Programmable Logic Controllers Mekatronika STT Mandala Bandung PLCs
Programmable Logic Controllers Mekatronika STT Mandala Bandung
PLC’s adalah • Mirip Microcontroller: – Berbasis Microprocessor – Program disimpan di Onboard Memory – Bahasa Pemrograman Khusus: Ladder Logic – Input/Output Ports
PLC’s Are. . . • Perbedaan dengan Microcontrollers: – Untuk aplikasi industri – I/O dirancang untuk dihubungkan dengan Control Relays
PLC’s • Diterapkan secara luas di setiap industri • Dikembangkan untuk menyederhanakan implementasi otomasi kontrol di plant atau jalur produksi • Dirancang untuk mengurangi jumlah Control Relays dalam suatu proses dan memaksimalkan penggunaan relay • Pertama diterapkan di industri otomotif (GM) pada tahun 1960’s • Fleksibel, Handal dan Low Cost
Komponen PLC
I/O Modules • Input Modules: Input Signals dapat berupa AC atau DC, Analog atau Digital • Output Modules: Outputs dapat berupa signal analog AC atau DC (memungkinkan juga untuk output digital) • Pada PLC terkini terdapat Expansion Ports untuk menambah jumlah Inputs dan Outputs
Contoh sinyal I/O • Inputs: – Pushbutton (Energizing atau Grounding suatu Input) – Relay Contact Output – DC Voltage Level – Digital Logic Signal (+5 V or 0 V, dll) • Outputs: – 24 V ac – 120 Vdc – dll
PLC’s menggunakan Ladder Logic • Diagram Ladder Logic Diagrams : metode yang secara simbolik menunjukan skema kontrol relay yang diterapkan • Relay Contacts dan Coils, Inputs and Outputs ditempatkan “Rungs” antara rail Positif dan Ground
Contoh Ladder Diagram
Relays • Secara umum, Relays mengubah sinyal kontrol menjadi aksi kontrol • Relays : – Isolasi antara Input dan Output – Leverage (sinyal kecil dapat mengontrol sinyal yang lebih besar) – Automation
Komponen Relay
Simbol Relay Dasar
Aplikasi Relay • Relays dapat dirancang untuk melakukan banyak fungsi – Mendeteksi kondisi Out of Limit pada tegangan dan arus – Starting Motors – Mencegah Motors dari Over Heating – Mengontrol jalur perakitan – Mengatur pencahayaan
Industrial Communications • RS-422 (EIA 422): Asynchronous Serial Communications , hampir sama dengan RS 232 • Lebih cepat (hingga 100 Kbps) drpd RS-232 • Lebih kebal thd Noise – Differential (Balanced signal) Protocol – Dengan Twisted Pair lines - 1 pair untuk transmit, one pair untuk receive
Jalur komunikasi lain • EIA 485 (RS-485) • Ethernet
PLC • • • Time Delay Relays Counter Relays Fungsi Khusus User Defined Functions Special Bits
Time Delay Relays • Ketika TD Relay Pick-Up Coil diaktifkan, a Delay terjadi • Kontak Normally Open menunggu untuk menutup menunggu delay komplit • Sangat berguna untuk membuat urutuan suatu tahap kontrol
Simbol Time Delay • Dapat dirancang dengan atau tanpa Reset Input
Contoh penggunaan Delays • Delay Motor Start ketika bunyi alarm untuk pengamanan
Counters • Counter Relays harus menghitung jumlah tahap yang telah ditentukan sebelum mengubah status kontak • Dapat Count Up (Up. Counter) atau Count Down (Down. Counter) • Contoh sebuah Up. Counter diset ke 8 dan diprogram untuk mendeteksi setiap kejadian dengan pulsa 5 Volt pulse. Ketika telah mendeteksi 8 kejadian, kontak NO menutup dan kontak NC membuka. • Bagus untuk Real-Time Clocks, dll
Fungsi Khusus • PLC terkini dapat melakukan fungsi matematika dan logika tanpa tambahan program Ladder Logic – Differentiation, Integration – +, -, *, / – Boolean Logic Functions (AND, NOT, OR) – Master Control Functions (Reset, etc)
Proteksi Motor • Proteksi thd: – Under Voltage – Under Frequency (AC Machines Only) – Over Current – Over Heating – Over Speed – Over Load
Referensi • Skvarenina/De. Witt, Electrical Power and Controls, Pearson-Prentice Hall, 2004
- Slides: 24