Psychological Disorders Mood Disorders and Schizophrenia ATHAYA DWINDA

  • Slides: 24
Download presentation
Psychological Disorders : Mood Disorders and Schizophrenia ATHAYA DWINDA, ADITYA ARDHI, ARIF RAKHMAN, AZZHARA

Psychological Disorders : Mood Disorders and Schizophrenia ATHAYA DWINDA, ADITYA ARDHI, ARIF RAKHMAN, AZZHARA OWENA, INES PATRICIA

Gangguan Depresi Mayor Pengalaman yang intensitasnya lebih tinggi serta berlangsung lebih lama. DSM-IV (American

Gangguan Depresi Mayor Pengalaman yang intensitasnya lebih tinggi serta berlangsung lebih lama. DSM-IV (American Psychiatric Assosciation, 1994) penderita depresi mayor merasa sedih dan tidak bahagia setiap hari selama berminggu-minggu.

Genetik Studi pada anak kembar mengidentifikasikan bahwa karakter depresi berada pada kadar moderat. Selain

Genetik Studi pada anak kembar mengidentifikasikan bahwa karakter depresi berada pada kadar moderat. Selain depresi juga menderita gangguan kecemasan, ADHD, alkohol/mariyuana, bulimia, sakit kepala migren dll.

Hormon Cortisol hormon stres, memicu depresi, mengganggu tidur Postpartum depression depresi setelah melahirkan Perubahan

Hormon Cortisol hormon stres, memicu depresi, mengganggu tidur Postpartum depression depresi setelah melahirkan Perubahan hormone juga dapat memicu depresi

Abnormalitas Dominansi Normal lebih mengarah pada prefrontal cortex kiri Depresi penurunan aktifitas prefrontal cortex

Abnormalitas Dominansi Normal lebih mengarah pada prefrontal cortex kiri Depresi penurunan aktifitas prefrontal cortex kiri, peningkatan di kanan

Virus Depresi berkaitan dengan virus Borna Penyakit borna ringan ditandai dengan perubahan perilaku, adanya

Virus Depresi berkaitan dengan virus Borna Penyakit borna ringan ditandai dengan perubahan perilaku, adanya periode aktif yang sangat tinggi lalu berseling dengn periode inaktif. Penyakit borna parah berakibat fatal.

Obat Antidepresi Dibagi menjadi empat 1. Trisiklik 2. Selective Serotonin Reuptakeinhibitors (SSRI) 3. Monoamine

Obat Antidepresi Dibagi menjadi empat 1. Trisiklik 2. Selective Serotonin Reuptakeinhibitors (SSRI) 3. Monoamine Oxidase Inhibitor (MAOI) 4. Antidepresi Atipikal

Terapi Lain ECT (Electroconvulsive Therapy) Sebuah terapi yang memberikan semacam kejutan aliran listrik ke

Terapi Lain ECT (Electroconvulsive Therapy) Sebuah terapi yang memberikan semacam kejutan aliran listrik ke otak kepada penderita gangguan jiwa, seperti epilepsi dan skizofernia. ECT juga dapat menurunkan gejala depresi Perubahan Pola Tidur Mengubah jadwal tidur pada malam hari. Olahraga Ringan Berjalan cepat selama setengah jam atau lebih perhari

Bipolar Disorder sebelumnya dikenal dengan Manicdepressive disorder. Keadaannya berada diantara depresi dan kebalikannya, mania.

Bipolar Disorder sebelumnya dikenal dengan Manicdepressive disorder. Keadaannya berada diantara depresi dan kebalikannya, mania. Gangguan Bipolar I, ditandai dengan episode mania dan episode depresi yang secara bergantian Gangguan Bipolar II, ditandai dengan episode depresi dan hipomania yang secara bergantian

Genetics Jika salah satu dari kembar monozigot menderita bipolar maka kembarannya yang lain memiliki

Genetics Jika salah satu dari kembar monozigot menderita bipolar maka kembarannya yang lain memiliki kesempatan 50% menderita bipolar juga Jika salah satu kembar dizigot menderita bipolar maka kembarannya yang lain memiliki kesempatan 5 -10% menderita bipolar juga Adopted Children (Anak Asuh) yang menderita bipolar disorder mungkin memiliki kerabat biologis yang menderita mood disorder

Treatments Garam Lithium Valproate Karbamazepin Alat serupa MRI, bernama echo-planar magnetic resonance spectroscopic imaging

Treatments Garam Lithium Valproate Karbamazepin Alat serupa MRI, bernama echo-planar magnetic resonance spectroscopic imaging

Seasonal Affective Disorder (SAD) Depresi yang muncul hanya pada musim-musim tertentu Pengobatan untuk SAD

Seasonal Affective Disorder (SAD) Depresi yang muncul hanya pada musim-musim tertentu Pengobatan untuk SAD dilakukan dengan cara mengunakan lampu yang sangat terang selama 1 jam atau lebih setiap hari.

SKIZOFRENIA Karakteristik Skizofernia: § Delusi § Halusinasi § Gangguan Pada Pikiran § Gangguan Pergerakan

SKIZOFRENIA Karakteristik Skizofernia: § Delusi § Halusinasi § Gangguan Pada Pikiran § Gangguan Pergerakan § Ekspresi Emosi Yang Tidak sesuai

Gejala Pada Perilaku Gejala Positif § Gejala Psikotik: Merupakan gejala yang dapat di amati

Gejala Pada Perilaku Gejala Positif § Gejala Psikotik: Merupakan gejala yang dapat di amati oleh orang lain § Gejala Disorganized: Terdiri dari ekspresi emosi yang tidak sesuai, perilaku aneh, dan gangguan pikiran. Gejala Negatif: Merupakan kehilangan ciri khas atau fungsi normal seseorang. Biasanya gejala negatif dari waktu ke waktu dan dapat sulit di obati

Data Demografi Skizofrenia biasanya terdiagnosa pada masa remaja akhir dan dewasa awal, keadaan ini

Data Demografi Skizofrenia biasanya terdiagnosa pada masa remaja akhir dan dewasa awal, keadaan ini jarang terjadi pada masa kanak.

Genetics Studi terhadap anak kembar (Twin Studies) Semakin dekat kekerabatan biologis terhadap skizofrenia, semakin

Genetics Studi terhadap anak kembar (Twin Studies) Semakin dekat kekerabatan biologis terhadap skizofrenia, semakin pula probabilitas terhadap skizofrenia (Gottesman, 1991) Salah satu poin terpenting adalah bahwa kembar monozigot memiliki concordance (kesesuaian) terhadap skizofrenia yang lebih besar dari pada kembar dizigot Anak angkat yang terkena Skizofernia Ketika anak angkat menderita skizofrenia, maka skizofrenia mungkin ada pada kerabat biologis dari pada kerabat angkat. Sebuah studi di Denmark mengungkap kasus skizofrenia 12, 5% kerabat biologis anak angkat dan tidak ditemukan kasus skizofrenia pada kerabat angkat (Ketty dkk. , 1994)

Usaha Mencari Sebuah Gen Usaha untuk mengaitkan antara kemunculan skizofrenia pada masa dewasa dengan

Usaha Mencari Sebuah Gen Usaha untuk mengaitkan antara kemunculan skizofrenia pada masa dewasa dengan sebuah gen berhasil diidentifikasi dan tidak menggembirakan. Sebagai contoh, satu studi mengungkapkan bahwa sebuah gen di temukan pada 70% penderita skizofrenia dan 60% individu normal.

Hipotesis Perkembangan Neuron Berdasarkan hipotesis perkembangan neuron yang populer di kalangan peneliti, skizofrenia dicetuskan

Hipotesis Perkembangan Neuron Berdasarkan hipotesis perkembangan neuron yang populer di kalangan peneliti, skizofrenia dicetuskan oleh adanya abnormalitas dalam tahap perkembangan neuron pranatal(sebelum lahir) dan postnatal (sesudah lahir) Bukti bukti yang mendukung hipotesis adalah Beberapa jenis kesulitan masa pranatal atau neonatal dengan munculnya skizofrenia di kemudian hari Penderita skizofrenia menderita kelainan otak pada masa awal perkembangan Abnormalitas pada awal perkembangan mengganggu masa dewasa

Lingkungan Pranatal dan Neontal Lingkungan pranatal ialah lingkungan manusia sebelum lahir ataupun lingkungan embrio

Lingkungan Pranatal dan Neontal Lingkungan pranatal ialah lingkungan manusia sebelum lahir ataupun lingkungan embrio / janin yang ada di dalam kandungan ibu. Neonatal merupakan permulaan atau periode awal keberadaan sebagai individu dan bukan sebagai parasit di tubuh ibu. Kesulitan pada masa pranatal juga muncul karena kelahiran bermusim misalnya dilahirkan pada saat musim dingin kecenderungann untuk mengalami skizofrenia lebih besar dibandingkan pada musim lain di tahun yang sama Adanya pengaruh kelahiran musim disebabkan oleh komplikasi, infeksi virus, flu, epidemi virus. Untuk uji peran infeksi pranatal cara paling baik menguji ibu hamil yang terinfeksi dan mengetahui pada tahap kehamilan mana mereka terinfeksi. Beberapa kasus skizofrenia di timbulkan infeksi virus atau parasit.

Abnormalitas Otak yang Ringan Abnormalitas yang adalah kecil, berbeda tiap orang dan hasil tergantung

Abnormalitas Otak yang Ringan Abnormalitas yang adalah kecil, berbeda tiap orang dan hasil tergantung umur, gejala skizofrenia, dan seterusnya. Tanda tanda abnormalitas konstan mengalami pendewasaan lambat, performa buruk dalam kegiatan yang melibatkan memori kerja. Penyebab terjadinya abnormalitas otak belum jelas. Sebagian besar peneliti telah hati –hati dengan membatasi studi mereka terhadap pasien skizofrenia belum pernah atau tidak menggunakan obat antipsikotik.

Perkembangan Awal dan Psikopatologi Lanjut Sebagian besar individu menderita skizofrenia ketika berumur 20 tahun

Perkembangan Awal dan Psikopatologi Lanjut Sebagian besar individu menderita skizofrenia ketika berumur 20 tahun atau lebih memperlihatkan sejumlah permasalahan sejak kanak–kanak antara lain kurang perhatian, memori, dan pengendalian implus. Sebuah area otak konsisten memperlihatkan tanda -tanda penderita skizofrenia, mengalami pendewasaan lambat dan belum mencapai kemampuan hingga akhir remaja.

Hipotesis Dopamin • Menurut hipotesis dopamin, skizofrenia terjadi karena aktivitas dopamin berlebihan (terlalu banyaknya

Hipotesis Dopamin • Menurut hipotesis dopamin, skizofrenia terjadi karena aktivitas dopamin berlebihan (terlalu banyaknya aktivitas dopamin). • Obat yang menghalangi dopamin bersinapsis mengurangi gejala positif skizofrenia. • Kegiatan peningkatan dopamin menginduksi gejala positif.

Hipotesis Glutamat • Berdasarkan hipotesis glutamat, permasalahan mengenai skizofrenia terletak pada kurangnya aktivitas glutamat.

Hipotesis Glutamat • Berdasarkan hipotesis glutamat, permasalahan mengenai skizofrenia terletak pada kurangnya aktivitas glutamat. Bukti yang mendukung hipotesis tersebut adalah bahwa obat fensiklidin (PCP)-yaitu obat yang menghambat sinapsis glutamat NMD-menimbulkan gejala positif dan negatif skizofrenia, terutama pada individu yang memiliki predisposisi untuk skizofrenia.

Dampak Penggunaan Obat Antipsikotik Terdapat beberapa efek obat antipsikotik generasi I : Tardive Dyskinesia

Dampak Penggunaan Obat Antipsikotik Terdapat beberapa efek obat antipsikotik generasi I : Tardive Dyskinesia Penambahan berat badan Peningkatan resiko diabetes Gangguan terhadap imunitas