Psikologi Manusia disajikan oleh Theresia Ratih Sawitridjati Komisi
- Slides: 106
Psikologi Manusia disajikan oleh Theresia Ratih Sawitridjati Komisi Kateketik Keuskupan Bogor 1
Psikologi ? Ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia 2
Kaitan dengan Katekese? 3
Katekese Pengajaran , pendalaman, dan pendidikan iman agar seorang Kristiani semakin dewasa dalam iman. 4
Kenal psikologi agar … • Tujuan katekese tercapai • Dapat menentukan tema yang cocok • Dapat menentukan metode yang efektif dan efisien • Dapat menentukan sarana/media yang diperlukan • Dapat membuat proses katekese yang menarik dan tepat sasaran 5
Siapakah Aku? 6
Psikologi Kepribadian • bidang studi psikologi yang mempelajari tingkah laku manusia dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya, • berkaitan erat dengan psikologi perkembangan dan psikologi sosial • kepribadian adalah hasil dari perkembangan individu sejak masih kecil dan bagaimana cara individu itu sendiri dalam berinteraksi sosial dengan lingkungannya. 7
Tes Kepribadian • Tes projektif seperti - tes grafis - Tes Draw A Person (Menggambar Orang) - Tes HTP (House Tree Person) - Tes Baum Tree (Menggambar Pohon). - Wartegg - tes Rorschach yang mengungkap alam bawah sadar manusia 8
Tes Kepribadian • tes inventori/objektif yang mengandalkan kejujuran pengisinya - MBTI (Myers-Briggs Type Indicator) - DISC (dominance, influence, steadiness, and conscientiousness) 9
apakah M B T I itu ? Myers-Briggs Type Indicator merupakan sebuah sarana bantu yang dapat menggambarkan perbedaan mendasar pada perilaku manusia yang sehat dan normal 10
tujuan • melihat bagaimana tipe khas akan berpengaruh terhadap perilaku seseorang. • mengenali kekuatan dan potensi pada diri agar dapat dikembangkan. • dapat memahami dan menghargai diri sendiri maupun orang lain, serta perbedaannya. 11
manfaat M B T I • • • pengembangan diri maupun organisasi pengembangan dan eksplorasi karir pada konseling mengenai hubungan dan konflik pada konseling akademis pelatihan komunikasi efektif dan membangun tim penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan • pelatihan manajemen dan kepemimpinan • pengembangan pendidikan dan kurikulum • pelatihan akan keragaman dan multi-budaya 12
Carl Gustav Jung (1875 -1961) psikiater asal Swiss
t e o r i Carl Gustav Jung • perilaku manusia yang normal memiliki pola tertentu dan dapat diramalkan • pola perbedaannya dihasilkan oleh : perbedaan pada kecenderungan cara menggunakan pikirannya, yaitu dalam memperoleh informasi dan mengelolanya untuk menghasilkan kesimpulan 14
Myers - Briggs Katharine Cook-BRIGGS (1875 -1968) dan putrinya, Isabel Briggs-MYERS (1897 -1980)
Myers - Briggs • didorong oleh kondisi potensi manusia dalam Perang Dunia II (1940 -1945) yang kurang diperhatikan. • sekitar tahun 1950 -an : mempelajari dan memperluas pemikiran Carl Gustav Jung • mengembangkan Indikator untuk memberi manfaat yang luas pada individu melalui pengenalan tipe psikologis yang dimiliki. 16
cara memahami diri 17
PREFERENSI • • • merupakan pilihan netral tidak ada cap moril baik dan buruk bersifat pembawaan kita memiliki ke-8 preferensi yang ada, hanya saja kita memilih 4 • bertindak sesuai preferensi akan merasa lebih nyaman dan spontan 18
perbedaan preferensi arah pemusatan perhatian E xtravert I ntrovert cara memperoleh informasi S ensing i N tuition cara mengambil keputusan T hinking F eeling cara menyikapi dunia luar J udging P erceiving 19
ekstraver introver pengindera intuisi sensing intuition pemikir perasa thinking penilai judging feeling penerima perceiving 20
menentukan Tipe Anda • dari uraian mengenai ke-8 preferensi (4 pasangan), Anda memilih 4 preferensi. • 4 preferensi yang dipilih menghasilkan 4 kombinasi huruf. • kombinasi huruf yang mewakili preferensi akan menggambarkan proses mental yang cenderung digunakan dan mempengaruhi tingkah laku anda. 21
silahkan Anda memilih E atau I E xtrovert I ntrovert 22
E memperhatikan lingkungan eksternal I menarik diri pada dunianya sendiri 23
E cenderung untuk berkomunikasi secara verbal I cenderung untuk berkomunikasi secara non-verbal / tulisan 24
E I belajar melalui perilaku atau diskusi belajar melalui refleksi diri 25
E minat yang meluas I minat yang mendalam 26
E I bicara/bertindak dulu, baru (kemudian) berfikir dulu, baru (kemudian) berbicara/bertindak 27
E xtrovert I ntrovert ekspresif dan mudah bersosialisasi menyendiri dan terkendali 28
E berinisiatif dalam bekerja dan berhubungan dengan orang lain I fokus 29
E xtrovert I ntrovert arah pemusatan perhatian anda E pendorong atau enersi utamanya adalah lingkungan dunia luar, berupa orang lain maupun benda I pendorong atau enersi utamanya berasal dari dalam dirinya - dunia dalam, berupa pikiran dan refleksi (perenungan) 30
E xtrovert bagi orang Introvert, para Extrovert terkesan sering berubah pikiran I ntrovert bagi orang Extrovert, para Introvert terkesan suka menahan informasi 31
Extrovert • memperhatikan lingkungan eksternal • cenderung untuk berkomunikasi secara verbal • belajar melalui perilaku atau diskusi • minat yang meluas • bicara/bertindak dulu, baru (kemudian) berfikir • ekspresif dan mudah bersosialisasi • berinisiatif dalam bekerja dan berhubungan dengan orang lain 32
Introvert • menarik diri pada dunianya sendiri • cenderung untuk berkomunikasi secara non-verbal/ tulisan • belajar melalui refleksi diri • minat yang mendalam • berfikir dulu, baru (kemudian) berbicara/bertindak • menyendiri dan terkendali • perhatian terfokus 33
EXTROVERT INTROVERT demi keseimbangan keduanya saling membutuhkan 34
silahkan Anda memilih S atau N S ensing pengindera i N tuitif intuisi 35
S memusatkan pada apa yang nyata dan aktual N memusatkan pada “gambaran umum” dan kemungkinan 36
S menghargai aplikasi praktis N menghargai pemahaman imajinatif 37
S N E= mc 2 faktual dan konkrit, memperhatikan detail abstrak dan teoritis 38
S mengamati dan mengingat secara berurutan N melihat pola dan makna dibalik fakta 39
S berorientasi pada saat ini N berorientasi pada masa depan 40
S N 1 menginginkan informasi setahap demi setahap 4 7 2 3 melompat-lompat, pindah dimana saja 41
S mempercayai pengalaman N mempercayai inspirasi 42
S ensing i N tuition cara anda memperoleh informasi S N mengumpulkan informasi melalui panca indera mengumpulkan informasi dengan menggunakan “indera keenam”, firasat atau dugaan - dugaan 43
S ensing bagi orang Intuition, para Sensing terkesan sangat berorientasi pada kenyataan, mencari bukti i N tuition bagi orang Sensing, para Intuition terkesan plin-plan dan pemimpi 44
Sensing • • memusatkan pada apa yang nyata dan aktual menghargai aplikasi praktis faktual dan konkrit, memperhatikan detail mengamati dan mengingat secara berurutan berorientasi pada saat ini menginginkan informasi setahap demi setahap mempercayai pengalaman 45
i. Ntuition • memusatkan pada “gambaran umum” dan kemungkinan • menghargai pemahaman imajinatif • abstrak dan teoritis • melihat pola dan makna dibalik fakta • berorientasi pada masa depan • melompat-lompat, pindah dimana saja • mempercayai inspirasi 46
SENSING demi keseimbangan keduanya saling membutuhkan INTUITION 47
silahkan Anda memilih T atau F T hinking pemikir F eeling perasa 48
T kuat dalam analisa F kuat dalam memahami orang lain 49
T menggunakan ‘kepala’ F menggunakan ‘hati’ 50
T menggunakan aturan berfikir sebab-akibat F dibimbing oleh ‘nilai-nilai’ pribadi 51
T “Teguh-pendirian” F “Lembut-perasaan” 52
T berjuang untuk kebenaran yang objektif F berjuang untuk keharmonisan dan keyakinan individual 53
T masuk akal F kasih sayang 54
T F adil menerima 55
T hinking F eeling cara anda mengambil keputusan T pengambilan keputusan berdasarkan pada pertimbangan yang logis dan obyektif F pengambilan keputusan berdasarkan pada pertimbangan nilai pribadi yang subyektif 56
T hinking F eeling bagi orang Feeling, para Thinking terkesan dingin dan merendahkan orang lain bagi orang Thinking, para Feeling terkesan berpikir tidak jelas dan emosional 57
Thinking • kuat dalam analisa • menggunakan “kepala” • menggunakan aturan berfikir sebab-akibat • “teguh-pendirian” • berjuang untuk kebenaran yang objektif • masuk akal • adil 58
Feeling • kuat dalam memahami orang lain • • menggunakan “hati” dibimbing oleh ‘nilai-nilai’ pribadi “lembut-perasaan” berjuang untuk keharmonisan dan keyakinan individual • kasih sayang • menerima 59
demi keseimbangan keduanya saling membutuhkan THINKING FEELING 60
silahkan Anda memilih J atau P J udging penilai P erceiving penerima 61
J schedul e P terjadwal spontan 62
J teratur P berpikiran terbuka 63
J P menyukai batasan yang jelas dan kategori - kategori menyukai kebebasan untuk menjajagi tanpa batas 64
J merasa nyaman dalam situasi yang pasti, ada batasan P merasa nyaman dalam situasi yang terbuka 65
J P Plan terencana menyesuaikan diri 66
J P suka menutup perkara – mengambil keputusan suka pada hal yang bebas dan terbuka pada perubahan 67
J menghindari tekanan ‘deadline’ P merasa bersemangat oleh tekanan ‘deadline’ 68
J udging P erceiving cara anda menyikapi dunia luar J gaya hidup Judging adalah pasti, terencana dan teratur P gaya hidup Perceiving adalah luwes, mudah menyesuaikan dan spontan 69
J udging P erceiving bagi orang Perceiving, para Judging terkesan menuntut, kaku, gelisah atau tegang bagi orang Judging, para Perceiving terkesan tidak terorganisir, dan tidak bertanggung jawab 70
Judging • terjadwal • teratur • menyukai batasan yang jelas dan kategori - kategori • merasa nyaman dalam situasi yang pasti, ada batasan • terencana • suka menutup perkara, mengambil keputusan • menghindari tekanan batas waktu 71
Perceiving • spontan • berpikiran terbuka • menyukai kebebasan untuk menjajagi tanpa batas • merasa nyaman dalam situasi yang terbuka • menyesuaikan diri • suka pada hal yang bebas dan terbuka pada perubahan • merasa bersemangat oleh tekanan batas waktu 72
JUDGING demi keseimbangan keduanya saling membutuhkan PERCEIVING 73
Ingin tahu lebih banyak tentang artinya? ? 74
Siapakah Kita? 75
Psikologi Perkembangan cabang dari ilmu psikologi yang mempelajari perkembangan dan perubahan aspek kejiwaan manusia sejak dilahirkan sampai dengan mati. 76
Sigmund Freud (1856 -1939) psikiater Jerman 77
Perkembangan Psikoseksual 1. 2. 3. 4. 5. Tahapan Oral (lahir – 1, 5 tahun) Tahapan Anal (1, 5 – 3 tahun) Tahapan Falik (3 – 6 tahun) Tahapan Laten (6 – pubertas) Tahapan Genital (setelah pubertas) 78
1. Tahapan Oral Pada tahap oral, sumber utama bayi interaksi terjadi melalui mulut, sehingga refleks mengisap adalah sangat penting. Bayi juga mengembangkan rasa kepercayaan dan kenyamanan melalui stimulasi oral. Konflik utama pada tahap ini adalah proses penyapihan, jika kurang tepat individu akan memiliki masalah dengan ketergantungan atau agresi. Juga dapat mengakibatkan masalah dengan minum, merokok makan, atau menggigit kuku. 79
2. Tahapan Anal fokus utama dari libido adalah pada pengendalian kandung kemih dan buang air besar. Konflik utama pada tahap ini adalah pelatihan toilet – anak harus belajar untuk mengendalikan kebutuhan tubuhnya. Mengembangkan kontrol ini menyebabkan rasa prestasi dan kemandirian. Kegagalan : - terlalu longgar : individu boros dan berantakan - terlalu awal : ketat, tertib, kaku dan obsesif. 80
3. Tahapan Falik fokus utama dari libido adalah pada alat kelamin. Anak-anak juga menemukan perbedaan antara pria dan wanita. 81
4. Tahapan Laten Periode laten adalah saat eksplorasi di mana energi seksual tetap ada, tetapi diarahkan ke daerah lain seperti pengejaran intelektual dan interaksi sosial. Tahap ini sangat penting dalam pengembangan keterampilan sosial dan komunikasi dan kepercayaan diri. 82
5. Tahapan Genital individu mengembangkan minat seksual yang kuat pada lawan jenis, kepentingan kesejahteraan orang lain tumbuh selama tahap ini. Jika tahap lainnya telah selesai dengan baik, individu hidup seimbang, hangat dan peduli. 83
Jean Piaget (1896 -1980) Psikolog Swiss 84
Perkembangan Kognitif 1. 2. 3. 4. Tahap Sensorimotor (0 -2 tahun), Tahap Preoperasional (2 -7 tahun), Tahap Concrete operations (7 -11 tahun), Tahap Formal operations (mulai 11 -15 tahun ke atas). 85
• Tahap Sensorimotor (0 -2 tahun), bayi lahir dengan sejumlah refleks bawaan selain juga dorongan untuk mengeksplorasi dunianya 86
• Tahap Praoperasional (2 -7 tahun), Dalam tahapan ini, anak belajar menggunakan dan merepresentasikan objek dengan gambaran dan kata-kata. Pemikirannya masih bersifat egosentris: anak kesulitan untuk melihat dari sudut pandang orang lain. Anak dapat mengklasifikasikan objek menggunakan satu ciri, seperti mengumpulkan semua benda merah walau bentuknya berbeda-beda atau mengumpulkan semua benda bulat walau warnanya berbeda-beda. 87
3. Tahap Operasional Kongkrit (7 -11 tahun), mempunyai ciri berupa penggunaan logika yang memadai. Proses-proses penting selama tahapan ini adalah: • Pengurutan • Klasifikasi • Decentering • Reversibility • Konservasi • Penghilangan sifat Egosentrisme 88
4. Tahap Operasional Formal (mulai 11 -15 tahun ke atas) Karakteristik tahap ini adalah diperolehnya kemampuan untuk berpikir secara abstrak, menalar secara logis, dan menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia. Dalam tahapan ini, seseorang dapat memahami hal-hal seperti cinta, bukti logis, dan nilai. Ia tidak melihat segala sesuatu hanya dalam bentuk hitam dan putih, namun ada "gradasi abu -abu" di antaranya. 89
Erikson (1902 - 1994) Psikolog Denmark 90
Perkembangan Psikososial 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Trust vs Mistrust (0 -1 tahun) Autonomy vs Shame/Doubt (1 -3 tahun) Initiative vs Guilt (3 -5 tahun) Industry vs Inferiority (6 – remaja) Identity vs Identity confusion (10 -20 tahun) Intimacy vs Isolation (20 -30 tahun) Generativity vs Stagnation (40 -50 tahun) Integrity vs Despair (Lansia) 91
James W. Fowler (1940 - 2000) psikiater asal Swiss 92
Perkembangan Iman 1. iman intuitif-projektif (18 -24 bulan - 7 tahun) 2. iman mitis-literal (7 - 12 tahun) 3. iman sintetik-konvensional (usia remaja dan selanjutnya) 4. iman individuatif-reflektif (awal hingga pertengahan umur duapuluhan) 5. iman konjuktif (usia paruh baya) 6. iman universal (lanjut usia) 93
iman intuitif-projektif • Pada tahap ini manusia hanya fokus pada kualitas secara permukaan saja, seperti apa yang digambarkan oleh orang dewasa dan tergantung pada luasnya fantasi dari manusia itu sendiri. Di sini konsep Tuhan direfleksikan sebagai sesuatu yang gaib 94
iman mitis-literal • Pada tahap ini, fantasi sudah tidak lagi menjadi sumber utama dari pengetahuan, dan pembuktian fakta menjadi perlu. Pembuktian kebenaran bukan berasal dari pengalaman aktual yang dialami sendiri, tapi berasal dari sesuatu yang dianggap lebih ahli, seperti guru, orang tua, buku, dan tradisi. Kepercayaan di fase ini mengarah pada sesuatu yang konkrit dan tergantung dari kredibilitas orang yang bercerita. 95
iman sintetik-konvensional • Pada tahap ini kepercayaan tergantung pada konsensus dari opini orang lain, orang yang lebih ahli. Mempelajari fakta masih menjadi sumber informasi, tapi individu mulai percaya pada penilaian mereka sendiri. Meskipun demikian mereka belum sepenuhnya percaya terhadap penilaian mereka tersebut. 96
iman individuatif-reflektif • Pada tahap yang ketiga remaja tidak dapat menemukan area pengalaman baru karena tergantung pada orang lain di kelompoknya yang belum tentu dapat menyelesaikan masalah. Individu di tahap ini mulai mengambil tanggungjawab atas kepercayaannya, perilaku, komitmen, dan gaya hidupnya. Tapi individu pada tahap ini tetap masih membutuhkan figur yang bisa diteladani. 97
iman konjuktif • Pada tahap ini individu mulai bisa memahami dan mengintegrasikan elemen spiritual seperti simbolisasi, ritual, dan kepercayaan. Individu di tahap ini juga menganggap bahwa semua orang termasuk dalam kelompok yang universal dan memiliki rasa kekeluargaan terhadap semua orang. 98
iman universal • Fowler menganggap bahwa sangat sedikit orang yang mampu mencapai tahap ini 99
Siapakah Kamu? Siapakah Dia? Siapakah Mereka? 100
Kelompok Usia • • Tahap sebelum kelahiran/konsepsi Tahap Batita (0 -3 tahun) Tahap Prasekolah (3 -6 tahun) Tahap Anak-anak (6 -11 tahun) Tahap Remaja (11 -20 tahun) Tahap Dewasa Awal (20 -40 tahun) Tahap Dewasa Pertengahan (40 -65 tahun) Tahap Dewasa Akhir (> 65 tahun) 101
Contoh Katekese Tingkat Umur Kelompok Katekese Karakteristik Waktu Metode Mengajar 2 -3 tahun -Daya konsentrasi pendek - sangat tergantung pada orang lain 5 menit -Tidak memaksa -Gunakan alat bantu - bercerita - biarkan mereka bebas bergerak - gunakan bahasa anak (pertanyaan terarah) Bina Iman Anak (Play Group) 102
Contoh Katekese Tingkat Umur Kelompok Katekese Karakteristik Waktu Metode Mengajar 4 -5 tahun -Daya konsentrasi terbatas - rasa ingin tahu besar 5 – 10 menit - hindari kata abstrak - jawab pertanyaan dengan jelas, singkat, sederhana - guru harus tenang karena menjadi teladan Bina Iman Anak (TK) 103
Contoh Katekese Tingkat Umur Kelompok Katekese 6 -12 tahun -Bina Iman Anak -Komuni Pertama -Katekumen Anak (SD) Karakteristik Waktu Metode Mengajar -Daya konsentrasi baik - penuh daya kreativitas 10 -20 menit -Perlu pembinaan lebih sistematik - perlu pujian -Cara mengajar yang dapat merangsang pikiran 104
Contoh Katekese Tingkat Umur Kelompok Katekese 12 -18 tahun -Bina Iman Remaja - Krisma -Mudika (SMP -SMA) Karakteristik Waktu Metode Mengajar -Daya konsentrasi baik - daya imajinasi penuh - kreatif -Senang berbantah/ber debat -Tidak mudah menerima pendapat orang lain 20 -30 menit -Perlu diberi tanggung jawab - beri penjelasan dengan logis dan pasti 105
Selamat Berkarya 106
- Tim yang membantu komisi penilaian amdal adalah
- Ratih lestarini
- Ratih lestarini
- Dr tri ratih agustina
- Psikologi komunikator
- Citra manusia dalam psikologi islam
- 4 teori psikologi tentang manusia
- Interaksi manusia dengan dunia sekitar dalam psikologi
- Aplikasi psikologi dalam pengurusan sumber manusia
- Komisi hukum nasional
- Aspek legal praktik keperawatan
- Tanya jawab amdal
- Sistem organ pencernaan pada manusia disusun oleh
- Tekanan darah pak maman yang ditunjukkan oleh
- Warna merah cerah pada darah manusia disebabkan oleh …. *
- Perilaku manusia dipengaruhi oleh
- Manusia purba yang ditemukan oleh van reischoten yaitu…
- Teknik penyajian algoritma
- Consomme du barry
- Pengertian dari algoritma
- Instrumen proses pembelajaran
- Artikel ilmiah disajikan berdasarkan …
- Struktur penyajian berita
- Gambar
- Patologi rehabilitasi sosial
- Etika dalam pemeriksaan psikologis
- Kepgar
- Pengertian psikologi kesehatan
- Nature nurture psikologi
- Psikologi personel adalah
- Langkah-langkah penyusunan tes
- Penelitian eksperimen psikologi
- Definisi psikologi sosial
- Pendekatan psikologi komunikasi
- Cognitive filter
- Sejarah psikologi eksperimen pdf
- Hereditas dan lingkungan
- Neurosains kognitif
- Psikologi universitas gunadarma
- Apa itu metode klinis
- Psikologi komunikator
- Contoh blue print psikologi
- Psikologi uht
- Contoh tes prestasi belajar
- Urban psychology adalah
- Psikologi berasal dari kata
- Universitas jurusan psikologi
- Ukuran warna yang sangat murni dan cemerlang disebut
- Tugas makalah psikologi
- Isu psikologi klinis
- Kepanjangan pio psikologi
- Pertanyaan tentang kondisi kerja dan psikologi kerekayasaan
- Classification decision tree
- Motivasi pengajaran dan pembelajaran
- Struktur organisasi biro logistik polda
- Pudek
- Makna dari psikologi komunikasi
- Psikologi inti dan budaya konsumen
- Contoh skala pengukuran psikologi
- Psikologi gestalt
- Nature dan nurture dalam psikologi
- Jurnal internasional eksperimen psikologi
- Pertanyaan tentang asesmen psikologi
- Pengertian tes psikologi
- Kuliah psikologi medan
- Russian service adalah modifikasi dari pelayanan
- Langkah langkah penyusunan skala psikologi
- Pendekatan psikologi komunikasi
- Universitas gunadarma fakultas psikologi
- Tujuan asesmen klinis
- Interpretasi dalam psikologi adalah
- Cara menghitung nilai psikotes polri
- Atribut psikologi sebagai konsep
- Materi psikologi konsumen
- Contoh blue print psikologi
- Ccmd3
- Hubungan antropologi dengan psikologi
- Definisi psikologi
- Perkembangan anak usia 13-15 tahun
- Metode penelitian psikologi lintas budaya
- Psikologi persepsi dkv
- Klasifikasi psikologi konseling
- Pendugaan rata-rata
- Ruang lingkup kondisi kerja dan psikologi kerekayasaan
- Sejarah psikologi industri dan organisasi
- Tipologi psikologi kepribadian
- Silabus psikologi umum
- Makalah ruang lingkup psikologi komunikasi
- Penggolongan tes psikologi
- Skala bogardus
- Sejarah pengukuran psikologi
- Metode penelitian psikologi sosial
- Arti dari psikologi
- Seleks
- Keajegan dalam psikologi
- Pengertian psikologi forensik
- Teori pembangkitan psikologi lingkungan
- Temperamen adalah
- Close relationship adalah
- Abasement dalam psikologi
- Pengenalan objek psikologi kognitif
- Cara skoring tes holland
- Kelebihan dan kelemahan teknik pengumpulan data observasi
- Pertanyaan tentang psikologi konsumen
- Maksud kursus generik dan fungsional
- Sasaran psikodiagnostik
- Contoh randomisasi dalam penelitian eksperimen