Psi ALB V Tuna GRahit A Yoga Barata
Psi. ALB V Tuna GRahit. A Yoga Barata. , S. Psi, M. Psi, Psikolog www. mastershadow. com
PRelu. De � Anak / Orang yang memiliki kapasitas intelektual jauh di bawah rata-rata. � Istilah yg lain sering beredar di masyarakat adalah: terbelakang secara mental, lemah otak, mental subnormal, febleminded � Berpengaruh tidak hanya pada kognisi namun juga pada aspek sosial penderita � Udah Dapat TES BINET? Mental Age VS Chronological Age?
Batasan Tuna Grahita Mnrt AAMD batasannya ada pada limitasi dalam fungsi intelektual yang jauh dibawah rata 2, dimana berkaitan dengan keterbatasan pada dua atau lebih aspek berikut: � ketrampilan adaptatif dan komunikasi, � merawat diri sendiri, � ketrampilan sosial, kesehatan dan keamanan, � fungsi akademis, keadaan ini tampak sblm usia 18 tahun.
� Retardasi ◦ RM Mental meliputi (Skala BINET): ringan : IQ 68 - 52 sedang : IQ 51 - 36 berat : IQ 32 - 20 sangat berat : IQ Below 19 Klasifikasi RM ringan : Debil-Mampu Didik RM sedang : Moron–Mampu Latih RM berat : Imbisil –Mampu Rawat RM SB : Idiot
Karakteristik Devil Child is not The Same with Debil Child �Debil �berdaya (68 – 52) pikir rendah atau berkemampuan berpikir tidak lebih daripada daya pikir anak yang berumur 12 tahun (KBBI) ◦ Tdk memperlihatkan kelainan fisik yg mencolok ◦ Sedikit terlambat dibandingkan yg normal ◦ Mampu mengurus diri sendiri ◦ Dapat dididik di sekolah umum dengan guru khusus ◦ Penyesuaian diri sedikit lebih rendah (pemalu&pendiam)
Moron (51 – 36) � Anak-anak yang memiliki IQ di tingkatan ini sampai tahap tertentu masih bisa dilatih untuk belajar menulis, membaca dan hitungan sederhana. � Kebanyakan anak-anak di kategori ini bersekolah di sekolah luar biasa. NOPE, NOT THIS ONE
Imbisil (32 – 20) ◦ Membutuhkan perlindungan hidup dan pengawasan hampir seumur hidup ◦ Kesulitan mengurus diri ◦ Adanya kelainan fisik ( lidah menjulur keluar, keluarnya air iur, kondisi fisik lemah, kepala sdkt lebih besar dr biasanya ) The term imbecile was once used by psychiatrists to denote a category of people with moderate to severe intellectual disability, as well as a type of criminal. [1][2] The word arises from the Latin word imbecillus, meaning weak, or weak-minded. It included people with an IQ of 26– 50, between "idiot" (IQ of 0– 25) and "moron" (IQ of 51– 70). [3] In the obsolete medical classification (ICD-9, 1977) [Wikipedia]
� Memerlukan bantuan dan perawatan secara total : - Perawatan Diri - Makan Minum - Buang Hajat - Protection i. Dio. T Anak yang tergolong dalam kelompok ini pada umumnya hampir tidak memiliki kemampuan untuk di latih mengurus diri sendiri melakukan sosialisasi dan bekerja. Di antara mereka (sampai batas tertentu) ada yang dapat mengurus diri sendiri dan dapat berkomunikasi secara sederhana serta dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya yang sangat terbatas.
Etiologi � Menurut Pedoman Penggolongan Diagnosis Gangguan Jiwa Ke-1 (W. F. Maramis, 2005: 386 -388) faktor-faktor penyebab retardasi mental adalah sebagai berikut : 1/ Infeksi dan atau intoksikasi � Infeksi yang terjadi pada masa prenatal dapat berakibat buruk pada perkembangan janin, yaitu rusaknya jaringan otak. Begitu juga dengan terjadinya intoksinasi, jaringan otak juga dapat rusak yang pada akhirnya menimbulkan retardasi mental. � Infeksi dapat terjadi karena masuknya rubella, sifilis, toksoplasma, dll. ke dalam tubuah ibu yang sedang mengandung. Begitu pula halnya dengan intoksinasi, karena masuknya “racun” atau obat yang semestinya dibutuhkan.
� 2/ Terjadinya rudapaksa dan / atau sebab fisik lain � Rudapaksa sebelum lahir serta trauma lainnya, seperti hiper radiasi, alat kontrasepsi, dan usaha melakukan abortus dapat mengakibatkan kelainan berupa retardasi mental. � Pada waktu proses kelahiran (perinatal) kepala bayi dapat mengalami tekanan sehingga timbul pendarahan di dalam otak. Mungkin juga karena terjadi kekurangan oksigen yang kemudian menyebabkan terjadinya degenerasi sel-sel korteks otak yang kelak mengakibatkan retardasi mental. Rudapaksa = Perkosa
3/ Gangguan metabolisme, pertumbuhan atau gizi � Semua retardasi mental yang langsung disebabkan oleh gangguan metabolisme (misalnya gangguan metabolism karbohidrat dan protein), gangguan pertumbuhan, dan gizi buruk termasuk dalam kelompok ini. � Gangguan gizi yang berat dan berlangsung lama sebelum anak berusia 4 tahun sangat mempengaruhi perkembangan otak dan dapat mengakibatkan retardasi mental. � Keadaan seperti itu dapat diperbaiki dengan memberikan gizi yang mencukupi sebelum anak berusia 6 tahun � Have You Ever Heard About STUNTING?
4/ Kelainan kromosom � Kelainan kromosom mungkin terjadi pada aspek jumlah maupun bentuknya. Kelainan pada jumlah kromosom menyebabkan sindroma down yang dulu sering disebut mongoloid. 5/ Prematuritas � Retardasi mental yang termasuk ini termasuk retrdasi mental yang berhubungan dengan keadaan bayi yang pada waktu lahir berat badannya kurang dari 2500 gram dan/atau dengan masa kehamilan kurang dari 38 minggu.
Prevention � Pencegahan Primer Usaha pencegahan primer terhadap terjadinya retardasi mental dapat dilakukan dengan: 1) 1) pendidikan kesehatan pada masyarakat, 2) 2) perbaikan keadaan sosial-ekonomi, 3) 3) konseling genetik, 4) 4) Tindakan kedokteran, antara lain: a) perawatan prenatal dengan baik, b) pertolongan persalinan yang baik, dan c) pencegahan kehamilan usia sangat muda dan terlalu tua. � Pencegahan Sekunder � Pencegahan sekunder terhadap terjadinya retardasi mental dapat dilakukan dengan diagnosis dan pengobatan dini peradangan otak dan gangguan lainnya
Intervention � Holistic Method � Not Only The Subject as The Target 1) Latihan untuk mempergunakan dan mengembangkan kapasitas yang dimiliki dengan sebaik-baiknya. 2) Pendidikan dan latihan diperlukan untuk memperbaiki sifat-sifat yang salah. 3) Dengan latihan maka diharapkan dapat membuat keterampilan berkembang, sehingga ketergantungan pada pihak lain menjadi berkurang atau bahkan hilang.
Intervention Mk. II Ada beberapa jenis latihan yang dapat diberikan kepada penderita retardasi mental, yaitu: � 1) Latihan di rumah: belajar makan sendiri, membersihkan badan berpakaian sendiri, dst. , � 2) latihan di sekolah: belajar keterampilan untuk sikap sosial, � 3) Latihan teknis: latihan diberikan sesuai dengan minat dan jenis kelamin penderita, dan � 4) latihan moral: latihan berupa pengenalan dan tindakan mengenai hal-hal yang baik dan buruk secara moral.
End of Lesson � Selamat k b ia Melanjutkan Kelas PSP C l i c T TUGAS ! www. mastershadow. com
- Slides: 16