Rancangan Bujur Sangkar Latin Latin Square Design By
Rancangan Bujur Sangkar Latin (Latin Square Design) By : Ika Damayanti, S. Si, M. Si Lecture For UNIPA
Rancangan Bujur Sangkar Latin � Dinamakan bujur sangkar latin karena desainnya berbentuk bujur sangkar dan perlakuannya diberi simbol huruf 2 latin kapital (misal : A, B, C, D). � Desain bersifat bahwa tiap perlakuan terdapat satu dan hanya satu kali dalam tiap baris dan satu tiap kolom, sedangkan pengacakan dilakukan berdasarkan dua buah pembatas yakni baris dan kolom.
Rancangan Bujur Sangkar Latin � Jika terdapat m buah perlakuan yang diteliti maka rancangan berupa mxm � banyak kolom = banyak baris = banyak ulangan
Model Rancangan Bujur Sangkar Latin
Contoh RBSL � Misal kita bermaksud meneliti apakah empat buah mesin A, B, C, D pembuat barang Z memperlihatkan kemampuan produksi yang berbeda atau tidak. Produksi dipengaruhi oleh adanya operator dan hari kerja yang berlainan. � Dalam hal ini kita buat desain dengan empat operator sebagai kolom dan empat hari kerja sebagai baris, kemudian ambil mesin 2 secara acak untuk ditempatkan dalam sel bujursangkar dengan batasan bahwa tiap mesin hanya digunakan satu kali oleh tiap operator dalam tiap hari kerja.
Tabel 1 l. Desainnya 4 x 4, terdapat dalam tabel 1 berikut :
RBSL
Bujur Sangkar Latin dan Variasinya ABC…. . P BCD…. . A CDE…. . B. . PAB…. (P-1) p!(p-1)! x jumlah bentuk latin
Pengacakan (1) Buat latin baku : ABCD BCDA CDAB DABC (2) Acak menurut baris (3) Acak menurut kolom ABCD BCDA CABD BCDA DABC ACDB CDAB ABCD BDAC DABC CDAB DBCA (1) (2) (3)
ANOVA Partisi dari SST : SST = SSrows + SSKolom + SSTreatments + SSE
Contoh Soal : � Seorang peneliti mempelajari efek 5 formulasi (perlakuan) berbeda dari bahan bakar roket yang dinotasikan A, B, C, D, E terhadap tingkat pembakaran pada aircrew escape system. Masing – masing formulasi dicampur berdasarkan bahan mentah dan disiapkan oleh beberapa operator. Dimana operator mempunyai skill dan pengalaman berbeda. Desain untuk percobaan adalah Bujur sangkar latin berukuran 5 x 5. Dengan batasan pengacakan adalah bahan mentah dan operator. Organisasi data dari desain ini adalah :
Desain :
Perhitungan
Hipotesis :
ANOVA Note : F(0. 05, 4, 12) = 3. 26
CONTOH APLIKASI Rancangan Bujur Sangkar Latin Seorang peneliti ingin menguji pengaruh jarak tanam terhadap produksi sawi pada lahan yang memiliki kemiringan berbeda yaitu , , . Rancangan yang digunakan adalah rancangan bujur sangkar latin 3 x 3 yang terdiri dari 3 perlakuan jarak tanam dan 3 periode masa panen. Periode panen sawi adalah tiap 2 bulan. Perlakuan yang diberikan adalah A = Jarak tanam 15 x 15 cm B = Jarak tanam 15 x 20 cm C = Jarak tanam 15 x 25 cm. Berikut ini adalah hasil pengamatan produksi sawi pada 3 periode panen Periode Panen Lahan I II III Kemiringan 50 5, 50 (A) 5, 52 (B) 5, 50 (C) Kemiringan 100 5, 58 (B) 5, 59 (C) 5, 67 (A) Kemiringan 150 5, 70 (C) 5, 69 (A) 5, 70 (B)
Penyelesaian Periode panen Lahan I II III Kemiringan 50 5, 50 (A) 5, 52 (B) 5, 50 (C) 16, 52 Kemiringan 100 5, 58 (B) 5, 59 (C) 5, 67 (A) 16, 84 Kemiringan 150 5, 70 (C) 5, 69 (A) 5, 70 (B) 17, 09 16, 78 16, 87 Y. . . = 50, 45 Perlakuan A = 16, 86 B = 16, 8 C = 16, 79
Uji hipotesis : 1. H 0 : Tidak terdapat pengaruh dari perlakuan jarak tanam terhadap jumlah produksi tanaman sawi H 1 : Terdapat pengaruh dari perlakuan jarak tanam terhadap jumlah produksi tanaman sawi 2. Digunakan α = 5% 3. Daerah kritis H 0 ditolak jika Fhitung > F(0, 05 ; 2 ) = 19
4. Statistik uji JKT = = 0, 0599 JKB = = 0, 0547 JKK = = 0, 0018 JKP = = 0, 0012 JKS = JKT – JKB – JKK – JKP = 0, 0599 - 0, 0547 - 0, 0018 - 0, 0012 = 0, 0022
Sumber variasi db JK RK Perlakuan 2 0, 0012 0, 0006 Baris 2 0, 0547 0, 02735 Kolom 2 0, 0018 0, 0009 Galat 2 0, 0022 0, 0011 Total 8 0, 0599 F = 0, 5455 5. Kesimpulan Karena Fhitung = 0, 5455 < F(0, 05 ; 2 ) = 19 maka H 0 tidak ditolak (diterima) yang artinya tidak terdapat pengaruh dari perlakuan jarak tanam terhadap jumlah produksi tanaman sawi pada ketiga lahan.
Uji Asumsi 1. Asumsi normal dipenuhi apabila Normal probability plot of residuals membentuk atau mendekati garis lurus. Dari plot diatas dapat dilihat bahwa plot membentuk atau mendekati garis lurus sehingga asumsi kenormalan dipenuhi.
2. Asumsi homogenitas dipenuhi jika Residual versus the fitted values tidak membentuk suatu pola tertentu atau acak. Dari plot diatas dapat dilihat bahwa plot tidak membentuk suatu pola tertentu atau acak, sehingga asumsi homogenitas dipenuhi.
3. Asumsi independensi dipenuhi jika Residual versus the order of the data tidak membentuk suatu pola tertentu atau acak Dari plot diatas dapat dilihat bahwa plot tidak membentuk suatu pola tertentu atau acak, sehingga asumsi independensi dipenuhi. Kesimpulan : Karena semua asumsi dipenuhi maka tidak terdapat ketidakcocokan model dengan data atau model sudah sesuai dengan data.
Menduga nilai yang hilang pada Rancangan Bujur Sangkar Latin (RSBL) Periode panen Lahan I II III Kemiringan 50 5, 50 (A) 5, 52 (B) 5, 50 (C) 16, 52 Kemiringan 100 5, 58 (B) X (C) 5, 67 (A) 11, 25 Kemiringan 150 5, 70 (C) 5, 69 (A) 5, 70 (B) 17, 09 16, 78 11, 21 16, 87 Y. . . = 44, 86
Sehingga datanya menjadi Periode panen Lahan I II III Kemiringan 50 5, 50 (A) 5, 52 (B) 5, 50 (C) 16, 52 Kemiringan 100 5, 58 (B) 5, 63 (C) 5, 67 (A) 16, 88 Kemiringan 150 5, 70 (C) 5, 69 (A) 5, 70 (B) 17, 09 16, 78 16, 84 16, 87 Y. . . = 50, 49
�Uji hipotesis 1. H 0 : Tidak terdapat pengaruh dari perlakuan jarak tanam terhadap jumlah produksi tanaman sawi H 1 : Terdapat pengaruh dari perlakuan jarak tanam terhadap jumlah produksi tanaman sawi 2. Digunakan α = 5% 3. Daerah kritis H 0 ditolak jika Fhitung > F(0, 05 ; 2 ; 1 ) = 199, 50
Penyelesaian Rancangan Bujur Sangkar Latin dengan Minitab 1. 2. 3. 4. 5. Lihat kembali contoh soal pada handout RSBL, dengan kasus mempelajari efek 5 formulasi yang berbeda dari bahan bakar roket. Buatlah struktur datanya. Input di MINITAB Run Ambil kesimpulan
Desain Bujur Sangkar Graeco Latin
Desain Bujur Sangkar Latin � Desain bujur sangkar latin pengacakan dilakukan secara ganda, yakni baris dan kolom. � Desain bujur sangkar Graeco-Latin desain diperluas dengan pengacakan yang ketiga, yakni faktor
Model
Contoh soal : Sama seperti contoh pada Bujur Sangkar Latin, hanya diberikan faktor tambahan yaitu uji perakitan (assemblies test), yaitu
Anova Note : F(0. 05, 4, 8) = 3. 84
- Slides: 32