PSYCHODYNAMIC THEORIES wienkeprib 1 PSIKOANALISIS SIGMUND FREUD 1856
PSYCHODYNAMIC THEORIES wien/keprib 1
PSIKOANALISIS SIGMUND FREUD (1856 -1939) wien/keprib 1
Pokok Bahasan • Psikoanalisis & lingkup Pengaruhnya • Psikoanalisis Freud – Sebelum Freud – Latar Belakang Freud • Garis besar pemikiran Freud – Periode I (1895 -1905) Terbentuknya teori psikoanalisis • • Permulaan Psikoanalisis Beberapa unsur teoritis yg umum Teori tentang Mimpi Teori tentang seksualitas – Periode II (1905 -1920) Pendalaman Teori Psikoanalisis • Kesulitan teori psikoanalisis • Totem & Tabu • Narsisisme – Periode III (1920 -1939) Revisi Teori Psikoanalisis • • • Naluri kematian & naluri kehidupan Id, Ego, Superego Kecemasan wien/keprib 1
Psikoanalisis & Lingkup Pengaruhnya • Pengaruh psikoanalisa sangat luas & menyangkut • • • berbagai bidang. Pengaruh sangat besar terutama dlm bidang psikologi, psikiatri, psikoterapi & ilmu perilaku lainnya, baik secara teoritis maupun klinis. Ilmu sosial (sosiologi & antropologi) & filsafat sering memanfaatkan pemikiran 2 Freud dalam karya mereka. Dlm bidang pendidikan (disadari atau tidak), cara anak 2 dididik sekarang ini tdk terlepas dari beberapa pikiran dasar yg berasal dari Freud. Cara pandang & cara bicara kita tentang seksualitas tdk mungkin dipisahkan dari pengaruh pandangan Freud. wien/keprib 1
• Pemikiran 2 Freud turut menentukan cara kita • • memandang dunia & diri kita sendiri. Penemuan tentang ‘Psikoanalisis’ (1896) membuat nama Freud terkenal. Teori psikoanalisis tsb muncul dari praktek klinis yg kemudian diambil kesimpulan scr teoritis. Secara umum dikatakan bahwa Psikoanalisis merupakan suatu pandangan baru tentang manusia, dimana ketidaksadaran memainkan peranan sentral. wien/keprib 1
• Ada 3 arti Psikoanalisis menurut Freud (1923) : – Istilah tsb dipakai untuk menunjukkan suatu metode penelitian thd proses 2 psikis (misalnya : mimpi) yg sebelumnya tdk terjangkau oleh penelitian ilmiah. – Istilah tsb menunjukkan juga suatu teknik untuk mengobati gangguan 2 psikis yg dialami oleh pasien neurosis. Teknik pengobatan ini bertumpu pd metode penelitian tadi. – Istilah tsb dipakai juga dalam arti lebih luas lagi, untuk menunjukkan seluruh pengetahuan psikologis yg diperoleh melalui metode & teknik tsb. wien/keprib 1
• Murid 2 Freud yg kemudian hari meninggalkan ajaran • • • Freud, memilih suatu nama baru untuk ajarannya, misal Carl Gustav Jung (analytical Psyhology), Alfred Adler (individual psychology). Sampai sekarang ‘Psikoanalisis Freud’ masih mengalami pertentangan & menimbulkan polemik. Sejak psikoanalisis menjadi suatu ‘mode’ yg tersebar dimana-mana, maka istilah psikoanalisis kadangkala dipakai dlm arti yg tdk lagi tersangkut paut dg penemunya, Sigmund Freud. Bagaimanapun, pemikiran 2 Freud mampu memberikan inspirasi bagi pemikir 2 lain & membuka perspektif baru tentang manusia. wien/keprib 1
Psikoanalisis Freud • Beberapa usaha sebelum Freud – Sampai abad ke-19 ilmu kedokteran berpendapat bahwa semua gangguan psikis berasal dari salah satu kerusakan organis dlm otak. – Walaupun belum diketahui kerusakan apa yg menyebabkan gangguan psikis tertentu, mereka berkeyakinan bahwa secara anatomis otak pasti tidak beres & mereka bersikeras utk menemukan ketidakberesan itu. – Psikoanalisis Freud merupakan faktor yg paling menentukan dlm mengubah pendapat itu & mengerti gangguan psikis berdasarkan pendekatan psikologis. wien/keprib 1
– Dalam buku Penafsiran atas Mimpi (1900) psikoanalisnya sudah mulai terbentuk. – Sebelum itu, beberapa pendekatan baru dalam mengobati pasien neurosis yg dilakukan oleh dokter 2 umum & ahli 2 saraf (bukan psikiater) telah merintis jalan bagi Psikoanalisis Freud. wien/keprib 1
• Latar belakang Freud – Sigmund Freud Lahir th 1856 di Freiberg, Moravia, Austria (skrg : Rep. Ceko). Hidupnya dihabiskan di Wina. Th 1938 pindah ke London & meninggal th 1939. – Kuliah di kedokteran (klinis), tertarik dg gangguan susunan saraf / neurologi. – Belajar ke Paris, menjadi murid Jean-Martin Charcot, ahli neurologi penyelidikan Histeria dg Hipnotis wien/keprib 1
– Freud & Breuer (rekannya) bekerjasama menggunakan Hipnotis. Pasien diminta berbicara bebas ttg tekanan-tekanan emosionalnya chatarsis. – Unsur dasar ajaran Freud Neurosis (pemecahan yg salah thd konflik antara nafsu (id) & usaha utk mempertahankan agar tdk mencapai taraf sadar. – Banyak kasus tdk berhasil disembuhkan dg Chatarsis & hipnotis diperlukan analisis lebih mendalam (yg menjangkau masa kanak-kanak). – Temuannya neurosis berasal dari masa kanak & bersifat seksual. (≠ genital). wien/keprib 1
– Pisah dari Breuer Freud mengembangkan teori ttg pentingnya seksualitas masa kanak-kanak (bayi). – Bukunya ‘Drei Abhandlungen zur Sexualtheorie’, teori tentang seksualitas, th 1905 mendapatkan perlawanan besar dimana-mana. – Freud menekankan yg ingin mempraktekkan Psikoanalisis haruslah menerima peranan seks dlm gangguan kepribadian sbg pandangan yg mendasar. wien/keprib 1
Garis Besar Pemikiran Freud • Untuk memudahkan memahami teori Freud, pembahasan dibagi ke dalam 3 periode, yaitu : – Periode I (1895 -1905) Terbentuknya teori psikoanalisis • • Permulaan Psikoanalisis Beberapa unsur teoritis yg umum Teori tentang Mimpi Teori tentang seksualitas • • • Kesulitan teori psikoanalisis Totem & Tabu Narsisisme – Periode II (1905 -1920) Pendalaman Teori Psikoanalisis – Periode III (1920 -1939) Revisi Teori Psikoanalisis • Naluri kematian & naluri kehidupan • Id, Ego, Superego • Kecemasan wien/keprib 1
Periode I, th. 1895 -1905 Terbentuknya teori psikoanalisis • Permulaan psikoanalisis – Freud menemukan ‘Psikoanalisis’ waktu mengobati pasien 2 histeria dg metodenya Dr. Breuer, yaitu dg metode Chatarsis. – Berdasar metode tsb, telah terbukti adanya kaitan antara ingatan 2 yg dilupakan dg gejala 2 histeria, krn arti (makna) gejala 2 tsb dapat dinyatakan (dikemukakan) setelah pasien dimasukkan ke dalam keadaan hipnotis. – Setelah terbitnya buku Studi tentang Histeria (1895), Freud meninggalkan sugesti Hipnotis, krn merasa kurang puas dg metode Breuer tsb. wien/keprib 1
– Kemudian Freud menerapkan metode ‘Asosiasi Bebas’, dimana pasien harus meninggalkan setiap sikap kritis thd fakta 2 yg disadari dan mengatakan apa saja yg timbul dlm pemikirannya. Bila pasien sungguh 2 jujur, dg menyelami arus pikiran yg bebas & tak terganggu, maka ahli Psikoanalisis dapat menemukan sebab 2 neurosisnya. – Metode tsb menimbulkan problem baru, yaitu adanya transference, dimana pasien menghayati kembali perasaan 2 dari masa kanak-kanaknya dan mengarahkan perasaan 2 tsb kepada ahli psikoanalisisnya. Perasaan tsb dpt bersifat positif atau negatif, cinta atau benci. wien/keprib 1
• Beberapa unsur teoritis yg umum. – Menurut Freud, kehidupan psikis adalah hasil dari suatu konflik antara daya 2 tertentu, yaitu oposisi antara 2 kelompok naluri, naluri 2 seksual (sexual instink) yg bertujuan menjamin kelangsungan jenis dan naluri 2 ego (ego instink) yg bertujuan mempertahankan individu. Instink : merupakan representasi psikologis dari kebutuhan tubuh, keinginan utk memenuhi kebutuhan fisiologis. wien/keprib 1
– Karakteristik Instink : • Sumber (source) : tension of need • Tujuan (aim) : to reduce tension by satisfying need. • Obyek (object) : whatever satisfies the need • Impetus (action) : force of drive to satisfy the need wien/keprib 1
• Freud juga mengemukakan 3 prinsip mendasar yg mengatur & menguasai semua proses psikis, yaitu prinsip konstansi (the principle of constancy), prinsip kesenangan (the pleasure principle), dan prinsip realitas (the reality principle) wien/keprib 1
– Menurut prinsip konstansi (The principle of constancy). • Kehidupan psikis cenderung untuk mempertahankan • • kuantitas ketegangan psikis pd taraf yg serendah mungkin atau sedapat mungkin stabil. Konstansi atau stabilitas itu dihasilkan dg melepaskan energi psikis yg sudah ada pd subyek atau dg menghindari bertambahnya ketegangan, misalnya dg pertahanan diri (defence mechanism) utk melawan pertambahan ketegangan. Dg demikian, berbagai gejala psikis dpt dimengerti sbg percobaan (berhasil / tdk) utk mempertahankan atau memulihkan konstansi (stabilitas). wien/keprib 1
– Menurut prinsip kesenangan (the pleasure principle). • Kehidupan psikis berkecenderungan untuk menghindari ketidaksenangan & sebanyak mungkin memperoleh kesenangan. • Sejauh ‘ketidaksenangan’ berhubungan dg bertambahnya kuantitas ketegangan psikis, dan ‘kesenangan’ berhubungan dg berkurangnya kuantitas ketegangan psikis, maka prinsip ini dapat dianggap sbg versi subyektif dari prinsip konstansi (stabilitas). wien/keprib 1
– Menurut prinsip realitas (the reality principle) • Merupakan prinsip kesenangan yg disesuaikan dg kenyataan (realitas). • Pd awal kehidupan (masa kanak-kanak) prinsip konstansi & kesenangan menguasai semua proses psikis, tetapi lama kelamaan subyek yg mencari kesenangan harus memperhitungkan juga dunia luar. Dg demikian pemuasan scr langsung seringkali harus ditangguhkan, demi pemuasan yg lebih sesuai dg realitas. wien/keprib 1
• Kehidupan psikis yg berupa konflik antara daya 2 psikis dapat berlangsung menurut ketiga prinsip tadi, yg mengakibatkan tendensi naluriah akan mengalami nasib yg berbeda. Ada 3 kemungkinan, yaitu : – Naluri dapat dipuaskan, disalurkan melalui perbuatan 2. – Dg sengaja naluri dapat ditahan dan sedikit demi sedikit dilepaskan dari energinya. Hal ini terjadi dalam ‘represi’ yg normal. – Naluri dapat direpresi, dlm arti dilupakan, tetapi energinya tetap utuh. Perasaan 2 yg direpresi membentuk ketidaksadaran & mencari pemuasan pengganti dlm mimpi 2 atau dg menciptakan gejala 2 ‘neurotis’. wien/keprib 1
• Dalam periode pertama ini Freud juga membedakan 3 struktur dlm kehidupan psikis, yaitu : – Unconscious (ketidaksadaran), meliputi apa saja yg terkena represi. – Preconscious (prasadar) meliputi apa saja yang dilupakan tetapi dpt diingat kembali tanpa perantaraan psikoanalisis. – Conscious (kesadaran), membentuk satu sistem dg prasadar. Antara sistem ketidaksadaran dan sistem sadar memainkan peranan tertentu yg disebut ‘sensor’. Setiap unsur tak sadar yang akan masuk kesadaran, lebih dahulu akan melewati ‘sensor’ itu. wien/keprib 1
• Teori Tentang Mimpi – Mimpi merupakan suatu tema yg penting sekali bagi Freud, yaitu merupakan ‘via regia’ atau jalan utama yg menghantarkan kita ke ketidaksadaran. – Dalam buku ‘Penafsiran atas Mimpi’ , penuh dg informasi historis & kaya akan analisis 2 klinis yg menarik. – Fenomena psikis yg dianalisis tdk hanya pada pasien psikopatis, tetapi juga pd orang yg sehat. wien/keprib 1
– Ada beberapa alasan mengambil ‘makna mimpi’ sbg obyek studi, yaitu : • adanya persamaan yg ditemukan antara reaksi 2 para pasien • • dlm keadaan hipnotis dg mimpi biasa. Cerita tentang mimpi 2 menjadi suatu unsur penting dlm pengobatan psikoanalisis pd saat menggunakan metode asosiasi bebas. Pengalaman tentang mimpi 2 nya sendiri, yg memungkinkan Freud melakukan psikoanalisis thd dirinya sendiri. – Karena mimpi adalah produk psikis & krn kehidupan psikis dianggap sbg konflik antara daya 2 psikis, maka masuk akal jika Freud mulai memahami mimpi sbg perwujudan suatu konflik. wien/keprib 1
– Mimpi ternyata mempunyai struktur yg sama spt gejala neurotis, shg dg cara ini dapat dipelajari tentang represi, pembentukan substitusi & mekanisme 2 tak sadar lainnya. – Dlm hal ini mimpi memiliki beberapa ciri yg lebih menguntungkan daripada gejala neurotis krn mimpi terjadi dalam keadaan tidur dimana subyek ingin beristirahat & aktivitas 2 nya (psikis & fisik) sudah mencapai taraf minimal. Dg begitu represi menjadi kendor, dan apa yg direpresikan dapat masuk dlm kesadaran. wien/keprib 1
– Meskipun dlm keadaan tidur, keinginan yg direpresi tdk dapat lolos dari ‘sensor’. Tetapi keinginan itu mencari akal utk menipu ‘sensor’ yaitu dg mengubah bentuknya atau dg menggunakan ‘kedok’. – Dg demikian batasan tentang ‘Mimpi’ menurut Freud adalah ‘cara berkedok utk mewujudkan suatu keinginan yg direpresi. wien/keprib 1
– Selain punya makna, mimpi juga memiliki fungsi, yaitu : • Melindungi tidur kita, yg dilakukan dg 2 cara : – dg mengintegrasikan faktor 2 dari luar yg dapat mengganggu tidur kita. – dg memberikan pemuasan sebagian kepada keinginan 2 yg direpresi atau yg tdk sempat dipuaskan dalam kenyataan. • Kalau faktor 2 dari luar menjadi begitu kuat, maka akan terjadi • arousal dreams (mimpi 2 yg berakhir dg membangunkan kita). Kalau keinginan 2 menjadi terlalu kuat , ‘sensor’ sudah kewalahan dan orang yg tidur diganggu oleh mimpi cemas (mimpi buruk). wien/keprib 1
– Keberhasilan di bidang penelitian tentang mimpi menjadi alasan bagi Freud untuk mengarahkan perhatiannya kepada fenomena 2 psikis lainnya, seperti : lelucon, perbuatan keliru, keseleo lidah, lupa dan semua fenomena dari kehidupan sehari-hari yg dapat diperlakukan dg cara yg sama seperti isi mimpi yg terang. – Dalam tulisannya tentang ‘Lelucon & Hubungannya dg Ketidaksadaran’, Freud memperlihatkan bagaimana lelucon memungkinkan pelepasan naluri 2 tak sadar setelah lebih dulu diubah & didistorsi. Kesenangan yg diperoleh dg mendengarkan kelakar harus diartikan sbg kelegaan krn represi dicabut untuk sejenak. wien/keprib 1
• Teori tentang seksualitas – Biasanya masa pubertas dianggap sbg permulaan seksualitas dlm hidup manusia. Tetapi Freud menekankan bahwa seksualitas seorang manusia mempunyai riwayat yg sangat panjang yg sudah mulai sejak kelahiran. Yg kita kenal sbg seksualitas dewasa adalah merupakan titik akhir suatu proses yg sangat rumit, yg sejak saat kelahiran berkembang menurut fase 2 (tahapan 2). – Umumnya seksualitas disamakan dg fungsi perkembangbiakan atau dipandang dari segi genital saja, tetapi Freud memperlihatkan bahwa pengertian seksualitas mempunyai isi yg lebih kompleks. wien/keprib 1
– Dalam bukunya ‘Teori tentang Seksualitas’ ada 3 bahasan yg berkaitan dg seksualitas, yaitu : • Kelainan-kelainan seksual. • Seksualitas masa anak. • Perubahan-perubahan dalam masa pubertas. wien/keprib 1
Periode II : 1905 -1920 Pendalaman Teori Psikoanalisis • Kesulitan teori psikoanalisis – Pada periode ini, psikoanalisis menjadi suatu gerakan yg menarik banyak murid. Th 1902 bbrp dokter di Wina (Stekel, Adler, Kahane, Reitler) mulai perhatian thd ajaran Freud. – Sejak th 1906 psikoanalisis mulai dikenal di luar negeri, mula 2 di Zurich, Swiss (Eugen Bleuler & Carl Gustav Jung). Th 2 berikutnya ada Ernest Jones (London), Karl Abraham (Berlin), Sandor Ferenszi (Budapest). – Di Jerman psikoanalisis disambut dg dingin, tetapi di Amerika Serikat & Inggris ternyata ada minat yg besar. wien/keprib 1
– Th 1908 diadakan konggres Internasional Psikoanalisis yg pertama di Salzburg. Diikuti dg himpunan 2 psikoanalisis lokal. – Th 1910 di Nurnberg berlangsung konggres ke-2 dimana didirikan Himpunan Internasional utk Psikoanalisis. Dlm konggres inilah mulai tampak beberapa kesulitan (masalah) antara peserta. – Th 2 berikutnya ditandai dg kesulitan lebih besar. Dua murid Freud yaitu Adler & Jung meninggalkan ajaran Freud & mulai menempuh jalan sendiri-sendiri. Keduanya menolak pendapat Freud yg mengatakan bahwa timbulnya neurosis berkaitan erat dg seksualitas masa anak. wien/keprib 1
• Totem & Tabu (Taboo) – Dg bukunya ‘Totem & Tabu’ utk pertama kalinya Freud memasuki wilayah bidang antropologi budaya. – Muncul perhatiannya pd bidang ini krn ternyata produk 2 psikis pasien neurotis mirip dg produk psikis seperti mitos yg ada pd suku 2 primitif. Berdasar kemiripan itu, Freud melihat kemungkinan utk memberikan interpretasi psikoanalisis tentang asalusul kehidupan sosial. – Menurut Freud, kejahatan beserta akibat-akibatnya merupakan asal-usul susunan masyarakat, agama, dan moral. wien/keprib 1
• Narsisisme – Perbedaan 2 kualitatif individu berasal dari perubahan 2 kuantitatif (energi libido). Pd awal kehidupan, libido tidak berkaitan dg obyek dari luar, ego adalah satu-satunya obyeknya. Dg kata lain, pd awal mula libido bersifat narsisistis (cinta diri), baru kemudian berubah haluan & libido diarahkan kpd obyek 2. – Setelah konsep ttg narsisistis ditemukan, Freud yg semula membedakan 2 macam naluri (seksual & ego) kemudian menjelaskan bahwa kedua naluri itu pd dasarnya bersatu, yaitu libido. Perbedaannya adalah pd arah naluri. Ego (diarahkan pada dirinya), seksual (diarahkan pd yang lain). wien/keprib 1
Periode III : 1920 -1939 Revisi teori Psikoanalisis • Ada 3 tema pokok yg menandai periode ke -3 ini : – Ditemukannya naluri kematian (Death instink) & naluri kehidupan (Life instink). – Pentingnya Ego – Peranan Kecemasan wien/keprib 1
• Naluri kehidupan (life instink) & naluri kematian (death instink) – Naluri kehidupan meliputi kecenderungan utk mempertahankan ego maupun kecenderungan utk mempertahankan kelangsungan jenis. Tujuan naluri kehidupan adalah pengikatan (mengadakan kesatuan yg semakin erat & mantap) construction – Naluri kematian bertujuan utk menghancurkan & menceraikan apa yg sudah bersatu destruction. wien/keprib 1
– Ketidakberesan psikis disebabkan oleh pertentangan antara 2 jenis naluri tsb yg tdk seimbang lagi (ketidakseimbangan naluri). – TL yg konkrit selalu merupakan campuran antara kedua macam naluri tsb. wien/keprib 1
Id, Ego, Superego • Id – Merupakan lapisan psikis yg paling mendasar & merupakan kawasan dimana Eros & thanatos berkuasa. Terdapat naluri bawaan (seksual & agresi) & keinginan yg direpresi. – Memiliki sifat ‘pleasure principle’ (prinsip kesenangan). – Kehidupan psikis janin & bayi yg baru lahir terdiri dari ‘id’ saja. Dan ‘id’ menjadi bahan dasar bagi pembentukan hidup psikis lebih lanjut. ‘Id’ sama sekali tdk terpengaruh oleh kontrol ego & prinsip realitas. wien/keprib 1
• Ego – Ego terbentuk dg diferensiasi dari ‘Id’ krn kontaknya dg dunia luar, khususnya orang di sekitar bayi yaitu orangtua, pengasuh & kakak adik, dll. – Aktifitasnya bersifat sadar (persepsi lahiriah, persepsi batin, proses 2 intelektual), prasadar (fungsi ingatan) maupun tak sadar (defence mechanism). – Ego seluruhnya dikuasai oleh prinsip realitas (reality testing). Misal : tampak dlm pemikiran yg objektif, sesuai dg aturan sosial, rasional, & mengungkapkan diri melalui bahasa. wien/keprib 1
– Tugas Ego : • Mempertahankan kepribadian & menjamin penyesuaian dg lingkungan sekitar • Memecahkan konflik 2 dg realitas & konflik 2 antara keinginan 2 yg tdk cocok satu sama lain. • Mengontrol segala yg masuk ke kesadaran & apa yg akan dikerjakan. • Berfungsi mengadakan sintesis, menjamin kesatuan kepribadian. wien/keprib 1
• Superego – Dibentuk melalui internalisasi berupa larangan 2 atau perintah 2 yg berasal dari luar (pengasuh, khususnya orang tua), diolah sedemikian rupa shg akhirnya terpancar dari dalam. Larangan 2 & perintah 2 yg tadinya merupakan sesuatu yg ‘asing’ bagi subjek, akhirnya dianggap sbg sesuatu yg berasal dari subjek sendiri. • Misal : “Kamu tidak boleh. . . ” , “kamu harus. . . ”, Menjadi “Aku tidak boleh. . . ”, “Aku harus. . ” wien/keprib 1
– Superego merupakan dasar hati nurani moral. Aktivitas superego menyatakan diri dalam konflik dg Ego yg dirasakan dlm emosi 2 spt rasa bersalah, rasa menyesal, sikap observasi diri, kritik diri, inhibisi. – Menurut Freud, kompleks oidipus memainkan peranan besar dalam pembentukan Superego. wien/keprib 1
• Teori terbaru tentang naluri & kehidupan psikis tsb mempunyai konsekuensi penting dalam praktek psikoanalisis. Konflik tidak lagi dianalisis sebagai pertentangan antar naluri, tetapi sebagai pertahanan Ego terhadap dorongan 2 naluriah, dimana agresifitas mempunyai tempat penting sama dg seksualitas dalam menyebabkan neurosis. wien/keprib 1
• Kecemasan (anxiety) – Reality anxiety • kecemasan thd bahaya-bahaya yg nyata. – Neurotic anxiety • Kecemasan thd hal-hal yg dibayangkan (krn pengalaman). – Moral anxiety • Kecemasan krn melanggar nilai-nilai moral. wien/keprib 1
Defense Mechanism (reaksi thd kecemasan dg menggunakan ‘ego’ tak sadar) • • • Projection Denial Displacement Sublimation Repression Fantasy • • • wien/keprib 1 Identification Reaction Formation Rationalization Regression Fixation Intelectualization
Therapy • • • Free Association Dream Analysis Hipnotis wien/keprib 1
- Slides: 47