RANCANGAN RENCANA STRATEGIS BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
RANCANGAN RENCANA STRATEGIS BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN 2020 -2024 Rapim B SEKRETARIAT BADAN LITBANG PERTANIAN Jakarta, 27 Desember 2019
PENDAHULUAN Balitbangtan dituntut menghasilkan berbagai terobosan teknologi inovatif pertanian (memiliki nilai kebaruan, lebih baik dari sebelumnya, secara sosial ekonomi layak, dan berprospektif pasar); yang bermanfaat (impact recognition) dan bernilai ilmiah (scientific recognition). Dituangkan dalam Rencana Strategis Balitbangtan 20202024 sebagai acuan kebijakan, program, dan kegiatan litbang pertanian; Renstra Balitbangtan merupakan arah kebijakan penelitian dan pengembangan pertanian, sekaligus wujud reorientasi peran dan posisi Balitbangtan untuk menjadi lembaga riset terdepan dalam penelitian pertanian dan pangan. Acuan: Peraturan/perundangan terkait perencanaan nasional, Strategi Induk Pembangunan Pertanian 2015 -2045, dan rancangan Renstra Kementerian Pertanian Tahun 2019 -2024. Program dan kegiatan litbang pertanian dirancang untuk mendukung keberhasilan pencapaian target pembangunan pertanian dan sinergis dengan agenda prioritas riset nasional di bawah koordinasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Formulasi sasaran penelitian tidak lagi hanya berorientasi luaran (output), namun lebih difokuskan pada aspek kemanfaatannya (outcome).
POSISI BALITBANGTAN DALAM STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN PERTANIAN MENTERI PERTANIAN Ø 5 Direktur Jenderal (Teknis) Ø 3 Badan selain Litbangtan Ø 4 Pusat Ø Sekretaris Jenderal Ø Inspektur Jenderal Struktur organisasi Balitbangtan disusun berdasarkan pendekatan komoditas, bidang disiplin ilmu, teknologi spesifik lokasi, dan pendekatan hulu-hilir. Cakupan organisasi Balitbangtan meliputi 12 Unit Kerja (UK) dan 52 Unit Pelaksana Teknis (UPT): 1. Sekretariat 2. (4) Puslitbang yang menangani litbang komoditas 3. (2) Pusat di bawah Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian yang pembinaannya diserahkan kepada Balitbangtan 4. (7) Balai Besar yang menangani litbang komoditas/bidang disiplin 5. (15) Balai Penelitian komoditas/bidang displin 6. (3) Loka Penelitian komoditas/bidang disiplin 7. (33) BPTP yang melaksanakan pengkajian diseminasi teknologi spesifik lokasi 8. (1) Balai yang berada di bawah Sekretariat, menangani alih teknologi dan pemanfaatan teknologi bagi pembangunan pertanian nasional Perpres No 45 tahun 2015
Anggaran Dan Sumberdaya Manusia Balitbangtan SDM, November 2019 Total 5. 999 pegawai Anggaran Per Jenis Belanja 2015 -2019 miliar 2, 500. 00 Fungsional umum, 2793, 47% 2, 092. 71 1, 925. 54 1, 876. 65 2, 000. 00 Peneliti, 1646, 27% 1, 894. 59 1, 658. 66 Penyuluh, 398, 7% 1, 500. 00 52, 97% 1, 000. 00 44, 45% 57, 24% Perekayasa, 32, 1% 43, 93% 41, 14% 28, 58% 28, 53% 500. 00 18, 64% 8, 39% 31, 55% 18, 59% 8, 90% 23, 95% 14, 57% 16, 97% 10, 34% 25, 91% 8, 50% 9, 69% 7, 16% 2015 2016 BELANJA PEGAWAI BELANJA BARANG NON OPERASIONAL TOTAL 2017 2018 2019 BELANJA BARANG OPERASIONAL BELANJA MODAL Jabatan struktural, 297, 5% Teknisi Fungsional litkayasa, 659, tertentu 11% lainnya, 174, 3% § 202 peneliti utama, 388 peneliti madya, 450 peneliti muda, 466 peneliti pertama, dan 140 calon peneliti. § 141 professor riset, 55 diantaranya masih aktif. § 516 pegawai bergelar S 3, 1. 152 pegawai bergelar S 2, 1. 625 pegawai bergelar S 1, 2. 706 pegawai menempuh pendidikan di bawah S 1.
Sarana dan Prasarana Kebun Percobaan (KP) atau Instalasi Penelitian dan Penerapan Teknologi Pertanian (IP 2 TP) adalah aset yang dimiliki oleh suatu UPT Badan Litbang Pertanian, berupa sarana Lahan dan prasarana penunjangnya seperti bangunan dan peralatan yang digunakan untuk mendukung fungsi penelitian, pengkajian, dan diseminasi inovasi Fungsi: teknologi § § § Lokasi Penelitian dan Pengkajian Kebun Koleksi Plasma Nutfah (SDG) Penghasil Benih Sumber(UPBS) Show Window Kebun Produksi Agrowisata Lab BSL 3, Lab Referen (rujukan nasional dan regional), Lab Nano, Lab Flavor Beras, Lab Mutu Beras, Lab Tanah, Lab Uji Alsintan, Lab Molekuler dan Genomic, Lab Biokimia, Lab GRK, Bank Plasma Nutfah, Lab Benih, Lab Kultur Jaringan, Lab Pasca Panen, Lab Diseminasi.
CAPAIAN OUTPUT 2015 -2017 Lakin Balitbangtan, 2018
Capaian Outcome Mulai tahun 2018, Indikator kinerja Balitbangtan menjadi berorientasi outcome
PEROLEHAN ROYALTI ATAS IMBALAN ALIH TEKNOLOGI Rp 11, 112, 074, 943 Rp 4, 632, 773, 979 Rp 5, 107, 684, 505 Rp 3, 132, 073, 751 Rp 1, 229, 870, 950 Rp 474, 967, 681 Rp 228, 520, 575 Royalti sd 2011 Royalti 2012 Royalti 2013 Rp 815, 023, 788 Royalti 2014 Rp 767, 429, 058 Royalti 2015 Royalti 2016 Royalti 2017 Royalti 2018 Royalti 2019
Tantangan dan Permasalahan Demografi Tantangan mengakselerasi penciptaan dan pemanfaatan teknologi inovatif dalam berkontribusi memenuhi peningkatan permintaan pangan Keragaan Sumberdaya Lahan Pertanian Ratio luas lahan pertanian per penduduk di Indonesia hanya sekitar 935 m 2/kapita. Luas lahan per kapita akan terus menciut sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk dan konversi lahan ke sektor lain, sehingga perlu optimalisasi lahan Gap Produktivitas dan Kehilangan (losess dan waste) Pangan • Potensi hasil pada semua komoditas pertanian lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata hasil yang diperoleh petani, perlu mendiseminasikan teknologi inovatif secara massif • Kehilangan produk pertanian di Indonesia masih relatif tinggi, yaitu sekitar 1550%, tergantung jenis pangannya; • Pemborosan pangan di Indonesia relatif tinggi, sebanyak 13 juta ton pangan terbuang setiap tahunnya • Perlu pendekatan inovasi teknologi, edukasi dan kebijakan/regulasi Modernisasi Pertanian Disrupsi teknologi di era industri 4. 0 yang telah terjadi saat ini merupakan tantangan sekaligus peluang dalam mewujudkan pertanian maju, mandiri, dan modern Sumberdaya Manusia • • Jumlah SDM Balitbangtan setiap tahunnya cenderung menurun dari 8. 151 orang pada tahun 2011 menjadi 5. 990 orang pada bulan November 2019; Minat generasi muda untuk bekerja di sektor pertanian menyebabkan regenerasi tidak terjadi sehingga tenaga kerja di sektor pertanian semakin menurun dan cenderung menua
II. SASARAN UMUM KEBIJAKAN, STRATEGI UTAMA, TUJUAN DAN SASARAN PROGRAM Sasaran Umum Kebijakan Strategi Utama Menjadi lembaga penelitian terkemuka penghasil teknologi dan inovasi mendukung pertanian maju, mandiri, dan modern 1. Menghasilkan teknologi dan inovasi bernilai scientific dan impact recognition mendukung pertanian maju, mandiri, dan modern 2. Mewujudkan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian sebagai Institusi yang transparan, professional dan akuntabel 1. Menyediakan teknologi dan inovasi mendukung pertanian maju, mandiri, dan modern Tujuan Sasaran Program 2. Mewujudkan reformasi birokrasi di lingkungan Balitbangtan 3. Mengelola anggaran Balitbangtan yang akuntabel dan berkualitas 1. Termanfaatkannya teknologi dan inovasi pertanian, 2. Terselenggaranya Birokrasi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian yang efektif dan efisien, dan berorientasi pada layanan prima 3. Terkelolanya anggaran Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian yang Akuntable dan Berkualitas,
III. ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN KERANGKA KELEMBAGAAN
Indikator Dan Target RPJMN Pangan dan Pertanian, Sasaran Peningkatan Ketersediaan, Akses Dan Kualitas Konsumsi Pangan Tahun 2020 -2024 (1) Target No Indikator 2020 2024 90, 4 95, 2 1 Skor Pola Pangan Harapan (2. 2. 2(c)) 2. 100 kkal/hari 2 Angka Kecukupan Energi (AKE) (2. 1. 2(a)) 3 Angka Kecukupan Protein (AKP) 57 gram/ kapita/hari 4 Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan 6, 40 5, 38 (Prevalence of Undernourishment/Po. U) 5 Prevalensi Penduduk dengan Kerawanan Pangan 5, 21 4, 05 Sedang atau Berat (Food Insecurity Experience Scale/FIES) 6 Global Food Security Index 56, 9 64, 1 7 Ketersediaan beras 33, 90 juta ton 37, 13 juta ton 8 Ketersediaan protein hewani 2, 51 juta ton 2, 88 juta ton 9 Produksi jagung 31, 9 juta ton 39, 6 juta ton 10 Produksi daging 4, 1 juta ton 4, 61 juta ton 11 Produksi umbi-umbian 23, 3 juta ton 26, 2 juta ton 12 Konsumsi ikan (2. 2. 2. (c)) 56, 4 kg/kapita/ tahun 62 kg/kapita/ tahun Sumber: Rancangan RPJMN 2020 -2024
Indikator Dan Target RPJMN Pangan dan Pertanian, Sasaran Peningkatan Ketersediaan, Akses Dan Kualitas Konsumsi Pangan Tahun 2020 -2024 (2) No Target Indikator 2020 2024 13 Konsumsi daging 12, 93 kg/kapita/ tahun 14, 62 kg/kapita/ tahun 14 15 Konsumsi protein asal ternak Konsumsi sayur dan buah 10, 65 gram/kap/hari 260, 2 gram/kapita/ tahun 11, 04 gram/kap/hari 316, 3 gram/kapita/ tahun 16 Persentase pangan segar yang memenuhi syarat keamanan pangan 70% 90% 17 18 Luas lahan produksi beras biofortifikasi Akses terhadap beras biofortifikasi bagi keluarga yang kurang mampu dan kurang gizi Persentase lahan baku sawah yang ditetapkan sebagai Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP 2 B) Jumlah varietas unggul tanaman dan hewan untuk pangan yang dilepas (2. 5. 1*) 10. 000 ha padi 20% penerima BPNT 200. 000 ha padi 100% penerima BPNT 50% 100% 30 varietas unggul baru tanaman dan 8 galur hewan ternak 4. 250 Aksesi 70 -80% Rp 36, 19 juta/tenaga kerja 80 -95% Rp 45, 44 juta/tenaga kerja 103 105 19 20 21 22 23 Sumber daya genetika tanaman dan hewan sumber pangan yang terlindungi/tersedia (2. 5. 2*) Tingkat adopsi teknologi pertanian oleh petani Nilai tambah per tenaga kerja pertanian (2. 3. 1*) 24 Nilai tukar petani Sumber: Rancangan RPJMN 2020 -2024
KEBIJAKAN DAN STRATEGI KEMENTERIAN PERTANIAN 2020 -2024 S A R A N UMUM KEBIJAKAN Pertanian Maju, Mandiri dan Modern 1. Meningkatkan Kesejahteraan Petani 2. Mewujudkan Ketahanan Pangan 3. Meningkatkan Daya Saing Komoditas Pertanian STRAT EG I UT A M A 1. Meningkatnya Kesejahteraan Ekonomi Petani, Ketahanan Pangan dan Daya Saing Pertanian 2. Mengembangkan Inovasi IPTEK Pertanian 3. Berkembangnya Sarana Prasarana Pertanian yang Bernilai Ekonomi 4. Mengembangkan Sistem Perkarantinaan Pertanian 5. Mengembangkan Kapasitas SDM dan Pemberdayaan Petani 6. Terwujudnya Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian TUJUAN 1. Meningkatnya Ketersediaan Pangan Strategis Dalam Negeri 2. Meningkatnya Daya Saing Komoditas Pertanian Nasional 3. Terjaminnya Keamanan dan Mutu Pangan Strategis Nasional 4. Termanfaatkannya Inovasi dan Teknologi Pertanian 5. Tersedianya Prasarana dan Sarana Pertanian yang Sesuai Kebutuhan SASA R A N STRATEG I S ARAH KEBIJAKA N 1. 2. 3. 4. 5. 6. Terkendalinya Penyebaran OPT dan DPI pada Tanaman serta Penyakit pada Hewan 7. Meningkatnya Kualitas Sumberdaya Manusia dan Kelembagaan Pertanian Nasional 8. Terwujudnya Birokrasi Kementerian Pertanian yang Efektif, Efisien, dan Berorientasi pada Layanan Prima 9. Terkelolanya Anggaran Kementerian Pertanian yang Akuntabel dan Berkualitas Terjaganya Ketahanan Pangan Nasional Meningkatnya daya saing pertanian Menjaga keberlanjutan sumberdaya pertanian dan tersedianya sarpras pertanian Meningkatnya kualitas SDM pertanian Terwujudnya birokrasi yang Efektif, Efisien, dan Berorientasi pada Layanan Prima Kementerian Pertanian 14
PROGRAM/KEGIATAN UTAMA KEMENTAN 2020 1. Pengembangan Kostra Tani dan pembangunan SDM pertanian melalui pendidikan dan pelatihan vokasi. 2. Fasilitasi Pembiayaan, Infrastruktur, dan Alsintan 3. Peningkatan Produksi Tanaman Pangan Berbasis Korporasi. 4. Pengembangan Kawasan Hortikultura Berdaya Saing. 5. Gerakan Peningkatan Produksi, Nilai Tambah, dan Daya Saing Perkebunan. 6. Peningkatan populasi, produktivitas dan mutu genetik ternak potong/unggas. 7. Akselerasi pemanfaatan inovasi teknologi dan produksi benih/bibit 8. Pengentasan daerah rentan rawan pangan (family farming, Pertanian Masuk Sekolah, diversifikasi pangan) serta distribusi dan pengendalian harga pangan pokok 9. Penguatan layanan perkarantinaan dan akselerasi ekspor melalui program Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gra. TIEks)
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI BALITBANGTAN (1) 1 Mendorong penciptaan teknologi inovatif pertanian secara terpadu dalam rangka menjawab kebutuhan pembangunan pertanian Strategi: (1) Penguatan kerjasama litbang dengan berbagai pihak (lembaga penelitian pertanian dan pengguna), serta secara berkala melakukan evaluasi mandiri (self evaluation) terhadap state of the art dari inovasi yang dikembangkan; (2) Penguatan padu padan program penelitian, pengkajian, diseminasi dengan program penyuluhan pertanian; 2 Mendorong pengembangan teknologi inovatif Strategi: (1) Pengembangan teknologi inovatif yang telah dilakukan berbagai pihak dalam mempercepat pemanfaatan hasil litbang bagi stakeholders; (2) Penguatan sinergi kegiatan penelitian dan pengkajian teknologi pertanian dengan stakeholder; 3 Mengembangkan kegiatan pengkajian teknologi pertanian spesifik lokasi Strategi: (1) pengkajian teknologi inovatif pertanian spesifik lokasi/pengguna, (2) pengembangan kajian teknologi inovatif untuk menghasilkan rekomendasi kebijakan yang bersifat antisipatif dan responsif bagi pemecahan masalah pembangunan pertanian wilayah.
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI BALITBANGTAN (2) 4 Memperkuat pemanfaatan teknologi inovatif Strategi: (1) Penguatan kerjasama litbang dengan berbagai pihak (lembaga penelitian pertanian dan pengguna), serta secara berkala melakukan evaluasi mandiri (self evaluation) terhadap state of the art dari inovasi yang dikembangkan; (2) Penguatan padu padan program penelitian, pengkajian, diseminasi dengan program penyuluhan pertanian; 5 Memperkuat “corporate organization” Balitbangtan Strategi: Strategi penguatan manajemen program, mindset, timing, SDM, anggaran, sarana dan prasarana Badan Litbang Pertanian
Prioritas Nasional yang tertuang dalam RPJMN 2020 -2024; RUANG LINGKUP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN Prioritas Riset Nasional sesuai yang tertuang dalam Perpres 38 Tahun 2018 tentang Rencana Induk Riset Nasional Tahun 2017 -2045 dengan produk output penelitian dan inovasi yang unggul (Flagship Nasional); Penelitian yang mendukung Program Strategis Kementan (Flagship K/L); Penelitian yang menghasilkan inovasi unggulan Balitbangtan yang komprehensif, tematik, terintegrasi antar UK dan UPT.
SINERGITAS Program: Akselerasi penciptaan dan pemanfaatan teknologi inovatif mendukung pertanian maju, mandiri, dan modern OUTPUT PEMANFAATAN PROGRAM DAN KEGIATAN BALITBANGTAN 1. Varietas/galur/SDG 2. Benih/bibit 3. Produk inovasi (pupuk, pestisida, obat-obatan, vaksin, pakan) 4. Teknologi 5. Perangkat uji, alsin 6. Info Sumberdaya lahan, rekomendasi, saran kebijakan 7. manajemen Kegiatan litbang Hortikulura Kegiatan litbang Tanaman Pangan FOCAL POINT Kegiatan litbang Perkebunan Kegiatan litbang Peternakan Komoditas Kegiatan Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian Kegiatan Penelitian/Perekayasaan & Pengembangan Mekanisasi Pertanian Kegiatan Litbang Biotek dan SDG Pertanian Kegiatan Litbang Pascapanen Pertanian Kegiatan Pengkajian dan Percepatan Diseminasi Inovasi Tek. Pertanian Kegiatan Dukungan Manajemen, Fasilitasi dan Instrumen Teknis dalam Pelaksanaan Kegiatan Litbang Pertanian Konvergensi relasi lingkup Balitbangtan LINK and MATCH Bidang disiplin ilmu Kesekretariatan (Manajemen)
KERANGKA REGULASI § Persyaratan pelepasan VUB PRG komoditas pertanian (Permentan 38/2019), pengawasan dan pengendalian VUB PRG, penelitian PRG, serta perbanyakan dan peredaran benih PRG; § Pedoman umum perencanaan penelitian dan pengembangan pertanian No 44 tahun 2011 perlu direvisi sehubungan dengan perubahan mekanisme perencanaan pembangunan nasional § Peraturan menindaklanjuti Perpress 38 tahun 2018 tentang RIRN 2017 -2045 § Peraturan menindaklanjuti Perpress No 16 tahun 2018 tentang pengadaan barang dan jasa pemerintah dan Permenristekdikti No 20 Tahun 2018 tentang penelitian
KERANGKA KELEMBAGAAN • Puslitbang Tanaman Pangan dan Puslitbang Hortikultura digabung menjadi Puslitbang Tanaman Pangan dan Hortikultura. • Puslitbang Peternakan diubah menjadi Puslitbang Peternakan dan Veteriner. • Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian yang semula berada dibawah koordinasi Sekretariat Jenderal diubah menjadi Puslitbang Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian (PSEKP). • Tugas dan fungsi PSEKP selain melaksanakan penelitian sosial ekonomi dan kebijakan pertanian, juga mengkoordinasikan Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian (BPATP) dan aspek: kerjasama penelitian, alih teknologi komersial (BLU), agropreneur dan startup, market intelligence, serta publikasi.
Pengembangan Sumberdaya Manusia (SDM) Badan Penelitian dan Pengembangan • Grand Design pengembangan SDM Balitbangtan
IV. TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN
Target Output Utama Balitbangtan 2020 -2024 No Indikator Output 1. Jumlah varietas /galur/klon unggul baru 2020 Target Output 2021 2022 2023 2024 71 71 71 69 80 2. Jumlah teknologi inovatif untuk peningkatan produksi, efisiensi, dan nilai tambah pertanian (teknologi) 235 243 242 244 250 3. Jumlah model pengembangan inovasi pertanian (model) 51 50 50 4. Jumlah rekomendasi kebijakan pembangunan pertanian (rekomendasi) 5. Jumlah benih sumber tanaman (ton) 76 76 76 1. 851 128. 240 125 6. Jumlah bibit sumber ternak (ekor) 7. Jumlah teknologi yang diseminasikan ke pengguna (teknologi) 128. 240 125
Sasaran Program, Indikator Sasaran Program, dan Target 2020 -2024 No SP 01 IKSP 01 Sasaran Program / Indikator Sasaran Program 2023 2024 Rasio hasil penelitian dan pengembangan yang dimanfaatkan terhadap hasil penelitian dan pengembangan (kumulatif 5 tahun terakhir) (%) 65 70 70 75 75 Terselenggaranya Birokrasi Balitbangtan yang Efektif dan Efisien, dan berorientasi pada layanan prima IKSP 02 Nilai Indeks penilaian mandiri pelaksanaan reformasi birokrasi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Nilai) Terkelolanya Anggaran Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian yang akuntabel dan berkualitas Nilai Kinerja (berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan yang berlaku) (nilai) IKSP 03 2021 Termanfaatannya Teknologi dan Inovasi Pertanian SP 02 SP 03 2020 Target 2022 20, 16 20, 18 92 20, 20 92, 58 20, 24 92, 75 20, 30 93 93, 5
Kerangka Pendanaan • Penelitian dan pengembangan yang mendukung langsung pencapaian Prioritas Nasional, Prioritas Riset Nasional, Program Strategis Kementan dan Balitbangtan dialokasikan porsi pendanaan 60 -70%; • Penelitian upstream dialokasikan porsi pendanaan 30 -40% yang ditentukan berdasarkan kebijakan pimpinan Balitbangtan; • Sumber pendanaan lain elain APBN melalui kerja sama dengan lembaga penelitian dan swasta dalam dan luar negeri
Terimakasih 27
• Saran tertulis dapat disampaikan melalui email : proglit 2008@gmail. com
- Slides: 28