RUMAH TINGGAL KEBUTUHAN RUANG Pertemuan 10 Irma Damayantie
RUMAH TINGGAL – KEBUTUHAN RUANG Pertemuan 10 Irma Damayantie, S. Ds. , M. Ds. Prodi Desain Interior - FDIK
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN • Mahasiswa mampu memahami fasilitas serta ukuran dan besaran ruang yang dibutuhkan dalam proyek Rumah Tinggal
INTERIOR ZONING • Dalam desain residensial, organisasi ruang sebaiknya dilihat secara keseluruhan. • Elemen, produk, prosedur, peralatan, hubungan manusia, dan aspek lingkungan adalah independen dan sebaiknya direncanakan secara integral. • Perencanan ruang dimulai dengan analisis aktivitas dengan lingkungan, furnitur, dan peralatan yang dibutuhkan untuk menunjang aktivitas, hubungan untuk menyesuaikan aktivitas, dan area kebutuhan terstruktur untuk mengakomodasi aktivitas dan furnitur yang menemaninya. • Aktivitas dapat dijadikan menjadi satu zona menurut kesamaan dalam fungsi dan tingkat privasi atau interaksi yang dibutuhkan.
INTERIOR ZONING • Walaupun desainer biasanya mengorganisasikan ruang sebagai grafik datar (sering pula dipresentasikan dalam denah), mereka juga memikirkan desain tersebut dalam hubungan 3 D. • Zoning untuk residensial : zona sosial, zona pribadi, dan zona servis. • Desainer sebaiknya mengacu ke program untuk mempertemukan kebutuhan pengguna secara spesifik dengan aktivitas yang akan diakomodasikan.
INTERIOR ZONING • Area Sosial • Area sosial : area di mana anggota keluarga, teman, dan tamu berkumpul dan beraktivitas seperti bercakap-cakap, menonton tv, mendengakan musik, bermain, dan terhibur secara umum. • Area sosial dari residensial umumnya : living area, area makan, dan area keluarga. • Jumlah dan ukuran dari area ini ditentukan oleh kebutuhan dan SDM penggunannya secara spesifik, dapat bervariasi dari ruangan multifungsi studio apartemen menjadi ruang besar dan formal.
INTERIOR ZONING • Area Sosial sebaiknya dipisahkan dengan mengganti ketinggian lantai, tata letak furnitur, atau penutup lantai untuk menciptakan kesan visual daripada pemisahan dinding fisik. • Hubungan area antara satu dan lainnya berdampak bagaimana ruangan akan difungsikan. • Area sosial sebaiknya dilokasikan untuk kemudahan akses penghuni dan tamu dari pintu utama atau fasilitas parkir. • Sejak percakapan secara grup sering ditemani dengan menghidangkan makan, area makan sebaiknya diatur atau dekat dengan living area untuk hiburan dan kegunaan berbagai aktivitas.
INTERIOR ZONING • Area makan dapat direncanakan pada satu ruang yang berbeda atau lebih, seperti ruang makan dan area breakfast. • Tentu saja, area makan utama (di mana makanan disajikan sangat sering) lebih diutamakan daripada tempat makan kedua (ketika makanan disajikan lebih jarang).
INTERIOR ZONING • Living Area • Ketika mendesain tempat hunian baru, desainer sebaiknya tidak terpaku dengan cara tradisional bahwa living area harus selalu berada di bagian depan rumah. • Pada beberapa lokasi biasanya lebih kondusif untuk memiliki living area terbuka di bagian halaman belakang atau samping daripada harus melihat ke arah jalan atau rumah tetangga. • Dalam living area, ada 3 aktivitas yang berlangsung : area duduk utama/area berbincang, tempat duduk secara berkelompok, dan pusat hiburan. • Area duduk utama biasanya merupakan ruang utama berbincang, dengan furnitur yang disusun berkelompok atau dengan 1 focal point (seperti perapian atau televisi).
INTERIOR ZONING • Dalam banyak pengaturan, coffee table atau furnitur sejenis ditempatkan di depan kursi atau di antara pengelompokan, sekitar 18” di depan kursi. • Untuk berinteraksi secara nyaman, orang biasanya lebih suka untuk duduk berhadapan atau dari sudut agak menyamping. Jika jarak terlalu jauh, mereka biasanya akan duduk bersampingan.
INTERIOR ZONING • Ada 4 pengaturan furnitur secara mendasar : • Area duduk yang didesain dengan baik akan menghindari lalu lintas yang melewati area tersebut. • Pintu/bukaan sebaiknya digabungkan di sudut atau ditempatkan menyebrang dari sisi lainnya untuk menghindari masalah sirkulasi menyilang. • Setidaknya untuk sirkulasi = 3 kaki (914 mm). • Jika mencukupi, penambahan area duduk dapat direncanakan di dalam living area untuk mengakomodasi 1 – 4 orang sebagai area berbincang sekunder atau untuk membaca, bermain, atau bermusik.
INTERIOR ZONING • Area sekunder sebaiknya berformasi dengan tempat duduk dekat jendela, meja bermain dengan kursi, atau lounge chair besar. • Furnitur yang digunakan pada living area dikategorikan sebagai built-in (atau fixed) atau dapat dipindahkan. • Banyak furnitur di pasaran berbentuk moduler dan dapat diatur ulang. • Penempatan desain dari pusat hiburan ini tergantung paa gaya hidup setiap keluarga. • Perhatian utama dalam menempatkan pusat hiburan adalah tempat duduk dan sudut pandang, seperti juga pengaturan cahaya dan suara. • Instrumen musik yang ditempatkan secara permanen, seperti piano, membutuhkan ruang terbuka yang cukup di sekitarnya untuk akustik yang efektif dan untuk penonton dalam skala kecil berkumpul. • Piano sebaiknya tidak ditempatkan dengan temperatur yang signifikan, cahaya matahari langsung, dan perubahan kelembaban.
INTERIOR ZONING • Area Makan • Cara, waktu, dan lokasi di mana orang makan pada residensial dapat berbeda tergantung nilai personal dari penghuni, gaya hidup mereka, dan tempat yang tersedia. • Sebagaimana orang menjadi lebih sibuk dengan pekerjaan dan aktivitas mereka di luar rumah, area makan sering menjadi kurang begitu formal dan lebih fleksibel untuk melakukan aktivitas lain. • Karena kebutuhan area berbincang, ruang yang akan digunakan hanya 3 jam sehari untuk aktivitas makan tidak akan diabaikan didesain tertutup. • Daripada terisolasi, kita sering melihat 2 atau 3 area makan yang digabungkan ke area lain, seperti dapur dan living area yang dapat direncanakan digunakan saat dibutuhkan.
INTERIOR ZONING • Area breakfast juga sangat populer, utamanya untuk makan secara cepat. • Penghuni sebaiknya menyatakan apakan area makan formal atau informal, seberapa banyak area yang dibutuhkan, tipe peralatan yang dibutuhkan, dan furnitur apa yang dipilih.
INTERIOR ZONING • Zona Pribadi • Area tidur • Kamar tidur : tempat untuk meditasi secara tenang atau beristirahat, untuk menghilangkan tekanan dari kehidupan sehari-hari – kerja, dunia luar, dan bahkan interaksi keluarga. • Area ini sering digunakan juga untuk membaca, merenung, dan ekspresi seksual. • Kamar tidur menjadi sangat personal atau area pribadi di mana orang menjaga barang yang akrab atau pribadi, seperti perhiasan, dokumen penting, uang, atau barang berharga dan kenangan. • Kenyataannya, kamar tidur (termasuk area berhias/mandi) menjadi “pelarian” karena furniturnya, ukuran, dan terpisah dari bagian rumah lainnya.
INTERIOR ZONING • Kamar tidur atau area tidur sering terisolasi dari bagian lain di rumah, termasuk zona area “ tenang” untuk memaksimalkan privasi dan kebutuhan diasosiasikan dengan tidur. • Area tidur, termasuk tempat tidur dan furnitur yang berkaitan, sebaiknya dibuat nyaman untuk menunjang aktivitas tidur dan sebaiknya kondusif untuk relaksasi. • Desain tampilan ruangan dan view ke luar (apabila memungkinkan) sebaiknya dibuat menenangkan/damai untuk mata atau dapat diatur. • Harus ada lingkungan yang cocok untuk dikontrol untuk mengisolasi suara, suhu, dan cahaya, secara alami atau buatan. • Secara psikologis, area tidur dapat menampilkan atribut lain, seperti menyediakan privasi secara intim dan bahkan ekspresi individual.
INTERIOR ZONING • Adalah penting untuk menyadari bahwa klien akan memilih furnitur interior yang terlihat sedikit irasional atau sangat berbeda dari apa yang ditawarkan dalam desain; hal ini sering sebagai hasil dari keinginan individu perorangan dan kebutuhan dan keseharian pribadi yang berhubungan dengan tidur. • Kamar tidur atau area tidur dapat berbeda dalam ukuran dan layout fisik. • Pertimbangan sebaiknya diberikan kepada jumlah orang, umur mereka, dan fungsi berbeda dari ruangan yang akan melayani hal lain selain tidur. • Tren saat ini menuju hunian yang lebih kecil, kegunaan ruang yang lebih efisien, dan furnitur moduler telah berdampak kepada kamar tidur yang lebih kecil.
INTERIOR ZONING • Setiap kamar tidur sebaiknya memiliki setidaknya satu jendela untuk udara segar dan untuk digunakan sebagai tempat pelarian darurat terhadap api. Hal ini untuk kesehatan dan keselamatan penghuni. • Kamar tidur biasanya digunakan sebagai area belajar dan kantor kecil oleh sebagian orang dan fungsi lain, seperti berolahraga atau untuk kegiatan aerobik.
INTERIOR ZONING • Area berhias dan penyimpanan baju • Tempat penyimpanan baju biasanya terletak di dalam area tidur atau sudah tersedia di area berhias yang diatur juga termasuk toilet. • Lemari baju biasanya didesain dengan tipe linear atau tipe walk-in, walaupun variasi gayanya bermacam-macam. • Setiap tipe ada beberapa ukuran minimum dan standar layout.
INTERIOR ZONING • Sayangnya, banyak lemari di tempat tinggal kita tidak didesain efisien & membuang tempat menggunakan hanya 1 gantungan & 1 rak. • Lemari sebaiknya didesain maksimal dari lantai ke plafon. • Beberapa area tidur menyediakan tempat terpisah/berbeda antara lemari baju dan area berhias, tetapi umumnya area untuk seseorang memakai atau melepas pakaian berada dekat lemari, atau di dalamnya. • Berhias adalah aktivitas berbeda dan terpisah yang berhubungan langsung kepada kebersihan personal dan kebutuhan berhias dari seseorang. • Kebutuhan dasar dari area berhias adalah pencahayaan yang baik, pakaian yang mudah dijangkau, area untuk memakai pakaian baik berdiri atau duduk, dan fasilitas berkaitan dengan berhias, seperti kaca, gantungan, dan tempat untuk memulas wajah atau untuk mencucinya.
INTERIOR ZONING • Area berpakaian, berhias, dan sangat nyaman untuk bebersih sering ditempatkan di lokasi berbeda antara area tidur dan area kebersihan personal, atau kamar mandi. • Faktor penting lain ketika merencanakan area berpakaian dan lemari baju yaitu adanya perbedaan penempatan antara baju bersih dan kotor. • Baju bersih disusun dan ditempatkan untuk pengambilan dalam berbagai cara seperti digantung, dilipat, digulung (kaos kaki), dan disatukan. • Baju kotor sebaiknya ditempatkan pada tempat penyimpanan yang nyaman (biasanya keranjang baju) atau saluran laundry ke area laundry di lantai yang berbeda.
INTERIOR ZONING • Kebersihan pribadi : Kamar mandi • Area kebersihan pribadi, atau kamar mandi, biasanya melibatkan lebih dari pertimbangan ekonomis daripada kebutuhan psikologis dan antropometris. • Untuk waktu yang lama, banyak kehidupan memiliki kamar mandi ekonomis dengan 3 perlengkapan : lavatory (wastafel di kamar mandi), WC (toilet), dan bath tub (atau kombinasi shower) pada satu ruangan lebih kurang 5 – 7 kaki.
INTERIOR ZONING • Desain kamar mandi telah menjadi lebih fleksibel dan dapat menampung lebih dari 1 orang pada saat yang bersamaan dengan penggunaan area terpisah. • Fasilitas lain seperti bidet, peralatan untuk berhias (duduk atau berdiri), dan penyimpanan untuk handuk dan aksesoris kamar mandi termasuk di dalamnya. • Jika tempat tinggal hanya ada 1 kamar mandi, secara khusus ditempatkan di antara zona sosial dan pribadi, sehingga bisa dijangkau dari salah satu area dengan gangguan minimal. • Sebagian besar tempat tinggal, bagaimanapun, memiliki dua kamar mandi atau lebih. • Jumlah pemakai di tempat tinggal tersebut dan pertimbangan ekonomis dapat berbeda.
INTERIOR ZONING • Beberapa half-bath atau three-quarter bath, di mana memiliki 2 atau 3 fasilitas (menggantikan shower dengan bath tub), dan digunakan pada area selain kamar mandi. • Kamar mandi sebaiknya memiliki 1 jendela dengan cahaya alami, ventilasi; banyak kode bangunan mengijinkan cahaya buatan dan exhaust fan mekanis seandainya jendela tidak memungkinkan. • Tempat penyimpanan juga dibutuhkan di dalam kamar untuk barang yang berhubungan untuk berhias dan bebersih. • Fasilitas kamar mandi sekarang dibuat dalam berbagai warna dan bentuk untuk pilihan individu.
INTERIOR ZONING • Area Pendukung/Servis • Area pendukung/servis adalah area kerja dari rumah tinggal. • Didesain untuk persiapan makanan, penyimpanan umum, perawatan pakaian, dan penyimpanan peralatan mekanikal. • Area ini biasanya disebut dapur, ruang cuci, area mekanikal (untuk peralatan penghangat dan pendingin), dan area utilitas atau penyimpanan. • Banyak peralatan pendukung saat ini lebih kecil, tidak berisik, dan lebih bersih daripada di masa lalu.
INTERIOR ZONING • Konservasi Energi , Efisiensi, dan Daur ulang • Kepentingan utama dalam masyarakat dan lingkungan saat ini adalah kebutuhan akan konservasi energi, efisiensi, dan daur ulang. • Menambah insulasi untuk mencegah hilangnya panas dan sistem pendingin dapat membantu mengurangi jumlah energi yang dikeluarkan. • Karena peningkatan konstruksi dan biaya energi, area servis sebaiknya ditempatkan terpusat dan dikelompokkan, jika memungkinkan. • Fasilitas pemipaan untuk dapur, kamar mandi, dan fasilitas cuci sebaiknya ditempatkan saling memunggungi atau ditumpuk pada satu tempat jika memungkinkan. • Termasuk efisiensi energi apabila menempatkan area penghasil air panas dekat dengan sumber persediaannya, karena pipa lebih pendek akan lebih ekonomis, dan lebih cepat produksi air panasnya.
INTERIOR ZONING • Ruang cuci • Area cuci biasanya ditempatkan berdekatan dengan sumber barang kotor dan penyimpanan yang bersih. • Dengan alasan ini, beberapa orang lebih suka area cuci pada lantai atas dekat dengan kamar tidur, jika berada pada tingkat berbeda. • Adalah ideal untuk menyediakan bak cuci, area kerja untuk melipat pakaian, dan rak penyimpanan untuk deterjen dan barang lainnya. • Ruang cuci juga menlayani berbagai aktivitas lain, seperti menyeterika dan menjahit.
INTERIOR ZONING • Area persiapan makanan (dapur) • Walau area persiapan makanan, atau dapur, terdata pada area servis, area ini dapat melayani seperti zona sosial utama. • Dapur sering sebagai pusat kehidupan keluarga, mengakomodasi perkumpulan keluarga dan dijadikan tempat untuk menghibur tamu dan aktivitas lain. • Mayoritas dapur sekarang cukup besar untuk mengakomodasi 2 juru masak atau lebih pada waktu yang bersamaan, sehingga pengerjaan persiapan makanan dapat dibagi. • Dapur sebaiknya ditempatkan berdekatan dengan area di mana makanan disajikan. • Dapur sebaiknya dapat diakses dari akses masuk area servis, area parkir, atau garasi untuk kenyamanan dari pengantaran bahan makanan menuju atau dari area tersebut.
INTERIOR ZONING • Pengaturan dan Layout • Organisasi yang sesuai pada pusat aktivitas di dapur tergantung kebutuhan dan cara kerja dari mereka yang menggunakannya. • Makanan secara umum membutuhkan 6 langkah : merencanakan, menyimpan, mempersiapkan, memasak, menyajikan, dan mencuci. • Kembali ke tahun 1940 -an, segitiga kerja telah dikembangkan untuk membantuk merencanakan layout yang nyaman dan berfungsi untuk mempersiapkan makanan. • Segitiga kerja : garis imajiner yang tergambar antara ketiga pusat aktivitas utama di dalam dapur; kulkas/penyimpanan makanan, sink/pembersihan, dan memasak. • Kaki dari segitiga kerja sebaiknya paling kecil jaraknya, dari 4 – 6 kaki (1, 219 – 1, 828 mm), untuk menghemat waktu.
INTERIOR ZONING • Penelitian telah menemukan bahwa sirkulasi yang paling sering terjadi adalah antara sink dan kompor. Jalur sirkulasi yang sering dilewati berikutnya adalah antara kulkas dan sink, dan jalur yang paling jarang dilewati adalah kompor dan kulkas; oleh karenanya, biasanya paling baik untuk menempatkan sink di antara kompor dan kulkas. • Built-in oven dan mocrowave tidak benar-benar cocok di dalam segitiga kerja.
INTERIOR ZONING • Area kinerja manusia • Jika kualitas tatap muka antara pengguna dan bagian dari dapur cukup, komponen harus responsif kepada keterbatasan fisik dari tubuh manusia. • Hal penting utama dalam kenyamanan kerja adalah tinggi dari counter dapur, jarak antara kabinet dan peralatan yang digunakan dan sirkulasinya, akses dari counter penyimpanan di bawahnya, dan penglihatan yang layak. • Standar kabinet yang dibuat pabrik dengan bagian top table yang menempel biasanya tinggi 36” (914 mm), tetapi tinggi standar ini tidak nyaman untuk semua pengguna dan aktivitas. • Beberapa orang mungkin menemukan rak atas pada kabinet dinding tidak dapat diakses sepenuhnya, sebagaimana mereka tidak cukup tinggi untuk menjangkaunya secara mudah.
INTERIOR ZONING • Kabinet dapur yang fleksibel dan dapat diatur lebih berguna tidak hanya untuk orang yang pendek atau tinggi, tetapi untuk pengguna disable secara fisik dan orang tua.
INTERIOR ZONING • Area Transisi dan Sirkulasi • Jalur masuk ke dalam rumah adalah satu dari area transisi yang menghubungkan sisi luar ke sisi dalam. • Sayangnya, beberapa perumahan biasanya memiliki pintu depan yang langsung membuka ke ruang keluarga dan menciptakan gangguan tiap kali pintu membuka. • Jalur masuk yang didesain secara layak sebaiknya mengakomodasikan tidak hanya penghuni tetapi teman dan orang asing (seperti tukang antar).
INTERIOR ZONING • Lorong dan Tangga • Lorong atau koridor biasanya difungsikan sebagai koneksi horisontal antar ruang. • Floor plan yang didesain secara buruk, menjadi jalan panjang, sempit untuk pergi dari satu daerah ke area lainnya. • Lorong sebaiknya tidak ditambahkan untuk memecahkan masalah sirkulasi; lorong adalah area berbeda dan sebaiknya diperlakukan sebagai transisi untuk menuju ke bawah – tidak sebagai lorong menuju area lainnya. • Penambahan jendela, lampu, perubahan plafon, artwork, dan bahkan area duduk dapat menambah rasa nikmat dari lorong. • Walaupun secara utama berfungsi sebagai elemen sirkulasi antar ketinggian lantai, tangga dapat didesain sebagai penambahan arsitektur dan menyediakan aksen visual.
INTERIOR ZONING • Ruang Tambahan • Banyak ruang tambahan atau khusus di perumahan dapat ditempatkan di zona sosial, pribadi, atau servis. • Walaupun area khusus tidak ada dalam kebutuhan utama pada setiap rumah dan orang, mereka dapat menambah kualitas dari hidup dan menambah kegunaan rumah. • Ruang tambahan yang dikategorikan di sini mungkin termasuk : – Beranda tertutup dengan akses sinar matahari untuk relaksasi atau sosialisasi. Mungkin termasuk hot tub atau spa. – Ruang hobi atau workshop. Keduanya tampil dalam berbagai fashion yang dapat diimajinasikan, ukuran, dan lokasi, tergantung pada kebutuhan penghuni. – Ruang bermain untuk grup kecil atau besar. Ruang ini dapat mengakomodasikan untuk tenis meja, billiard, atau table game, dan berrbagai aktivitas lain.
INTERIOR ZONING – Garasi untuk satu kendaraan atau lebih. Area ini dapat juga untuk sepeda rumah, perahu, mobil salju, kursi kerja, dan sejenisnya. – Area outdoor. Dapat semudah seperti teras tertutup atau balkon atau sebesar teras belakang termasuk kolam renang. – Home office. Kadang ruang atau area khusus dibangun sebagai zona kerja, tetapi sering penghuni rumah mungkin menggunakan ruang apapun dengan akses dengan komputer wireless atau peralatan lain. – Home theater atau ruang media, dilokasikan dirancang khususnya untuk menikmati video (tv atau alat proyektor), apakah film, hiburan, game, dsb. – Basement dan area melangkah miring ke bagian yang lebih rendah. – Gudang di atap sering diminta ketika basement tidak termasuk sebagai bagian dari rumah. Mungkin di atas garasi atau rumah. Akses dapat dengan tangga yang ditarik ke bawah atau tangga yang sudah dibuat.
- Slides: 35