PROSES PENYUSUNAN KARANGAN ILMIAH KARANGAN ILMIAH Karya Ilmiah
- Slides: 19
PROSES PENYUSUNAN KARANGAN ILMIAH
KARANGAN ILMIAH Karya Ilmiah atau karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodelogi penulisan yang baik dan benar.
KARANGAN ILMIAH Karangan ilmiah adalah suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya atau keilmuannya.
JENIS-JENIS KARANGAN ILMIAH q q q Skripsi Tesis Disertasi Artikel Ilmiah Jurnal Ilmiah q Laporan Ilmiah q Proposal Ilmiah q Berbagai makalah dan buku ilmiah yang di tulis berdasarkan hasil riset.
MANFAAT PENYUSUNAN KARYA ILMIAH 1. Penulis dapat terlatih mengembangkan keterampilan membaca yang efektif karena sebelum menulis karya ilmiah, ia mesti membaca dahulu kepustakaan yang ada relevansinya dengan topik yang hendak dibahas. 2. Penulis dapat terlatih menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber, mengambil sarinya, dan mengembangkannya ke tingkat pemikiran yang lebih matang. 3. Penulis dapat meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasi dan menyajikan data dan fakta secara jelas dan sistematis. 4. Penulis dapat memperoleh kepuasan intelektual.
PERSIAPAN PENULISAN KARYA ILMIAH Ø Menentukan jenis karya ilmiah yang akan ditulis Ø Mengidentifikasi permasalahan dan judul karya ilmiah yang akan di tulis Ø Mengumpulkan bahan-bahan (pustaka) yang dibutuhkan Ø Memahami rambu, isi, dan komponen karya tulis ilmiah yang akan ditulis Ø Memahami berbagai aturan jenis karya ilmiah yang akan di tulis
KARAKTERISTIK KARANGAN ILMIAH • Keobjektifan, ini nampak pada setiap fakta dan data yang diungkapkan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya. Setiap pernyataan atau simpulan yang disampaikan berdasarkan bukti yang bisa dipertanggungjawabkan. Dengan demikian, siapa pun dapat mengecek (memverifikasi) kebenaran dan keabsahannya. • Logis, menggunakan penalaran yang sistematis dari topik, permasalahan, tujuan, analisis atau pembahasan, sampai dengan kesimpulan dan saran. • Empirik, menggunakan data yang diperoleh pengalaman, pengamatan atau penelitian melalui
• Netral, Kenetralan ini bisa terlihat pada setiap pernyataan atau penilaian bebas dari kepentingan tertentu baik kepentingan pribadi maupun kelompok. Oleh karena itu, pernyataan-pernyataan yang bersifat mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca perlu dihindarkan. • Sistematis, Uraian yang terdapat pada karya ilmiah dikatakan sistematis apabila mengikuti pola pengembangan tertentu, misalnya pola urutan, klasifikasi, kausalitas, dan sebagainya. Dengan cara demikian, pembaca bisa mengikuti alur dengan mudah.
. Menyajikan Fakta, Setiap pernyataan, uraian, atau simpulan dalam karya ilmiah harus faktual, yaitu menyajikan fakta. Oleh karena itu, pernyataan atau ungkapan yang emosional (menggebu-gebu seperti orang berkampanye, perasaan sedih seperti orang berkabung, perasaan senang seperti orang mendapatkan hadiah, dan perasaan marah seperti orang bertengkar) hendaknya dihindarkan
• Tidak Pleonastis, Kata-kata yang digunakan tidak berlebihan atau hemat kata atau tidak berbelit-belit (langsung tepat menuju sasaran). • Menggunakan Ragam Bahasa Ilmiah
Bahasa dalam Karangan Ilmiah Bahasa dalam karangan ilmiah menggunakan ragam bahasa Indonesia resmi. Ciri-ciri ragam resmi yaitu : • menerapkan kesantunan ejaan (EYD/Ejaan Yang Disempurnakan), • kesantunan diksi, • kesantunan kalimat, • kesantunan paragraph, • menggunakan kata ganti pertama “penulis”, bukan saya, aku, kami atau kita, • memakai kata baku atau istilah ilmiah, bukan popular, menggunakan makna denotasi, bukan konotasi, • menghindarkan pemakaian unsur bahasa kedaerahan
PERENCANAAN KARANGAN • Prapenulisan • Penyuntingan (editing) : penyuntingan naskah, penyuntingan materi, dan penyuntingan bahasa • Penulisan naskah yang sudah sempurna, tanpa kesalahan. • Presentasi, yaitu menyajikan hasil akhir penulisan
Prapenulisan a. Menentukan topik atau judul, masalah, tujuan, dan kalimat tesis, b. Menyusun ragangan (garis besar isi dan menyempurnakannya menjadi kerangka karangan lengkap setelah datanya lengkap) c. Menetapkan landasan teoritis, d. Menetapkan sumber data (primer, skunder) dan cara mengumpulkannya, e. Menetapkam metode pembahasan, f. Menyusun daftar pustaka sementara, dan g. Menjadwalkan pelaksanaannya.
Penulisan § Menulis keseluruhan naskah secara konseptual, disertai kutipan atau data yang diperlukan; § Penulisan tersebut mencakup : ü Bagian pelengkap pendahuluan (halaman judul, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel)
ü Bagian naskah utama : a) Pendahuluan i. Latar belakang menguraikan kesenjangan antara kondisi ideal dengan fakta, alasan mengapa topik kajian dibahas, studi pustaka sebagai landasan ideal dan kesenjangannya dengan kenyataan yang dihadapi; ii. Masalah berupa pertanyaan yang timbul sebagai konsekuensi pembahasan pada latar belakang. Ex, Bagaimana menjembatani kondisi ideal dan fakta” iii. Tujuan menjelaskan upaya yang hendak dicapai iv. Pembatasan masalah menjelaskan bagaimana menjawab masalah dan tujuan yang hendak dicapai atau ruang lingkup yang hendak dibahas, dan metode pembahasan yang digunakan.
b) Bahasan Utama i. Deskripsi teori menggambarkan variabel pertama dan variabel kedua, ii. Metode penelitian menjelaskan jenis metode yang digunakan (ex, deskripsi kualitatif, analisis kuantitatif fungsi si x terhadap y). Penjelasan metode pengumpulan data yang digunakan (ex, observasi, wawancara, pengujian, angket), cara menganalisis data, dll. iii. Deskripsi data yang sudah diolah. iv. Analisis data yang dilakukan dengan metode penelitian di atas. v. Hasil analisis menyajikan temuan yang diperoleh melalui analisis data.
c) Kesimpulan dan saran i. Kesimpulan menyajikan penafsiran atas hasil analisis. Simpulan implikasi dapat berbentuk implikasi yaitu simpulan yang bersifat melibat data, artinya data yang merupakan hasil analisis terangkum dalam simpulan. Selain itu simpulan dapat berupa inferensi, yaitu simpulan yang tidak melibat data, tetapi berdasarkan referensi (data tidak terlibat di dalamnya). ii. Saran (rekomendasi) menyajikan usulan kepada seseorang, sekelompok orang, atau pimpinan lembaga untuk melakukan suatu perbaikan atas kekurangan yang ditemukan dalam penelitian atau pembahasan. iii. Pelengkap kesimpulan (daftar pustaka, lampiran, indeks).
SISTEMATIKA PENULISAN BAB I PENDAHULUAN Ø Latar Belakang masalah Ø Perumusan Masalah Ø Pembahasan/pembatasan masalah Ø Tujuan penelitian. Ø Manfaat penelitian BAB II Kajian teori atau tinjauan kepustakaan Ø Pembahasan teori Ø Kerangka pemikiran dan argumentasi keilmuan Ø Pengajuan hipotesis
BAB III Metodologi penelitian Ø Waktu dan tempat penelitian. Ø Metode dan rancangan penelitian Ø Populasi dan sampel. Ø Instrumen penelitian. Ø Pengumpulan data dan analisis data. BAB IV Hasil Penelitian Ø Jabaran varibel penelitian. Ø Hasil penelitian. Ø Pengajuan hipotesis. Ø Diskusi penelitian, mengungkapkan pandangan teoritis tentang hasil yang didapatnya. BAB V Penutup Ø Kesimpulan dan Saran
- Contoh karangan semi ilmiah
- Kerangka penulisan rencana penulisan
- Tahap penyusunan karya ilmiah
- Karya ilmiah merupakan karya tulis dari rangkaian kegiatan
- Karya tulis ilmiah dan non ilmiah
- Arti tembang pangkur miwah ta sabarang karya
- Proses penyusunan rencana
- Tahapan penyusunan kurikulum
- Contoh penyusunan nspk
- Perencanaan pesan bisnis
- 10 perintah allah katolik
- Proses penyusunan sintesis
- Laporan keuangan proforma
- Contoh sintesis penelitian
- Anabolisme disebut juga
- Apbd 2019
- Proses penyusunan personalia
- Proses penyusunan strategi
- Jelaskan prinsip penyusunan formasi
- Proses penyusunan pesan bisnis