Prospek Pemulihan dan Tantangan Dalam Perekonomian Indonesia disampaikan

  • Slides: 28
Download presentation
Prospek Pemulihan dan Tantangan Dalam Perekonomian Indonesia disampaikan pada : Seminar Kajian Tengah Tahun

Prospek Pemulihan dan Tantangan Dalam Perekonomian Indonesia disampaikan pada : Seminar Kajian Tengah Tahun 2010 INDEF Jakarta, 29 Juli 2010

Outline Presentasi 1 Perkembangan Ekonomi Dunia 2 Kondisi Ekonomi Domestik 3 Kondisi Pasar Keuangan

Outline Presentasi 1 Perkembangan Ekonomi Dunia 2 Kondisi Ekonomi Domestik 3 Kondisi Pasar Keuangan & Perbankan 4 Outlook Ekonomi Indonesia 5 Tantangan Kebijakan Makro & Mikro 2

Pemulihan Perekonomian Global Pemulihan ekonomi global terus berlangsung meskipun diwarnai oleh tekanan di pasar

Pemulihan Perekonomian Global Pemulihan ekonomi global terus berlangsung meskipun diwarnai oleh tekanan di pasar keuangan dan kekhawatiran terhadap sustainabilitas pemulihan ekonomi Eropa. q Perbaikan ekonomi di negara berkembang berlangsung lebih cepat dibandingkan dengan negara maju. q Pemulihan ekonomi di negara maju berjalan tidak seragam, dimana recovery ekonomi AS dan Jepang berjalan on track, sebaliknya perekonomian Eropa diindikasikan melambat. Pertumbuhan Ekonomi Asia Penjualan Eceran & PMI Manuf G 3 3

Perkembangan Krisis Eropa 4 Krisis keuangan di kawasan Eropa dipicu oleh kondisi fiskal yang

Perkembangan Krisis Eropa 4 Krisis keuangan di kawasan Eropa dipicu oleh kondisi fiskal yang tidak sustainable. q Rendahnya disiplin fiskal dan besarnya stimulus yang dikeluarkan negara-negara Eropa melambungkan utang pemerintah sehingga rentan terhadap sentimen negatif. q Tingginya eksposur utang luar negeri dan interkoneksi utang di antara negara Eropa mengakibatkan krisis utang Yunani memicu sentimen negatif ke negara-negara lain (Portugal, Irlandia, Italia, dan Spanyol). q Berbagai langkah program stabilisasi dan penyelesaian krisis utang di Eropa yang juga melibatkan lembaga keuangan internasional (IMF) diperkirakan berdampak positif terhadap prospek ekonomi di kawasan Eropa. Retail Sales & Unemployment Consumer Confd’t & Eco Sentiment

Perkembangan Perekonomian China sedikit melambat untuk menghindari overheating. New Loans Outstanding q Cooling down

Perkembangan Perekonomian China sedikit melambat untuk menghindari overheating. New Loans Outstanding q Cooling down perekonomian China didorong oleh kebijakan pengetatan kredit dan pelambatan sektor perumahan. q Kebijakan apresiasi Yuan pada akhir Juni 2010 turut berkontribusi terhadap penurunan daya saing ekspor China. Industrial Production & PMI Manufaktur Foreign Direct Investment 5

Dampak Krisis Eropa terhadap Indonesia krisis keuangan di kawasan Eropa baru terlihat pada tekanan

Dampak Krisis Eropa terhadap Indonesia krisis keuangan di kawasan Eropa baru terlihat pada tekanan volatilitas pada pasar keuangan global dan belum berpengaruh secara signifikan pada pemulihan ekonomi global di 2010 q Krisis di Eropa (khususnya Protugal, Ireland, Italy, Greece, Spain/PIIGS) sempat menyebabkan gejolak di pasar keuangan global. q Pengaruh krisis di PIIGS ditransmisikan melalui jalur ekspor berdampak minimal terhadap ekonomi Indonesia karena kontribusinya hanya 0, 6% PDB. q Apabila krisis PIIGS meluas ke sektor riil di Eropa, AS dan China, maka akan berdampak signifikan menurunkan volume ekspor Indonesia. Global Confident Index & US Financial Condition Index Bursa Saham Global, Asia, dan Negara Maju 6

Outline Presentasi 1 Perkembangan Ekonomi Dunia 2 Kondisi Ekonomi Domestik 3 Kondisi Pasar Keuangan

Outline Presentasi 1 Perkembangan Ekonomi Dunia 2 Kondisi Ekonomi Domestik 3 Kondisi Pasar Keuangan & Perbankan 4 Outlook Ekonomi Indonesia 5 Tantangan Kebijakan Makro dan Mikro 7

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 8 Penguatan perekonomian Indonesia pada Q 2 -2010 terus berlanjut. q

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 8 Penguatan perekonomian Indonesia pada Q 2 -2010 terus berlanjut. q Pada Q 2 -2010, PDB diperkirakan tumbuh 6, 0%, lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya sebesar 5, 7%. Sementara investasi diperkirakan tumbuh mencapai 10% (yoy) sebagai respons dari permintaan domestik dan eksternal yang semakin kuat. q Perbaikan ekonomi tidak hanya terjadi di kota-kota besar, tetapi juga di daerah, seperti Sulawesi, Maluku dan Papua. Daerah-daerah yang menjadi basis ekspor mencatat pertumbuhan yang cukup tinggi. q Konsumsi rumah tangga tetap kuat didukung oleh daya beli serta pelaksanaan pilkada di sejumlah daerah.

Neraca Pembayaran dan Nilai Tukar Kinerja NPI yang solid mendukung stabilitas nilai tukar rupiah.

Neraca Pembayaran dan Nilai Tukar Kinerja NPI yang solid mendukung stabilitas nilai tukar rupiah. q NPI mencatat surplus, baik di neraca transaksi berjalan maupun neraca transaksi modal dan finansial (TMF). Volatilitas Nilai Tukar q Surplus neraca TMP didukung oleh kembali masuknya arus modal asing dan perbaikan outlook credit rating Indonesia. q Secara rata-rata, rupiah menguat sebesar 1, 58% (qtq) diikuti oleh volatilitas yang turun dari 0, 57% pada triwulan I-2010 menjadi 0, 47% pada triwulan II-2010. Transaksi Berjalan Transaksi Modal dan Finansial 9

Perkembangan Harga & Laju Inflasi Tekanan inflasi meningkat yang bersumber dari faktor nonfundamental q

Perkembangan Harga & Laju Inflasi Tekanan inflasi meningkat yang bersumber dari faktor nonfundamental q Meningkatnya tekanan inflasi pada Q 2 Disagregasi Inflasi IHK -2010 terutama disebabkan oleh tekanan pada kelompok volatile food. q Tekanan inflasi inti relatif rendah ditopang oleh terkendalinya ekspektasi inflasi, minimalnya tekanan eksternal dan memadainya respons penawaran terhadap kenaikan permintaan. Inflasi Komoditas Volatile Food Inflasi Beberapa Negara Asia 10

Outline Presentasi 1 Perkembangan Ekonomi Dunia 2 Kondisi Ekonomi Domestik 3 Kondisi Pasar Keuangan

Outline Presentasi 1 Perkembangan Ekonomi Dunia 2 Kondisi Ekonomi Domestik 3 Kondisi Pasar Keuangan & Perbankan 4 Outlook Ekonomi Indonesia 5 Tantangan Kebijakan Makro dan Mikro 11

Kondisi Pasar Keuangan 12 Masuknya dana investor asing dan membaiknya prospek perekonomian mendorong kinerja

Kondisi Pasar Keuangan 12 Masuknya dana investor asing dan membaiknya prospek perekonomian mendorong kinerja pasar modal dan SUN. q IHSG yang sempat terkoreksi 5, 8% pada Transaksi Asing & IHSG Indeks Saham Beberapa Negara Asia Transaksi Asing & Yield SUN Mei 2010 akibat sentimen global yang negatif telah kembali kepada level sebelum krisis bahkan telah menembus level psikologis 3000. q Aktivitas pembelian SUN jangka panjang oleh investor asing mendorong penurunan yield lebih lanjut.

Financial Stability Index (FSI) Stabilitas sistem keuangan pada Q 2 -2010 cukup terjaga. Menurunnya

Financial Stability Index (FSI) Stabilitas sistem keuangan pada Q 2 -2010 cukup terjaga. Menurunnya tekanan dan volatilitas di pasar saham dan pasar obligasi negara menurunkan Financial Stability Index (FSI) menjadi 1, 87 pada Juni 2010 (dengan threshold alarm 2, 00). Indeks Stabilitas Sistem Keuangan 13

Kinerja Perbankan Indonesia Kondisi perbankan Indonesia cukup solid dengan kinerja yang positif pada Q

Kinerja Perbankan Indonesia Kondisi perbankan Indonesia cukup solid dengan kinerja yang positif pada Q 2 -2010. q Capital (permodalan) cukup kuat CAR 17, 5% q Asset Quality (kualitas aktiva produktif) terjaga rasio NPL dibawah 5% (dengan channeling : gross 3, 6%, net 1, 0%; tanpa channeling : gross 3, 2%, net 0, 5%) q Management (governance) membaik hasil penerapan beberapa ketentuan seperti Fit & Proper Test, Compliance Director, Independent Commissioner, dan Transparansi Keuangan q Earnings (profitabilitas), tergolong tinggi ROA 2, 9% q Liquidity terkendali, antara lain tercermin pada masih rendahnya LDR (77, 5%). Indikator Kinerja Perbankan 14

Kinerja Intermediasi Perbankan Fungsi intermediasi perbankan pada Q 2 -2010 terus meningkat. q Sampai

Kinerja Intermediasi Perbankan Fungsi intermediasi perbankan pada Q 2 -2010 terus meningkat. q Sampai dengan Mei 2010, kredit perbankan telah tumbuh sebesar 19, 7% (yoy) atau 9, 83% (ytd), jauh lebih tinggi dari pertumbuhan kredit tahun 2009 yang hanya sebesar 8, 7% (yoy). q Kredit Konsumsi (KK) masih mendominasi pertumbuhan kredit tahun 2010. Sementara kinerja kredit yang produktif (KMK dan KI) selama tahun 2010, walaupun mulai menunjukkan perbaikan, namun masih di bawah kredit Konsumsi. q Dominannya peranan Kredit Konsumsi juga tercermin dari pertumbuhan kredit sektor Lain-Lain sepanjang tahun 2010, yang jauh melampaui pertumbuhan kredit ke sektor yang lain Pertumbuhan Kredit per Sektor Pertumbuhan Kredit per Jenis 15

Perkembangan Risiko Kredit Perbankan Risiko kredit pada Q 2 -2010 terkendali. q Secara nominal,

Perkembangan Risiko Kredit Perbankan Risiko kredit pada Q 2 -2010 terkendali. q Secara nominal, peningkatan penyaluran kredit akan diikuti peningkatan kredit bermasalah. Peningkatan nominal NPL tertinggi terjadi pada jenis Kredit Konsumsi (KK). Namun secara rasio, NPL KK dan KMK cenderung stabil karena peningkatan NPL diikuti kenaikan kredit yg cukup besar. q Sektor yang memiliki rasio NPL tertinggi adalah sektor Jasa Sosial sebesar 5%, diikuti sektor Konstruksi (4, 6%), Industri (4, 2%) dan Perdagangan (4, 2%). Meskipun rasionya relatif rendah (2, 5%), kenaikan jumlah nominal NPL sektor Lain-Lain adalah yg terbesar selama tahun 2010. q Perlu diwaspadai pertumbuhan kredit tujuan konsumtif (sektor Lain-lain) karena cenderung memiliki NPL yang lebih tinggi. NPL Menurut Jenis Kredit NPL menurut Sektor Ekonomi 16

Outline Presentasi 1 Perkembangan Ekonomi Dunia 2 Kondisi Ekonomi Domestik 3 Kondisi Pasar Keuangan

Outline Presentasi 1 Perkembangan Ekonomi Dunia 2 Kondisi Ekonomi Domestik 3 Kondisi Pasar Keuangan & Perbankan 4 Outlook Ekonomi Indonesia 5 Tantangan Kebijakan Makro dan Mikro 17

Outlook Pertumbuhan Ekonomi Pada tahun 2010, Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2010 diprakirakan berada dalam

Outlook Pertumbuhan Ekonomi Pada tahun 2010, Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2010 diprakirakan berada dalam kisaran 5, 5%-6, 0%, sementara pertumbuhan pada tahun 2011 meningkat dengan kisaran 6, 0%-6, 5%. 18

Outlook Inflasi 19 Perkembangan inflasi pada tahun 2010 dan 2011 diprakirakan tetap berada dalam

Outlook Inflasi 19 Perkembangan inflasi pada tahun 2010 dan 2011 diprakirakan tetap berada dalam sasaran yang ditetapkan sebesar 5% ± 1%. Faktor-faktor yang mempengaruhi inflasi 2010: Ø Dari sisi eksternal, tekanan inflasi bersumber dari meningkatnya harga komoditas; inflasi mitra dagang (walaupun minim), dan terbatasnya beberapa barang impor. Ø Dari sisi domestik, tekanan inflasi bersumber dari gangguan pasokan distribusi yang diperburuk oleh ketidakpastian musim. Ø Selain itu, kenaikan TDL dan faktor hari raya diprakirakan meningkatkan tekanan inflasi pada semester kedua tahun 2010 Fan Chart Inflasi 2010 - 2011 Range Target Inflasi = Inflation Target

Outline Presentasi 1 Perkembangan Ekonomi Dunia 2 Kondisi Ekonomi Domestik 3 Kondisi Pasar Keuangan

Outline Presentasi 1 Perkembangan Ekonomi Dunia 2 Kondisi Ekonomi Domestik 3 Kondisi Pasar Keuangan & Perbankan 4 Outlook Ekonomi Indonesia 5 Tantangan Kebijakan Makro dan Mikro 20

Kondisi Fundamental Ekonomi Indonesia Uraian perkembangan dan outlook variabel ekonomi menunjukkan bahwa fundamental ekonomi

Kondisi Fundamental Ekonomi Indonesia Uraian perkembangan dan outlook variabel ekonomi menunjukkan bahwa fundamental ekonomi Indonesia cukup solid. Inflasi terkendali, jauh di bawah rata-rata sebelum krisis yang hampir double digit Nilai tukar stabil dengan kecenderungan menguat Pertumbuhan meningkat, walaupun tidak secepat negara Asia lainnya. Defisit fiskal aman, di bawah 2% PDB Fundamental & kinerja perbankan solid 21

Tantangan Perekonomian Indonesia Dari perspektif makro Bagaimana mendorong pertumbuhan ekonomi ke arah yang lebih

Tantangan Perekonomian Indonesia Dari perspektif makro Bagaimana mendorong pertumbuhan ekonomi ke arah yang lebih tinggi, 7 -8% Bagaimana me-recycle ekses likuiditas dalam sistem perbankan menjadi lebih produktif Pertumbuhan Ekonomi Kepemilikan SBI dan SUN oleh Perbankan 22

Tantangan Perekonomian Indonesia Bagaimana membalikkan gejala/proses deindustrialisasi? Dari perspektif mikro sektoral Bagaimana meningkatkan perbankan

Tantangan Perekonomian Indonesia Bagaimana membalikkan gejala/proses deindustrialisasi? Dari perspektif mikro sektoral Bagaimana meningkatkan perbankan dalam perekonomian? Bagaimana mendorong kredit ke arah yang lebih produktif? Pertumbuhan Sektor Industri Kredit kepada Sektor Industri 23

Tantangan Perekonomian Indonesia Hubungan makro dan mikro semakin erat Di sisi MAKRO: Proses deindustrialisasi

Tantangan Perekonomian Indonesia Hubungan makro dan mikro semakin erat Di sisi MAKRO: Proses deindustrialisasi akan memperlambat pertumbuhan ekonomi karena sektor manufaktur menjadi penyumbang terbesar PDB Di sisi MIKRO: Proses deindustrialisasi dapat mengurangi permintaan/penyaluran kredit perbankan Perkembangan Porsi Sektor manufaktur Sektor Yang Dihindari Perbankan (Survey) 24

Tantangan Perekonomian Indonesia Perlu pendekatan baru dalam pemecahan masalah ekonomi di Indonesia Kebijakan MAKRO

Tantangan Perekonomian Indonesia Perlu pendekatan baru dalam pemecahan masalah ekonomi di Indonesia Kebijakan MAKRO saja tidak cukup Kebijakan MIKRO saja tidak optimal Perlu kombinasi kebijakan MAKRO-MIKRO Sebagai contoh: BI mulai meperkenalkan kebijakan GWM yang dikatikan dengan LDR untuk: • mendorong intermediasi perbankan • menjaga bank tetap dalam koridor kehati-hatian 25

Tantangan Perekonomian Indonesia 26 Strategi untuk mengatasi permasalah makro & mikro Perlu adanya koordinasi

Tantangan Perekonomian Indonesia 26 Strategi untuk mengatasi permasalah makro & mikro Perlu adanya koordinasi antara kebijakan makro dan kebijakan mikro Kebijakan makro ditujukan untuk: vmendorong pertumbuhan ekonomi vmengurangi pengangguran vmenjaga stabilitas ekonomi dan stabilitas sistem keuangan Kebijakan Fiskal Kebijakan Moneter & Keuangan Kebijakan mikro sektoral ditujukan untuk: v. Memperbaiki alokasi sumber daya ke arah yang lebih produktif v. Meningkatkan supply respons dari sektor prioritas tinggi v. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Pemberian insentif sektor produktif Pembangunan infrastruktur Pembangunan sektor pendidikan F I S K A L

Tantangan Perekonomian Indonesia Kata KUNCI dalam pemecahan tantangan permasalahan ekonomi Indonesia KOORDINASI Sisi kebijakan

Tantangan Perekonomian Indonesia Kata KUNCI dalam pemecahan tantangan permasalahan ekonomi Indonesia KOORDINASI Sisi kebijakan makro & mikro 1 2 • Secara kultural merupakan ‘barang mahal’ dan sulit dilakukan • Segala upaya/tindakan yang dapat mengurangi atau menghambat ‘fungsi koordinasi’ akan bersifat kontra produktif 27

28 Terima kasih

28 Terima kasih