RUMAH SAKIT Dr Fita Rahmawati Sp FRS Apt
- Slides: 46
RUMAH SAKIT Dr. Fita Rahmawati, Sp. FRS, Apt
DEFINISI RUMAH SAKIT n MENURUT PERMENKES RI No. 159 b/MENKES/PER/II/1988 Rumah sakit merupakan sarana kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan serta dimanfaatkan untuk pendidikan kesehatan dan penelitian n MENURUT PERMENKES RI No. 340/MENKES/PER/III/2010 Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat
n MENURUT WHO: Suatu organisasi sosial terintegrasi yang berfungsi menyediakan pelayanan kesehatan lengkap bagi masyarakat. Pelayanan tersebut dapat bersifat: penyembuhan (kuratif), peningkatan (promotif), perbaikan (rehabilitatif), maupun pencegahan (preventif)
MISI RUMAH SAKIT n MENURUT PERMENKES RI No. 340/MENKES/PER/III/2010 Rumah sakit umum adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan pada semua bidang dan jenis penyakit n MENURUT KEPMENKES RI No. 983/MENKES/ SK/XI/1992 Misi rumah sakit umum adalah memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
n Rumah sakit umum mempunyai fungsi: 1. Menyelenggarakan pelayanan medis 2. Pelayanan penunjang medis dan non medis 3. Pelayanan dan asuhan keperawatan 4. Pelayanan rujukan 5. Pendidikan dan pelatihan 6. Penelitian dan pengembangan 7. Administrasi umum dan keuangan
KLASIFIKASI RS Klasifikasi menurut JENIS: 1. Rumah sakit umum memberikan pelayanan kesehatan semua jenis penyakit dari yang bersifat dasar sampai dengan sub spesialistik 2. Rumah sakit khusus Rumah sakit yang memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau satu jenis penyakit tertentu, berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, organ atau jenis penyakit
No Rumah Sakit 1 RS Muwrdri 2 RS Harapan Kita 3 RS Darmais 4 RS Dr. Sardjito 5 RSCM 6 RS orthopedi Solo Jenis RS
KLASIFIKASI RS n Klasifikasi menurut PENGELOLA 1. RS Vertikal (milik Dep. Kes RI) 2. RS Pemda Tingkat I (milik Pemda Tk 3. 4. 5. 6. I/Propinsi) RS Pemda Tingkat II (milik Pemda Tk II/ Kabupaten & Kodya) RS ABRI (milik ABRI) RS BUMN (milik BUMN) RS Swasta (milik Swasta)
KLASIFIKASI RS Klasifikasi rumah sakit menurut PERMENKES RI No. 340/MENKES/PER/III/2010 didasarkan pada fasilitas dan kemampuan pelayanan Klasifikasi Rumah Sakit Umum 1. RS Umum Tipe A Jumlah bed minimal 400 buah 2. RS Umum Tipe B Jumlah bed minimal 200 buah 3. RS Umum Tipe C Jumlah bed minimal 100 buah 4. RS Umum Tipe D Jumlah bed minimal 50 buah
Klasifikasi Rumah Sakit khusus : 1. RS Khusus Tipe A 2. RS Khusus Tipe B 3. RS Khusus Tipe C Jumlah tempat tidur sesuai dengan Rumah Sakit Umum
RUMAH SAKIT SWASTA Rumah sakit yang kepemilikannya dan pengelolaannya dipegang oleh pihak swasta (non pemerintah), antara lain : n. Badan hukum yang bersifat sosial n. Yayasan yang disahkan oleh badan hukum Berdasarkan Kepmenkes RI No. 806/Menkes/SK/XII/1987: n. Rumah Sakit Umum Swasta Utama n. Rumah Sakit Umum Swasta Madya n. Rumah Sakit Umum Swasta Pratama
RUMAH SAKIT SWASTA n Rumah Sakit Umum Swasta Utama Rumah sakit yang memberikan pelayanan medis bersifat umum, spesialistik dan sub spesialistik n Rumah Sakit Umum Swasta Madya Rumah sakit yang memberikan pelayanan medis bersifat umum dan spesialistik lengkap minimal 4, yaitu : spesialis bidan kandungan, spesialis penyakit anak, spesialis penyakit dalam dan spesialis bedah n Rumah Sakit Umum Swasta Pratama Rumah sakit yang memberikan pelayanan medis bersifat umum
Rumah Sakit Umum Tipe A Rumah sakit umum tipe A harus mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit : n 4 Pelayanan Medik Spesialis Dasar, n 5 Pelayanan Spesialis Penunjang Medik, n 12 pelayanan Medik Spesialis lain dan n 13 Pelayanan Medik Sub Spesialis
n Pelayanan Medis Spesialistik Dasar Penyakit Dalam, Kebidanan dan kandungan, Bedah & Kesehatan anak n Pelayanan Medis Spesialistik Lain Pelayanan mata, THT, Syaraf, Jantung dan pembuluh darah, Kulit dan kelamin, Kedokteran Jiwa, Paru, orthopedi, Urologi, Bedah Syaraf, Bedah plastik dan Kedokteran Forensik
n Pelayanan Medis Sub Spesialistik Pelayanan sub spesialistik disetiap spesialisasi yang ada, terdiri dari sub spesialis Bedah, Penyakit dalam, Kesehatan anak, Obsgyn, Mata, THT, Syaraf, Jantung dan pembuluh darah, Kulit dan Kelamin, Jiwa, Paru, orthopedi dan Gigi mulut n Pelayanan spesialis penunjang medik terdiri dari Pelayanan Anestesiologi, Radiology, Rehabilitasi Medisk, Patologi klinik dan Patologi anantomi
n Pelayanan penunjang klinik : Perawatan intensif, Pelayanan darah, Gizi, Farmasi, Sterilisasi Instrumen dan Rekam Medik n Pelayanan penunjang non klinik : Laundry/Linen, Jasa Boga/dapur, teknik dan Pemeliharaan Fasilitas, Pengolahan limbah, Gudang, Ambulance, Komunikasi, pemulasaraan janazah, pemadam Kebakaran, Pengolahan gas Medik dan penampungan air bersih
KLASIFIKASI RS n RS dapat pula dibedakan: 1. RS Pendidikan 2. RS non Pendidikan n RS Pendidikan RSU Pemerintah kelas A & B yang digunakan sebagai tempat pendidikan tenaga medis
STRUKTUR ORGANISASI RS RS Umum Tipe A Terdiri atas Direktur rumah sakit, unsur pelayanan medis, unsur keparawatan, unsur penunjang medis, komite medis, satuan pemeriksaan internal serta administrasi umum dan keuangan Contoh: 1. Direktur 2. Wadir Pelayanan Medis 3. Wadir Penunjang Medis 4. Wadir Pendidikan & Latihan 5. Wadir Umum dan Keuangan 6. Komite Medis & Satuan Medis Fungsional 7. Satuan Pengawas intern
STRUKTUR ORGANISASI RS Wadir Yan. Med meliputi: pelayanan rawat jalan, rawat inap, rawat darurat , bedah sentral, perawatan insentif dan kegiatan bidang pelayanan medis serta urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan Wadir Jan. Med membawahkan; radiologi, farmasi, gizi, rehab medis, patologi klinis/anatomi. Pemeliharaan sarana RS dan kegiatan penunjang medik serta ketatausahaan & RT Wadir Pendidikan dan Penelitian membawahkan Bidang Pendidikan dan Pelatihan, Bidang Penelitian dan Pengembangan serta Bidang Keperawatan
STRUKTUR ORGANISASI RS RS Umum Tipe A Wadir Umum dan Keuangan membawahkan kesekretariatan, Perencanaan RS, Penyusunan anggaran & perbendaharaan, akuntansi serta mobilisasi dana
STRUKTUR ORGANISASI RS RS Umum Tipe A Satuan Pengawas Intern adalah kelompok fungsional yang bertugas melaksanakan pengawasan terhadap pengelolaan sumber daya RS Instalasi merupakan fasilitas penyelenggaraan pelayanan medis, pelayanan penunjang medis, kegiatan penelitian, pengembangan, pendidikan, pelatihan dan pemeliharaan sarana RS Instalasi dipimpin oleh seorang kepala Jenis instalasi disesuaikan dengan kelas dan kemampuan RS serta kebutuhan masyarakat.
STRUKTUR ORGANISASI RS RS Umum Tipe A Staf Medis Fungsional adalah kelompok dokter yang bekerja di Instalasi dalam jabatan fungsional SMF dikelompokkan sesuai dengan keahliannya, dipimpin seorang ketua yang dipilih oleh anggota kelompoknya untuk masa bakti tertentu. SMF melaksanakan diagnosis, pengobatan, pencegahan akibat penyakit, peningkatan dan pemulihan kesehatan, penyuluhan kesehatan, pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan Dewan Penyantun adalah kelompok pengarah/penasehat yang keanggotaannya terdiri dari unsur Pemilik Rumah Sakit, unsur Pemerintah dan Tokoh Masyarakat. Masa kerja 3 tahun
Rumah Sakit Umum Tipe B Mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit: n 4 Pelayanan Medik Spesialis Dasar n 4 Pelayanan Spesialis Penunjang Medik n 8 Pelayanan medis Spesialis Lainnya n 2 Pelayanan Medik Subspesialis Dasar
STRUKTUR ORGANISASI RS RS Umum Tipe B Pendidikan Paling sedikit terdiri atas Kepala rumah Sakit, unsur pelayanan medis, unsur keperawatan, unsur penunjang medis, komite medis, satuan pemeriksaan internal, serta adminstrasi umum dan keuangan. Contoh: 1. Direktur yang dibantu paling banyak 3 Wadir 2. Wadir Pelayanan Medis & Keperawatan 3. Wadir Penunjang Medis & Pendidikan 4. Wadir Umum dan Keuangan 5. Komite Medis dan Staf Medis Fungsional (SMF) 6. Satuan Pengawas intern
STRUKTUR ORGANISASI RS RS Umum Tipe B non Pendidikan Contoh: n Direktur n Wadir Pelayanan n Wadir Umum dan Keuangan n Komite Medis dan Staf Medis Fungsional n Satuan Pengawas intern
STRUKTUR ORGANISASI RS RS Umum Tipe B non Pendidikan Wadir Pelayanan Tugas : pelayanan rawat jalan, rawat inap, rawat darurat , bedah sentral, perawatan insentif, radiologi, farmasi, gizi, rehab medis, patologis klinis/anatomi, pemulasaraan jenazah, pemeliharaan sarana RS dan kegiatan bidang pelayanan. Keperawatan serta urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan. Wadir Umum dan Keuangan membawahkan kesekretariatan, Perencanaan & RM, keuangan
Rumah sakit tipe C n Mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik Spesialis Dasar dan 4 pelayanan Spesialis penunjang Medik n Minimal ada 9 dokter umum dan 2 orang dokter gigisebagai tenaga tetap
STRUKTUR ORGANISASI RS RS Umum Tipe C Terdiri atas Kepala rumah sakit, unsur pelayayan medis, unsur keperawatan, unsur penunjang medis, komite medis, satuan pengawas internal serta administrasi umum dan keuangan Contoh : 1. Direktur 2. Seksi Keperawatan 3. Seksi Pelayanan 4. Subag Kesekretariatan dan Rekam Medik 5. Subag Keuangan & Program 6. Komite Medis dan Staf Medis Fungsional 7. Satuan Pengawas intern
STRUKTUR ORGANISASI RS RS Umum Tipe D Mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medisk pasing sedikit 2 pelayanan Medik Spesialis Dasar Struktur organisasi minimal ada direktur, unsur pelayanan medis, unsur keperawatan, unsur penunjang medis, komite medis, satuan pemeriksaan internal serta administrasi dan keuangan
Contoh 1. Direktur 2. Seksi Pelayanan 3. Subag Kesekretariatan dan Rekam Medik 4. Subag Keuangan & Program 5. Staf Medis Fungsional 6. Satuan pengawas internal
KOMITE MEDIS n Komite Medis adalah kelompok tenaga medis yang keanggotaannya dipilih dari anggota Staf Medis Fungsional n Komite medis berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur n Dalam pelaksanaan tugasnya, dibantu oleh panitia n Panitia adalah kelompok kerja khusus di dalam Komite Medis yang dibentuk untuk mengatasi masalah khusus ( contoh : panitia farmasi dan terapi, INOS)
KOMITE MEDIS Komite medis bertugas: 1. Membantu Direktur menyusun standar pelayanan dan memantau pelaksanaannya 2. Melaksanakan pembinaan etika profesi 3. Mengatur kewenangan profesi anggota SMF 4. Mengembangkan program pelayanan, pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan
Panitia Farmasi dan Terapi n Latar belakang: Adanya pilihan yang sangat banyak akan obatan yang beredar (sangat baik, tidak begitu baik, praktis tidak dapat dipakai) n Membantu para dokter dalam memilih obat-obat yang cocok untuk pasien untuk mencapai penggunaan obat-obatan yang rasional untuk pengobatan n KFT merupakan suatu badan penasehat dan pelayanan melalui garis organisatoris yang berfungsi sebagai penghubung antara staf medis dan Departemen Farmasi
Panitia Farmasi dan Terapi n Anggotanya: paling sedikit 3 dokter dengan ketua ahli farmakologi, satu farmasis sebagai sekretaris, satuperawat dan seorang tenaga administrasi Tujuan utama KFT Memberi nasehat berupa usulan penggunaan atau membantu di dalam merumuskan kebijakan untuk evaluasi, pemilihan dan pemakaian obat. 2. Dibidang pendidikan, memberikan usulan atau membantu merumuskan program yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan staf profesional akan pengetahuan yang terbaru dan lengkap tentang obat-obatan dan penggunaannya. n 1.
Panitia Farmasi dan Terapi Tugas dan ruang lingkup 1. Memberikan masehat kepada staff medis untuk seluruh masalah yang berkaitan dengan penggunaan obat-obatan 2. Membuat formularium di RS dan mengadakan revisi secara terus-menerus. Pemilihan obat-obat yang masuk dalam formularium berdasarkan penilaian obyektif ttg manfaat, keamanan dan biaya pengobatan 3. Mengumpulkan laporan tentang efek samping obat (MESO) n
Panitia Farmasi dan Terapi n Tugas dan ruang lingkup (lanjutan) 4. Mengembangkan dan menyebarkan materi dan program-program pendidikan yang berkaitan dengan obat-obatan kepada anggota staf medik dan perawatan 5. Mendefinisikan kategori obat-obatan yang digunakan di RS dan menentukan kategori spesifik untuk setiap obat 6. Membantu departemen farmasi dalam mengembangkan dan meninjau kebijakan, tata tertib dan peraturan penggunaan obat-obatan di RS 7. Meninjau penggunaan obat-obatan di RS dan mempromosikan standar optimum untuk terapi/pengobatan secara rasional
KETENAGAAN RUMAH SAKIT Peraturan Pemerintah RI No 23 th 1996 mengenai tenaga kesehatan, rumah sakit adalah instalasi dengan tenaga professional terdiri dari : n Tenaga medis : dokter ahli, dokter umum, dokter gigi dll n Tenaga keperawatan : perawat dan bidan n Tenaga kefarmasian : apoteker, analis farmasi, asisten apoteker n Tenaga kesehatan masyarakat: epidemiologi kesehatan, mikrobiologi, sanitarian, penyuluh kesehatan, dll n Tenaga gizi : ahli gizi, ahli pengaturan pola makan dll n Tenaga ketrampilan fisik: fisioterapi, terapi wicara dll n Tenaga keteknisan medis: radioterapis, teknisi gigi, teknisi elektro medis, analis kesehatan, perekam medis dll
- Struktur instalasi farmasi rumah sakit
- Fragmento de okazaki função
- Dnapolimerase
- Pungky rahmawati
- Restu rahmawati
- Contoh menu makanan cair rumah sakit
- Standart pkpo 5
- Pengertian hukum rumah sakit
- Manajemen mutu pelayanan rumah sakit
- Perkembangan sirs di dunia
- Pap rumah sakit
- Contoh data pasien rumah sakit
- Materi akuntansi rumah sakit
- Bni life portal
- Makalah akreditasi rumah sakit
- Indikator pelayanan rumah sakit
- Prognas
- Tugas pft
- Faktor eksternal rumah sakit
- Contoh kasus pelayanan prima di rumah sakit
- Manajemen piutang rumah sakit
- Alur sterilisasi cssd
- Rumah sakit indonesia kelas dunia
- Pengertian administrasi rumah sakit
- Mfk rumah sakit
- Contoh cara menghitung bor ruang rawat inap
- Tugas administrasi rumah sakit
- Unit cost rekam medis
- Sik rumah sakit
- Entity relationship diagram (erd) adalah
- Erd rumah sakit
- Denah rumah sakit sederhana
- Good clinical governance
- Struktur organisasi instalasi farmasi rumah sakit
- Tikus wirok
- Konsultan rumah sakit
- Lingkungan eksternal rumah sakit
- Komponen utama sistem informasi manajemen rumah sakit
- Laporan pkl 3 rekam medis
- Dokter bedah rs muhammadiyah bandung
- Kegunaan grafik barber johnson
- Stakeholder rumah sakit
- Regulasi sasaran keselamatan pasien
- Contoh unit kerja
- Materi farmasi rumah sakit
- Budaya kerja rumah sakit
- Contoh pengelolaan logistik di rumah sakit