QUERY FORMAL PROSEDURAL PERTEMUAN 8 NOVIANDI PRODI MIK

  • Slides: 25
Download presentation
QUERY FORMAL PROSEDURAL PERTEMUAN 8 NOVIANDI PRODI MIK | FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

QUERY FORMAL PROSEDURAL PERTEMUAN 8 NOVIANDI PRODI MIK | FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mahasiswa mampu menjelaskan tentang pengamanan basis data dan bahasa query

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mahasiswa mampu menjelaskan tentang pengamanan basis data dan bahasa query formal serta query komersial

MATERI POKOK • • Operasi Aljabar Relasional Operasi Seleksi (Select) Operasi Projeksi (Project) Operasi

MATERI POKOK • • Operasi Aljabar Relasional Operasi Seleksi (Select) Operasi Projeksi (Project) Operasi Cartesian Product Operasi Union Operasi Set Difference Operasi tambahan

Bahasa Query Formal Prosedural • Bahasa Query adalah bahasa yang dikhususkan untuk mengajukan pertanyaan

Bahasa Query Formal Prosedural • Bahasa Query adalah bahasa yang dikhususkan untuk mengajukan pertanyaan atau Query, yang melibatkan data dalam sebuah database. • Input dan output suatu query adalah relasi. • Query dievaluasi dengan menggunakan contoh input relasi dan menghasilkan contoh output relasi.

Aljabar Relasional • Merupakan salah satu dari 2 bahasa query formal yang terkait dengan

Aljabar Relasional • Merupakan salah satu dari 2 bahasa query formal yang terkait dengan model relasional. • Memiliki operator – operator dasar aljabar : - Selection - Projection - Operasi Himpunan (Union, Intersection, Set – Difference, Cross – Product) - Renaming - Join - Division

Selection dan Projection • Aljabar Relasional mencakup operator untuk memilih (selection) baris dari satu

Selection dan Projection • Aljabar Relasional mencakup operator untuk memilih (selection) baris dari satu relasi ( ) dan untuk memproyeksikan (projection) kolom ( ). • Contoh : Unit Price >= Rp. 5. 000, - (Products) Product ID, Product Name ( Unit Price >= Rp. 5. 000, - (Products)) Country (Customers)

Contoh Selection dan Projection Misalkan : T 1 T 3 T 2 A B

Contoh Selection dan Projection Misalkan : T 1 T 3 T 2 A B C D A E F a 1 b 1 c 1 d 1 a 1 e 1 f 1 a 2 b 1 c 2 d 1 a 2 b 2 c 1 d 1 a 2 e 2 f 2 a 2 b 2 c 2 d 1 a 4 b 1 c 2 d 3 a 3 e 1 f 3 a 3 b 2 c 3 d 3 a 4 e 2 f 4

Contoh Selection dan Projection (Lanjutan) • C > c 1 (T 1) l A

Contoh Selection dan Projection (Lanjutan) • C > c 1 (T 1) l A (T 1) A B C D A a 2 b 1 c 2 d 1 a 2 b 2 c 2 d 1 a 2 a 3 b 2 c 3 d 3 a 3 • A, B ( C > c 1 (T 1)) A B a 2 b 1 a 2 b 2 a 3 b 2

Operasi Himpunan • Union ( ) R S Menghasilkan suatu relasi yang berisi instan

Operasi Himpunan • Union ( ) R S Menghasilkan suatu relasi yang berisi instan – instan yang terjadi dalam suatu relasi R atau suatu relasi S. R dan S haruslah Union – Compatible dan skema hasil identik dengan skema R. 2 contoh relasi dikatakan Union – Compatible jika memenuhi persyaratan : - Memiliki jumlah field yang sama. - Field yang berurutan, dalam urutan dari kiri ke kanan, memiliki domain yang sama.

Operasi Himpunan (Lanjutan) • Intersection ( ) R S menghasilkan suatu relasi yang berisi

Operasi Himpunan (Lanjutan) • Intersection ( ) R S menghasilkan suatu relasi yang berisi instan – instan yang terjadi baik pada R dan S. Relasi R dan S harus Union – Compatible dan skema hasil identik dengan skema R. • Set – Difference (-) R – S menghasilkan suatu relasi yang berisi instan – instan yang terjadi pada R tetapi tidak terjadi pada S. Relasi R dan S harus Union – Compatible dan skema hasil identik dengan skema R.

Operasi Himpunan (Lanjutan) • Cross – Product ( ) R S menghasilkan suatu relasi

Operasi Himpunan (Lanjutan) • Cross – Product ( ) R S menghasilkan suatu relasi yang skemanya berisi semua field R (dalam urutan yang sama dengan field R) diikuti dengan semua field S (dalam urutan yang sama dengan field S). Operasi Cross – Product disebut juga Cartesian – Product.

Contoh Operasi Himpunan • T 1 T 2 l T 1 – T 2

Contoh Operasi Himpunan • T 1 T 2 l T 1 – T 2 A B C D a 1 b 1 c 1 d 1 a 2 b 1 c 2 d 1 a 2 b 2 c 1 d 1 a 3 b 2 c 3 d 3 a 2 b 2 c 2 d 1 a 3 b 2 c 3 d 3 a 4 b 1 c 2 d 3 • T 1 T 2 A B C D a 1 b 1 c 1 d 1

Contoh Operasi Himpunan (Lanjutan) • T 2 T 3 (A ) B C D

Contoh Operasi Himpunan (Lanjutan) • T 2 T 3 (A ) B C D (A) E F a 1 b 1 c 1 d 1 a 1 e 1 f 1 a 1 b 1 c 1 d 1 a 2 e 2 f 2 a 1 b 1 c 1 d 1 a 3 e 1 f 3 a 1 b 1 c 1 d 1 a 4 e 2 f 4 a 2 b 2 c 1 d 1 a 1 e 1 f 1 a 2 b 2 c 1 d 1 a 2 e 2 f 2 a 2 b 2 c 1 d 1 a 3 e 1 f 3 a 2 b 2 c 1 d 1 a 4 e 2 f 4 a 4 b 1 c 2 d 3 a 1 e 1 f 1 a 4 b 1 c 2 d 3 a 2 e 2 f 2 a 4 b 1 c 2 d 3 a 3 e 1 f 3 a 4 b 1 c 2 d 3 a 4 e 2 f 4

Join Merupakan operasi yang digunakan untuk menggunakan informasi dari dua atau lebih relasi (

Join Merupakan operasi yang digunakan untuk menggunakan informasi dari dua atau lebih relasi ( ). • Condition Join • Equijoin • Natural Join

Condition Join • Condition Join identik dengan Selection Condition. Bentuk operasinya yakni : R

Condition Join • Condition Join identik dengan Selection Condition. Bentuk operasinya yakni : R c S = c (R S) • Jadi, Condition Join ditentukan untuk menjadi sebuah Cross – Product yang diikuti dengan satu selection.

Equijoin • Satu kasus khusus yang biasa terjadi pada operasi join R S adalah

Equijoin • Satu kasus khusus yang biasa terjadi pada operasi join R S adalah pada saat condition join hanya terdiri dari equality dari bentuk R. name 1 = S. name 1, yakni equality antara 2 field dalam R dan S. Operasi join seperti ini disebut Equijoin. • Skema hasil dari equijoin yang berisi field R (dengan nama dan domain yang sama seperti di dalam R) diikuti dengan field S yang tidak muncul di dalam condition join. Jika himpunan field dalam relasi hasil itu memasukkan 2 field yang mewarisi nama dari R dan S, maka relasi hasilnya tidak diberi nama.

Natural Join Kasus selanjutnya dari operasi join R S adalah satu equijoin dimana equality

Natural Join Kasus selanjutnya dari operasi join R S adalah satu equijoin dimana equality ditentukan pada semua field yang mempunyai nama sama dalam R dan S. Dalam kasus ini, kita dapat mengabaikan condition join, defaultnya adalah condition join yang merupakan kumpulan equality pada semua field biasa. Kasus seperti ini disebut Natural Join, dan properti bagusnya adalah hasilnya dijamin tidak memiliki 2 field dengan nama sama.

Contoh Condition Join T 2 T 2. A > T 3. A T 3

Contoh Condition Join T 2 T 2. A > T 3. A T 3 (A ) B C D (A) E F a 2 b 2 c 1 d 1 a 1 e 1 f 1 a 4 b 1 c 2 d 3 a 2 e 2 f 2 a 4 b 1 c 2 d 3 a 3 e 1 f 3

Contoh Equijoin & Natural Join T 2 T 2. A = T 3. A

Contoh Equijoin & Natural Join T 2 T 2. A = T 3. A T 3 A B C D E F a 1 b 1 c 1 d 1 e 1 f 1 a 2 b 2 c 1 d 1 e 2 f 2 a 4 b 1 c 2 d 3 e 2 f 4 Contoh tersebut dapat juga ditulis menjadi : T 2 T 3

Division Misalkan untuk setiap nilai x di dalam R, perhatikan kumpulan nilai y yang

Division Misalkan untuk setiap nilai x di dalam R, perhatikan kumpulan nilai y yang muncul dalam instan R dengan nilai x tersebut. Jika kumpulan ini berisi semua nilai y dalam S, maka nilai x adalah hasil dari R / S.

 • A, B (T 1) Contoh Division l B ( B = b

• A, B (T 1) Contoh Division l B ( B = b 1 (T 1)) A B B a 1 b 1 a 2 b 2 a 3 b 2 • B (T 1) B b 1 b 2

Contoh Query Aljabar Misalkan : Customers ( Customer. ID, Contact. Name, Genre, Address, City,

Contoh Query Aljabar Misalkan : Customers ( Customer. ID, Contact. Name, Genre, Address, City, Region, Country, ZIP, Phone ) Products ( Product. ID, Product. Name, Unit. Price, Unit. In. Stock, Unit. On. Order ) Orders ( Order. ID, Customer. ID, Order. Date ) Order Detail ( Order. ID, Product. ID, Unit. Price, Quantity, Discount )

Contoh Query Aljabar (Lanjutan) Cari nama pelanggan yang pernah memesan barang pada tanggal “xx

Contoh Query Aljabar (Lanjutan) Cari nama pelanggan yang pernah memesan barang pada tanggal “xx / xxxx”. Contact. Name (( Order. Date = ‘xx / xxxx’ Orders) Atau (Temp 1, Order. Date = ‘xx / xxxx’ Orders) (Temp 2, Temp 1 Contact. Name (Temp 2) Customers)

SUMBER PUSTAKA 1. Date, CJ. 2000. An Introduction to Database System Seventh Edition. New

SUMBER PUSTAKA 1. Date, CJ. 2000. An Introduction to Database System Seventh Edition. New Jersey: Pearson Addison Weesley. ISBN: 979 -683 -185 -6 2. Hariyanto, Bambang. 2004. Sistem Manajemen Basis Data. Bandung: Informatika. ISBN: 979 -333833 -4 3. Fatansyah. 2012. Basis Data. Bandung: Informatika. ISBN: 978 -602 -8758 -53 -6