PTBumades Panca Mandala Oleh Irman Meilandi S E

PTBumades Panca Mandala Oleh: Irman Meilandi, S. E. – Direktur Utama Gerakan Masyarakat Membangun Desa Melalui BUMDesa Majalengka, 11 Februari 2018

02 Agenda Presentasi Siapa Kami? Model Usaha Potensi Usaha Industri Desa Project Portfolio Highlights

03 ? Kami adalah perusahaan yang bergerak di bidang pembangunan dan pemanfaatan potensi sumber daya wilayah di Indonesia. Perusahaan kami merupakan hasil penggabungan dari 5 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang berada di Kecamatan Jatiwaras, Kabupaten Tasikmalaya, Propinsi Jawa Barat. Siapa. Kami? PTBumades Panca Mandala

04 Siapa Kami? PTBumades Panca Mandala resmi berdiri berdasarkan Akta Notaris Nomor 223 tanggal 14 April 2016 yang dibuat oleh Notaris Heri Hendriyana S. H. di Kota Tasikmalaya. 5 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Pendiri PTBumades Panca Mandala: 1. BUMDes Mandalamekar, 2. BUMDes Mandalahurip, 3. BUMDes Kertarahayu, 4. BUMDes Papayan, dan 5. BUMDes Ciwarak.

05 Apa Yang Kami Lakukan? Tujuan Utama Pendirian PTBumades Panca Mandala memiliki tujuan utama untuk mendorong terjadinya proses transformasi sosial secara positif di masyarakat pedesaan Indonesia demi mencapai tingkatan taraf hidup yang lebih baik, serta berkontribusi dalam proses pembangunan berkelanjutan yang digiatkan oleh Pemerintah Pusat. Untuk mencapai tujuan tersebut, kami mengambil peran aktif sebagai fasilitator wirausaha sosial dan menjadi mitra utama bagi Pemerintah dalam pelaksanaan program-program yang memiliki dampak sosial dan budaya lainnya.

06 Lokasi Kami Tasikmalaya, Jawa Barat, Indonesia Alamat Kantor Pusat Jl. Raya Mandalamekar Kp. Cinunjang, Ds. Mandalamekar Kec. Jatiwaras, Kab. Tasikmalaya Indonesia 46191 Contact Person: Irman Meilandi, S. E. - Direktur Utama Tel: +62 823 1000 8413 Email: ptbumadespancamandala@gmail. com

Struktur Organisasi Kami 07 Komposisi Dewan Komisaris dan Direksi YN JI Jajang Iskandar Komisaris SZ Siti Zainab Komisaris IM YANA NOVIADI Komisaris Utama IRMAN MEILANDI, S. E. Direktur Utama U Undang S. Pd. I. Komisaris SN TS Solihin Nurodin, S. Pd. I Direktur Kerjasama Tutus Suryadi Direktur Operasional

MODEL USAHA

Model Usaha Kami Bagaimana kami menciptakan nilai tambah secara sosial? PTBumades Panca Mandala merupakan sebuah Leveraged Non-Profit Ventures Perkembangan ke arah Model Bisnis Hybrid Non-Profit Ventures model bisnis kami berkonsentrasi untuk mendorong adopsi inovasi-inovasi usaha yang memiliki dampak sosial Dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan harian, kami juga menjalin networking dengan sektor publik maupun swasta untuk dapat terus mendorong implementasi inovasi-inovasi sosial melalui multiplier effect. Saat ini sumber kegiatan pendanaan kami sebagian besar didukung oleh Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Sebagai bagian dari rencana bisnis kedepannya, kami akan secara bertahap memperbaharui model bisnis kami ke arah Hybrid Non-Profit Ventures, dengan penambahan aspek cost recovery melalui penjualan produk dan jasa yang ditujukan kepada konsumen institusi maupun individu, publik maupun swasta, dan juga kepada target segmen konsumen tertentu demi menciptakan nilai tambah bagi stakeholder. 09

POTENSIUSAHA INDUSTRI DESA

5 Potensi Usaha Industri Desa Yang Menjadi Fokus Pembinaan Kami Peternakan Buah-buahan Akan dijelaskan lebih lanjut di dalam bagian Project Portfolio Highlights 1 Buah memiliki nilai ekonomi sebagai bahan pangan maupun bahan baku industri karena di dalamnya disimpan berbagai macam produk metabolisme tumbuhan. Internet Desa Akan dijelaskan lebih lanjut di dalam bagian Project Portfolio Highlights 2 Perkayuan Industri hasil hutan bersumberkan balak, yang amat penting dalam membantu peningkatan ekonomi negara. Rempah-rempah dan Herbal Indonesia merupakan salah satu negara tropis yang kaya akan tanama rembah ber. Kualitas terbaik di dunia yang memiliki nilai jual tinggi. Indonesia juga merupakan negara penghasil tanaman obat (herbal) yang bermanfaat untuk mengobati penyakit dan sebagai bahan baku obat untuk industry farmasi. 11

1 PROJECTPORTFOLIO HIGHLIGHTS “Peternakan dengan Pola Pemberdayaan”

“Peternakan dengan Pola Pemberdayaan” 1. Overview Domba dan kambing merupakan dua diantara hewan ternak yang umum dibudidayakan oleh penduduk di Indonesia karena memiliki sejumlah manfaat ekonomi dan budaya. Kambing dan domba adalah penghasil daging dan pupuk organik. Selain itu, hewan domba, khususnya spesies domba Garut, memiliki peran besar dalam kesenian rakyat yang berkaitan erat dengan falsafah dan kearifan budaya lokal, khususnya di Jawa Barat. Sektor ini sangat menarik untuk dieksplorasi dan dikembangkan lebih jauh lagi mengingat besarnya potensi pasar yang tercermin dari tingginya permintaan akan daging kambing dan daging domba berkualitas, baik dari dalam dan luar negeri yang saat ini masih belum mampu dipenuhi sepenuhnya oleh kapasitas produksi ternak di dalam negeri. 13

“Peternakan dengan Pola Pemberdayaan” 2. Problem Statement Pemanfaatan potensi pengembangan usaha ternak di Indonesia umumnya masih terhambat oleh beberapa permasalahan mendasar, seperti: • • • keterbatasan masyarakat dalam hal pengetahuan dan kemampuan beternak, minimnya akses terhadap perkembangan teknologi peternakan terbaru, keterbatasan bibit unggul dan akses pakan berkualitas, penanggulangan dan penanganan penyakit hewan ternak, masalah permodalan, kurangnya kesadaran masyarakat akan potensi nilai pasar yang cukup besar, Sebagai tambahan dari permasalahan tersebut di atas, serta mempertimbangkan belum meratanya pertumbuhan kualitas taraf hidup masyarakat pedesaan, khususnya di Jawa Barat, menurut kami semakin menunjukkan besarnya urgensi untuk menyikapi persoalan pengembangan usaha ternak melalui kinerja nyata langsung dan sistematis. 14

“Peternakan dengan Pola Pemberdayaan” 3. Solusi dan Mekanisme Untuk menyikapi permasalahan tersebut, kami memiliki gagasan untuk menciptakan kultur masyarakat swasembada yang dilandasi semangat wirausaha yang kuat. Kultur yang demikian tersebut kami harapkan akan dapat menggerakkan suatu siklus yang akan menghasilkan individu-individu mandiri yang mampu berperan-serta aktif di masyarakat sebagai agen perubahan dan katalis pertumbuhan, baik dalam segi ekonomi maupun sosial, melalui penciptaan dan penyebarluasan inovasi-inovasi sosial. Peternakan dengan pola pemberdayaan merupakan salah satu usaha sektor riil yang menjadi fokus pengembangan kami dengan turut serta melibatkan peran aktif warga masyarakat. Hal ini merupakan suatu langkah awal untuk mewujudkan gagasan tersebut, kami telah meluncurkan Project Peternakan dengan Pola Pemberdayaan. Kami mengambil peran selaku fasilitator wirausaha sosial bagi masyarakat khususnya melalui program alih pengetahuan dan skill beternak, penyebaran wawasan tentang pasar, transfer teknologi budidaya hewan ternak terkini, hingga mengakomodir kebutuhan pendanaan untuk masyarakat yang memiliki aspirasi berwirausaha ternak. 15

“Peternakan dengan Pola Pemberdayaan” 3. Solusi dan Mekanisme Breeding FASE 1 1 2 3 Alih Kelola FASE 2 Feedlot FASE 3 Breeding Fase dimana hewan indukan mulai dikawinkan hingga sampai ke tahap mengandung. Alih Kelola Pengalihan pemeliharaan hewan ternak dari kami kepada masyarakat dengan menggunakan pola bagi hasil sama rata atas hasil anakan yang dilahirkan. Feedlot Hewan ternak yang dinilai tidak bisa dijadikan hewan indukanakan dialihkan ke dalam wilayah kerja penggemukan (Feedlot). Kami akan bekerjasama secara langsung dengan Kelompok-kelompok Ternak serta masyarakat individu. Untuk tahap awal, kami memiliki lokasi Pilot Projects yang tersebar di berbagai wilayah di Kecamatan Jatiwaras, Kabupaten Tasikmalaya, Propinsi Jawa Barat. Kegiatan ini telah berlangsung semenjak tahun 2015 dan terus berkembang hingga saat ini. 16

“Peternakan dengan Pola Pemberdayaan” 17 4. Skalabilitas 1. Perluasan Cakupan Lokasi Project mulai dari seluruh daerah pedesaan potensial di Jawa Barat, hingga nantinya mencakup seluruh desa berpotensi di Indonesia, Mulai 2. Penambahan Jenis Hewan Budidaya Pencapaian Tujuan antara lain seperti sapi, kerbau dan ayam, 4. 3. Mengadakan Pelatihan Formal dan Diklat guna memproduksi tenaga-tenaga ahli lokal yang dapat membantu meningkatkan kualitas produksi ternak desa, Menciptakan Vertical Integration dalam mata rantai industri usaha produksi dan pengolahan daging berskala besar yang akan kami kelola dengan turut melibatkan peran serta masyarakat sebagai stakeholder utama.

2 PROJECTPORTFOLIO HIGHLIGHTS “Internet Masuk Desa”

“Internet Masuk Desa” 1. Overview Internet merupakan salah satu hasil penemuan manusia yang memiliki fungsi dan dampak yang cukup besar bagi perkembangan peradaban dan kebudayaan. Semenjak pertama kali Internet dapat diakses oleh khalayak publik lebih dari 25 tahun yang lalu, hingga saat ini, internet telah menjadi suatu media komunikasi masif yang memiliki suplai pengetahuan dan informasi dalam jumlah yang seakan tak terhingga. Sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi, internet di era sekarang ini telah menjadi suatu kebutuhan penting mengingat kemudahan-kemudahan yang ditawarkan serta fungsinya yang terintegrasi dengan beragam aspek kehidupan manusia, mulai dari akses komunikasi dan jaringan, hiburan, transaksi komersial, perbankan, dan lainnya. Bagi masyarakat pedesaan di Indonesia, internet dapat menjadi suatu media yang memiliki potensi besar sebagai sarana pendidikan untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan masyarakat, serta memungkinkan mereka untuk memperkecil gap informasi dan komunikasi, baik dengan masyarakat perkotaan atau dengan masyarakat di daerah-daerah belahan dunia lainnya. Dalam konteks ini, Internet memungkinkan perwujudan sebuah desa yang secara literal dapat “go global, ” seiring dengan konsep “desa global” (global village) yang dicetuskan oleh Marshall Mc. Luhan di tahun 60 an. 19

“Internet Masuk Desa” 20 2. Problem Statement 66, 3% 53, 7% 78, 6% 83, 6% 82, 4% 62, 9% Rasio Pengguna Internet terhadap Jumlah Penduduk, ASEAN, 2017 Sumber: s. Internet World Stats Vietnam Indonesia Singapura Thailand Malaysia Filipina Menurut kami masalah yang menghambat pengembangan penggunaan internet di Indonesia, antara lain: • Biaya berlangganan internet di Indonesia yang belum terjangkau oleh sebagian besar masyarakat pedesaan, • Penyebaran teknologi infrastruktur jaringan internet yang belum merata ke seluruh daerah hingga ke pelosok, • Kesadaran masyarakat pedesaan untuk berbagi pengetahuan, wawasan dan informasi umumnya masih rendah bila dibandingkang dengan negara-negara lain, khususnya di Kawasan ASEAN.

“Internet Masuk Desa” 3. Solusi dan Mekanisme Kami memahami pentingnya pengenalan dan penyebarluasan teknologi internet bagi masyarakat pedesaan di Indonesia. Selain itu permasalahan-permasalahan yang disebutkan sebelumnya turut menjadi perhatian kami untuk melakukan pengembangan Project Jaringan Akses Internet Desa, yang bertujuan untuk memberikan kemudahan akses internet berkecepatan tinggi dengan biaya rendah bagi masyarakat pedesaan serta solusi bagi permasalahan tersebut. Kami juga turut mengadakan program pelatihan cara menggunakan komputer dan akses internet dengan bijak bagi warga desa yang belum familiar dengan internet agar dapat dimanfaatkan dengan efektif dan sebaik mungkin. Inisiasi pilot project ini telah bergulir melalui Program Desa Broadband Terpadu yang dicanangkan di tahun 2015 yang lalu oleh Kemenkominfo. Mekanisme project ini dimulai dengan pemasangan infrastruktur internet yang berkekuatan 2 Mbps dengan menggunakan sistem VSAT(Very Small Aperture Terminal) di wilayah kelima desa dimana BUMDes pendiri PT Bumades Panca Mandala berasal. Hal tersebut yang kemudian menjadi model percontohan untuk penyebaran dan pengembangan yang lebih lanjut. 21

“Internet Masuk Desa” 22 3. Solusi dan Mekanisme Faktor 1 Dukungan penuh dalam hal sumber daya dan akses dari Kemenkominfo melalui BP 3 TI selaku pihak regulator, Faktor Pendukung Keberhasilan Terdapat beberapa faktor yang dapat menjadi faktor pendukung utama kesuksesan Project ini, yaitu antara lain: “Internet Masuk Desa” PTBumades Panca Mandala Faktor 2 Pengalaman dan expertise SDM kami dalam kesuksesan implementasi program Sistem Informasi Desa dan Kawasan yang mencakup seluruh daerah pedesaan di Indonesia, Faktor 3 Pengetahuan dan wawasan mengenai seluk-beluk dinamika daerah pedesaan di Indonesia, Faktor 4 Harga perangkat komputer dan Smartphone buatan Cina yang semakin terjangkau oleh masyarakat desa.

“Internet Masuk Desa” 3. Solusi dan Mekanisme Pada Project ini, kami akan berperan sebagai penyedia layanan akses internet yang mengelola dan melakukan pemeliharaan jaringan. Masyarakat kemudian dapat menikmati segala kemudahan yang ditawarkan dengan biaya rendah, dan melakukan pembayaran di tiap-tiap BUMDes masing-masing. Kegiatan inisiasi tersebut dapat terlaksana oleh karena adanya dukungan penuh dari Kemenkominfo, serta adanya kerja sama dengan vendor teknologi dan penyedia infrastruktur jaringan internet yang kompeten serta memiliki visi dan misi yang sejalan dengan kami. 23

“Internet Masuk Desa” 1. 24 2. 4. Skalabilitas Target Jangka Pendek & Panjang Target jangka pendek: implementasi project ini ke desa di Propinsi Jawa Barat khususnya di jalur bagian selatan, 100 Mbps WAN, Contention Ratio 1: 1 Besaran ukuran bandwidth per desa akan ditingkatkan menjadi 100 Mbps dengan contention ratio 1: 1, melalui implementasi jaringan Wide Area Network (WAN) desa dengan teknologi terbaru. 1. 2. 3. Integrasi jaringan internet desa dengan sistem pendidikan Hal ini akan memungkinkan siswa sekolah untuk dapat melakukan ujian online yang bersifat serentak secara nasional. 4. Target jangka Panjang: pertumbuhan internet user dan internet penetration rate di Indonesia yang signifikan seiring dengan meningkatnya interkonektivitas desa-desa di Indonesia. 4. Integrasi jaringan internet desa dengan berbagai platform sistem lainnya yang berkaitan erat dengan kehidupan sehari, seperti sistem perbankan, asuransi kesehatan sosial, pembayaran dan transaksi komersial, pertukaran informasi desa, dan lain-lain.

25
- Slides: 25