Rekayasa Sistem 3 SKS Dedy Alamsyah S Kom

  • Slides: 37
Download presentation
Rekayasa Sistem 3 SKS Dedy Alamsyah, S. Kom.

Rekayasa Sistem 3 SKS Dedy Alamsyah, S. Kom.

Tentang Mata Kuliah • Rekayasa Sistem • Kredit: 3 SKS • Dosen: Dedy Alamsyah,

Tentang Mata Kuliah • Rekayasa Sistem • Kredit: 3 SKS • Dosen: Dedy Alamsyah, S. Kom • Kelas: Senin, 19. 20 -21. 00 WIB

Komposisi Penilaian Aspek Penilaian Prosentase Tugas Mandiri - Jurnal 20 % Hasil Ujian Tengah

Komposisi Penilaian Aspek Penilaian Prosentase Tugas Mandiri - Jurnal 20 % Hasil Ujian Tengah Semester 30 % Hasil Ujian Akhir Semester 40 % Presentasi 10 % Total 100 %

Profile l Nama : Dedy Alamsyah, S. Kom l Panggilan : Dedy l Email

Profile l Nama : Dedy Alamsyah, S. Kom l Panggilan : Dedy l Email : wafasa. alamsyah@gmail. com l Web : http: //wafasa. wordpress. com l Facebook : http: //www. facebook. com/alamsyahdedy l Linked. In : http: //www. linkedin. com/pub/dedy-alamsyah/36/84 a/42 a l YM : dygorgonites l Pekerjaan : IT Dept. Head at PT Alamkaca Prabawa Indonesia Dosen Lepas Perguruan Tinggi Raharja (TI)

Tata Tertib Perkuliahan 1. Sama dengan tata tertib kampus 2. Tidak boleh mengantuk apalagi

Tata Tertib Perkuliahan 1. Sama dengan tata tertib kampus 2. Tidak boleh mengantuk apalagi tidur 3. Tidak boleh BETE dan Vacum 4. Terlambat di bawah 20 menit langsung diabsen 1. Telat 30 menit diabsen 30 menit kemudian 2. Telat 40 menit diabsen 40 menit kemudian

Teknik Pembelajaran 1. Ceramah dan Tanya Jawab 2. Presentasi , Tanya Jawab dan Diskusi

Teknik Pembelajaran 1. Ceramah dan Tanya Jawab 2. Presentasi , Tanya Jawab dan Diskusi 3. Tugas 1. Tugas Rekayasa Sistem 2. Jurnal Rekayasa Sistem

Silabus Perkuliahan Pert. / Mode 1. F 2 F Pokok Bahasan / Materi Pokok

Silabus Perkuliahan Pert. / Mode 1. F 2 F Pokok Bahasan / Materi Pokok Bahasan : Pengertian Dasar Rekayasa Sistem Tujuan Instruksional Khusus Mahasiswa akan dapat memahami langkah-langkah pemecahan masalah C 2 Mahasiswa akan. dapat memberi contoh jenis-jenis algoritma C 2 Mahasiswa akan dapat merancang fungsi flowchart. C 3 Mahasiswa akan dapat memahami dan memberi contoh jenis data, Indentifer, variable, operator dan ekspresi C 2 Aktivitas Pembelajaran Dosen menjelaskan pengertian algoritma, dan langkah pemecahan masalah Mahasiswa mendiskusikan contoh-contohdari jenis algoritma, jenis data Dosen memberikan studi kasus berhubungan tentang flowchart Media / Referensi

Silabus Perkuliahan - 2 2 F 2 F Pokok Bahasan : Manajemen proyek software

Silabus Perkuliahan - 2 2 F 2 F Pokok Bahasan : Manajemen proyek software engineering Mahasiswa dapat merancang Statement Penugasan dan Statament Input/Output C 3 Mahasiswa dapat merancang Seleksi : If-then-else, If-then, Nested If C 3 Dosen menjelaskan dan memberikan contoh bagaimana membuat rancangan Statement Penugasan dan Statement Input/Output (read/write) Dosen menjelaskan dan memberikan contoh bagaimana membuat rancangan Seleksi : If-thenelse, If-then, Nested If Mahasiswa melakukan diskusi tentang tugas yang diberikan oleh dosen Tugas Dosen memberikan tugas studi kasus yang berhubungan dengan pokok pembahasan

3. F 2 F Pokok Bahasan : Proses rekayasa sistem Mahasiswa dapat merancang Pengulangan

3. F 2 F Pokok Bahasan : Proses rekayasa sistem Mahasiswa dapat merancang Pengulangan (loop): For, Repeat-Until, While-Do C 3 Mahasiswa dapat merancang Statement Case & Go To C 3 Dosen menjelaskan dan memberikan contoh bagaimana membuat rancangan Pengulangan (loop): For, Repeat-Until, While-Do Dosen menjelaskan dan memberikan contoh bagaimana membuat rancangan Statement Case & Go To Mahasiswa melakukan diskusi tentang tugas yang diberikan oleh dosen Tugas Dosen memberikan tugas studi kasus yang berhubungan dengan pokok pembahasan 4. F 2 F Pokok Bahasan : Perencanaan proyek Rekayasa Software Mahasiswa akan dapat memahami tentang Fungsi C 3 Mahasiswa akan dapat memahami tentang Prosedur C 3 Dosen menjelaskan pengertian fungsi dan prosedur Mahasiswa mendiskusikan manfaat fungsi dan prosedur dalam pembuatan program

Silabus Perkuliahan - 3 5. F 2 F Pokok Bahasan : Konsep dasar Object

Silabus Perkuliahan - 3 5. F 2 F Pokok Bahasan : Konsep dasar Object Oriented Design Mahasiswa dapat membuat algoritma Array 1 Dimensi C 3 Mahasiswa dapat membuat algoritma Array 2 Dimensi C 3 Dosen menjelaskan dan memberikan contoh bagaimana membuat rancangan algoritma 1 Dimensi Dosen menjelaskan dan memberikan contoh bagaimana membuat rancangan algoritma 2 Dimensi Mahasiswa melakukan diskusi tentang tugas yang diberikan oleh dosen Tugas 6 -7 F 2 F Pokok Bahasan : Object Oriented Design Kopling Dosen memberikan tugas studi kasus Array dengan menggunakan IF-Then, For, While-Do, buku Logika algoritma hal 34 -36 Mahasiswa akan dapat memahami sekuensial, record, set C 2 Mahasiswa akan dapat memberi contoh-contoh tentang sekuensial, record dan set C 2 Dosen menjelaskan dan memberikan contoh tentang sekuensial, record dan set

Silabus Perkuliahan - 4 8. F 2 F Pokok Bahasan : Object Oriented Design

Silabus Perkuliahan - 4 8. F 2 F Pokok Bahasan : Object Oriented Design Modularity Mahasiswa akan dapat mengetahui proses-proses mengunakan Iterasi C 3 Dosen menjelaskan dan memberikan contoh proses Iterasi Mahasiswa melakukan diskusi tentang tugas yang diberikan oleh dosen Tugas 9. F 2 F Pokok Bahasan : fungsi Object dalam PHP Materi : Overview Object Properties , Object Methods dan Inheritance Dosen memberikan tugas studi kasus tentang Iterasi Mahasiswa dapat merancang penggunaan Rekursif C 3 Dosen menjelaskan dan memberikan contoh penggunaan Rekursif Mahasiswa melakukan diskusi tentang tugas yang diberikan oleh dosen Tugas Dosen memberikan tugas studi kasus Menara Hanoi (tentang penggunan Rekursif)

10 F 2 F Pokok Bahasan : koneksi PHP dengan beragam Database Materi :

10 F 2 F Pokok Bahasan : koneksi PHP dengan beragam Database Materi : Koneksi PHP dengan My. SQL Koneksi PHP dengan SQL Server Koneksi PHP dengan Ms Access Mahasiswa dapat menjelaskan metode pengurutan data C 2 Membuat algoritma pengurutan data dengan menggunakan Definisi Sorting Buble Sort Selection Sort Insertion Sort 3 Dosen menjelaskan dan memberikan contoh penggunaan algoritma pengurutan data Tugas Dosen memberikan tugas studi kasus pengurutan data

11 -12. F 2 F 13 -14. F 2 F Pokok Bahasan : pengeditan

11 -12. F 2 F 13 -14. F 2 F Pokok Bahasan : pengeditan database dengan PHP Materi : Insert, view database MYSQL dengan PHP Update, Delete database My SQL dengan PHP Pokok Bahasan : project aplikasi web dengan PHP Materi : Web application Documentation Web application Development Mahasiswa dapat menjelaskan metode pengurutan data C 2 Membuat algoritma pengurutan data C 3 Dosen menjelaskan dan memberikan contoh penggunaan algoritma pengurutan data Tugas Dosen memberikan tugas studi kasus pengurutan data Mahasiswa akan dapat memahami Merging C 2 Dosen menjelaskan dan memberikan contoh tentang sekuensial, record dan set

Pengertian Sistem Menurut Bucley : Sistem adalah suatu kebulatan atau totalitas yang berfungsi secara

Pengertian Sistem Menurut Bucley : Sistem adalah suatu kebulatan atau totalitas yang berfungsi secara utuh, disebabkan adanya saling ketergantungan diantara bagian-bagiannya. (A whole that functions as a whole by virtue of interdependence of its parts). Sumber : http: //www. pu. go. id/bapekin/mutu/referensi/tulisan. htm Menurut H. Kerzner Sistem adalah sekelompok komponen yang terdiri dari manusia dan/atau bukan manusia (non-human) yang diorganisir dan diatur sedemikian rupa sehingga komponen-komponen tersebut dapat bertindak sebagai satu kesatuan dalam mencapai tujuan, sasaran bersama atau hasil akhir. Pengertian ini, mengandung arti pentingnya aspek pengaturan dan pengorganisasian komponen dari suatu sistem untuk mencapai sasaran bersama, karena bila tidak ada sinkronisasi dan koordinasi yang tepat, maka kegiatan masing komponen, sub-sistem, atau bidang dalam suatu organisasi akan kurang saling mendukung. Sumber : http: //www. pu. go. id/bapekin/mutu/referensi/tulisan. htm Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan “Sistem merupakaan satu-kesatuan yang tidak dapat dipisah dan memiliki ketergantungan setiap komponennya agar dapat mencapai suatu tujuan. Agar dapat mencapai suatu sasaran maka perlunnya suatu koordinasi yang tepat pada setiap bagian”

Pengertian Sistem Informasi Menurut Alter (1992), Sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi,

Pengertian Sistem Informasi Menurut Alter (1992), Sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi. Sedangkan menurut Wilkinson (1992), Sistem informasi adalah kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumber daya manusia dan komputer untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi) guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan. Menurut Turban, Mclean dan Watherbe (1999), Sebuah sistem informasi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis dan menyebarkan informasi untuk tujuan spesifik. “ Jadi beragam definisi sistem informasi dapat disimpulkan bahwa sistem informasi mencangkup sejumlah komponen (manusia, komputer, teknologi informasi dan prosedur kerja), ada sesuatu yang diproses dengan input data sehingga menghasilkan output yang bermanfaat yaitu informasi (data menjadi informasi), sehingga dapat menganalisis dan menyebarkan informasi dan dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan. ”s

Definisi Rekayasa Sistem Rekayasa sistem adalah kumpulan konsep, pendekatan dan metodologi, serta alat-alat bantu

Definisi Rekayasa Sistem Rekayasa sistem adalah kumpulan konsep, pendekatan dan metodologi, serta alat-alat bantu (tools) untuk merancang dan menginstalasi sebuah kompleks sistem. Kompleksitas sistem bisa diakibatkan karena 2 hal yaitu kompleksitas dinamis dan kompleksitas detail. Kompleksitas detail ketika komponen atau sub-sistem yang dirancang tidak hanya banyak tetapi ditambah pula dengan multi-sourcing (multi suplier), multi standard, multi criteria dan lainnya. Rekayasa sistem dewasa ini, terutama di Amerika, lekat dengan dunia militer, karena produk -produk militer memang memiliki kriteria akan kompleksitas detail seperti ini, misalnya pesawat tempur, kapal induk, sistem pertahanan rudal patrior dsb, dimana timbul kombinasi yang kompleks antara sub-sistem mekanis, sub-sistem elektronik dan sub-sistem manusia. Disiplin ilmu sistem engineering sendiri dewasa ini sedang berevolusi untuk mencari jati diri. Sebagian besar masih bergabung dengan bidang ilmu lainnya seperti biologi, teknik industri, teknik komputer, teknik kimia (instalasi sebuah processing plant membutuhkan skill rekayasa sistem). [Hid 07]

Count. l l l Dalam lingkup pengembangan perangkat lunak, rekayasa Sistem adalah kegiatan untuk

Count. l l l Dalam lingkup pengembangan perangkat lunak, rekayasa Sistem adalah kegiatan untuk menentukan spesifikasi, perancangan, pengimplementasian, penyebaran, dan pemeliharaan sistem sebagai satu kesatuan. Sehingga, rekayasa sistem atau lebih tepatnya, rekayasa sistem berbasis komputer berhubungan dengan semua aspek pengembangan dan evolusi sistem kompleks dimana perangkat lunak memainkan peran utama. Rekayasa sistem merupakan disiplin yang lebih tua dibandingkan dengan rekayasa perangkat lunak. Orang telah melakukan spesifikasi dan perakitan sistem industri secara kompleks seperti kereta api dan pabrik kimia selama lebih dari 100 tahun. Akan tetapi, seiring dengan bertambahnya persentase perangkat lunak pada sistem, maka teknik rekayasa perangkat lunak seperti pemodelan use – case, manajemen konfigurasi, dan lain sebagainya sering dipergunakan dalam proses rekayasa sistem [Som 01]. Sommerville mendefinisikan sistem sebagai sekumpulan komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai tujuan. Definisi umum ini mencakup banyak jenis sistem. Sebagai contoh, sistem yang sederhana seperti sistem pencatatan skor mungkin hanya terdiri dari 2 atau 3 modul perangkat lunak. Sebaliknya, sistem kontrol lalu lintas dapat terdiri dari ratusan perangkat lunak dan keran, ditambah manusia sebagai pemakainya, yang membuat keputusan berdasarkan informasi dari sistem [Som 01]. Sistem seringkali hierarkis, dimana bahwa mereka mencakup sistem – sistem lain. Sebagai contoh, sistem perintah dan kendali polisi mungkin melibatkan sistem informasi geografis untuk memberikan detail lokasi suatu peristiwa. Sistem – sistem lain inilah yang disebut sebagai subsistem. Karakteristik subsistem adalah kemampuannya untuk berinteraksi secara independen. Dengan demikian, beberapa sistem informasi geografis dapat dipakai pada sistem lain. Namun demikian, perilakunya pada sistem tertentu bergantung pada subsistem lain. Adanya hubungan yang kompleks dalam sistem inilah yang membuat rekayasa perangkat lunak merupakan bagian dari rekayasa sistem berbasis komputer mengingat pentingnya perangkat lunak pada sebuah sistem [Som 01].

Count. Pressman menyebut sistem yang didalamnya terdapat perangkat lunak sebagai sistem berbasis komputer. Pada

Count. Pressman menyebut sistem yang didalamnya terdapat perangkat lunak sebagai sistem berbasis komputer. Pada sistem berbasis komputer terdapat komponen – komponen sebagai berikut : 1. Perangkat Keras (Hardware) 2. Orang (People) 3. Perangkat Lunak (Software) 4. Basis Data (Database) 5. Prosedur (Procedure) 6. Dokumentasi l Pada dasarnya, dari keenam komponen pembentuk sistem berbasis komputer, empat komponen terakhir diatas merupakan hasil aktivitas rekayasa perangkat lunak. Perangkat lunak sendiri terdiri dari artifak – artifak hasil rekayasa perangkat lunak yang merupakan hasil dari aktivitas proses rekayasa (pengembangan) sistem berbasis komputer [Pre 05] l

Count. 1. Perangkat lunak, yaitu program komputer, struktur data, dan dokumentasi terkait. 2. Perangkat

Count. 1. Perangkat lunak, yaitu program komputer, struktur data, dan dokumentasi terkait. 2. Perangkat keras, yaitu perangkat elektronik yang menyediakan kemampuan komputasi dan perangkat elektromekanik (misalnya: sensor, motor, pompa) yang menyediakan fungsi dunia luar. 3. Manusia, yaitu pemakai dan operator perangkat keras dan perangkat lunak. 4. Basis data, yaitu kumpulan informasi yang besar dan terorganisasi yang diakses melalui perangkat lunak. 5. Dokumentasi, yaitu buku-buku manual, formulir, dan informasi deskriptif lainnya yang menggambarkan penggunaan dan atau operasional sistem. 6. Prosedur, yaitu langkah-langkah yang menjelaskan pemakaian spesifik dari setiap elemen sistem

Rekayasa Software vs Rekayasa Sistem l Rekayasa software menggunakan teknik terstruktur untuk menghasilkan satu

Rekayasa Software vs Rekayasa Sistem l Rekayasa software menggunakan teknik terstruktur untuk menghasilkan satu software dan dilaksanakan pada satu kegiatan proyek. l Rekayasa sistem informasi menggunakan teknik terstruktur untuk menghasilkan satu sistem informasi bagi perusahaan secara keseluruhan, dimana dalam rekayasa sistem informasi kemungkinan akan memerlukan banyak waktu dan banyak biaya serta menggunakan banyak personil

Faktor Sukses Kritis (CSF) Faktor sukses kritis adalah faktor yang akan menjamin keberhasilan perusahaan

Faktor Sukses Kritis (CSF) Faktor sukses kritis adalah faktor yang akan menjamin keberhasilan perusahaan dalam rangka menjalankan usahanya. Dalam dunia informatika, FSK usaha adalah bagaimana menggantikan data prosesing yang semula tidak bagus menjadi tertib teratur dan bersih dari kesalahan (error). Kegunaan dari menghasilkan FSK usaha adalah agar : l waktu membuat keputusan jadi pendek l waktu kerja antara bagian pada perusahaan menjadi lebih cepat l agar tetap kompetitif maka setiap perubahan atau penambahan aplikasi dapat dilakukan dengan cepat.

Tahapan Dalam Rekayasa Sistem Informasi membagi tahapn pembangunan menjadi 4 yaitu : Tahap 1

Tahapan Dalam Rekayasa Sistem Informasi membagi tahapn pembangunan menjadi 4 yaitu : Tahap 1 Perencanaan strategis informasi Tahap 2 Analisa bidang bisnis Tahap 3 Disain sistem Tahap 4 Konstruksi

Count. 1. 2. 3. 4. Pada tahap 1, Perencanaan Strategis Informasi, lebih memperhatikan kepada

Count. 1. 2. 3. 4. Pada tahap 1, Perencanaan Strategis Informasi, lebih memperhatikan kepada tujuan manajemen dan FSK, bagaimana teknologi dapat digunakan untuk menghasilkan peluang baru atau keunggulam kompetitif. Pada tahap ini dicari kebutuhan akan fungsi-fungsi, data dan informasi perusahaan yang digunakan manajemen atas tersebut. Pembuatan PSI dilakukan selama 3 bulanan oleh tim kecil saja. Tim akan mewawancarai top manajemen untuk mendapatkan kebutuhan tersebut serta komitmen dari mereka. Pada tahap 2, Analisa Bidang Bisnis, lebih memperhatikan proses apa yang dibutuhkan untuk menjalankan satu bidang bisnis yang dipilih, bagaimana proses tersebut saling terhubung dan data apa yang digunakan. Untuk beberapa bidang bisnis dilakukan secara paralel dan terpisah oleh beberapa tim dan akan membutuhkan waktu sekitar 6 bulanan menemukannya Pada tahap 3, Disain Sistem, lebih memperhatikan bagaimna proses yang dipilih dalam bisnis diimplementasikan dalam prosedur dan bagaimana prosedur tersebut bekerja, Keterlibatan langsung user dari sistem sangat dibutuhkan dalam mendisain prosedur agar benar. Dapat dengan cepat dilakukan menggunakan alat bantu otomatis karena hanya dilakukan didepan layar komputer dengan bantuan komputer sistem informasi yang terintegrasi dapat dibuat. Editing berupa perubahan dan penambahan cukup dilakukan didepan komputer. Pada tahap 4, Konstruksi, implementasi dari prosedur yang digunakan, dimana secara prakteknya adalah pembuatan kodifikasi, bahasa generasi 4 dan alat bantu user. Disain dikaitkan dengan konstrusi dengan cara membuat PROTOTIPE terlebih dahulu.

Tahap Perencanaan Strategi Informasi 1. Analisis Sasaran dan Masalah 2. Analisis Faktor Sukses Kritis

Tahap Perencanaan Strategi Informasi 1. Analisis Sasaran dan Masalah 2. Analisis Faktor Sukses Kritis 3. Analisis Dampak Teknologi 4. Visi Sistem Strategis 5. Model Umum Perusahaan 6. Model Hubungan antar Entita

Model Umum Perusahaan l Model Umum Perusahaan dibuat untuk mendapatkan gambaran keselur secara umum

Model Umum Perusahaan l Model Umum Perusahaan dibuat untuk mendapatkan gambaran keselur secara umum mengenai perusahaan. Model ini menguraikan secara hirarkis str organisasi perusahaan, lokasi, area fungsional dan fungsi-fungsi, serta subyek dan entitas-entitas di dalam perusahaan. Model ini menggunakan matriks untuk menggambarkan hubungan antara organisasi, lokasi, fungsi dan entitas dimana tertentu tersimpan.

Model Hubungan Antar Entitas-entitas yang ada dalam perusahaan akan digambarkan hubunga satu sama lain

Model Hubungan Antar Entitas-entitas yang ada dalam perusahaan akan digambarkan hubunga satu sama lain dalam sebuah Model hubungan antar entitas akan menjadi sebuah kerangka dalam perencanaan dan pengembangan sistem inforrnasi yang mendukung perusahaan dalam mencapai beberapa aspek dari misi yang ingin dicapai. Selain itu juga akan dihasilkan pemetaan hubungan antar entitas-entitas tersebut dengan fungsi-fungsi bisnis perusahaan, dan akan digambarkan dalam matriks yang kemudian dikelompok-kelompokkan (Matrix-Clustering) sedemikian rupa sehingga didapatkan pengelompokan entitas dan fungsi yang natural, artinya tersusun sesuai urutan aliran proses bisnis yang wajar dari bisnis perusahaan tersebut

Analisis Sasaran dan Masalah Sasaran adalah target tertentu yang ingin dicapai pada rentang waktu

Analisis Sasaran dan Masalah Sasaran adalah target tertentu yang ingin dicapai pada rentang waktu tertentu pula. Setiap perusahaan harus mempunyai sasaran yang jelas yang diukur dan perlu dievaluasi secara berkala. Sasaran yang jelas akan mempermudah pemantauan bila terjadi penyimpangan sehingga dapat dilakukan langkah kongkrit yang diperlukan. Berikut adalah ciri-ciri dari suatu Sasaran (Goa{) : l l l Sasaran harus diekpresikan secara jelas yang menunjukkan arah atau kegiata Sasaran harus menekankan pada hasil apa yang ingin dicapai. Sasaran bisa terdiri dari atau merupakan gabungan beberapa sasaran yang kecil yang berasal dari individu tertentu atau tingkatan manajemen di bawahnya. Sasaran harus dapat diukur, entah secara kuantitatif ataupun kualitatif. Sasaran mempunyai batas waktu tertentu.

Count. Perencanaan sasaran harus memperhatikan sifat taktis dan jangka panjang. Sasaran taktis adalah sasaran

Count. Perencanaan sasaran harus memperhatikan sifat taktis dan jangka panjang. Sasaran taktis adalah sasaran dengan jangka waktu yang relatif pendek, misalnya sasaran yang ingin dicapai dalam waktu 1 tahun. Contohnya: "Berapa target bersih perusahaan tahun ini ? ". Sasaran jangka panjang adalah sasaran yang i dicapai dalam waktu 5 tahun atau Jebih. Contohnya: "Bagaimanakah kita menguasai 30% pangsa pasar dalam 5 tahun mendatang ? " Surnber sasaran berasal dari perencanaan bisnis, perencanaan teknologi informasi, perencanaan Laporan tahunan, atau perencanaan informasi. Masalah adalah sesuatu yang mempersulit pencapaian sasaran. Umumnya masalah dicatat bersama dengan sasaran yang ingin dicapai. Penentuan sasaran dapat dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa altematif pemecahan masalah yang mungkin dilakukan, dan urutan kritisnya masalah. Sasaran dan permasalahan ini nantinya akan dihubungkan dengan sistem dan entitas dan dicatat dalam ensiklop sebagai bahan masukan bagi langkah selanjutnya dalam rekayasa informasi.

Analisis Faktor Sukses Kritis Analisa Faktor Sukses Kritis dimaksudkan untuk mengidentifikasi area- kritis dalam

Analisis Faktor Sukses Kritis Analisa Faktor Sukses Kritis dimaksudkan untuk mengidentifikasi area- kritis dalam perusahaan yang harus berjalan dengan baik agar perusahaan dapat berhasil dalam menjalankan bisnisnya. Ini berhubungan dengan upaya pemusatan sumber daya dengan tepat pada area-area paling kritis agar proses bisnis efektif. Analisis ini akan mengidentifikasi asurnsi-asumsi kritis yang perlu diperiksa, kebutuhan kritis informasi, dan keputusan kritis yang membutuhkan adanya sistem pendukung keputusan. Bila diperlukan, dari tahap ini dapat timbul ide sementara untuk mengembangkan semacam prototip terbatas dari area kritis yang dianalisis lebih lanjut.

Analisis Dampak Teknologi l Teknologi yang berkembang dengan pesat perlu dianalisis dengan baik dapat

Analisis Dampak Teknologi l Teknologi yang berkembang dengan pesat perlu dianalisis dengan baik dapat segera dikenali manfaatnya untuk menciptakan kesempatan-kesempatan bagi kemajuan bisnis perusahaan, ataupun untuk mengenali dampak ancaman yang dapat ditimbulkannya bila dimanfaatkan oleh pesaing. Analisis ini memperlihatkan hubungan antara teknologi baru dengan kesempatan peluncuran produk dan layanan baru, perubahan struktur perusahaan, dan sebagainya. Hal ini akan mendukung perencanaan strategi bisnis oleh pihak manajemen puncak yang biasanya relatif kurang memahami dampak-dampak kemajuan teknologi. Analisis Dampak Teknologi akan mengidentifikasi dan memperlihatkan kesempatan dan ancaman yang mungkin timbul, dan menarik perhatian para eksekutif agar membuat tindakan yang tepat untuk mengantisipasinya.

Visi Sistem Strategi l Visi Sistem Strategis akan membahas kesempatan-kesempatan strategis pengembangan sistem baru

Visi Sistem Strategi l Visi Sistem Strategis akan membahas kesempatan-kesempatan strategis pengembangan sistem baru agar perusahaan bisa lebih kompetitif. Sifat strategi pada kasus-kasus tertentu mungkin cenderung lebih membutuhkan restruktur perusahaan atau perubahan cara melakukan bisnis, daripada sekedar melakukan otomatisasi dari apa sudah ada. Dengan adanya visi sistem strategis ini diharapkan pihak pimpinan puncak dapat memahami dan memiliki gambaran mengenai aspek strategis dari sebuah sistem infonnasi, serta mengetahui sampai dimana tindakan strategisnya sistem tersebut dalam persaingan di dunia bisnis. l Untuk mendapatkan gambaran mengenai pengembangan visi sistem strat pihak pimpinan perlu pula mengetahui trend perkembangan teknologi informasi dan dampak dari perkembangan teknologi infonnasi tersebut. Hal ini merupakan dasar dalam perencanaan dan pengembangan strategi teknologi infonnasi yang diharap dapat memberi dampak strategis yang menguntungkan bagi perusahaan.

Dampak Strategis Teknologi Informasi l Secara umum terdapat 4 kategori peranan aktivitas TI (Teknologi

Dampak Strategis Teknologi Informasi l Secara umum terdapat 4 kategori peranan aktivitas TI (Teknologi Informasi) pada suatu perusahaan. Masing-masing perusahaan dapat mempunyai penekanan atau peranan TI yang berbeda. Hal ini disebabkan oleh kultur di dalam organisasi, kebiasaan yang telah berlaku di perusahaan, ataupun faktor-faktor lainnya. Umumnya antara perusahaan yang satu dengan yang lainnya tergolong pada kategori yang berbeda. Perbedaan secara kategori ini hanya sedikit apabila perusahaan-perusahaan tersebut bergerak pada industri yang sama. Tidak menutup kemungkinan ba antara perusahaan yang sama industrinya dapat tergolong pada kategori yang saling berbeda satu sama lain.

Count. Strategic l Perusahaan pada kategori ini secara kritikal sangat bergantung pada fungsi peranan

Count. Strategic l Perusahaan pada kategori ini secara kritikal sangat bergantung pada fungsi peranan aktif dari TI, dan biasanya perencanaan TI di perusahaan sangat berkaitan dengan strategi dan perencanaan perusahaan. Dampak TI p perusahaan pada kategori ini memerlukan pengelolaan dan keterlibatan yang cukup mendalam dari pihak manajemen dalam melakukan perencanaan TI. Selain itu peranan TI dalam kegiatan operasi perusahaan juga cukup besar.

Count. Turnaround l Perusahaan pada kategori ini juga memerlukan perencanaan TI yang serius karena

Count. Turnaround l Perusahaan pada kategori ini juga memerlukan perencanaan TI yang serius karena keterkaitannya yang cukup erat dengan perencanaan perusahaan se keseluruhan khususnya jika dikaitkan dengan konteks waktu. Biasanya perusahaan pada kategori ini sedang dalam posisi 'menanjak' (Turnaround) dimana perencanaan dan pengembangan TI saat ini sangat kritikal bagi akti perusahaan di masa yang akan datang, walaupun untuk operasional saat tidak atau belum terlalu kritikal.

Count. Factory l Perusahaan pada kategori ini biasanya memerlukan peranan aktivitas TI dalam konteks

Count. Factory l Perusahaan pada kategori ini biasanya memerlukan peranan aktivitas TI dalam konteks operasional dan jangka waktu pendek yang terus menerus. Peranan dalam kategori ini adalah menghasilkan barang atau jasa yang dibutuh sehari-hari untuk kelancaran operasi perusahaan. Perencanaan TI untuk jan panjang tidak berkaitan secara langsung dengan strategi perusahaan secara keseluruhan, namun dalam jangka pendek memerlukan keterlibatan dari pihak manajemen yang terlibat dalam perencanaan TI.

Count. Support l Pada kategori ini keterkaitan strategi perusahaan jangka panjang dengan strategi TI

Count. Support l Pada kategori ini keterkaitan strategi perusahaan jangka panjang dengan strategi TI tidak sepenting atau sekritikal seperti pada kategori Strategic Turnaround. Hambatan-hambatan pada segi TI tidak terlalu kritikal keberhasilan atau kinerja perusahaan secara keseluruhan. Keterlibatan pi manajemen puncak tidak terlalu besar. Bahayanya adalah apabila teknologi memungkinkan terciptanya peluang-peluang baru yang potensial, namun perusahaan kurang jeli untuk memanfaatkan peluang-peluang tersebut.

Strategic Grid

Strategic Grid