ROAD TO MABRUR DISAMPAIKAN KEPADA SISWA SAAT MATERI

ROAD TO MABRUR DISAMPAIKAN KEPADA SISWA SAAT MATERI HAJI DAN UMRAH DI KELAS 9

PERBEDAAN UMRAH DAN HAJI n Niat Haji n Waktu Pelaksanaan : dimulai dari Bulan Syawal – Dzulhijah) n Ruku Haji : Niat, Wukuf, Thawaf, Sa’I, Tahalul, Tertib UMRAH n Niat Umrah n Waktu Pelaksanaan : kapan saja n Rukun Umrah : Niat, Thawaf, Sa’I, Tahalul, Tertib

Ù#GjfîîîîîîîîîRfe|9îîîîsp äa<äîçîi Öbçæ|; fe@äîînfe. SîîîîîMp#~îîîîîæ dp ü lü änîiãläa ufîîîîîîîîîî 58 oîip kî~s n “Sesungguhnya rumah (ibadah) pertama yang dibangun untuk manusia ã=æü ialah (Ka’bah)häîîîîîîîîîî^îi$än~îîæ$äîî} yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi seluruh alam”. n Di dalamnya terdapat tanda-tanda yang jelas (diantaranya) Maqam Ibrahim. Barangsiapa yang memasukinya (Baitullah) amanlah dia. Dan (diantara) ãu~îîîîîY kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan haji bagi mereka yang mampu melaksanakan perjalanan kesana”. Ú( w~îîîîçîAuîîîîîîî~eü PäîË&îAãoîi#~îîîçeã /î 1@äîîîîneãéfîQ ufe p

8 Dzulhijah ( Tarwiyah) n Niat memakai ihram untuk Haji/Umrah : n äîîîî. î 1 ktîîfeã cî~çîe Õ=îjîîîQ ktîîfeã Sebelumnya disunnahkan cî~çîe mandi wajib (boleh memakai sabun, shampoo dan parfum) n Setelah berihram disunnahkan shalat sunnah 2 rakaat n Berangkat menuju Arafah setelah Dhuhur (Dhuhur – Asyar dijamak Qashar Taqdim) n Bermalam di Arafah (Ihram masih dipakai)

LARANGAN SAAT BERIHRAM Bagi pria dilarang : n · Memakai pakaian berjahit n · Memakai sepatu yang menutup mata kaki n · Menutup kepala yang melekat dengan kepala seperti topi, kecuali kepala yang diperban untuk menutupi luka atau pada saat cuaca sangat dingin sekali yang harus menutup kepala. Bagi wanita dilarang : n · Berkaos tangan n · Menutup muka , memakai cadar. Bagi pria dan wanita dilarang : n · Memakai wangian kecuali yang sudah dipakai di badan sebelum niat ihrom. n · Memotong kuku, mencukur rambut atau mencabut rambut badan. n · Memburu binatang buruan darat yang liar. n · Membunuh dan menganiaya binatang buruan darat dengan cara apapun ( kecuali binatang yang membahayakan boleh dibunuh). n · Meminang wanita untuk dinikah. n · Menikah n · Bercumbu n · Bersetubuh n · Mencaci maki atau bertengkar dan mengeluarkan kata yang kotor dan keji. n Larangan larangan ini tidak berlaku setelah tahallul.

9 Dzulhijah ( Hari Arafah) n Wukuf di Padang Arafah dari n n n Dhuhur hingga menjelang maghrib Mendengarkan Khutbah Arafah Berdoa dan mohon ampun sebanyak-banyaknya Setelah shalat maghrin dan Isya dijamak qashar taqdim; jamaah berangkat menuju Mina untuk Mabit dan lempar jamarat dengan berhenti sejenak saat tengah malam di Musdalifah Mencari batu untuk lempar jamarat (min. 70 butir) di Musdalifah Ihram masih dipakai

10 Dzulhijah (Mabit di Mina) n Dini hari, saat kedatangan di Mina, para jamaah dianjurkan melempar kerikil di Jumratul Aqabah ( 7 x ) – Sunnahnya saat dhuhur hingga menjelang asyar. n Tahalul Awal (Cukur rambut yang pertama) n Jamaah dapat melepas ihram dengan baju bersih biasa n Semua ketentuan saat berihram tidak berlaku kecuali berhubungan suami istri

TAHALUL AWAL DAN TSANI Tahalul ke-1 setelah lempar jumrah aqabah Tahalul ke-2 setelah thawaf ifadhah dan Sa’i

10 Dzulhijah (lanjutan…) n Setelah Tahalul Awal, boleh mandi dan keramas serta ganti baju biasa n Pergi ke Mekah untuk Thawaf Ifadhah, Sa’I dan Tahalul Tsani n Kembali ke Mina sebelum maghrib untuk Mabit (bermalam)

MACAM-MACAM THAWAF n THAWAF QUDUM : Thawaf kedatangan pertama kali ke Ka’bah n THAWAF IFADHAH : Thawaf rukun haji pada tanggal 10 Dzulhijah setelah Wukuf n THAWAF SUNNAH : Thawaf setiap saat / waktu saat ada kesempatan n THAWAF WADA’ : Thawaf perpisahan saat akan meninggalkan Mekah

SA’I

11 Dzulhijah n Dini hari tgl 11 Dzulhijah sudah diperbolehkan melempar jumrah n Jamaah melempar 21 kerikil ke Jamarat. (Jumrah Ula = 7 kerikil; Jumrah Wustha = 7 kerikil; Jumrah Aqabah = 7 kerikil) n Pagi-sore hari sebelum maghrib boleh beraktifitas apapun termasuk ke Mekah untuk Thawaf Sunnah n Kembali ke Mina untuk bermalam sebelum maghrib (Lanjut hari ke-2 di Mina untuk melaksanakan Nafar Tsani)

12 Dzulhijah ( Nafar Awal ) n Dini hari tgl 12 Dzulhijah sudah diperbolehkan melempar jumrah n Jamaah melempar 21 kerikil ke Jamarat. (Jumrah Ula = 7 kerikil; Jumrah Wustha = 7 kerikil; Jumrah Aqabah = 7 kerikil) n Setelah melempar jumrah, jamaah dapat melaksanakan aktifitas sehari-hari / Thawaf Sunnah ke Mekah n Pulang kembali ke Mina untuk Nafar Tsani atau kembali ke penginapan dan tidak kembali ke Mina (diakhiri dengan Thawaf Wada’)

13 Dzulhijah ( Nafar Tsani ) n Melempar jumrah yang dimulai saat dini hari n Jumrah yang dilempar adalah Jumratul Ula (7 x); Jumratul Wustha (7 X); Jumratul Aqabah (7 x) = 21 kerikil n Pulang ke penginapan atau ke Mekah untuk melaksanakan Thawaf Wada’