RESTRUKTURISASI USAHA BAGI KOPERASI WANITA SYARIAH ALI HAMDAN
RESTRUKTURISASI USAHA BAGI KOPERASI WANITA SYARIAH ALI HAMDAN
BISNIS YANG SEHAT : 1. Bisnis yang mampu unggul dalam lingkungan bisnisnya 2. Mampu melayani pasar dan diterima dengan baik oleh pasar 3. Mampu ekspansi 4. Memiliki kinerja operasional ( jangka Pendek) dan strategis (jangka panjang ) baik 5. Mampu mengakumulasi modal 6. Menghasilkan peningkatan nilai tambah dan nilai pasar.
Pengukuran Kesehatan bisnis Kinerja Operasional (jangka pendek ) �Peningkatan dan stabilitas penjualan �Peningkatan profit �Cost effectiveness �Peningkatan hasil bagi pemilik � Arus kas yang terkelola baik �Nilai tambah ekonomis �Ragam sumber penjualan �Merk disukai/ preferensi konsumen Kinerja Strategis (jangka Panjang ) �Pangsa dan area pasar cenderung meningkat �Diperhitungkan industri �Kemampuan menjaga kualitas produk/jasa �Pilihan produk �Citra perusahaan �Pelayanan konsumen �Keunggulan teknologi
Penyebab-Penyebab Kegagalan Bisnis (Deva Industries, 1997 ) �Neglect: konflik bisnis, masalah keluarga, kurang komitmen, kebiasaan kerja buruk �Disaster: takdir ilahi, pencurian, kebakaran , wafatnya pemilik, serangan �Fraud: kecurangan karyawan, penggelapan, pernyataan yang salah, disposal aset yang tidak beres, penyesatan nama, pembelian berlebih terencana. § Economic: tingkat bunga, penjualan tidak memadai, kelemahan industri, kesukaran persediaan, prospek pertumbuhan buruk, lokasi buruk
�Keuangan: hutang institusi, beratnya beban operasi, modal tidak memadai �Experience: kurang pengetahuan bisnis, kurangnya pengalaman dalam bidang industri atau manajerial �Strategy: kelebihan aktiva tetap, over ekspansi, kesukaran piutang
Penyebab umum kegagalan juga dikemukakan oleh Dylan (1996). Penyebab-penyebab tersebut diuraikan berikut ini: Pasar �Penurunan pasar (atau terlalu optimis) �Peningkatan persaingan �Kurang daya saing Keuangan �Overtrading (perdagangan melebihi kapasitas ) �Banyak hutang �Kurang modal �Pengurusan kas yang tidak memadai �Pengawasan tidak memadai �Pengambilan uang berlebihan
Operasional �Lokasi bisnis �Terlalu ambisi dalam memulai bisnis �Estimasi biaya terlalu optimis �Proses bisnis internal Manusia �Kompetensi bidang pengurusan tidak seimbang atau tidak memadai �Kurang perhatian atau dorongan dari pemilik – manajer �Kurang kepemimpinan dan pengarahan �Rekruitmen tidak memadai atau tidak tepat
Penyebab kegagalan bisnis menurut pendapat analis bisnis dan pemilik bisnis Analis bisnis Pemilik bisnis Tidak kompeten/tidak berpengalaman 44% Kurang pengalaman manajerial 17% Pengalaman tidak seimbang 16% Tidak berpengalaman di bidang industri 15% Kelalaian 1% Kecurangan atau malapetaka 1% Faktor yang tidak diketahui 6% Penjualan tidak memadai 49, 9% Daya saing lemah 25, 3% Beban operasi berat 13% Kesukaran debtor 8, 3% Kesukaran pengawasan barang 7, 7% Kelebihan biaya tetap 3, 2% Lokasi buruk 2, 7% Sumber : Dylan, 1996
RESTRUKTURISASI USAHA (Bramantyo Djohanputro, Ph. D ) “ 1. Upaya perusahaan untuk memperbaiki kinerja saat ini dan di masa depan. 2. Kegiatan atau upaya untuk menyusun ulang komponen usaha /bisnis supaya masa depan usaha/bisnis memiliki kinerja yang lebih baik. ” 3. Komponen yang disusun ulang: aset perusahaan, pendanaan perusahaan, organisasi, pembagian kerja, orang dalam perusahaan, kekayaan yang dalam kendali perusahaan. 4. Restrukturisasi dikelompokkan ke dalam tiga kategori besar: restrukturisasi portofolio, restrukturisasi finansial, dan restrukturisasi organisasi (Restruktrisasi kelembagaan dan manajemen )
RESTRUKTURISASI PORTOFOLIO : Termasuk ke dalam portofolio perusahaan adalah setiaap aset, lini bisnis, divisi, unit usaha atau SBU (strategic business unit), maupun anak perusahaan. jadi lebih baik. Pada UKM mungkin : = Pengurangan cabang usaha = pengurangan /penambahan lini produk yang dijual =downsizing
RESTRUKTURISASI KEUANGAN ATAU MODAL adalah Susun ulang komposisi modal kinerja keuangan menjadi lebih sehat. Kinerja keuangan dapat dievaluasi berdasarkan laporan keuangan. Kesehatan perusahaan dapat diukur antara lain berdasarkan rasio kesehatan, yang antara lain tingkat efisiensi (efficiency ratio), tingkat efektivitas (effectiveness ratio), profitabilitas (profitability ratio), tingkat likuiditas (liquidity ratio), tingkat perputaran aset (asset turnover), rasio ungkitan (leverage ratio), dan rasio pasar (market ratio). Juga ratio Risk - Return Pada KUKM : -Restrukturisasi Kredit : kurangi cicilan, perpanjangan waktu -- Penjualan aset tetap untuk menambah modal sendiri -- Kerjasama lebih baik dengan supplier dan outlet dalam rangka menyiasati keterbatasan modal kerja -- Modal Penyertaan ( Perhatikan jangka waktu exit )
RESTRUKTURISASI MANAJEMEN/ORGANISASI Penyusunan ulang komposisi manajemen, struktur organisasi, pembagian kerja, sistem operasional, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan masalah manajerial dan keorganisasian supaya kinerja perusahaan membaik. Dalam hal restrukturisasi manajemen/organisasi, perbaikan kinerja diperoleh melalui beberapa cara misalnya operasional yang lebih efisien dan efektif, pembagian wewenang yang lebih baik sehingga keputusan tidak berbelit -belit, dan kompetensi staf yang lebih mampu menjawab permasalah di setiap unit kerja. Pada KUKM : 1. Penguatan kelembagaan Koperasi
Restrukturisasi Koperasi Wanita Syariah POSISI REPOSISI koperasi Wanita Syariah tunggal di perdesaan Koperasi lain dapat didirikan di desa; koperasi pendekatan komoditi perta nian, perkebunan, perikanan, ternak Inisiatif pemerintah; tidak otonom; Inisiatif masyarakat, otonom; Self help anggota tidak merasa memiliki milik anggota Manajemen dan modal lemah, in efisien Manajemen profesional didukung SDM berkualitas Sifat simpan pinjam pola syariah tanpa kompetensi mampu memanfaatkan kesempatan untuk memupuk modal sendiri dan dapat dipercaya menerima pinjaman, Kompetensi SDM nya Dominasi kegiatan program dan di luar Pendekatan komoditi dengan serba program tidak berkembang. Peran fungsi. Usaha sesuai kepentingan pemerintah dominan. Kurang anggota; dipercaya
Beberapa hal yang dapat mendorong perusahaan melakukan restrukturisasi �Adanya aturan/regulasi baru, yang secara signifikan berpengaruh pada bisnis perusahaan /koperasi �Adanya peluang baru (new oportunity). �Berubahnya tingkat risiko usaha. �Peningkatan persaingan �Akses permodalan dan kebutuhan finansial. �Cost effectiveness �Fleksibilitas manajemen. �Akses modal/pendanaan yang lebih baik
RESTRUKTURISASI USAHA KUMKM Mengapa UMKM perlu melakukan Restrukturisasi Usaha EKSTERNAL 1. Regulasi 2. Kondisi ekonomi 3. Permainan politik lokal 4. Pesaing lebih efisien 5. Supply tenaga kerja 6. Supply bahan baku 7. Perubahan perilaku konsumen 8. Teknologi INTERNAL 1. Manajemen 2. Kelembagaan 3. Pengawasan lemah 4. Arus kas 5. Perencanaan usaha 6. Skala usaha 7. Cost effectiveness 8. Problem Modal sendiri 9. Utang / leverage tinggi 10. Kemampuan memuaskan pelanggan secara ajeg
Mengapa Koperasi perlu melakukan Restrukturisasi Usaha EKSTERNAL INTERNAL 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Regulasi Kondisi ekonomi Permainan politik lokal Pesaing lebih efisien Supply tenaga kerja Supply bahan baku Perubahan perilaku konsumen 8. Teknologi Lembaga, usaha terkait UU Governance ( Manaj, lembg ) Sulit menambah anggota Hubungan Kop – Anggota Pengendalian Arus kas Perencanaan usaha Skala usaha Biaya vs nilai tambah Modal sendiri Potensi Pertumbuhan dr dalam Profit rendah 11. Layanan pelanggan 12. Manajemen aset
Mengapa Koperasi Wanita Syariah perlu melakukan Restrukturisasi Usaha EKSTERNAL 1. Regulasi 2. Kondisi ekonomi 3. Permainan politik lokal 4. Pesaing lebih efisien 5. Supply tenaga kerja 6. Supply bahan baku 7. Perubahan perilaku konsumen 8. Teknologi INTERNAL 1. Lembaga, usaha terkait UU 2. Governance ( Manaj, lembg) 3. Kelembagaan 4. Sulit menambah anggota 5. Hubungan Kop – Anggota 6. Arus kas 7. Perencanaan usaha 8. Skala usaha 9. Biaya vs nilai tambah 10. Problem Modal sendiri 11. Pelanggan 12. Prudential principles 13. Profit rendah 14. Manajemen aset
Kembali ke “khitah” 3 PILAR Ro. H KOPERASI Pelayanan anggota Prestasi usaha (ekonomi) Orientasi sosial 18
KEMBALI KE “KHITAH” PRINSIP KOPERASI Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka, Pengelolaan dilakukan secara demokratis, Pembagian SHU dilakukan secara adil dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota, Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal, Kemandirian, Pendidikan perkoperasian Kerjasama antar Koperasi 19
TUGAS DAN FUNGSI WAJIB MEMIMPIN KOPERASI MENURUT UNDANG-UNDANG NO 25/1992 1 A MENYUSUN RENCANA KERJA (pasal 30 ayat 1) 2 1 B Melaksanakan pengelolaan (pasal 30 ayat 1 a) 3 4 MELA PORKAN (pasal 30 1 d, pasal 35) MEMPER TANGGUNG JAWABKAN DI RA (psl 30, 1 c, psl 37) MENYUSUN RAPBK (pasal 30 ayat 1) 20
- Slides: 20