SAINS DAN PENELITIAN PEMERINTAHAN METODOLOGI ILMU PEMERINTAHAN Couriousitas

  • Slides: 17
Download presentation
SAINS DAN PENELITIAN PEMERINTAHAN METODOLOGI ILMU PEMERINTAHAN

SAINS DAN PENELITIAN PEMERINTAHAN METODOLOGI ILMU PEMERINTAHAN

Couriousitas merupakan kodrat alamiah manusia. Manusia dalam benak hatinya selalu ada HASRAT INGIN TAHU

Couriousitas merupakan kodrat alamiah manusia. Manusia dalam benak hatinya selalu ada HASRAT INGIN TAHU Mengembangkan DAYA NALAR disalurkan melalui PENELITIAN PENDAHULUAN

“BERTANYA”, BERARTI INGIN MENCARI JAWABAN YANG DIHARAPKAN ADALAH JAWABAN YANG TEPAT ATAU YANG BENAR

“BERTANYA”, BERARTI INGIN MENCARI JAWABAN YANG DIHARAPKAN ADALAH JAWABAN YANG TEPAT ATAU YANG BENAR MANUSIA ITU TIADA LAIN ADALAH MAKHLUK PENCARI KEBENARAN

“BERTANYA”, JUGA BERARTI “BERPIKIR” ORANG BERPIKIR BERARTI ORANG ITU SEDANG BERTANYA-TANYA. . . ORANG

“BERTANYA”, JUGA BERARTI “BERPIKIR” ORANG BERPIKIR BERARTI ORANG ITU SEDANG BERTANYA-TANYA. . . ORANG YANG TIDAK BERTANYA SAMA DENGAN ORANG YANG TIDAK BERFIKIR. JADI ORANG YANG TIDAK PERNAH BERTANYA SAMA DENGAN ORANG YANG TIDAK PERNAH BERFIKIR.

CARA MENCARI KEBENARAN Penemuan secara kebetulan Melalui trial and error (percobaan & kesalahan) Melalui

CARA MENCARI KEBENARAN Penemuan secara kebetulan Melalui trial and error (percobaan & kesalahan) Melalui otoritas (kewibawaan) Pemecahan dengan cara spekulasi Dengan berfikir kritis Melalui Penelitian Ilmiah

MENCARI KEBENARAN MELALUI PENELITIAN ILMIAH �Penelitian adalah penyaluran hasrat ingin tahu manusia dalam taraf

MENCARI KEBENARAN MELALUI PENELITIAN ILMIAH �Penelitian adalah penyaluran hasrat ingin tahu manusia dalam taraf keilmuan. �Penyaluran sampai pada taraf setinggi ini disertai oleh keyakinan bahwa ada sebab bagi setiap akibat (kausalitas) dan bahwa setiap gejala yang nampak dapat dicari penjelasannya secara ilmiah.

�Sebab akibat bukan suatu masalah yang gaib, bukan suatu permainan kira-kira, bukan pula suatu

�Sebab akibat bukan suatu masalah yang gaib, bukan suatu permainan kira-kira, bukan pula suatu yang diterima atas otoritas. �Dengan sikap yang berbeda ini manusia telah berhasil menerangkan berbagai gejala yang nampak dan menunjukan kepada kita sebab musabab yang sebenarnya dari suatu atau serentetan akibat.

Misalnya …. A A B B D C A B C D

Misalnya …. A A B B D C A B C D

KINERJA APARATUR PELAYANAN KUALITAS PENDIDIKAN PELAYANAN KUALITAS STATUS SOSIAL EKONOMI TINGKAT DEMOKRASI

KINERJA APARATUR PELAYANAN KUALITAS PENDIDIKAN PELAYANAN KUALITAS STATUS SOSIAL EKONOMI TINGKAT DEMOKRASI

�Sejalan dengan sikap itu maka metode penelitian akan menarik dan membenarkan suatu kesimpulan apabila

�Sejalan dengan sikap itu maka metode penelitian akan menarik dan membenarkan suatu kesimpulan apabila telah dibarengi dengan bukti-bukti yang meyakinkan, bukti-bukti mana dikumpulkan melalui prosedur yang sistematis, jelas dan terkontrol. �Jadi metode penelitian ilmiah itu dapat diartikan sebagai kegiatan yang sistematis dan terkontrol secara empirik terhadap sifat-sifat dan hubungan-hubungan antara berbagai variabel yg diduga terhadap fenomena yang diselidiki. �Sebagai jalan untuk memecahkan suatu masalah orang menggunakan berpikir reflektif dengan prosedur yang sesuai dengan tujuan dan sifat penelitian.

Sikap meneliti, adalah sikap yg tidak bersifat sepihak (subyektif) melainkan obyektif BEBAS NILAI

Sikap meneliti, adalah sikap yg tidak bersifat sepihak (subyektif) melainkan obyektif BEBAS NILAI

LANGKAH SIKAP OBYEKTIF Jelas perumusan masalah dan tujuannya Ada penetapan postulat dan hipotesis Tegas

LANGKAH SIKAP OBYEKTIF Jelas perumusan masalah dan tujuannya Ada penetapan postulat dan hipotesis Tegas dalam metode kerja Benar dalam pengumpulan data Tepat dalam pengolahan data

ADA BEBERAPA HAL YANG DIBUTUHKAN OLEH SEORANG ANALIS DAN PENELITI PEMERINTAHAN: 1. Teori, teori

ADA BEBERAPA HAL YANG DIBUTUHKAN OLEH SEORANG ANALIS DAN PENELITI PEMERINTAHAN: 1. Teori, teori ini merupakan landasan dalam penelitian 2. Masalah, yaitu setiap kesulitan yang menggerakan manusia untuk memecahkannya. 3. Peneliti membutuhkan rencana penelitian 4. Peneliti membutuhkan hiposkripsi. Hiposkripsi adalah jawaban sementara tentang masalah yang akan dipecahkan, yang selanjutnya hiposkripsi itu akan diuji di lapangan penelitian. Hipotesis itu berguna untuk: a. Menjelaskan masalah b. Untuk mengarahkan peneliti dalam penelitian 5. Peneliti membutuhkan data

6. Peneliti membutuhkan fasilitas. Rencana penelitian banyak mengalami kegagalan karena kurangnya fasilitas. 7. Peneliti

6. Peneliti membutuhkan fasilitas. Rencana penelitian banyak mengalami kegagalan karena kurangnya fasilitas. 7. Peneliti membutuhkan kebebasan. Peneliti harus bebas berfikir, bebas membuat rencana, bebas melaksanakan dan mengolah rencana, bebas menarik kesimpulan dan bebas mempublikasikannya. Titik tolak peneliti adalah kebenaran dan titik akhirnya kebenaran pula. Jadi bila ia memulai bergerak karena tertekan oleh hasrat atau cita tertentu dari dalam dirinya maupun dari luar yang mengabaikan kebenaran ini, ia tidak lagi bebas untuk menyusun hiposkripsinya, ia tidak lagi bebas untuk mengumpulkan datanya, yang akibatnya hasil penelitian akan sumbang, diwarnai oleh kecenderungan yang berada di luar garis penemuan ilmiah.

CONTOH-CONTOH TEMA/TOPIK DALAM KAJIAN ILMU PEMERINTAHAN KHUSUSNYA DALAM PEMBUATAN SKRIPSI 1. 2. 3. 4.

CONTOH-CONTOH TEMA/TOPIK DALAM KAJIAN ILMU PEMERINTAHAN KHUSUSNYA DALAM PEMBUATAN SKRIPSI 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Birokrasi Pemerintahan Ekologi dalam Pemerintahan Peranan legislatif daerah Eksekutif di daerah Perubahan Sosial dan Dinamika Pemerintahan Good Governance Reinventing Government Otonomi dan Disintegrasi Demokrasi, Desentraisasi dan Otonomi Pelayanan Publik

11. Kebijakan Publik 12. Hubungan Pusat Daerah 13. Pendapatan asli daerah 14. Struktur dan

11. Kebijakan Publik 12. Hubungan Pusat Daerah 13. Pendapatan asli daerah 14. Struktur dan kultur pemerintah daerah 15. Organisasi dan manajemen pemerintah daerah 16. Penyelenggaraan pemerintahan desa 17. Hubungan kepela daerah dengan DPRD 18. Proses pemeilihan Kepala Daerah 19. Proses pemilihan Kepala Desa 20. Demokrasi di desa 21. Kontrol masyarakat atas tindakan pemerintahan 22. Kinerja pemerintahan daerah