RISIKO DALAM ASURANSI DEFINISI RISIKO Dalam dunia asuransi

  • Slides: 27
Download presentation
RISIKO DALAM ASURANSI

RISIKO DALAM ASURANSI

DEFINISI RISIKO Dalam dunia asuransi yang dimaksud risiko adalah: ketidak pastian yang menimbulkan kerugian

DEFINISI RISIKO Dalam dunia asuransi yang dimaksud risiko adalah: ketidak pastian yang menimbulkan kerugian (uncertainty of loss) da. Iam arti financial (financial risk), dimana kerugian tersebut dapat dinilai secara financial atau dinilai dengan uang

JENIS RISIKO dan KETIDAKPASTIAN • JENIS RISIKO – Risiko pribadi (personal risk) – Risiko

JENIS RISIKO dan KETIDAKPASTIAN • JENIS RISIKO – Risiko pribadi (personal risk) – Risiko harta (property risk) – Risiko tanggung gugat (liability risk) • KETIDAKPASTIAN – Ketidakpastian ekonomis – Ketidakpastian berkaitan dengan alam – Ketidakpastian yang manusiawi

CARA MENANGGUNG RISIKO • • • Menghindari risiko (risk avoidance) Mengurangi risiko (risk reduction)

CARA MENANGGUNG RISIKO • • • Menghindari risiko (risk avoidance) Mengurangi risiko (risk reduction) Menahan risiko (risk retention) Membagi risiko (risk sharing) Mentransfer risiko (risk transfer)

KLASIFIKASI RISIKO GUNA KLASIFIKASI RISIKO Klasifikasi risiko berguna dalam rangka menetapkan apakah suatu risiko

KLASIFIKASI RISIKO GUNA KLASIFIKASI RISIKO Klasifikasi risiko berguna dalam rangka menetapkan apakah suatu risiko dapat diasuransikan atau tidak dan untuk menentukan apakah suatu risiko lebih tepat ditangani oleh pemerintah atau diserahkan kepada lembaga asuransi komersial.

KLASIFIKASI RISIKO • Risiko obyektif dan risiko subyektif • Risiko murni dan risiko spekulatif

KLASIFIKASI RISIKO • Risiko obyektif dan risiko subyektif • Risiko murni dan risiko spekulatif • Risiko statis dan risiko dinamis • Risiko yang dapat diasuransikan dan risiko yang tidak dapat diasuransikan

RISIKO OBYEKTIF dan RISIKO SUBYEKTIF • RISOKO OBYEKTIF dapat diartikan sebagai penyimpangan secara relatif

RISIKO OBYEKTIF dan RISIKO SUBYEKTIF • RISOKO OBYEKTIF dapat diartikan sebagai penyimpangan secara relatif antara kenyataan dengan kemungkinan terjadinya kerugian tersebut, dimana pengukuran diadakan untuk jangka waktu yang cukup lama, dalam unit yang cukup besar jumlahnya, sehingga secara statistik dapat diukur kemungkinannya (probabilitasnya) secara lebih tepat dan wajar • RISIKO SUBYEKTIF dapat diartikan sebagai suatu ketidakpastian secara psikologis dimana lebih bersumber pada tingkah laku, mental, pengalaman ataupun pandangan hidup dari orang yang bersangkutan dan tidak dapat diukur secara kwantitatf

RISIKO MURNI dan RISIKO SPEKULATIF • RISIKO MURNI adalah semua peristiwa yang apabila terjadi

RISIKO MURNI dan RISIKO SPEKULATIF • RISIKO MURNI adalah semua peristiwa yang apabila terjadi selalu menimbulkan kerugian seperti kebakaran, angin ribut, gempa bumi, huruhara, pemberontakan, kecelakaan dan lain sebagainya umumnya selalu menimbulkan kerugian • RISIKO SPEKULATIF adalah semua peristiwa yang apabila terjadi dapat menimbulkan kerugian akan tetapi kemungkinan dapat juga mendatangkan keuntungan. Seperti risiko pemasaran, risiko produksi, risiko keuangan

RISIKO STATIS dan RISIKO DINAMIS • RISIKO STATIS adalah ketidakpastian yang selalu ada walaupun

RISIKO STATIS dan RISIKO DINAMIS • RISIKO STATIS adalah ketidakpastian yang selalu ada walaupun tidak ada perubahan sebagaimana dalam risiko murni ataupun akan terjadi dalam waktu tertentu akan terjadi. • RISIKO DINAMIS adalah ketidakpastian yang timbul akibat adanya perubahan dalam masyarakat, lingkungan, keinginan konsumen, dunia usaha dan teknologi

RISIKO YANG DAPAT DIASURANSIKAN dan RISIKO YANG TIDAK DAPAT DIASURANSIKAN • RISIKO YANG DAPAT

RISIKO YANG DAPAT DIASURANSIKAN dan RISIKO YANG TIDAK DAPAT DIASURANSIKAN • RISIKO YANG DAPAT DIASURANSIKAN adalah risiko yang dapat dipindahkan pada perusahaan asuransi yang pada dasarnya adalha jenis risiko murni/statis merupakan risiko yang dapat diasuransikan • RISIKO YANG TIDAK DAPAT DIASURANSIKAN adalah risiko yang tidak dapat dipindahkan kepada perusahaan asuransi, yang pada dasarnya semua jenis risiko spekulatif/dinamis merupakan risiko yang tidak dapat diasuransikan

RISIKO YANG DAPAT DIASURANSIKAN dan RISIKO YANG TIDAK DAPAT DIASURANSIKAN Macam-Macam Risiko murni, mis:

RISIKO YANG DAPAT DIASURANSIKAN dan RISIKO YANG TIDAK DAPAT DIASURANSIKAN Macam-Macam Risiko murni, mis: banjir, kebakaran, penjarahan. Risiko spekulatif, mis: Barang expired dan Utang

PURE RISKS (Risiko murni) Yaitu risiko yang hanya mempunyai satu akibat, yang bernama kerugian,

PURE RISKS (Risiko murni) Yaitu risiko yang hanya mempunyai satu akibat, yang bernama kerugian, sehingga tidak ada orang yang akan menarik keuntungan dari risiko ini • Risiko murni dapat diasuransikan, karena hanya mempunyai satu kemungkinan yaitu mendatangkan kerugian, tetapi berdasarkan pertimbangan secara yuridis maupun komersial

SPECULATIVE RISKS (Risiko Spekulatif) Yaitu risiko yang memberikan kemungkinan untung (gain) atau rugi (loss)

SPECULATIVE RISKS (Risiko Spekulatif) Yaitu risiko yang memberikan kemungkinan untung (gain) atau rugi (loss) atau tidak untung dan tidak rugi (break even) • Risiko spekulatif/risiko dinamis (dynamic risk) tidak dapat diasuransikan, karena pada risiko ini terdapat kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan • Contoh: Risiko dalam dunia perdagangan (kemungkinan untung atau rugi)

RISIKO YANG DAPAT DIASURANSIKAN • • • Dapat dinilai dengan uang Serupa dan dalam

RISIKO YANG DAPAT DIASURANSIKAN • • • Dapat dinilai dengan uang Serupa dan dalam jumlah yang memadai Harus bersifat murni Terjadi kebetulan/tidak direncanakan Tidak bertentangan dengan kepentingan umum • Premi asuransi harus wajar • Pihak yang mengasuransikan harus pihak yang memiliki (insurable interest)

SYARAT IDEAL RISIKO YANG DAPAT DI ASURANSIKAN 1. Kerugian potensial cukup besar sehingga layak

SYARAT IDEAL RISIKO YANG DAPAT DI ASURANSIKAN 1. Kerugian potensial cukup besar sehingga layak secara ekonomis 2. Probabilitas kerugian dapat diperhitungkan 3. Terdapat sejumlah besar unit terbuka terhadap risiko yang sama (massal dan homogen) 4. Kerugian yg terjadi bersifat kebetulan (fortuitous) 5. Kerugian tertentu (definitif) 6. Bukan risiko berupa bencana besar dan serentak (catastrope)

FUNDAMENTAL RISK (Risiko Fundamental) Yaitu risiko yang sebab maupun akibatnya impersonal (tidak menyangkut seseorang)

FUNDAMENTAL RISK (Risiko Fundamental) Yaitu risiko yang sebab maupun akibatnya impersonal (tidak menyangkut seseorang) • Kerugian yang timbul dari risiko yang bersifat fundamental biasanya tidak hanya menimpa seorang individu melainkan menimpa banyak orang • Contoh: Gempa bumi, Perang, Inflasi dll • Risiko fundamental asuransinya dikelola pemerintah, karena akibat dari risiko ini dlm jumlah dan area yg luas • Risiko yang sifatnya fundamental dapat timbul dari : 1. Sifat masyarakat dimana kita hidup 2. Dari peristiwa phisik tertentu yang terjadi diluar kendali

PARTICULAR RISKS (Risiko Khusus) Yaitu risiko khusus yang disebabkan oleh peristiwa individual dan akibatnya

PARTICULAR RISKS (Risiko Khusus) Yaitu risiko khusus yang disebabkan oleh peristiwa individual dan akibatnya terbatas • Contoh: Pencurian

RISIKO ASURANSI KONVESIONAL • Investasi yang dilakukan oleh lembaga asuransi bebas • Adanya pengalihan

RISIKO ASURANSI KONVESIONAL • Investasi yang dilakukan oleh lembaga asuransi bebas • Adanya pengalihan risiko (risk transfer) Bila tertanggung mengalami risiko sesuai dengan yang tertuang dalam kontrak asuransi, maka perusahaan asuransi harus membayar sejumlah dana yang disebut Uang Pertanggungan kepada tertangggung atau yang berhak menerimanya. Sebaliknya bila sampai akhir masa kontrak tertanggung tidak mengalami risiko yang diperjanjikan maka kontrak asuransi berakhir, semua hak dan kewajiban kedua belah pihak juga berakhir

RISIKO ASURANSI SYARIAH • Investasi yang dilakukan oleh lembaga asuransi diarahkan pada industri/perusahaan yang

RISIKO ASURANSI SYARIAH • Investasi yang dilakukan oleh lembaga asuransi diarahkan pada industri/perusahaan yang tidak mengandung unsur haram • Adanya pembagian risiko (risk sharing) yang merupakan akad yang berkaitan dengan risiko Dengan konsep pembagian risiko, yang saling menanggung risiko adalah para peserta itu sendiri bukan perusahaan asuransi, sehingga perusahaan asuransi bukan sebagai penanggung tetapi berfungsi sebagai pemegang amanah, juga peserta tidak membeli polis tetapi memberikan donasi/derma (dalam asuransi syariah sering dinamakan tabarru') yang diniatkan untuk tolong menolong diantara peserta bila terjadi musibah, juga tidak terjadi pengalihan kepemilikan dana, yang adalah pengumpulan dana atau pooling of fund

METODE YANG DIGUNAKAN UNTUK MENGELOLA RISIKO 1. Asumsi 2. Dipindahkan 3. Kombinasi 4. Pencegahan

METODE YANG DIGUNAKAN UNTUK MENGELOLA RISIKO 1. Asumsi 2. Dipindahkan 3. Kombinasi 4. Pencegahan Kerugian 5. Menghindari 6. Penelitian

METODE YANG DIGUNAKAN UNTUK MENGELOLA RISIKO ASUMSI Risiko yang tingkatannya rendah dan apabila terjadi

METODE YANG DIGUNAKAN UNTUK MENGELOLA RISIKO ASUMSI Risiko yang tingkatannya rendah dan apabila terjadi tidak akan menimbulkan pengaruh keuangan pada perusahaan ataupun atas risiko dimana dapat diawasi secara penuh oleh manajemen dapat diabaikan atau ditanggung sendiri oleh perusahaan, sehingga tidak membutuhkan pengelolaan lebih lanjut

METODE YANG DIGUNAKAN UNTUK MENGELOLA RISIKO DIPINDAHKAN Pemindahan risiko seringkali digunakan dalam pengelolaan risiko

METODE YANG DIGUNAKAN UNTUK MENGELOLA RISIKO DIPINDAHKAN Pemindahan risiko seringkali digunakan dalam pengelolaan risiko yang bersifat murni/statis maupun risiko yang bersifat spekulatif/dinamis. Pemindahan risiko yang bersifat murni/statis pada umumnya dilakukna kepada perusahaan asuransi, sedangkan risiko yang bersifat dinamis/spekulatif dapat dipindahkan kepada masyarakat/konsumen ataupun lembaga non asuransi

METODE YANG DIGUNAKAN UNTUK MENGELOLA RISIKO DIKOMBINASIKAN Metode kombinasi dalam pengelolaan risiko merupakan salah

METODE YANG DIGUNAKAN UNTUK MENGELOLA RISIKO DIKOMBINASIKAN Metode kombinasi dalam pengelolaan risiko merupakan salah satu cara dalam asuransi, diversifikasi dari pada produk yang dihasilkan, pendirian holding company yang membawahi kegiatan usaha yang tidak mempunya hubungan/kegiatan yang sama; sehingga apabila timbul kerugian dalam satu badan usaha dapat ditutup dengan keuntungan badan usaha yang lainnya. Demikian pula kerugian dalam penjualan salah satu produk diharapkan dapat ditutup dengan keuntungan dari penjualan produk lainnya

METODE YANG DIGUNAKAN UNTUK MENGELOLA RISIKO PENCEGAHAN KERUGIAN Metode pengelolaan risiko yang lebih ditekankan

METODE YANG DIGUNAKAN UNTUK MENGELOLA RISIKO PENCEGAHAN KERUGIAN Metode pengelolaan risiko yang lebih ditekankan pada pengawasan kerugian dalam usaha melakukan tindakan preventif ataupun menekan serendah mungkin akibat keuangan apabila kerugian itu timbul. Misalnya membangun gedung yang lebih tahan atas risiko tertentui, pengawasan keselamatan kerja, pengamanan

METODE YANG DIGUNAKAN UNTUK MENGELOLA RISIKO MENGHINDARI Erat hubungannya dengan pencegahan kerugian dan pemindahan

METODE YANG DIGUNAKAN UNTUK MENGELOLA RISIKO MENGHINDARI Erat hubungannya dengan pencegahan kerugian dan pemindahan risiko adalah teknik menghindari situasi yang secara potensial dapat menimbulkan kerugian pada seseorang ataupun badan usaha. Usaha lain ialah menghindari melakukan kegiatan yang risikonya relatif tinggi ataupun mengsubkontrakkan kegiatan yang risikonya relatif tinggi tersebut pada pihak lain sejauh hal tersebut efektif dan efisien

METODE YANG DIGUNAKAN UNTUK MENGELOLA RISIKO PENELITIAN Risiko subyektif kemungkinan dapat dikurangi dengan meningkatkan

METODE YANG DIGUNAKAN UNTUK MENGELOLA RISIKO PENELITIAN Risiko subyektif kemungkinan dapat dikurangi dengan meningkatkan pengetahuan ataupun melakukan penelitian; dimana seseorang lebih banyak mengetahui masalah ketidakpastian yang dihadapi, maka akan semakin berkurang pemakaiana subyektifitasnya dan akan lebih mantap dalam menghadapi, mengelola atau menerima risiko yang ada dalam kegiatan perusahaannya

terimakasih

terimakasih