Risiko Keuangan Resista Vikaliana S Si MM 11122014

  • Slides: 28
Download presentation
Risiko Keuangan Resista Vikaliana, S. Si MM 11/12/2014 1

Risiko Keuangan Resista Vikaliana, S. Si MM 11/12/2014 1

Peran Akuntan : � Mengidentifikasi Kerentanan (Exposure): ◦ Kerentanan Risiko Pasar ◦ Kerentanan Valuta

Peran Akuntan : � Mengidentifikasi Kerentanan (Exposure): ◦ Kerentanan Risiko Pasar ◦ Kerentanan Valuta Kompetitif � Mengukur Pertukaran Keuangan (Financial Trade-offs) Resista Vikaliana, S. Si MM 11/12/2014 2

Mengelola RISIKO Risiko Keuangan : Kerugian yang timbul akibat perubahan harga mata uang tingkat

Mengelola RISIKO Risiko Keuangan : Kerugian yang timbul akibat perubahan harga mata uang tingkat bunga, komoditas dan ekuitas. Risiko Pasar : Risiko Likuiditas : karena tidak semua produk menajemen risiko keuangan dapat diperdagangkan dengan bebas. Risiko Kredit : kemungkinan rekan kontrak manajemen risiko tidak memenuhi kewajibanya Risiko Peraturan : risiko karena penguasa melarang produk keuagan dijual sebagai pelindung terhadap risiko harga ekuitas sebelum dimiliki. Resista Vikaliana, S. Si MM 11/12/2014 3

Mengelola RISIKO � Risiko Pasar (lanjutan) : ◦ Risiko Pajak : risiko bahwa transaksi

Mengelola RISIKO � Risiko Pasar (lanjutan) : ◦ Risiko Pajak : risiko bahwa transaksi lindung (hedging) tertentu tidak menerima perlakuan pajak yang diinginkan. ◦ Risiko Akuntansi : risiko transaksi lindung karena tidka diperhitungkan sebagai bagian transaksi yang dimaksudkan untuk dilindungi. Resista Vikaliana, S. Si MM 11/12/2014 4

Mengelola Kerentanan � Akuntansi tradisional mengukur pusat kerentanan pertukaran luar negeri atas dasar dua

Mengelola Kerentanan � Akuntansi tradisional mengukur pusat kerentanan pertukaran luar negeri atas dasar dua bentuk kerentanan : ◦ Kerentanan Translasi : Mengukur pengaruh perubahan kurs FX (forward exchange contract) terhadap ekuivalen mata uang domestik. ◦ Kerentanan Transaksi Resista Vikaliana, S. Si MM 11/12/2014 5

Kerentanan Translasi Kerentanan aset > Kerentanan Kewajiban = Kerentanan Positif Devaluasi Valas Kerugian Translasi

Kerentanan Translasi Kerentanan aset > Kerentanan Kewajiban = Kerentanan Positif Devaluasi Valas Kerugian Translasi Revaluasi Valas Keuntungan Translasi Kerentanan aset < Kerentanan Kewajiban = Kerentanan Negatif Devaluasi Valas Kerugian Translasi Revaluasi Valas Keuntungan Translasi Resista Vikaliana, S. Si MM 11/12/2014 6

� Forward Exchange Contract : persetujuan untuk mengirimkan atau menerima sejumlah tertentu valas yang

� Forward Exchange Contract : persetujuan untuk mengirimkan atau menerima sejumlah tertentu valas yang dipertukarkan dengan valuta domestik pada tanggal depan pada kurs tetap yang disebut kurs forward. � Financial Future Contract : komitmen membeli atau menyerahkan sejumlah tertentu valas pada harga tetap pada suatu tanggal di masa depan. Resista Vikaliana, S. Si MM 11/12/2014 7

Lindung Risiko Keuangan Ada 10 faktor yang menyebabkan perubahan kurs pertukaran : Diferensial inflasi

Lindung Risiko Keuangan Ada 10 faktor yang menyebabkan perubahan kurs pertukaran : Diferensial inflasi Kebijakan moneter Neraca perdagangan Neraca pembayaran Cadangan moneter Anggaran nasional Kuotasi pertukaran depan Kurs tidak resmi Perilaku mata uang yang berkaitan Diferensial tingkat bunga Resista Vikaliana, S. Si MM 11/12/2014 8

Referensi � Bahan Ajar CAS / ARIA Financial Risk Management Seminar -- Denver, CO

Referensi � Bahan Ajar CAS / ARIA Financial Risk Management Seminar -- Denver, CO April, 1999 Rick Gorvett, FCAS, Ph. D. The College of Insurance � Bahan Ajar Manajemen Risiko Keuangan Lana Sularto � Muslich, Mohamad. 2000. Manajemen Keuangan Modern (Analisis, Perencanaan, dan Kebijaksanaan). Jakarta: Bumi Aksara. � (Edward I. Altman, www. stern. nyu. edu/~ealtman/zscorepresentation. pdf, p. 22). � By Ben Mc. Clure on January 15, 2011 A A A Filed Under: Accounting, Corporate Debt, Fundamental Analysis, World. Com (has been downloaded on April, 16 th 2014) Resista Vikaliana, S. Si MM 11/12/2014 9

Prediksi Kebangkrutan Altman Z-Score Resista Vikaliana, S. Si MM 11/12/2014 10

Prediksi Kebangkrutan Altman Z-Score Resista Vikaliana, S. Si MM 11/12/2014 10

� NYU Stern Finance Professor, Edward Altman, developed the Altman Z-score formula in 1967.

� NYU Stern Finance Professor, Edward Altman, developed the Altman Z-score formula in 1967. In 2012, he released an updated version called the Altman Z-score Plus, that can be used to evaluate both public and private companies, both manufacturing and nonmanufacturing companies and both U. S. and non-U. S. companies. � Investors can use Altman Z-scores to help determine whether they should buy or sell a particular stock if they're concerned about the underlying company's financial strength. The Altman Z-score Plus can be used to evaluate corporate credit risk. Resista Vikaliana, S. Si MM 11/12/2014 11

Definisi Altman Z-Score � The output of a credit-strength test that gauges a publicly

Definisi Altman Z-Score � The output of a credit-strength test that gauges a publicly traded manufacturing company's likelihood of bankruptcy. � Metode Z-Score (Altman) adalah suatu alat yang memperhitungkan dan menggabungkan beberapa rasio-rasio keuangan tertentu dalam perusahaan dalam suatu persamaan diskriminan yang akan menghasilkan skor tertentu yang akan menunjukkan tingkat kemungkinan kebangkrutan perusahaan. Resista Vikaliana, S. Si MM 11/12/2014 12

� � The Altman Z-score, is based on five financial ratios. The Altman Z-score

� � The Altman Z-score, is based on five financial ratios. The Altman Z-score is calculated as follows: Z-Score = 1. 2 A + 1. 4 B + 3. 3 C + 0. 6 D + 1. 0 E Where: A = Working Capital/Total Assets B = Retained Earnings/Total Assets C = Earnings Before Interest & Tax/Total Assets D = Market Value of Equity/Total Liabilities E = Sales/Total Assets Resista Vikaliana, S. Si MM 11/12/2014 13

�INTERPRETASI NILAI Z SCORE � Dalam model tersebut � Perusahaan yang mempunyai skor Z

�INTERPRETASI NILAI Z SCORE � Dalam model tersebut � Perusahaan yang mempunyai skor Z > 2, 99 diklasifikasikan sebagai perusahaan sehat � Perusahaan yang mempunyai skor Z < 1, 81 diklasifikasikan sebagai perusahaan potensial bangkrut. � Skor 1, 81 sampai 2, 99 diklasifikasikan sebagai perusahaan pada grey area atau daerah kelabu (Muslich, 2000: 60). Resista Vikaliana, S. Si MM 11/12/2014 14

Input Financial Ratio 1999 2000 2001 A Working capital/ Total Assets -0. 09 -0.

Input Financial Ratio 1999 2000 2001 A Working capital/ Total Assets -0. 09 -0. 08 0 B Retained earnings/Total Assets -0. 02 0. 03 0. 04 C EBIT/Total Assets 0. 09 0. 08 0. 02 D Market Value/Total Liabilities 3. 7 1. 2 0. 50 E Sales/Total Assets 0. 51 0. 42 0. 3 Z-score Resista Vikaliana, S. Si MM 11/12/2014 15

Contoh perhitungan Z-Score Resista Vikaliana, S. Si MM 11/12/2014 16

Contoh perhitungan Z-Score Resista Vikaliana, S. Si MM 11/12/2014 16

Altman Z-Score Revisi � Berdasarkan penelitian lebih lanjut diketahui bahwa persamaan Z-Score Model Altman

Altman Z-Score Revisi � Berdasarkan penelitian lebih lanjut diketahui bahwa persamaan Z-Score Model Altman tahun 1968 hanya mempunyai keakuratan 30 %. Untuk itu pada tahun 1983 Altman merevisinya dengan persamaan yang baru: � Z' = 0. 7 * Working capital/total assets + 0. 847 * Retained earnings/total assets + 3. 107 * EBIT/total assets + 0. 420 * Market value equity/book value of total debt + 0. 998 * Total assets turnover Resista Vikaliana, S. Si MM 11/12/2014 17

� NYU Stern Finance Professor, Edward Altman, developed the Altman Z-score formula in 1967.

� NYU Stern Finance Professor, Edward Altman, developed the Altman Z-score formula in 1967. In 2012, he released an updated version called the Altman Z-score Plus, that can be used to evaluate both public and private companies, both manufacturing and nonmanufacturing companies and both U. S. and non-U. S. companies. � Investors can use Altman Z-scores to help determine whether they should buy or sell a particular stock if they're concerned about the underlying company's financial strength. The Altman Z-score Plus can be used to evaluate corporate credit risk. Resista Vikaliana, S. Si MM 11/12/2014 18

Definisi Altman Z-Score � The output of a credit-strength test that gauges a publicly

Definisi Altman Z-Score � The output of a credit-strength test that gauges a publicly traded manufacturing company's likelihood of bankruptcy. � Metode Z-Score (Altman) adalah suatu alat yang memperhitungkan dan menggabungkan beberapa rasio-rasio keuangan tertentu dalam perusahaan dalam suatu persamaan diskriminan yang akan menghasilkan skor tertentu yang akan menunjukkan tingkat kemungkinan kebangkrutan perusahaan. Resista Vikaliana, S. Si MM 11/12/2014 19

� � The Altman Z-score, is based on five financial ratios. The Altman Z-score

� � The Altman Z-score, is based on five financial ratios. The Altman Z-score is calculated as follows: Z-Score = 1. 2 A + 1. 4 B + 3. 3 C + 0. 6 D + 1. 0 E Where: A = Working Capital/Total Assets B = Retained Earnings/Total Assets C = Earnings Before Interest & Tax/Total Assets D = Market Value of Equity/Total Liabilities E = Sales/Total Assets Resista Vikaliana, S. Si MM 11/12/2014 20

� WCTA (Working capital to total asset atau modal kerja dibagi total aset) �

� WCTA (Working capital to total asset atau modal kerja dibagi total aset) � RETA (Retained earning to total asset atau laba ditahan dibagi total aktiva) � EBITTA (Earning before interest and taxes to total asset atau laba sebelum pajak dan bunga dibagi total aktiva) � MVEBVL (Market value of equity to book value of liability atau nilai pasar sekuritas dibagi dengan nilai buku utang) � STA (Sales to total asset atau penjualan dibagi total aktiva). Resista Vikaliana, S. Si MM 11/12/2014 21

�INTERPRETASI NILAI Z SCORE � Dalam model tersebut � Perusahaan yang mempunyai skor Z

�INTERPRETASI NILAI Z SCORE � Dalam model tersebut � Perusahaan yang mempunyai skor Z > 2, 99 diklasifikasikan sebagai perusahaan sehat � Perusahaan yang mempunyai skor Z < 1, 81 diklasifikasikan sebagai perusahaan potensial bangkrut. � Skor 1, 81 sampai 2, 99 diklasifikasikan sebagai perusahaan pada grey area atau daerah kelabu (Muslich, 2000: 60). Resista Vikaliana, S. Si MM 11/12/2014 22

Input Financial Ratio 1999 2000 2001 A Working Capital/ Total Assets -0. 09 -0.

Input Financial Ratio 1999 2000 2001 A Working Capital/ Total Assets -0. 09 -0. 08 0 B Retained Earnings/Total Assets -0. 02 0. 03 0. 04 C EBIT/Total Assets 0. 09 0. 08 0. 02 D Market Value/Total Liabilities 3. 70 1. 2 0. 50 E Sales/Total Assets 0. 51 0. 42 0. 30 2. 891 1. 35 1. 92 Z-score Resista Vikaliana, S. Si MM 11/12/2014 23

Contoh perhitungan Z-Score Resista Vikaliana, S. Si MM 11/12/2014 24

Contoh perhitungan Z-Score Resista Vikaliana, S. Si MM 11/12/2014 24

Altman Z-Score Revisi � Berdasarkan penelitian lebih lanjut diketahui bahwa persamaan Z-Score Model Altman

Altman Z-Score Revisi � Berdasarkan penelitian lebih lanjut diketahui bahwa persamaan Z-Score Model Altman tahun 1968 hanya mempunyai keakuratan 30 %. Untuk itu pada tahun 1983 Altman merevisinya dengan persamaan yang baru: � Z' = 0. 7 * Working capital/total assets + 0. 847 * Retained earnings/total assets + 3. 107 * EBIT/total assets + 0. 420 * Market value equity/book value of total debt + 0. 998 * Total assets turnover Resista Vikaliana, S. Si MM 11/12/2014 25

Interpretasi Z-Score Revisi � Klasifikasi perusahaan yang sehat dan bangkrut didasarkan pada nilai Z

Interpretasi Z-Score Revisi � Klasifikasi perusahaan yang sehat dan bangkrut didasarkan pada nilai Z yang diperoleh, yaitu: ◦ • Bila Z >2. 9, maka termasuk perusahaan sehat ◦ • Bila Z <1. 23, maka termasuk perusahaan yang bangkrut ◦ • Bila Z berada diantara 1. 23 sampai 2. 9, maka termasuk grey area (tidak dapat ditentukan apakah perusahaan sehat ataupun mengalami kebangkrutan). Resista Vikaliana, S. Si MM 11/12/2014 26

� Ketepatan prediksi masa depan berlaku selama emiten mempunyai kondisi keuangan yang sama dengan

� Ketepatan prediksi masa depan berlaku selama emiten mempunyai kondisi keuangan yang sama dengan pada saat prediksi dilakukan. � Apabila emiten melakukan perbaikan kerja melalui strategi yang tepat, kemungkinan besar ada ketidaktepatan prediksi. Namun kelemahan apapun yang dihadapi pada kenyataannya prediksi masih selalu digunakan untuk pengambilan keputusan. Resista Vikaliana, S. Si MM 11/12/2014 27

References: � � Darsono dan Ashari. 2004. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan. Semarang: Penerbit

References: � � Darsono dan Ashari. 2004. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan. Semarang: Penerbit Andi. Muslich, Mohamad. 2000. Manajemen Keuangan Modern (Analisis, Perencanaan, dan Kebijaksanaan). Jakarta: Bumi Aksara. (Edward I. Altman, www. stern. nyu. edu/~ealtman/zscorepresentation. pdf, p. 22). By Ben Mc. Clure on January 15, 2011 A A A Filed Under: Accounting, Corporate Debt, Fundamental Analysis, World. Com (has been downloaded on April, 16 th 2014) Resista Vikaliana, S. Si MM 11/12/2014 28