Rahasia Medis Terbongkar Di Publik Dimanakah Hak Privasi
Rahasia Medis Terbongkar Di Publik Dimanakah Hak Privasi Pasien COVID 19 Oleh: Sutarno
Kerahasiaan It is wise not to seek a secret, and honest not to reveal one ( William Penn) Secrecy convidentiality, privacy
Hak Dasar Manusia Hak dasar Sosial Salah satu yang menonjol adalah The right to Health care. Hak dasar Individu (bd pol, Kes) The Right to Medical servise TROS privacy, hak atas badan sendiri. Warga Negara berhak untuk tidak dicampuri dalam ranah pribadi
1. Sejarah 1134 BC Junani, dr rahasiakan pasien (nama pasien, riwayat, pengobatannya), Aristoteles: ranah Publik & Privat. Abad Pertengahan lebih ke public Abad 19 , lebih ke rahasia (Myrtle Flight)
Di abad maju Makin menjadi masalah besar IT mudah dilacak ruang yg benar-benar privat makin sulit didapat Yg penting bukan hanya bgmn dapat sendirian tanpa diganggu, tapi perlindungan informasi mengenai masing-masing pribadi. Pengumpulan, penyimpanan, dan penggunaan data/info pribadi
Prinsip yang digunakan confidentiality dan privacy double effect, minus mallum , summum bonum HUKUM
2. Confidentiality dan Privacy Confidentiality (C) Dari kata latin, con=dengan, fidere = kepercayaan dengan kepercayaan Yang diberikan (informasi, kerahasiaan) akan dijaga akan menjaga kerahasiaan Privacy (P) Privatus, privare Mengambil/menyingkirkan diri dari urusan publik Hak untuk dibiarkan sendirian, persoalan/masalah pribadi (MK), kebebasan atau keleluasaan pribadi (KBBI)
Sikap masy. thdp pasien Covid 19 dan / atau keluarganya 1. Takut khawatir +++ 2. Tumbuhnya rasa empati, sympati --3. Egoisme +++ 4. Pengetahuan -- Dari 1, 2, 3 dan 4 akan terjadi stigmatisasi bahkan diskriminasi
Double Effect Satu perbuatan mempunyai 2 efek, efek yang kurang baik/jelek dan efek yang baik/menguntungkan. Dalam pembukaan rahasia pasien Covid 19 ini, mana yang lebih menguntungkan , kita tetap menutup rapat rahasia ini, atau membukanya (tentu dengan syarat)
Minus Malum, Summum Bonum Kadang-kadang kita harus memilih 2 hal, dimana sangat sulit untuk menentukan (karena tidak mesti jelas 1 baik dan 1 buruk), karena masing-masing ada konsekuensinya. Untuk memilihnya maka harus dipilih mana yang unsur jeleknya paling sedikit dan unsur baiknya paling banyak (Kebaikan yang tertinggi). Dalam hal kerahasiaan pasien ini mana yang kita pilih.
3. Menjaga kerahasiaan Tidak absolut (secara etik) Tujuan: demi kesejahteraan bersama (common good) Jika tdk sesuai tujuan (bahkan merusak dan bahayakan orang lain) sec. etis tidak ada lagi kewajibanmenjaga kerahasiaan tsb dan UU (dibuat) boleh memaksa untuk membukanya (mis. HIV, Schizoprenia) Dlm bd Yankes, jaga kerahasiaan ini tema besar manajemen informasi
Dokter dan Sumpahnya Sumpah Hippokrates: memegang rahasia yang suci WMA (2013 no 24): melindungi privacy dan confidentiality Kodeki: bahkan setelah pasien meninggal dunia
Etik (Leroy Walters dlm Bertens) Alasan untuk membuka rahasia pasien, tidak mudah dalam prakteknya (Kec. 2 yg jelas, seijin Pasien dan Pengadilan): a. Bentrok dgn hak pasien sendiri (ingin bunuh diri) dr. tdk terikat hrs merahasiakan b. Bentrok dgn hak dari pihak ke 3 (ingin bunuh orang), tapi hrs proporsional c. Bentrok dgn kepentingan umum masyarakat
Hukum Harus dijaga KUHP psl 322 UU no 29 th 2004 Psl 48 (1) Psl 51, C UU no 36 th 2009 Psl 57 (1) UU no 44 th 2009 Psl 32, i Psl 38 (1) UU KIP Boleh dilepas UU no 29 th 2004 psl 48 (2) UU no 36 th 2009 Psl 57 (2) UU no 44 th 2009 Psl 38 (2) PMK no 36 th 2012 Psl 9 (4) b
Psl 322 KUHP Membuka Rahasia jabatan tindak pidana Apa harus dipidana pada pembukaan rahasia pasien Covid 19 ini? Bgmn hilangnya sifat melawan hukum? Overmacht (keadaan memaksa), 48 Noodweer (pembelaan darurat/terpaksa), 49 +/Melaksanakan ketentuan UU, 50 Melaksanakan perintah atasan, 51
Boleh dibuka UU no 29 th 2004 ttg PK Psl 48, 51 C (untuk kes pasiennya, penuhi permintaan aparatur gakkum, permintaan pasiennya, ketentuan pe-UU) UU no 36 th 2009 ttg Kes. Psl 57 (2) (Perintah UU, pengadilan, ijin ybs. , Kepentingan masy. , Kepentingan ybs) UU no 44 th 2009 ttg RS psl 38 (2) (kesehatan pasien, permintaan aparat gakkum, ybs. setuju, per-UU). PMK no 36 th 2012 ttg Rah. Medis Psl 5 (1) (ting Kes ybs, pe nuhi aparat gakkum, permintaan ybs. , berdasar Per. UU
Ethical duty legal duty Semua pelayan kesehatan wajib secara hukum untuk merahasiakan rahasia pasien. Pelanggarannya dapat dikenai sanksi hukum Tapi ada perkecualian
Untuk Pasien Covid 19 Tujuan menyimpan rahasia adalah: perlu untuk jaga ketenteraman dan kesejahteraan umum (bonum comune) Kalau dirahasiakan sepenuhnya kesejahteraan umum terganggu Jadi tujuan untuk merahasiakan tidak tercapai tidak ada gunanya boleh dibuka (vulgar), yang bijaksana: sesuai Fatwa MKEK (dibuka sebagian dan kepada instansi/pejabat tertentu
Fatwa MKEK SK no. 016/PB/K. MKEK/04/2020 Identitas orang/pasien, prinsip tetap dilindungi, Dalam keadaan tertentu, dpt dibuka sebatas inisial nama, jenis kelamin, status kesehatan singkat (meninggal/klinis krisis berat/sembuh, usia dan kronologis terbatas hanya yg relevan dgn penularan, misalnya lokasi potensi penularan dgn maksud menjadi kewaspadaan publik dan penelusuran kontak (penelusuran epidemiologis). Adapun informasi klinis terperinci , penyakit penyerta dan tatalaksana sebaiknya tidak dibuka. Kecuali. . . pejabat, berhubungan dgn penghargaan.
4. Kesimpulan 1. Kerahasiaan harus dilindungi, tetapi bisa dibuka (tergantung kepada siapa, apanya yang dibuka, + besarnya rahasia, menurut Ybs. ) 2. Privasinya masih ada, sebab dalam peraturan perundangan yang ada tidak dibuka secara bebas, tetapi hanya kepada instansi yang berwenang menindaklanjuti 3. Perlu sosialisasi dan penurunan stigmatisasi (UU No 4 / 1984 ttg wabah, ayat (1), f. penyuluhan )
Dasarnya adalah: Tujuan menyimpan rahasia adalah: perlu untuk jaga ketenteraman dan kesejahteraan umum (bonum comune) Kalau dirahasiakan sepenuhnya kesejahteraan umum terganggu Jadi tujuan untuk merahasiakan tidak tercapai tidak ada gunanya boleh dibuka (vulgar), yang bijaksana: sesuai Fatwa MKEK (dibuka sebagian dan kepada instansi/pejabat tertentu
5. Saran 1. Melaksanakan aturan perundangan (tu. UU Kekarantinaan, UU Wabah Penyakit Menular, PP 21/2020, Keppres 11/2020) 2. Laksanakan fatwa MKEK 3. Menggencarkan Sosialisasi untuk mengubah image covid 19 di masyarakat, dengan Tujuan : a) Tidak ada stigmatisasi, termasuk tidak ada penolakan penguburan jenazah b) Bersikap benar dan wajar dalam menghadapi penyakit Covid 19 c) Loyal melaksanakan peraturan perundangan d) Memlahirkan agent of change dlm masyarakat.
TERIMA KASIH
- Slides: 23