Reformasi Abdul Qadir alJilani Akmal Sjafril Dari Reformasi
Reformasi 'Abdul Qadir al-Jilani Akmal Sjafril
Dari Reformasi Pendidikan Al-Ghazali ke Reformasi Madrasah 'Abdul Qadir al. Jilani • Kritik tajam Al-Ghazali kepada ulama meniscayakan terjadinya reformasi pendidikan. Al-Ghazali mendirikan dan mengelola madrasahnya sendiri di Thus, termasuk juga mengembangkan kurikulumnya yang khas. • Reformasi al-Ghazali ini memunculkan sebuah 'tren' baru, dan sebagai hasilnya lahirlah madrasah-madrasah yang menawarkan kurikulum ala al-Ghazali. Dari sekian banyak madrasah tersebut, muncullah suatu 'jaringan madrasah' yang berpusat di ibukota (Baghdad) dengan banyak madrasah lainnya di berbagai daerah.
Jaringan Madrasah • Madrasah-madrasah di Pusat berfungsi sebagai pusat gerakan dan pusat penggemblengan kader-kader terbaik dari daerah-daerah. • Madrasah-madrasah cabang berfungsi sebagai pusat pendidikan masyarakat awam, mengarahkan loyalitas mereka kepada pimpinan di pusat, dan menyuplai kader terbaiknya untuk digembleng di pusat. • Pada tahun 1130 -an, Madrasah Qadiriyyah menjadi pusat gerakan reformasi yang dipimpin oleh Syaikh 'Abdul Qadir al-Jilani. CABANG PUSAT
Profil 'Abdul Qadir al-Jilani • Lahir pada tahun 1077 di Jilan, ayahnya bernama Abu Shalih Musa dan ibunya bernama Fatimah. Sang ayah wafat ketika usia 'Abdul Qadir masih kecil, dan 'Abdullah, adik satunya, wafat ketika baru beranjak dewasa. • Pada 1095, 'Abdul Qadir meninggalkan Jilan menuju Baghdad untuk meneruskan pelajarannya. Pada tahun 1127, beliau telah menjadi ulama terkemuka di Baghdad. • Menekuni madzhab Hambali, namun uniknya ia pun sesekali berfatwa dengan pendapat madzhab Syafi'i. Ulama dari berbagai madzhab memuji keutamaan beliau. Pada awalnya murid beliau hanya 2 orang, kemudian berkembang menjadi 70. 000. Beliau mewarisi sebuah madrasah kecil dari Syaikh Abu Sa'id al-Makhrami, kemudian mengembangkannya menjadi madrasah besar yang diberi nama Madrasah Qadiriyyah.
Madrasah Qadiriyyah • Karena kharisma Syaikh 'Abdul Qadir al-Jilani, Madrasah Qadiriyyah didirikan atas kontribusi seluruh murid, pengikut dan masyarakat di sekitarnya. Masyarakat berkontribusi dengan harta dan tenaganya untuk berdirinya madrasah ini. Sejumlah harta wakaf dibaktikan untuk menghidupi madrasah ini. Individu Pemikiran Materi
Pendidikan di Madrasah Al. Qadiriyyah Pembekalan Agama dan Budaya Pendidikan Mental Pembekalan dalam Bidang Sosial Madrasah al-Qadiriyyah dan pengajaran Syaikh 'Abdul Qadir al. Jilani secara umumya mengadopsi kurikulum al-Ghazali. Selain mempelajari hal-hal seperti tafsir Qur'an, hadits, fiqih, nahwu, qira'at, khilaf, juga mempelajari keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan oleh para da'i seperti ceramah, pidato dan mengajar. 10 kriteria orang yang memiliki keteguhan 'azzam: (1) Tidak (mudah) bersumpah, (2) menghindari dusta, (3) menepati janji dan menghindari berjanji, (4) tidak melaknat dan menyakiti, (5) tidak mendoakan kehancuran bagi orang lain, (6) tidak menuduh seorang Muslim sebagai musyrik, kafir atau munafiq, (7) berpaling dari maksiat, (8) tidak bergantung kepada makhluk, (9) tidak berharap dari manusia, (10) tawadhu'. Karakter para murid: (1) Melayani kebutuhan kawan-kawannya, (2) tidak menganggap berhak menerima dari temannya, (3) tidak suka berdebat, (4) berpikir positif atas kesalahan mereka, (5) menghindari apa yang mereka benci, (6) tidak mendengki, (7) berkomunikasi dengan baik dengan mereka, (8) tidak berghibah, (9) yang kaya harus mendahulukan yang miskin tanpa merasa istimewa, (10) tidak menolak kawan yang meminjam dan jika meminjam harus segera mengembalikan, (11) menjaga etika.
Madrasah Qadiriyyah dan Perang Salib • Madrasah Qadiriyyah menampung anak-anak pengungsi, mendidik mereka, kemudian mengembalikan mereka ke wilayah-wilayah konflik yang dipimpin oleh Nuruddin Zanki. • Sejumlah murid madrasah ini kemudian menjadi penasihat Shalahuddin al-Ayyubi, misalnya Ibn Naja' dan Ibn Qudamah. Tahun Peristiwa 1058 Imam al-Ghazali lahir. 1078 'Abdul Qadir al-Jilani lahir. 1099 Baitul Maqdis direbut Pasukan Salib. 1111 Imam al-Ghazali wafat. 1137 Shalahuddin al-Ayyubi lahir. 1166 'Abdul Qadir al-Jilani wafat. 1187 Baitul Madis kembali ke tangan Islam. 1193 Shalahuddin al-Ayyubi wafat.
- Slides: 7