PSIKOPATOLOGI DINAMIK Definisi Psikopatologi Ilmu yang mempelajari penyebab
PSIKOPATOLOGI DINAMIK
Definisi Psikopatologi Ilmu yang mempelajari penyebab (genesis), perkembangan dan manifestasi Gangguan Mental Berbagai pemahaman mengenai psikopatologi tergantung masing-masing teori yg dipakai sbg dasar/orientasi pendekatan: Organo-biologik Sosial-lingkungan Deskriptif-fenomenologik Psikodinamik
Pendekatan Organo-Biologik Psikopatologi dipengaruhi kondisi seperti Down Syndrome, dementia, dapat terkait faktor genetik, konstitusi lain, maupun kondisi fisik (penyakit fisik, trauma fisik) Pendekatan Sosial-Lingkungan Pengaruh budaya, agama/kepercayaan, lingkungan sosial, lingkungan fisik, semua berpengaruh pada perkembangan kepribadian, perilaku, dan stres kehidupan.
Pendekatan Deskriptif-Fenomenologik Hampir semua kriteria diagnostik di dalam klasifikasi diagnostik merupakan hasil konsensus ateoretik, yang lebih mementingkan kategorisasi sindroma klinis Pendekatan Psikodinamik Suatu organisasi konseptual mengenai fungsi mental dlm mengusahakan pemahaman terhadap pengalaman dan perilaku manusia (normal/abnormal, rasional/irrasional). Landasan konsep psikoanalisa memegang peran penting disamping teori dinamik perkembangan yang lain. Landasan biologik, psikoedukatif dan sosial-lingkungan tetap merupakan aspek yang diperhitungkan
Psikoanalisis-Psikodinamik Penemuan intelektual yg paling berpengaruh pada akhir abad ke-19, mencakup aspek teoretik mengenai kepribadian, cara/teknik pemeriksaan, & suatu cara terapi. Konsep psikoanalisis membuka jalan bagi teori/konsep perkembangan kepribadian yg lain. Dua hal dari konsep dasar psikoanalisis yg membayangi pendekatan psikodinamik: Transference Resistance
Teori Psikoanalitik Freud Umur Tahapan 0 – 2 th Fase Oral 2 – 5 th Fase Anal Fase Late Anal - Pre. Oedipal (Urethral) Ciri Kekhususan Fase perkembangan dini dimana segala kebutuhan, persepsi dan ekspresi terfokus pada oralitas / oral zone. Perkembangan sensorimotor dan kontrol neuromuskuler yang sudah lebih baik memungkinkan bayi untuk dapat mengontrol sphincter ani secara volunter. Secara luas hal ini juga membawa dampak pada aspek perkembangan perilaku lainnya. Merupakan masa transisi antara fase anal dan oedipal yang tidak dikemukakan secara khusus oleh Freud, namun besar perannya dalam perkembangan ciri kepribadian neurotik.
Umur Tahapan Fase Phallic Fase Laten Fase Genital Ciri Kekhususan Juga dikenal sebagai fase oedipal yang besar perannya dalam perkembangan identitas gender dan berbagai konflik yang terkait rasa salah, guilt. Fase yang kurang-lebih tenang dari masalah persaingan/perkembangan gender, namun sebenarnya penting dalam kelanjutan persiapan proses identifikasi peran gender, rasa bangga atau sebaliknya inferior, dsb. Mulai dari pubertas sampai masa dewasa muda. Maturitas dalam fisiologi sistim genital meningkatkan intensitas dorongan libidinal, yang memicu aspek regresi perkembangan kepribadian terkait konflik masa lalu. Inti permasalahan pada peralihan dari ketergantungan pada tokoh orang-tua pada tuntutan akan kemandirian, menuju ke pembentukan identitas diri atau kepribadian.
Tahapan dari Perkembangan Intelektual (Jean Piaget) Umur 0– 2 th Tahapan Sensorimotor Ciri Perkembangan Kognitif Terdiri dari: refleks motorik dan sensorik dasar reaksi sirkuler primer reaksi sirkuler sekunder menggunakan cara-cara sama dalam mencapai tujuan reaksi sirkuler tertier dan menemukan hasil melalui eksperimentasi Insight dan object permanence Mulai dengan belum adanya landasan representasi mental, simbol atau pemikiran. Bertahap sejalan perkem-bangan sensori-motor sampai berkembangnya skemata yang menetap mengenai objek ‘luar’
Umur Tahapan Ciri Perkembangan Kognitif 2 – 7 th Praoperasional 7 – 11 th Konkrit operasional Meniru (yang tidak segera), penggunaan simbol, bahasa, permainan symbolik, rekam ingatan grafis (menggambar), rekam ingatan mental (mental imagery) Konservasi dari kuantitas, berat, volume, panjang, dan waktu didasarkan pada reversibility by inversion or reciprocity; operations; class inclusion and seriation 11 – akhir dewasa Formal operasional Combinatorial system, whereby variables are isolated and all possible combinations are examined; hypothetical-deductive thinking Kedua tahap berikut ini sebenar-nya merupakan periode persiapan penerapan kemampuan konkrit operasional. Permulaan proses berpikir, yang tidak harus terikat waktu dan ruang akan adanya objek saat itu.
Tahap Perkembangan Psikososial (Erik H. Erikson) Umur 0~ ~ 18 bln ~ 3 thn ~ 5 thn Tahapan Trust vs. mistrust Ciri Kekhususan Harapan, mutual recognition & temporal perspective vs. autistic isolation & time confusion Autonomy Kemauan, will be oneself & self vs. shame certainty vs. self-doubt & self consciousness Initiative vs. Bertujuan, Anticipation of role guilt and role experimentation vs. role inhibition & role fixation Industry vs. Kompetensi, task identification inferiority & apprenticeship vs. futility & work paralysis Aspek Psikopatologi Psikosis, Adiksi, Depresi Paranoia, Obsesi, Kompulsi, Impulsivitas Gangguan konversi, fobia, psikosomatik, inhibisi Hambatan kreativitas, inertia
Umur Tahapan ~ 13 thn Identity vs. role confusion ~ 20 thn ~ 40 thn ~ 60 thn Ciri Kekhususan Aspek Psikopatologi Fidelity, identitas diri vs. identity delinquency, gender confusion related identity disorder, kepribadian ambang Intimacy vs. Love, sexual polarization vs. kepribadian skizoid, isolation bisexual confusion isolasi sosial Generativit Care, leadership & followership Midlife crisis, y vs. abdication of responsibility premature invalidism stagnation Integrity vs. Wisdom, idealogical Extreme alienation, despair commitment vs. confusion of despair values
Tahapan Perkembangan Moral/Sosial (Lawrence King) Umur Tahapan Ciri Kekhususan Preconventional level (morality due to external controls) Punishment Child’s limited thinking bases and moral decisions apon fear or selfobedience interest Relativistic Child moves from fear of orientation punishment to concern for fairness; rewards obtained by bartering Conventional level of morality (morality as rules for society’s order Aspek Psikopatologi
Umur Tahapan Ciri Kekhususan Social approval level Maintains Teen and adult move from laws of preoccupation with what is fair system for individuals to factor in conformity to society’s needs; social conscence. Postconventional principled level (morality as value defined) Society’s good paramount Universal Focus on justice, fairness; ethics; recognition of others’ moral standards Aspek Psikopatologi
Manusia Sbg Makhluk Bio-Psiko. Sosial Bio: kehidupan manusia sepenuhnya diatur oleh kaidah biologis, kebutuhan dan refleks fisiologis/ biologis Psiko: perkembangannya bersama manusia lain menjadi dasar perkembangan lebih lanjut dari perilaku & pola kepribadian Sosial: segala sesuatu yg dikembangkan pada individu hanya memiliki arti dlm hubungan dgn manusia lain/di lingk sosial
Faktor Organobiologik Faktor konstitusi/bawaan Faktor genetik, faktor konstitusi lain (yg manifestasinya sdh didapat/ada saat lahir) Perubahan fisik/organobiologik Infeksi, trauma, rudapaksa, kelainan imuno- endokrinologi, malnutrisi, kanker, body dismorphy, intoksikasi, ggn jaringan otak karena berbagai sebab, dll
Aspek Psikologis Bagian penting dari aspek bio-psiko-sosial dlm kajian dinamik Mencakup perkembangan mental-emosional, kognitif, dsb yg secara keseluruhan menentukan pola perilaku, citra diri, dsb Sangat dipengaruhi aspek biologi & sosial lingkungan, berlangsung dlm proses psikoedukatif yg kompleks
Faktor Sosio-Lingkungan Mencakup lingkup kehidupan keluarga, masyarakat, agama, budaya, alam lingkungan, dsb Perilaku manusia merupakan perilaku yg dipelajari dari interaksinya dengan manusia lain dan lingkungannya Psikopatologi adalah satu bentuk komunikasi yg maladaptif, juga terpengaruh dari faktor sosio-lingkungan
Perilaku Manusia sbg Perilaku yg Dipelajari Perilaku manusia merup perilaku yg dipelajari (learned behavior) yg merup proses sepanjang hidup yg sangat kompleks Dilandasi faktor utama: Faktor konstitusi biologis Proses psiko-edukatif Pengalaman/pengaruh sosial-lingkungan Manusia memiliki potensi kemampuan untuk mengembangkan hal baru, baik ke arah positif, negatif, maupun dlm hal psikopatologi
Biological Baby Manusia lahir sbg bayi bologis, segala sesuatu diatur/berfungsi menurut kaidah biologis/fisiologis Bio-Psycho. Social Adult Dlm perkembangannya, manusia memerlukan manusia lain untuk menguasai berbagai kemampuan (psikomotor, afektif, kognitif, komunikasi, berkembang mjd manusia dewasa, dsb) Social Being Dlm kehidupannya, semua yg dikembangkannya hanya memiliki arti jika dipakai dalam kehidupan sosial/interaksi dengan manusia lain
- Slides: 20