PSIKOLOGI UMUM INTELEGENSI Apa pengertian Intelegensi Apa gunanya

  • Slides: 17
Download presentation
PSIKOLOGI UMUM INTELEGENSI

PSIKOLOGI UMUM INTELEGENSI

Ø Apa pengertian Intelegensi? Ø Apa gunanya kecerdasan? Ø Apa tingkatan-tangkatan kecerdasan? Ø Apa

Ø Apa pengertian Intelegensi? Ø Apa gunanya kecerdasan? Ø Apa tingkatan-tangkatan kecerdasan? Ø Apa saja macam-macam Intelegensi? Ø Apa saja macam-macam test intelegensi? Untuk masuk ke Materi Klik Tanda Bintang Di atas!!!

A. PENGERTIAN Intelegensi berasal dari kata latin intelligere yang berarti menghubungkan atau menyatukan satu

A. PENGERTIAN Intelegensi berasal dari kata latin intelligere yang berarti menghubungkan atau menyatukan satu sama lain (to organize, to relate, to bind, together). Dengan kata lain, intelegensi adalah situasi kecerdasan pikir, sifat-sifat perbuatan cerdas (intelegen) Dengan intelek, orang dapat menimbang, menguraikan, menghubung-hubungkan pengertian satu dengan yang lain dan menarik kesimpulan. Dengan intelegensi fungsi pikir dapat digunakan dengan cepat dan tepat untuk mengatasi suatu situasi/ untuk memecahkan suatu masalah BACK

B. Menurut kegunaannya, kecerdasan dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu: • Kecerdasan Teoritis: ialah

B. Menurut kegunaannya, kecerdasan dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu: • Kecerdasan Teoritis: ialah kecerdasan untuk memecahkan soal-soal yang bersifat teori. Misalnya, bekerja dilaboratorium. • Kecerdasan praktis: ialah kecerdasan untuk mengambil tindakan atau untuk berbuat. Misalnya, mengemudikan mobil, sirkus, dsb. BACK

C. Tingkat-Tingkat Kecerdasan. 1. Kecerdasan Binatang. • Pada percobaan yang di lakukan oleh W.

C. Tingkat-Tingkat Kecerdasan. 1. Kecerdasan Binatang. • Pada percobaan yang di lakukan oleh W. Kohler (ahli ilmu jiwa jerman) dengan percobaan seekor kera dikurung dalam sebuah kandang, diluar kandang diletakkan sebuah pisang yang jauh jaraknya. Dalam kandangnya diletakkan sebuah tongkat. Ternyata setelah kera tersebut tidak dapat meraih pisang, maka diambillah tongkat di dalam kandang tersebut untuk meraih pisang untuk dimakannya. • Pada percobaan kedua, seekor kera dikurung dalam kandang. Di luar kandang diletakkan sebuah pisang yang tidak terjangkau oleh kera. Di dalam kandang diletakkan dua buah tongkat yang tidak terjangkau juga untuk meraih pisang. Setelah dicobanya meraih pisang berkali ternyata tidak berhasil maka disambunglah kedua tongkat tersebut sehingga akhirnya pisang berhasil diraihnya. BACK

3. Kecerdasan Manusia Tingkat kecerdasan manusia bukan anak-anak tidak sama dengan kera dan anak-anak.

3. Kecerdasan Manusia Tingkat kecerdasan manusia bukan anak-anak tidak sama dengan kera dan anak-anak. Beberapa hal yang merupakan ciri kecerdasan manusia antara lain: 1. Penggunaan Bahasa. 2. Penggunaan Perkakas. - Mendapatkan perkakas. - Membuat perkakas. - Memelihara perkakas.

D. Macam-Macam Intelegensi. a. Intelegensi terikat dan bebas - Intelegensi terikat adalah intelegensi suatu

D. Macam-Macam Intelegensi. a. Intelegensi terikat dan bebas - Intelegensi terikat adalah intelegensi suatu makhluk yang bekerja dalam situasi-situasi pada lapangan pengamatan yang berhubungan langsung dengan kebutuhan vital yang harus segera dipuaskan. - Intelegensi Bebas : Intelegensi orang selalu ingin mengadakan perubahan-perubahan untuk mencapai suatu tujuan. Kalau tujuan telah dapat dicapai, manusia ingin mencapai tujuan yang lain lebih tinggi dan lebih maju. BACK

b. Intelegensi menciptakan (kreatif) dan meniru (eksekutif) -Intelegensi mencipta (kreatif) adalah kesanggupan menciptakan tujuan-tujuan

b. Intelegensi menciptakan (kreatif) dan meniru (eksekutif) -Intelegensi mencipta (kreatif) adalah kesanggupan menciptakan tujuan-tujuan baru dan mencari alat-alat yang sesuai guna mencapai tujuan tersebut. -Intelegensi meniru (eksekutif) adalah kemampuan menggunakan dan mengikuti pikiran atau hasil penemuan orang lain, baik yang dibuat, yang diucapkan, maupun yang ditulis.

Faktor - faktor yang menentukan intelegensi manusia. A. Pembawaan. Intelegensi bekerja dalam suatu situasi

Faktor - faktor yang menentukan intelegensi manusia. A. Pembawaan. Intelegensi bekerja dalam suatu situasi yang berlain-lainan tingkat kesukarannya. Sulit tidaknya mengatasi persoalan ditentukan pula oleh pembawaan.

B. Kematangan. Kecerdasan tidak tetap statis, tetapi dapat tumbuh dan berkembang. Tumbuh dan berkembangnya

B. Kematangan. Kecerdasan tidak tetap statis, tetapi dapat tumbuh dan berkembang. Tumbuh dan berkembangnya intelegensi sedikit banyak sejalan dengan perkembangan jasmani, umur, dan kemampuan – kemampuan lain yang telah dicapai (kematangannya).

BACK

BACK

B. Tes Tentara (Army Mental Test) di Amerika. Pada tahun 1917 Amerika Serikat terpaksa

B. Tes Tentara (Army Mental Test) di Amerika. Pada tahun 1917 Amerika Serikat terpaksa ikut dalam Perang Dunia I melawan Jerman. Karena itu, Amerika terpaksa membentuk tentara secara besar-besaran dalam waktu singkat. Maka diadakanlah tes tentara meliputi 1. 700. 000 orang calon anggota tentara, dan dikerjakan oleh lebih 1. 000 orang pemeriksa dalam 35 asrama. Dalam tes tersebut digunakan psikoteknik, ialah ilmu jiwa yang mempelajari kesanggupan seseorang untuk memegang suatu jabatan yang sesuai dengan kecerdasan masing-masing. Karena itu, tes meliputi senegara, tes ini kemudian disebut National Intelligence Test.

C. Mental – tes • Jenis test ini hanya menyelidiki kecerdasan saja, tetapi untuk

C. Mental – tes • Jenis test ini hanya menyelidiki kecerdasan saja, tetapi untuk menyelidiki keadaan jiwa dan kesanggupan jiwa. Jadi, dengan mental test yang diselidiki meliputi pengamatan, ingatan, pikiran, kecerdasan, perasaan, perhatian, serta kemauan. • Kalau demikian maka tes kecerdasan hanya sebagian dari mental – tes. Di dalam mental – tes disusunlah bermacam , - macam tes dengan berbagai metode sesuai dengan segi – segi yang diselidiki.

D. Scholastik – tes. Tes ini tidak hanya menyelidiki kecerdasan anak, tetapi untuk menyelidiki

D. Scholastik – tes. Tes ini tidak hanya menyelidiki kecerdasan anak, tetapi untuk menyelidiki sampai dimana kemampuan dan kemajuan anak atau kelas dalam mata pelajaran di sekolah. Tes ini disusun sebagai ujian mengenai mata pelajaran, misalnya: bahasa, berhitung, sejarah, ilmu bumi, ilmu alam, dan sebagainya. Kalau tes ini dilaksanakan dengan tertib dan teratur dapatlah menggantikan system ujian yang lazim dilaksanakan sekarang.