PSIKOLOGI LINGKUNGAN EMLING 1 PERSEPSI DALAM PSIKOLOGI LINGKUNGAN

  • Slides: 49
Download presentation
PSIKOLOGI LINGKUNGAN EM-LING 1

PSIKOLOGI LINGKUNGAN EM-LING 1

PERSEPSI DALAM PSIKOLOGI LINGKUNGAN EM-LING 2

PERSEPSI DALAM PSIKOLOGI LINGKUNGAN EM-LING 2

PERSEPSI MENURUT PSIKOLOGI LINGKUNGAN DUA PENDEKATAN : 1. KONVENSIONAL ü Peresepsi sebagai kumpulan penginderaan

PERSEPSI MENURUT PSIKOLOGI LINGKUNGAN DUA PENDEKATAN : 1. KONVENSIONAL ü Peresepsi sebagai kumpulan penginderaan (sensation) ü Kumpulan penginderaan diorganisasikan secara tertentu yang dikaitkan dengan pengalaman diberi makna ü Aktifitas mengenali obyek adalah aktivitas mental yang disebut dengan aktivitas kognisi ü Otak tidak hanya menggabungkan tetapi aktif untuk menilai, memaknakan artinya dan fungsi aktif dari kesadaran manusia ü Menitik beratkan pada proses syaraf dan faal ü Pendekatannya disebut KONSTRUKTIVISME atau FUNGSIONALISME EM-LING 3

2. EKOLOGIK ü Individu tidak menciptakan makna dari apa yang diinderakannya, karena makna itu

2. EKOLOGIK ü Individu tidak menciptakan makna dari apa yang diinderakannya, karena makna itu telah terkandung dalam stimulus itu sendiri yang siap diserap oleh individu ü Obyek yang ada dilingkungan aktif berinteraksi dengan makhluk yang mengindera ü Persepsi terjadi secara spontan dan langsung ü Spontan karena manusia selalu mengeksplorasi lingkungannya dan dalam eksplorasi tersebut melibatkan obyek yang ada yang memberikan sifat yang khas bagi individu tersebut. Sifat yang memberikan makna yang khas disebut AFFORDANCES. ü Kelebihan manusia adalah dapat mengubah kemanfaatan suatu stimulus sehingga lebih memenuhi keperluannya sendiri EM-LING 4

SKEMA PERSEPSI EM-LING 5

SKEMA PERSEPSI EM-LING 5

SKEMA PERSEPSI INDIVIDU OBYEK FISIk PERSEPSI DI LUAR BATAS OPTIMAL DALAM BATAS OPTIMAL STRESS

SKEMA PERSEPSI INDIVIDU OBYEK FISIk PERSEPSI DI LUAR BATAS OPTIMAL DALAM BATAS OPTIMAL STRESS HOMEO STATIS ”COPING” STRESS BERLANJUT EFEK LANJUTAN ADAPTASI/ ADJUSTMENT EFEK LANJUTAN EM-LING 6

BUSUR REFLEKS PENGINDERAAN : diterimanya rangsang dari lingkungan oleh alat indera IMPULS, dilanjutkan melalui

BUSUR REFLEKS PENGINDERAAN : diterimanya rangsang dari lingkungan oleh alat indera IMPULS, dilanjutkan melalui syaraf penginderaan kesistem syaraf pusat di otak REAKSI, melalui bantuan syaraf motorik EM-LING 7

PERUBAHAN PERSEPSI PROSES FISIOLOGIK PROSES PSIKOLOGIK - ADAPTASI - HABITUASI PEMBENTUKAN DAN PERUBAHAN SIKAP

PERUBAHAN PERSEPSI PROSES FISIOLOGIK PROSES PSIKOLOGIK - ADAPTASI - HABITUASI PEMBENTUKAN DAN PERUBAHAN SIKAP PROSES KESADARAN (KOGNISI) PROSES BELAJAR KOND. KLASIK (PAVLOV) KONDISIONING INSTRUMENTAL (SKINNER) TEORI BELAJAR SOSIAL (BANDURA) EM-LING REAKSI PSIKOLOGIK (JACK BHERM) DISONANSI KOGNITIF (FESTINGER) 8

PENJELASAN PERUBAHAN PERSEPSI EM-LING 9

PENJELASAN PERUBAHAN PERSEPSI EM-LING 9

PROSES FISIOLOGIS v Adalah proses faal dari system syaraf pada indera yang meliputi ADAPTASI

PROSES FISIOLOGIS v Adalah proses faal dari system syaraf pada indera yang meliputi ADAPTASI dan HABITUASI v ADAPTASI, berkurangnya perhatian jika stimulus muncul berkali Contoh : mendekati tempat timbunan sampah v HABITUASI, kecenderungan faali dari reseptor menjadi kurang peka karena banyak menerima stimulus Contoh : Mendengarkan ketokan berkali dan berlangsung lama EM-LING 10

PROSES PSIKOLOGIK, EM-LING 11

PROSES PSIKOLOGIK, EM-LING 11

PROSES PSIKOLOGIK ü Yaitu pembentukan dan perubahan sikap ü SIKAP, adalah respons manusia yang

PROSES PSIKOLOGIK ü Yaitu pembentukan dan perubahan sikap ü SIKAP, adalah respons manusia yang menempatkan obyek yang dipikirkan (objects of thought) ke dalam suatu dimensi pertimbangan (dimension of judgement) Deux & Wrightsman, 1988: 16 ü Obyek yang dipikirkan adalah segala sesuatu yang bisa dinilai oleh manusia ü Dimensi pertimbangan adalah semua skala positif - negatif ü Sikap adalah menempatkan suatu obyek ke dalam satu skala tersebut EM-LING 12

PEMBENTUKAN DAN PERUBAHAN SIKAP Ditinjau dari : q Proses belajar, fokus utama adalah adanya

PEMBENTUKAN DAN PERUBAHAN SIKAP Ditinjau dari : q Proses belajar, fokus utama adalah adanya rangsang dari luar (stimulus) q Proses Kognisi, fokus utama adalah dorongan atau kehendak dari dalam diri individu EM-LING 13

PROSES BELAJAR o Teori Kondisioning Klasik (PAVLOV), seperti yang digambarkan oleh BYRNE & CLORE,

PROSES BELAJAR o Teori Kondisioning Klasik (PAVLOV), seperti yang digambarkan oleh BYRNE & CLORE, 1970, dalam (FISHER et al, 1984: 47) Teori Kondisioning Instrumental (SKINNER) Tingkah laku yang membawa konsekwensi positif akan dipertahankan, sedangkan konsekwensi negative akan dihindari EM-LING 14

o Teori Belajar Sosial (BANDURA) ü Perubahan sikap dapat terjadi karena meniru orang lain

o Teori Belajar Sosial (BANDURA) ü Perubahan sikap dapat terjadi karena meniru orang lain ü Orang lain dalam teori ini disebut MODEL ü Model adalah orang lain yang dianggap memiliki otoritas dalam suatu hal tertentu, misalnya lebih tua, lebih berpengalaman, lebih tinggi jabatannya ü Tujuannya, untuk mendapatkan konsekwensi positif atau terhindar dari konsekwensi negative seperti yang dialami model ü Peniruan ini bukan bersifat fisik EM-LING 15

PROSES KESADARAN KOGNISI A. Teori Reaksi Psikologik (JACK BHREM) v Manusia cenderung ingin mempunyai

PROSES KESADARAN KOGNISI A. Teori Reaksi Psikologik (JACK BHREM) v Manusia cenderung ingin mempunyai kebebasan untuk memilih atau untuk menentukan sendiri alternative dalam berfikir, membuat keputusan dan bertindak v Manusia cenderung tidak mau terikat pada satu pola berpikir, membuat keputusan dan bertindak v Untuk membentuk dan merubah sikap perlu diberikan berbagai pilihan dengan alasan keuntungan dan kerugian masing-masing dan manusia akan melihat alternative yang lebih baik EM-LING 16

2. Disonansi Kognitif (FESTINGER) • Menurut teori ini manusia tidak suka kalau dalam dirinya

2. Disonansi Kognitif (FESTINGER) • Menurut teori ini manusia tidak suka kalau dalam dirinya terdapat elemen kesadaran yang saling bertentangan (keadaan disonan) • Dalam keadaan ini manusia cenderung untuk mengubah pola pikirnya, menambah elemen kesadarannya, mengubah tingkah lakunya agar terjadi keseimbangan EM-LING 17

ESTETIKA LINGKUNGAN EM-LING 18

ESTETIKA LINGKUNGAN EM-LING 18

ESTETIKA LINGKUNGAN Dasar : • Bagaimana orang menilai keindahan lingkungan • Mengapa ada perbedaan

ESTETIKA LINGKUNGAN Dasar : • Bagaimana orang menilai keindahan lingkungan • Mengapa ada perbedaan antara orang dalam melihat lingkungan yang sama sebagai sesuatu yang indah atau sebaliknya. • Tokohnya adalah BERLYNE EM-LING 19

ESTETIKA LINGKUNGAN MENURUT BERLY ADA DUA KONSEP Perbandingan stimulus mana yang cocok dan yang

ESTETIKA LINGKUNGAN MENURUT BERLY ADA DUA KONSEP Perbandingan stimulus mana yang cocok dan yang tidak cocok (collative stimulus properties) • Eksplorasi spesifik versus eksplorasi diversif EM-LING 20

FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN DALAM PERBANDINGAN 1. Kompleksitas o Berapa banyak ragam komponen yang membentuk

FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN DALAM PERBANDINGAN 1. Kompleksitas o Berapa banyak ragam komponen yang membentuk suatu lingkungan o Makin banyak ragam, makin positif penilaian yang diberikan o Contoh : Pemandangan alam dengan berbagai macam flora dan fauna 2. Novelty atau keunikan o o Seberapa jauh lingkungan itu mengandung komponen yang unik, yang tidak ada ditempat lain, yang baru atau yang sebelumnya tidak terlihat Contoh : Pasar terapung di Bangkok EM-LING 21

3. Incongruity atau ketidaksenadaan § § Seberapa jauh suatu faktor tidak cocok dengan konteks

3. Incongruity atau ketidaksenadaan § § Seberapa jauh suatu faktor tidak cocok dengan konteks lingkungannya Contoh : kincir angin di Belanda 4. Kejutan • • Seberapa jauh kenyataan yang ada tidak sesuai dengan harapan Contoh : perjalanan menuju danau Toba EM-LING 22

EKSPLORASI EM-LING 23

EKSPLORASI EM-LING 23

JENIS EKSPLORASI 1. Eksplorasi Diversif (melebar) Terjadi jika seseorang kurang mendapatkan stimulasi sehingga ia

JENIS EKSPLORASI 1. Eksplorasi Diversif (melebar) Terjadi jika seseorang kurang mendapatkan stimulasi sehingga ia mencari (explore) lingkungannya untuk mencari stimulus yang mungkin ada 2. Eksplorasi Spesifik Terjadi jika seseorang dibangkitkan perhatiannya oleh sebuah stimulus tertentu dan berusaha meredakan ketidak pastian atau keingintahuannya dengan berusaha memperhatikan lebih khusus lagi stimulus tersebut EM-LING 24

CONTOH Situasi dalam taman bunga Pertama adalah memperhatikan sekeliling untuk mencari sesuatu yang menarik

CONTOH Situasi dalam taman bunga Pertama adalah memperhatikan sekeliling untuk mencari sesuatu yang menarik (eksplorasi Diversif), tiba dikejutkan oleh benda jatuh yang keras, perhatian beralih dan ingin tahu (eksplorasi spesifik) EM-LING 25

DINAMIKA • Akibat adanya perbandingan antara stimulus mana yang cocok dan stimulus mana yang

DINAMIKA • Akibat adanya perbandingan antara stimulus mana yang cocok dan stimulus mana yang tidakcocok muncul ketidak pastian (uncertainty arousal) • Karena adanya ketidak pastian maka akan melakukan eksplorasi sehingga muncul perasaan senang (hedonic tone) EM-LING 26

 • Apabila tingkat perbandingannya pada tingkat rendah, akan timbul kebosanan • Apabila tingkat

• Apabila tingkat perbandingannya pada tingkat rendah, akan timbul kebosanan • Apabila tingkat perbandingannya tinggi, akan timbul kebingungan, kecemasan, ketidak jelasan dan ketidakselarasan EM-LING 27

KORELASI ANTARA PERASAAN KETIDAK PASTIAN DENGAN HEDONIC TONE v Perbandingan pada tingkat sedang akan

KORELASI ANTARA PERASAAN KETIDAK PASTIAN DENGAN HEDONIC TONE v Perbandingan pada tingkat sedang akan memunculkan keindahan v Perbandingan pada tingkat rendah akan menimbulkan kebosanan karena segala sesuatu serba sama atau seragam v Perbandingan pada tingkat tinggi akan menimbulkan kebingungan, kecemasan karena segala sesuatu serba tidak jelas dan tidak selaras v Contoh : mendengarkan musik dengan berbagai irama EM-LING 28

PENGARUH TERHADAP ESTETIKA LINGKUNGAN Estetika dipengaruhi oleh kesukaan (preferensi) yang menurut S. KAPLAN dan

PENGARUH TERHADAP ESTETIKA LINGKUNGAN Estetika dipengaruhi oleh kesukaan (preferensi) yang menurut S. KAPLAN dan R. KAPLAN preferensi ini ditentukan oleh 1. Keteraturan (Coherence) Semakin teratur dan tertata lingkungannya, maka semakin disukai 2. Texture Kasar lembutnya pemandangan, semakin lembut semakin disukai EM-LING 29

3. Keakraban dengan lingkungan Makin dikenal suatu lingkungan, maka makin disukai 4. Keluasan ruang

3. Keakraban dengan lingkungan Makin dikenal suatu lingkungan, maka makin disukai 4. Keluasan ruang pandang Makin luas ruang pandang, makin disukai 5. Kemajemukan rangsang Semakin banyak elemen yang terdapat dalam pemandangan, makin disukai 6. Misteri dan kerahasiaan yang tersembunyi dalam pemandangan EM-LING 30

PERSEPSI TERHADAP BENCANA EM-LING 31

PERSEPSI TERHADAP BENCANA EM-LING 31

KARAKTERISTIK BENCANA o Sifatnya tidak terduga, tiba o Tidak selalu berada dalam batas kendali

KARAKTERISTIK BENCANA o Sifatnya tidak terduga, tiba o Tidak selalu berada dalam batas kendali tingkah laku manusia o Menimbulkan korban karena manusia tidak siap untuk menghadapi bencana JENIS BENCANA q Bencana a. LAM q Bencana akibat ulah manusia q LBencana lingkungan buatan EM-LING 32

PENDEKATAN PSIKOLOGI LINGKUNGAN TERHADAP BENCANA 1. 2. Pembentukan sikap positif terhadap pelestarian lingkungan Timbulnya

PENDEKATAN PSIKOLOGI LINGKUNGAN TERHADAP BENCANA 1. 2. Pembentukan sikap positif terhadap pelestarian lingkungan Timbulnya sikap yang lebih waspada dan berjaga terhadap kemungkinan datangnya bencana EM-LING 33

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI TERHADAP BENCANA Menurut BURTON dan KATES faktor yang mempengaruhi persepsi

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI TERHADAP BENCANA Menurut BURTON dan KATES faktor yang mempengaruhi persepsi terhadap bencana adalah efek dari bencana itu sendiri terhadap persepsi yang terdiri dari 3 tahap 1. Efek Krisis • • • Terjadi pada awal bencana dan selama bencana itu berlangsung Orang berusaha mengatasi bencana dan menyelidiki penyebab bencana Pada tahap ini melahirkan gagasan tentang bagaimana mengatasi bencana itu jika terjadi lagi pada masa yang akan datang EM-LING 34

2. Efek Tanggul • • • Tindakannya adalah mencegah bencana berikutnya Manusia cenderung untuk

2. Efek Tanggul • • • Tindakannya adalah mencegah bencana berikutnya Manusia cenderung untuk mengatur lingkungan disekitar mereka dengan membuat berbagai macam mekanisme perlindungan Efek tanggul adalah tindak lanjut dari gagasan yang timbul sebagai akibat efek krisis 3. Adaptasi • • Pada tahap ini efek tanggul menjadi permanen sehingga dituntut untuk dapat beradaptasi Adaptasi dapat berbahaya karena adanya peningkatan ambang toleransi terhadap bahaya sehingga kepekaan terhadap bencana berkurang EM-LING 35

TEORI HUBUNGAN ANTARA TINGKAH LAKU DENGAN LINGKUNGAN EM-LING 36

TEORI HUBUNGAN ANTARA TINGKAH LAKU DENGAN LINGKUNGAN EM-LING 36

DASAR § § § Sebagai cabang dari ilmu pengetahauan Psikologi Lingkungan perlu teori Teori

DASAR § § § Sebagai cabang dari ilmu pengetahauan Psikologi Lingkungan perlu teori Teori diperlukan untuk memahami berbagai data dan informasi Dari data dapat dibuat kesimpulan, peramalan, generalisasi, pengembangan riset dan melaksanakan usaha operasional EM-LING 37

HASIL : § § § Belum banyak teori yang telah disusun oleh pakar Psikologi

HASIL : § § § Belum banyak teori yang telah disusun oleh pakar Psikologi lingkungan Konsep yang ada belum dapat didefinisikan dengan jelas Hubungan antara variabel belum dapat diterangkan dengan tuntas KESIMPULAN : § Teori teori yang sempat tumbuh dan berkembang setidaknya dapat memberikan jawaban terhadap sebagian permasalahan yang timbul dalam psikologi EM-LING 38

TEORI 1. Teori Stress Lingkungan v Elemen Penyebab Tingkah Laku : Stressor : elemen

TEORI 1. Teori Stress Lingkungan v Elemen Penyebab Tingkah Laku : Stressor : elemen lingkungan (stimulus) yang merangsang individu Stress : hubungan antara stressor dan reaksi yang ditimbulkan dalam individu EM-LING 39

PENDAPAT TENTANG STRESS SELYE Ø Stress diawali dengan reaksi waspada terhadap adanya ancaman yang

PENDAPAT TENTANG STRESS SELYE Ø Stress diawali dengan reaksi waspada terhadap adanya ancaman yang ditandai oleh proses tubuh secara otomatis seperti denyut jantung Ø Disusul dengan reaksi penolakan terhadap stressor berupa seperti menggigil di udara dingin LAZARUS Ø Stress bukan hanya mengandung faktor faal, melainkan juga melibatkan kesadaran (kognisi), khususnya dalam tingkah laku Copying Ø Reaksi terhadap stressor terlebih dahulu individu harus menentukan strategi dengan memilih tingkah laku, yaitu menghindar, menyerang atau yang lainnya Ø Penentuan pilihan ini dilakukan di dalam kognisi EM-LING 40

2. TEORI PEMBANGKITAN (AROUSAL APPROACH) Inti Teori : ü Meningkatnya atau berkurangnya kegiatan di

2. TEORI PEMBANGKITAN (AROUSAL APPROACH) Inti Teori : ü Meningkatnya atau berkurangnya kegiatan di otak sebagai akibat dari proses faal tertentu (HEEB, 1972) ü Perubahan di otak sebagai variabel perantara (intervening variable) antara rangsang dengan tingkah laku yang terjadi ü Setelah ada peningkatan kegiatan di otak maka dapat diramalkan akan terjadi perilaku tertentu EM-LING 41

HASIL HUKUM YERKES dan DODSON • Arousal yang rendah menghasilkan hasil kerja yang rendah

HASIL HUKUM YERKES dan DODSON • Arousal yang rendah menghasilkan hasil kerja yang rendah • Makin tinggi arousalnya makin tinggi hasil kerjanya • Pada tugas yang mudah, makin meningkat arousalnya makin tinggi hasil kerjanya • Pada pekerjaan yang sulit dengan batas peningkatan arousal tertentu, maka hasil kerjanya akan menurun EM-LING 42

3. TEORI KELEBIHAN BEBAN (ENVIRONMENTAL LOAD THEORY) • • • Teori ini dikemukakan oleh

3. TEORI KELEBIHAN BEBAN (ENVIRONMENTAL LOAD THEORY) • • • Teori ini dikemukakan oleh COHEN (1977) dan MILGRAM (1970) Prinsip dasarnya bahwa manusia mempunyai keterbatasan dalam mengolah stimulus Kelebihan beban terjadi apabila stimulus lebih besar dari kapasitas pengolahan Dengan kelebihan beban individu mengabaikan sejumlah stimulus sehingga memusatkan perhatian hanya pada beberapa stimulus Reaksi positif atau negatif ditentukan oleh strategi pemilihan tingkah laku copiying mana yang akan dilpilih Kelebihan beban ini artinya kapasitas individu dalam tataran kognisi sama sekali tidak mampu lagi menanganinya EM-LING 43

4. TEORI KEKURANGAN BEBAN (UNDERSTIMULATION THEORY) • Teori ini dikemukakan oleh ZUBEK (1969) •

4. TEORI KEKURANGAN BEBAN (UNDERSTIMULATION THEORY) • Teori ini dikemukakan oleh ZUBEK (1969) • Kurangnya rangsang terhadap indera manusia menyebabkan timbulnya rasa kosong, sepi dan cemas • Manusia tidak akan senang jika ia tidak cukup rangsang dari lingkungan EM-LING 44

5. TEORI TINGKAT ADAPTASI (ADAPTATION LEVEL THEORY) o Teori ini dikemukakan oleh WOHLWILL (1974)

5. TEORI TINGKAT ADAPTASI (ADAPTATION LEVEL THEORY) o Teori ini dikemukakan oleh WOHLWILL (1974) o Manusia dan stimulus dapat diubah sesuai dengan keperluan manusia o Penyesuaian respons terhadap stimulus disebut ADAPTASI o Penyesuaian stimulus pada keadaan individu sebagai ADJUSTMENT o Semua orang memiliki tingkat adaptasi (adaptation level) tertentu terhadap rangsang atau kondisi lingkungan tertentu o Reaksi orang terhadap lingkungannya bergantung pada tingkat adaptasi orang yang bersangkutan o Kondisi lingkungan yang dekat atau sama dengan tingkat adaptasi adalah kondisi optimal dan individu cenderung mempertahankan kondisi ini dan dalam skema BELL dinamakan kondisi homeostatis o Makin jauh perbedaan antara keadaan lingkungan dengan tingkat adaptasi, makin kuat pula reaksi orang tersebut EM-LING 45

3 KATEGORI STIMULUS YANG DIJADIKAN TOLAK UKUR HUBUNGAN TINGKAH LAKU DAN LINGKUNGAN o o

3 KATEGORI STIMULUS YANG DIJADIKAN TOLAK UKUR HUBUNGAN TINGKAH LAKU DAN LINGKUNGAN o o o Stimulus Fisik Stimulus Sosial Stimulus Gerakan Masing masing stimulus mengandung 3 dimensi : • Intensitas (kuat/lemah) • Diversitas (variasi rangsang) • Pola (kecil/besar) EM-LING 46

6. TEORI KENDALA TINGKAH LAKU (THE BEHAVIOR CONSTRAINT THEORY) Ø Manusia pada hakekatnya ingin

6. TEORI KENDALA TINGKAH LAKU (THE BEHAVIOR CONSTRAINT THEORY) Ø Manusia pada hakekatnya ingin mempunyai kebebasan untuk menentukan sendiri tingkah lakunya Ø Jika individu mendapatkan hambatan terhadap kebebasannya untuk melakukan sesuatu ia akan berusaha untuk memperoleh kebebasannya kembali, reaksi ini disebut Psychological Reactance Ø Apabila yang bersangkutan gagal dalam mencari jalan keluar dari permasalahan maka orang tersebut akan mengalami putus asa atau tidak berdaya, ini disebut sebagai learned helplessness EM-LING 47

7. TEORI PSIKOLOGI EKOLOGI • Tokoh teori ini adalah BARKER (1968) • Teori ini

7. TEORI PSIKOLOGI EKOLOGI • Tokoh teori ini adalah BARKER (1968) • Teori ini mempelajari hubungan timbal balik antara lingkungan dan tingkah laku • Teori ini mengemukakan tentang adanya set tingkah laku (behavioral setting) adalah pola tingkah laku kelompok yang terjadi sebagai akibat kondisi lingkungan tertentu (physical milleu) • Jika ada individu yang bertingkah laku tidak sesuai dengan pola kelompok maka seluruh kelompok akan merasa terganggu EM-LING 48

8. TEORI CARA BERPIKIR Ø Tokoh teori ini adalah H. L. LEFF (1978) Ø

8. TEORI CARA BERPIKIR Ø Tokoh teori ini adalah H. L. LEFF (1978) Ø Dua macam cara orang berfikir, yaitu : berfikir linier dan berfikir system Ø Perbedaan cara berfikir ini menyebabkan perbedaan dalam rekasi terhadap lingkungan EM-LING 49