RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA B FKIP
RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA B FKIP UNS: ERDAS KUAT DAN C R E T K A R A K ER Kementerian Pendikan Nasional Republik Indonesia
MENGAPLIKASIKAN MATEMATIKA SEBAGAI PILAR PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA Oleh: Imam Sujadi
Pendahuluan � Karakter bangsa merupakan aspek penting dari kualitas SDM karena turut menentukan kemajuan suatu bangsa. Karakter yang berkualitas perlu dibentuk dan dibina sejak usia dini. Usia dini merupakan masa emas namun kritis bagi pembentukan karakter seseorang. � Thomas Lickona (seorang profesor pendidikan dari Cortland University) mengungkapkan bahwa ada sepuluh tanda jaman yang kini terjadi, tetapi harus diwaspadai karena dapat membawa bangsa menuju jurang kehancuran. 10 tanda jaman itu adalah: (1) (2) (3) (4) meningkatnya kekerasan di kalangan remaja/masyarakat; penggunaan bahasa dan kata-kata yang memburuk/tidak baku; pengaruh peer-group (geng) dalam tindak kekerasan, menguat; meningkatnya perilaku merusak diri, seperti penggunaan narkoba; alkohol dan seks bebas; (5) semakin kaburnya pedoman moral baik dan buruk; (6) menurunnya etos kerja; (7) semakin rendahnya rasa hormat kepada orang tua dan guru; (8) rendahnya rasa tanggung jawab individu dan kelompok; (9) membudayanya kebohongan/ketidakjujuran, dan (10) adanya rasa saling curiga dan kebencian antar sesama.
FUNGSI KARAKTER � Selain memperkecil resiko kehancuran, karakter juga menjadi modal yang sangat penting untuk bersaing dan bekerja sama secara tangguh dan terhormat di tengah-tengah bangsa lain. � Karakterlah yang membuat bangsa Jepang cepat bangkit sesudah kekalahannya dalam Perang Dunia II dan meraih kembali martabatnya di dunia internasional. � Karakterlah yang membuat bangsa Vietnam tidak bisa ditaklukkan, bahkan mengalahkan dua bangsa yang secara teknologi dan ekonomi jauh lebih maju, yaitu Perancis dan Amerika. � Pembangunan karakterlah yang membuat Korea Selatan sekarang jauh lebih maju dari Indonesia, walaupun pada tahun 1962 keadaan kedua negara secara ekonomi dan teknologi hampir sama. � Pembangunan karakterlah yang membuat para pejuang kemerdekaan berhasil menghantar bangsa Indonesia ke gerbang kemerdekaannya (Gedhe Raka, 1997 ).
KI HAJAR DEWANTARA PENDIDIKAN ADALAH DAYA UPAYA UNTUK MEMAJUKAN BERTUMBUHNYA BUDI PEKERTI (KEKUATAN BATIN, KARAKTER), PIKIRAN (INTELLECT) DAN TUBUH ANAK. BAGIAN-BAGIAN ITU TIDAK BOLEH DIPISAHKAN AGAR KITA DAPAT MEMAJUKAN KESEMPURNAAN HIDUP ANAK-ANAK KITA. PENDIDIKAN KARAKTER MERUPAKAN BAGIAN INTEGRAL YG SANGAT PENTING DARI PENDIDIKAN KITA
PENGERTIAN KARAKTER BANGSA PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA ADALAH USAHA SEKOLAH YANG DILAKUKAN SECARA BERSAMA OLEH GURU DAN PIMPINAN SEKOLAH MELALUI SEMUA MATA PELAJARAN DAN KEGIATAN LAIN DILUAR MATA PELAJARAN UNTUK MENGEMBANGKAN WATAK, TABIAT, AKHLAK, ATAU KEPRIBADIAN PESERTA DIDIK MELALUI INTERNALISASI BERBAGAI KEBAJIKAN (VIRTUES) YANG KITA YAKINI BERSAMA YANG DIGUNAKAN PESERTA DIDIK SEBAGAI LANDASAN UNTUK CARA PANDANG, BERPIKIR, BERSIKAP, DAN BERTINDAK YANG MENUNJUKKAN KEMULIAANNYA.
GRAND DESIGN PENDIDIKAN KARAKTER Agama, Pancasila, UUD 1945, UU No. 20/2003 ttg Sisdiknas Teori Pendidikan, Psikologi, Nilai, Sosial Budaya Nilai-nilai Luhur Pengalaman terbaik (best practices)dan praktik nyata PROSES PEMBUDAYAAN DAN PEMBERDAYAAN INTERVENSI SATUAN KELUARGA MASYARAKAT PENDIDIKAN Perilaku Berkarakter HABITUASI PERANGKAT PENDUKUNG Kebijakan, Pedoman, Sumber Daya, Lingkungan, Sarana dan Prasarana, Kebersamaan, Komitmen pemangku kepentingan. 7
Nilai-nilai Karakter • Nilai-nilai Perilaku Manusia Terhadap Tuhan • Nilai-nilai Perilaku Manusia Terhadap Diri Sendiri • Nilai-nilai Perilaku Manusia Terhadap Sesama • Nilai-nilai Perilaku Manusia Terhadap Lingkungan • Nilai-nilai Perilaku Manusia Terhadap Nilai Kebangsaan
STRATEGI MIKRO DI SEKOLAH Integrasi ke dalam KBM pada setiap Mapel KBM DI KELAS BUDAYA SEKOLAH: (KEGIATAN/KEHIDUPAN KESEHARIAN DI SATUAN PENDIDIKAN) Pembiasaan dalam kehidupan keseharian di satuan pendidikan KEGIATAN EKSTRA KURIKULER Integrasi ke dalam kegiatan Ektrakurikuler Pramuka, Olahraga, Karya Tulis, Dsb. KEGIATAN KESEHARIAN DI RUMAH Penerapan pembiasaan kehidupan keseharian di rumah yang sama dengan 9 di satuan pendidikan
PENGERTIAN MATEMATIKA
Pengetahuan Matematika 1. Pengetahuan konseptual ialah yang berupa relasi-relasi yang terintegrasi atau terkait dengan ide -ide atau konsep-konsep lain. Menjawab pertanyaan, “ Apa itu …? ” 2. Pengetahuan prosedural ialahpengetahuan tentang simbol-simbol atau lambang-lambang yang digunakan untuk merepresentasikan matematika, dan aturan-aturan serta prosedur yang digunakan untuk melakukan tugas-tugas matematika. Menjawab pertanyaan, “ Bagaimana …? ” 3. Pengetahuan tentang kaitan antara keduanya yaitu kaitan antara pengetahuan konseptual dan pengetahuan prosedual tadi. Menjawab pertanyaan, “ Mengapa …? ”
ARAH PENDIDIKAN MATEMATIKA BAGAIMANA PESERTA DIDIK: (1) BELAJAR MEMAHAMI (LEARNING TO KNOW), (2) BELAJAR MELAKSANAKAN (LEARNING TO DO), (3) BELAJAR MENJADI DIRI SENDIRI (LEARNING TO BE), (4) BELAJAR HIDUP DALAM KEBERSAMAAN YANG DAMAI DAN HARMONIS (LEARNING TO LIVE TOGETHER IN PEACE AND HARMONY).
TUJUAN PESERTA DIDIK MEMPELAJARI MATEMATIKA: (1) Mereka belajar untuk menghargai matematika (they learn to value mathematics), (2) Mereka menjadi percaya diri dengan kemampuannya dalam mengerjakan matematika (they become confident in their ability to do mathematics, (3) Mereka menjadi pemecah masalah matematika (they become mathematical problem solvers), (4) Mereka belajar untuk berkomunikasi secara matematika (they learn to communicate mathematically, dan (5) Mereka belajar untuk bernalar atau beralasan secara matematika (they learn to reason mathematically).
MENGAPA PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PERLU DIBELAJARKAN (a) Pemecahan masalah mengembangkan keterampilan kognitif secara umum, (b) Pemecahan masalah menumbuhkan kreativitas, (c) Pemecahan masalah merupakan bagian dari proses aplikasi matematika, dan (d) Pemecahan masalah memotivasi peserta didik untuk belajar matematika.
FATHONAH OLAH PIKIR OLAH RAGA AMANAH www. themegallery. com SIDIK OLAH HATI OLAH RASA/ KARSA TABLIGH
LOGIKA INTRAPERSONAL OLAH PIKIR OLAH HATI FATHONAH SIDDIQ THINKER BELIEVER IQ SQ (Bervisi, Cerdas, Kreatif, Terbuka) (Jujur, Ikhlas, Religius, Adil) OLAH RAGA INTERPERSONAL RASA AMANAH DOER AQ (Gigih, Kerja Keras, Disiplin, Bersih, Bertanggungjawab) OLAH RASA/KARSA TABLIGH NETWORKER EQ (Peduli, Demokratis, Gotongroyong, Suka membatu)
INDIKATOR GURU BERKARAKTER 1. Memiliki pengetahuan keagamaan yang luas dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari secara aktif 2. Meningkatkan kualitas keilmuan secara berkelanjutan 3. Zuhud dalam kehidupan, mengajar dan mendidik untuk mencari ridha Tuhan 4. Bersih jasmani dan rohani 5. Pemaaf, penyabar, dan jujur 6. Berlaku adil terhadap peserta didik dan semua stakeholders pendidikan
Lanjutan 7. Mempunyai watak dan sifat robbaniyah yang tercermin dalam pola pikir, ucapan, dan tingkah laku 8. Tegas bertindak, profesional, dan proporsional 9. Tanggap terhadap berbagai kondisi yang mungkin dapat mempengaruhi jiwa, keyakinan, dan pola pikir peserta didik 10. Menumbuhkan kesadaran diri sebagai da’i
- Slides: 19