 51 55 67 76 69 84 86 89 93 94 98 99 100 8. 16 8. 40 8. 44 8. 52 9. 04 9. 12 9. 20 9. 24 10. 28 10. 44 11. 00 11. 08 11. 24 11. 40 12. 28 13. 04 13. 16 13. 36 13. 44 13. 56 14. 12 14. 16 14. 32 14. 36 14. 40 Operator 1 Produktif v v v v v v v v Non Produktif v v v No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Operator 1 Bilangan Jam Random Kunjungan Produktif Non Produktif 4 8. 16 v 10 8. 40 v 11 8. 44 v 13 8. 52 v 16 9. 04 v 18 9. 12 v 20 9. 20 v 21 9. 24 v 37 10. 28 v 41 10. 44 v 45 11. 00 v 47 11. 08 v 51 11. 24 v 55 11. 40 v 67 12. 28 76 13. 04 v 69 13. 16 v 84 13. 36 v 86 13. 44 v 89 13. 56 v 93 14. 12 v 94 14. 16 v 98 14. 32 v 99 14. 36 v 100 14. 40 v Hari II

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Hari III Operator 1 Bilangan Jam Random Kunjungan Produktif Non Produktif 4 8. 16 v 10 8. 40 v 11 8. 44 v 13 8. 52 v 16 9. 04 v 18 9. 12 v 20 9. 20 v 21 9. 24 v 37 10. 28 v 41 10. 44 v 45 11. 00 v 47 11. 08 v 51 11. 24 v 55 11. 40 v 67 12. 28 76 13. 04 v 69 13. 16 v 84 13. 36 v 86 13. 44 v 89 13. 56 v 93 14. 12 v 94 14. 16 v 98 14. 32 v 99 14. 36 v 100 14. 40 v

Rekapitulasi Kegiatan Produktif Non Produktif Jumlah % produktif Frekuensi teramati Jumlah 1 2 3

Rekapitulasi Kegiatan Produktif Non Produktif Jumlah % produktif Frekuensi teramati Jumlah 1 2 3 18 17 21 56 6 7 3 16 24 24 24 72 75% 70. 83% 87. 25% 18/24 = 0. 75 Jumlah waktu produktif

Uji Keseragaman Data Dimana: • dengan pi = persentase produktif di hari ke I

Uji Keseragaman Data Dimana: • dengan pi = persentase produktif di hari ke I • k = jumlah hari pengamatan • Dimana: • Dengan ni = jumlah pengamatan pada hari ke I

BKA =0. 962 100% 90% 80% 70% 60% BKB =0. 594 50% 40% 30%

BKA =0. 962 100% 90% 80% 70% 60% BKB =0. 594 50% 40% 30% 20% 10% 0% 1 2 3

Uji Kecukupan Data Jumlah pengamatan yang diperlukan untuk tingkat ketelitian 5% dan tingkat keyakinan

Uji Kecukupan Data Jumlah pengamatan yang diperlukan untuk tingkat ketelitian 5% dan tingkat keyakinan 95%, dapat diperoleh dengan menggunakan rumus :

Uji Kecukupan Data (versi Sritomo) • Dengan asumsi bahwa terjadinya keadaan operator atau sebuah

Uji Kecukupan Data (versi Sritomo) • Dengan asumsi bahwa terjadinya keadaan operator atau sebuah fasilitas yang akan menganggur (idle) atau produktif mengikuti pola distribusi normal, maka jumlah pengamatan yang seharusnya dilaksanakan dapat dicari didasarkan formulasi sebagai berikut (Sritomo, 1989): • • • N’ = jumlah pengamatan yang seharusnya dilakukan (N = jumlah pengamatan yang telah dilaksanakan) p = probabilitas kejadian aktivitas tidak produktif (1 -p) = probabilitas kejadian aktivitas produktif k = indeks tingkat kepercayaan (confidence level) Tingkat kepercayaan 99% � k = 3 Tingkat kepercayaan 95% � k = 2 Tingkat kepercayaan 90% � k = 1, 65 s = indeks tingkat ketelitian (degree of accuracy)

Contoh Perhitungan Waktu Baku • Jumlah pengamatan : 432 • Jumlah produktif : 343

Contoh Perhitungan Waktu Baku • Jumlah pengamatan : 432 • Jumlah produktif : 343 – % Produktif : 343/432 x 100% = 79, 4% • Jumlah menit pengamatan : 5040 menit – Jumlah menit produktif : 79, 4% x 5040 = 4002 menit • Jumlah barang dihasilkan selama pengamatan : 370 piece – Waktu produksi / pc : 4002/370 = 10, 82 menit • Faktor penyesuaian : 0, 95 – Waktu normal : 10, 82 x 0, 95 = 10, 28 menit • Kelonggaran : 23% – Waktu baku : 10, 28 x (1+0, 23) = 12, 64 menit