REPRESENTASI GRAF PADA MATRIK FITRI UTAMININGRUM ST MT

  • Slides: 21
Download presentation
REPRESENTASI GRAF PADA MATRIK FITRI UTAMININGRUM, ST, MT

REPRESENTASI GRAF PADA MATRIK FITRI UTAMININGRUM, ST, MT

PENDAHULUAN �Jaringan komputer adalah suatu kumpulan komputer yang saling berkomunikasi satu sama lain dengan

PENDAHULUAN �Jaringan komputer adalah suatu kumpulan komputer yang saling berkomunikasi satu sama lain dengan menggunakan cara (protokol) tertentu. �Komputer pada jaringan komputer dapat berupa router, workstation, modem, printer, dan perangkat lainnya. Jaringan komputer dapat dimodelkan dengan menggunakan graf. �Pemodelan keterhubungan antar router dan algoritma routing yang digunakan, pada suatu jaringan komputer, dapat memanfaatkan teori graf.

PENDAHULUAN v Graf digunakan untuk merepresentasikan objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut. v.

PENDAHULUAN v Graf digunakan untuk merepresentasikan objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut. v. Graf sering digunakan untuk memodelkan jalur transportasi, penjadwalan, jaringan komputer, dan lain sebagainya.

Di dalam suatu graf seringkali perhitungan-perhitungan yang dikerjakan lebih sederhana bila graf yang dihadapi

Di dalam suatu graf seringkali perhitungan-perhitungan yang dikerjakan lebih sederhana bila graf yang dihadapi dinyatakan dalam bentuk matriks. Bentuk - bentuk representasi matriks dari suatu graf, yaitu: �Matriks Adjasensi �Matriks Insidensi �Matriks Ruas

MATRIK ADJASENSI �Matriks Adjasensi dari G dengan ukuran m x m matriks A =

MATRIK ADJASENSI �Matriks Adjasensi dari G dengan ukuran m x m matriks A = [aij] menunjukkan jumlah busur yang menghubungkan vi dan vj. Xij bernilai 1 jika busur (i. j) Î E mempunyai arah dari simpul i Î V ke simpul j Î V, dan bernilai 0 jika tidak ada hubungan sama sekali. Jika loop diberi nilai 2. �Jika graf G merupakan graf tak berarah, setiap busur (i, j) dapat dinyatakan sebagai suatu busur dengan dua arah. Dalam hal ini matriks Adjasensi X merupakan matriks simetris.

CONTOH 1 �Matriks Adjasensi X dari graf berarah diatas adalah:

CONTOH 1 �Matriks Adjasensi X dari graf berarah diatas adalah:

CONTOH 2 �Matriks Adjasensi X dari graf tak berarah diatas adalah

CONTOH 2 �Matriks Adjasensi X dari graf tak berarah diatas adalah

BEBERAPA SIFAT PENTING DAPAT DITURUNKAN DARI REPRESENTASI MATRIKS SUATU GRAF BERARAH MAUPUN GRAF TAK

BEBERAPA SIFAT PENTING DAPAT DITURUNKAN DARI REPRESENTASI MATRIKS SUATU GRAF BERARAH MAUPUN GRAF TAK BERARAH : MATRIKS ADJASENSI X DARI GRAF BERARAH : �Suatu kolom yang seluruh elemennya bernilai 0 menyatakan suatu sumber. �Suatu baris yang seluruh elemennya bernilai 0 menyatakan suatu muara. �Jika seluruh elemen diagonal utamanya bernilai 0, maka menyatakan tidak terdapat loop dalam graf tersebut. Sebaliknya, suatu elemen yang tidak bernilai 0 pada diagonal menyatakan suatu loop.

MATRIKS ADJASENSI X DARI GRAF TAK BERARAH : �Jika pada graf ditambahkan suatu simpul

MATRIKS ADJASENSI X DARI GRAF TAK BERARAH : �Jika pada graf ditambahkan suatu simpul yang tidak terhubung, maka pada matriks X akan ditambahkan pula baris dan kolom yang seluruh elemennya bernilai 0. �Matriks X simetris. �Elemen yang tidak bernilai 0 pada diagonal utama menyatakan suatu loop

MATRIK INSIDENSI �Secara khusus, jika V(G) = {v 1, v 2, . . .

MATRIK INSIDENSI �Secara khusus, jika V(G) = {v 1, v 2, . . . , vm} dan E(G) = {e 1, e 2, . . . , en} kita definisikan sebagai matriks Insidensi dari G dengan ordo m x n. �Matriks Insidensi Z dari graf berarah merupakan matriks [zij] di mana a) zij bernilai 1 jika elemen j insedensi ke dan orientasi meninggalkan simpul i , b) zij bernilai -1 jika elemen j insedensi ke dan orientasi menuju simpul i c) dan bernilai 0 jika elemen j tidak insidensi ke simpul i

CONTOH Matriks Insidensi Z dari graf berarah tersebut adalah :

CONTOH Matriks Insidensi Z dari graf berarah tersebut adalah :

PADA GRAF BERARAH : • Pada suatu baris yang semua elemen-elemen tidak nolnya adalah

PADA GRAF BERARAH : • Pada suatu baris yang semua elemen-elemen tidak nolnya adalah 1 menunjukkan bahwa barisan (simpul) merupakan suatu sumber. • Suatu baris yang semua elemen-elemen tidak nolnya adalah -1 menunjukkan bahwa baris (simpul) merupakan muara. • Jumlah elemen 1 pada suatu baris menunjukkan derajat keluar dari baris (simpul). Jumlah elemen -1 pada suatu baris menunjukkan derajat masuk dari simpul. • Setiap kolom mempunyai satu elemen -1 dan satu elemen 1. Hal ini sebagai akibat bahwa setiap busur selalu mempunyai satu simpul awal dan satu simpul akhir.

CONTOH �Matriks Insidensi Z dari graf tak berarah adalah matriks [zij] di mana zij

CONTOH �Matriks Insidensi Z dari graf tak berarah adalah matriks [zij] di mana zij bernilai 1 jika simpul i dihubungkan dengan busur dan bernilai 0 jika lainnya

DARI REPRESENTASI MATRIKS INSIDENSI Z PADA CONTOH DI ATAS DAPAT DILIHAT BAHWA : PADA

DARI REPRESENTASI MATRIKS INSIDENSI Z PADA CONTOH DI ATAS DAPAT DILIHAT BAHWA : PADA GRAF TAK BERARAH : �Jumlah elemen tidak nol pada suatu baris menunjukkan derajat dari simpul. �Setiap kolom mempunyai tepat dua elemen yang tidak nol. �Suatu kolom yang hanya mempunyai satu elemen tidak nol menunjukkan suatu gelung.

LATIHAN Tentukan matrik Adjasensi berarah Berikut dan Insidensi dari Graf tak e 5 V

LATIHAN Tentukan matrik Adjasensi berarah Berikut dan Insidensi dari Graf tak e 5 V 1 e 4 e 1 V 4 e 6 e 7 e 2 V 2 e 3 e 8 V 3 V 5 JAWAB

MATRIK RUAS �Matriks ukuran (2 X M) atau (M X 2) yang menyatakan ruas

MATRIK RUAS �Matriks ukuran (2 X M) atau (M X 2) yang menyatakan ruas dari Graf. �Matriks ini tidak dapat mendeteksi adanya simpul terpencil, kecuali jumlah simpul yang terdapat dalam Graf disebutkan.

CONTOH e 5 V 1 e 4 V 5 e 1 e 6 e

CONTOH e 5 V 1 e 4 V 5 e 1 e 6 e 7 e 2 V 2 Atau e 8 e 3 V 3

GRAF PLANAR �Sebuah graf dikatakan graf planar bila graf tersebut dapat disajikan (secara geometri)

GRAF PLANAR �Sebuah graf dikatakan graf planar bila graf tersebut dapat disajikan (secara geometri) tanpa adanya ruas yang berpotongan. Sebuah graf yang disajikan tanpa adanya ruas yang berpotongan disebut dengan penyajian planar/map/peta.

�Pada penyajian planar/map, dikenal istilah region. Derajat dari suatu region adalah panjang walk batas

�Pada penyajian planar/map, dikenal istilah region. Derajat dari suatu region adalah panjang walk batas region tersebut. CONTOH d ( r 1 ) = 3 d ( r 2 ) = 3 d ( r 3 ) = 4 d ( r 4 ) = 4 d ( r 5 ) = 3

FORMULA EULER UNTUK GRAF PLANAR Untuk Graf Planar berlaku Formula Euler berikut : V–E+R=2

FORMULA EULER UNTUK GRAF PLANAR Untuk Graf Planar berlaku Formula Euler berikut : V–E+R=2 Dimana V = jumlah simpul, E = jumlah ruas, R = jumlah region

Jawab 1 Matriks Adjacency Matriks Incidence

Jawab 1 Matriks Adjacency Matriks Incidence