PROSES REPRODUKSI TERNAK LABORATORIUM TERNAK POTONG KERJA DAN
PROSES REPRODUKSI TERNAK LABORATORIUM TERNAK POTONG, KERJA, DAN KESAYANGAN
PROSES REPRODUKSI • • Pubertas Perkawinan Kebuntingan Kelahiran Laktasi Penyapihan Perkawinan kembali
PUBERTAS • Pubertas atau dewasa kelamin adalah saat di mana organ reproduksi mulai berfungsi dan perkembang-biakan dapat terjadi. • Pada hewan jantan, pubertas ditandai oleh kesanggupannya berkopulasi dan menghasilkan sperma di samping perubahan kelamin sekunder lain. • Pada hewan betina, pubertas dicerminkan oleh terjadinya estrus dan ovulasi.
PUBERTAS DAN PERUBAHAN KELAMIN SEKUNDER • Warna rambut • Bentuk leher • Bungkul
Sapi Bali (Banteng)
Sapi Madura
ESTRUS DAN OVULASI • Estrus (heat/berahi) adalah keadaan saat ternak betina minta/bersedia dikawini • Ovulasi adalah keluarnya sel telur dari indungnya • Estrus dan ovulasi selalu beriringan kecuali dalam kondisi khusus – Estrus tanpa ovulasi – Ovullasi tanpa estrus
PUBERTAS DAN PERKAWINAN • Pubertas terjadi sebelum dewasa tubuh tercapai. – Untuk mengawinkan, perlu memperhitungkan umur dewasa tubuh
PERKAWINAN • Proses kopulasi dan konsepsi • Kopulasi adalah proses bersatunya alat kelamin jantan dan betina • Konsepsi adalah proses bersatunya sel telur dan sel sperma • Keberhasilan perkawinan ditentukan oleh adanya ovulasi
• Ovulasi spontan – Sapi, kerbau, kambing, domba, babi, kuda, dsb – Perkawinan harus dilakukan pada saat yang tepat • Ovulasi non spontan – Kelinci – Perkawinan bisa dilakukan kapan saja sesuai keinginan peternak
• Ternak jantan siap mengawini kapan saja • Ternak betina hanya mau dikawini pada saat siap kawin • Pada ternak dengan ovulasi spontan, kondisi siap kawin ditandai dengan adanya estrus • Estrus ditandai dengan adanya 3 A, 2 B, 2 C, 2 K, dan 2 P • Kapan saat yang tepat untuk mengawinkan ?
KEBUNTINGAN • Proses perkembangan anak di dalam kandungan • Dimulai dari konsepsi hingga kelahiran • Dibedakan menjadi 3 tahap • Pada sepertiga akhir kebuntingan, janin tumbuh dengan cepat sehingga kebutuhan nutrisi induk juga meningkat
KELAHIRAN • Menjelang kelahiran – Pembesaran ambing – Pembengkakan vulva – Kegelisahan ternak • Saat kelahiran – Kelahiran normal dan abnormal • Setelah melahirkan – Induk menjilati tubuh anak – Anak harus segera meminum susu (kolustrum) induk – Involusi
LAKTASI • Anak harus mengkonsumsi susu induk dengan cukup • Apabila susu induk tidak mencukupi, perlu ada bahan pakan pengganti susu (milk replacer)
PENYAPIHAN • Penurunan produksi susu induk • Perkembangan sistem pencernaan anak – Konsumsi pakan anak selain susu – Ketergantungan anak terhadap induk
PERKAWINAN KEMBALI • Proses – Ovulasi – Involusi • Faktor – Nutrisi – Penyapihan
KINERJA • Keberhasilan proses reproduksi diukur dari kinerja ternaknya • Kinerja dara/jantan muda – Umur pubertas • Kinerja induk – Panen anak (indeks reproduktivitas induk) – Bobot sapih – Indeks produktivitas induk • Kinerja pejantan – Kuantitas dan kualitas sperma – Libido – Breeding load
UMUR PUBERTAS • Umur pada saat terjadinya pubertas
BETINA : 10 – 24 bulan (rata-rata 18 bulan) JANTAN : pada umur 12 – 24 bulan (rata-rata 18 bulan), BETINA : 4 – 24 bulan (rata-rata 16 – 18 bulan) JANTAN : 6 – 18 bulan (rata-rata 9 – 12 bulan), Pada sapi, peningkatan kuantitas dan kualits sperma secara signifikan baru terjadi 6 – 9 bulan sesudah awal pubertas
JANTAN : 4 – 8 bulan (rata-rata 5 – 7 bulan) BETINA : 5 – 8 bulan (rata-rata 6 bulan) JANTAN : 4 – 12 bulan (rata-rata 7 – 8 bulan), BETINA : 6 – 12 bulan
KINERJA INDUK • Panen anak (indeks reproduksi induk) • Bobot sapih • Indeks produktivitas induk
PANEN ANAK • Jumlah anak (lepas sapih) yang dihasilkan dalam waktu satu tahun dari suatu populasi • Ditentukan oleh – Jumlah induk yang fertil – Indeks reproduksi induk
INDEKS REPRODUKSI INDUK • Kemampuan induk menghasilkan anak lepas sapi dalam kurun waktu satu tahun • IRI = (LS-M)x(365/IK) – IRI = Indeks reproduksi induk (ekor/th) – LS = Litter size (ekor) – M = Mortalitas anak prasapih (ekor) – IK = Interval kelahiran (hari) Jika dalam satu tahun terjadi lebih dari sekali beranak, maka digunakan rerata dari litter size dan mortalitas yang ada
INDEKS REPRODUKSI INDUK • Dipengaruhi oleh – Litter size – Mortalitas anak prasapih – Interval kelahiran
LITTER SIZE • Jumlah anak sepelahiran – Sapi, kerbau, dan kuda – Kambing dan domba – Babi – Kelinci • Dipengaruhi oleh – Ovulation rate – Conception rate (individu) : 1 ekor : 2 ekor : 12 ekor : 6 ekor
MORTALITAS ANAK PRASAPIH • Kematian anak sebelum disapih • Dipengaruhi – Mothering ability • Produksi susu induk – Produksi susu induk tinggi, pertumbuhan anak baik dan kematiannya rendah – Induk muda (laktasi pertama) produksi air susu 30% lebih rendah daripada induk dewasa • Sifat keibuan
INTERVAL KELAHIRAN • Jarak antara kelahiran satu dengan kelahiran berikutnya – Sapi dan kuda – Kerbau – Kambing dan domba – Babi – Kelinci • Dipengaruhi oleh – Lama kosong – Lama bunting : 1 tahun : 13 bulan : 8 bulan : 6 bulan : 3 bulan
LAMA KOSONG • Jangka waktu saat induk tidak mengandung janin – – Sapi dan kerbau : 3 bulan Kuda : 2 bulan Kambing dan domba : 3 bulan Babi dan kelinci : 2 bulan • Merupakan periode servis – Pemulihan setelah kebuntingan – Persiapan kebuntingan berikutnya • Dipengaruhi oleh – Post Partum Mating (PPM) – Service per conception (S/C)
PPE • Estrus pertama setelah melahirkan – Sapi dan kerbau : 2 bulan – Kuda (foaling heat) : 10 hari – Kambing dan domba : 2 bulan – Babi : 2 bulan • Dipengaruhi oleh – Nutrisi – Laktasi • Hormonal • Nutrisional
PPM • Perkawinan pertama setelah melahirkan • Dipengaruhi oleh – Post Partum Estrous (PPE) – Keputusan peternak untuk mengawinkan
S/C • Kondisi induk • Kondisi pejantan (sperma) • Ketepatan saat perkawinan (inseminasi) – Berahi – Ovulasi • Ketepatan prosedur inseminasi
LAMA BUNTING • Jangka waktu dari konsepsi hingga kelahiran – – – Sapi Kerbau Kuda Kambing dan domba Babi Kelinci • Dipengaruhi oleh – Paritas – Litter size – Jenis kelamin anak : 280 hari : 330 hari : 340 hari : 150 hari : 114 hari : 30 hari
BOBOT LAHIR • Bobot anak pada saat dilahirkan • Dipengaruhi oleh – Pakan induk selama bunting – Jumlah anak sekelahiran (litter size) • Bobot lahir twin < single – Jenis kelamin • Bobot lahir jantan 6% > betina
BOBOT SAPIH • Bobot anak pada saat penyapihan • Dipengaruhi oleh – Bobot lahir – Gain prasapih – Umur sapih
PERTUMBUHAN PRASAPIH • Anak tergantung pada induk • Laju pertumbuhan lebih dipengaruhi oleh mothering ability induknya • Gain prasapih dan bobot sapih merupakan ukuran kinerja induk
PERTUMBUHAN PRASAPIH • Dipengaruhi oleh – Litter size § Ada kompetisi dalam mendapatkan air susu induk § Twins pertumbuhan lambat daripada single – Jenis kelamin anak • Jantan lebih cepat pertumbuhannya dan betina lebih lambat • Bobot sapih jantan 10% > betina – Mothering ability • Produksi susu induk – Produksi susu induk tinggi, pertumbuhan anak baik – Induk muda (laktasi pertama) produksi air susu 30% lebih rendah daripada induk dewasa, sehingga pertumbuhan anak lambat • Sifat keibuan
UMUR SAPIH • Umur anak pada saat disapih
INDEKS PRODUKTIVITAS INDUK • Produktivitas adalah gabungan antara reproduksi dan produksi • IPI = IRI x BS – IPI = Indeks produktivitas induk (kg/th) – IRI = Indeks reproduksi induk (ekor/th) – BS = Bobot sapih (kg)
KINERJA PEJANTAN • Libido • Kuantitas dan kualitas sperma • Breeding load
LIBIDO • Hasrat untuk mengawini • Diatur dengan pelepasan hormon testosteron oleh sel khusus di testis • Kemampuan pejantan dalam melakukan perkawinan sangat dipengaruhi oleh kebugarannya
Ogah ah …… CONTOH AKIBAT PERSILANGAN YANG TIDAK TERKONTROL
KUANTITAS DAN KUALITAS SPERMA • Kuantitas dan kualitas sperma – Volume ejakulat – Konsentrasi spermatozoa – Motilitas • Semen untuk IB – Mortalitas setelah thawing
BREEDING LOAD • Kemampuan pejantan untuk mengawini sejumlah betina dalam suatu komunitas – Sapi – Kambing dan domba 1 : 25 ekor 1 : 30 ekor • Dipengaruhi oleh – Libido – Kuantitas dan kualitas sperma – Ketrampilan mengawini
FAKTOR-FAKTOR KINERJA • Kinerja (performance) – P = G + E + GE • Faktor genetik – Spesies, bangsa, tetua dan individu – Umur dan jenis kelamin • Faktor lingkungan – Makanan, iklim, kompetitor, bibit penyakit dan hama • Interaksi antara faktor genetik dan lingkungan
THANK YOU
- Slides: 45