PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA PIGP DITEKTORAT TENAGA KEPENDIDIKAN

  • Slides: 45
Download presentation
PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA (PIGP) DITEKTORAT TENAGA KEPENDIDIKAN DIRJEN PMPTK, KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL

PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA (PIGP) DITEKTORAT TENAGA KEPENDIDIKAN DIRJEN PMPTK, KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL

MENGAPA PROGRAM INDUKSI? Guru pemula harus secepat mungkin beradaptasi Guru pemula belum mengenal sekolah

MENGAPA PROGRAM INDUKSI? Guru pemula harus secepat mungkin beradaptasi Guru pemula belum mengenal sekolah tempat bertugas Guru pemula butuh teman tempat bertanya

BAGAIMANA KE DEPAN? PROGRAM INDUKSI FORMAL WAJIB PRASYARAT • GURU PNS • GURU TETAP

BAGAIMANA KE DEPAN? PROGRAM INDUKSI FORMAL WAJIB PRASYARAT • GURU PNS • GURU TETAP

APAKAH PROGRAM INDUKSI? Program Induksi bagi Guru Pemula yang selanjutnya disebut program induksi adalah

APAKAH PROGRAM INDUKSI? Program Induksi bagi Guru Pemula yang selanjutnya disebut program induksi adalah kegiatan orientasi, pelatihan di tempat kerja, pengembangan, dan praktik pemecahan berbagai permasalahan dalam proses pembelajaran bagi guru pemula pada sekolah/madrasah di tempat tugasnya.

DASAR HUKUM PIGP UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN PERMENPAN NOMOR

DASAR HUKUM PIGP UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN PERMENPAN NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA PERMENDIKNAS INDUKSI GURU PEMULA no. 27 th. 2010

Lanjutan-1: DASAR HUKUM PIGP UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN: Bagian

Lanjutan-1: DASAR HUKUM PIGP UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN: Bagian V tentang Pembinaan dan Pengembangan: Pasal 32 (1) Pembinaan dan pengembangan guru meliputi pembinaan dan pengembangan profesi dan karier. (3) Pembinaan dan pengembangan profesi guru sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui jabatan fungsional. Pasal 33 Kebijakan strategis pembinaan dan pengembangan profesi dan karier guru pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, atau masyarakat ditetapkan dengan Peraturan Menteri. Workshop Koordinasi Program Induksi, Makassar 4 -6, 2010

Lanjutan-2: DASAR HUKUM PIGP PERMENPAN NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN

Lanjutan-2: DASAR HUKUM PIGP PERMENPAN NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA: Bagian V tentang Pembinaan dan Pengembangan: Pasal 30 (1) Pegawai Negeri Sipil yang diangkat pertama kali dalam jabaran fungsional guru harus memenuhi syarat sebagai berikut: a. Berijazah paling rendah sarjana (S 1) atau Diploma IV dan bersertifikat pendidik b. Pangkat paling rendah Penata Muda golongan ruang IIIa c. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam DP 3 paling rendah bernilai baik dalam 1 tahun terakhir d. Memiliki kinerja yang baik yang dinilai dalam masa program induksi (3) Program induksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d diatur lebih lanjut oleh Menteri Pendidikan Nasional.

KAJIAN AKADEMIK Program Induksi di Beberapa Negara • Inggris : Mandatory Induction Program untuk

KAJIAN AKADEMIK Program Induksi di Beberapa Negara • Inggris : Mandatory Induction Program untuk seluruh guru pemula yang kualified. Tidak dapat diangkat sebagai pegawai jika tidak memenuhi persyaratan memuaskan dalam induksi • USA (Massachusetts) : Semua sekolah harus memiliki program induksi untuk seluruh guru-guru di tahun pertama • Australia : Kewajiban profesional untuk mendukung guru pemula yang dimuat dalam kebijakan pengembangan profesional guru

Teacher induction as a factor in student achievement Before Induction • 40% Regents diploma

Teacher induction as a factor in student achievement Before Induction • 40% Regents diploma rate • 80 students enrolled in Advanced Placement classes with 50% achieving 3 or higher After Induction • 70% Regents diploma rate • 120 students enrolled in Advanced Placement classes with 73% achieving 3 or higher Source : The Islip (New York) Public Schools , implemented a 3 -year induction program for new teachers in 1999

EFEKTIFITAS GURU PRESTASI SISWA SANGAT EFEKTIF TINGGI SEDANG RENDAH KURANG EFEKTIF HASIL Setelah satu

EFEKTIFITAS GURU PRESTASI SISWA SANGAT EFEKTIF TINGGI SEDANG RENDAH KURANG EFEKTIF HASIL Setelah satu tahun, guru yang efektif dapat meningkatkan prestasi siswa (53%), setelah tiga tahun dapat meningkat 83% Setelah satu tahun, guru yang kurang efektif dapat meningkatkan prestasi siswa (14%), setelah tiga tahun dapat meningkat 29% Selisih = lebih dari 50% Sumber: Dawson dan Billingsley (2000)

Manfaat Induksi Guru Pemula JUMLAH GURU YANG AKAN PENSIUN 451. 767 guru kan pensiun

Manfaat Induksi Guru Pemula JUMLAH GURU YANG AKAN PENSIUN 451. 767 guru kan pensiun dalam 10 tahun mendatang (sumber: SIM NUPTK JUNI 2009) bila seorang guru pemula mengajar 30 siswa maka akan ada 13. 553. 010 siswa diajar guru pemula

ISI DRAFT PERMENDIKNAS INDUKSI APA ITU PROGRAM INDUKSI orientasi KEGIATAN pelatihan di tempat kerja

ISI DRAFT PERMENDIKNAS INDUKSI APA ITU PROGRAM INDUKSI orientasi KEGIATAN pelatihan di tempat kerja pengembangan praktik pemecahan permasalahan dalam proses pembelajaran bagi Guru Pemula pada sekolah/madrasah di tempat tugasnya.

PELAKSANAAN PROGRAM INDUKSI Persyaratan Tempat Jangka waktu pelaksanaan jabatan fungsional guru di sekolah/madrasah tempat

PELAKSANAAN PROGRAM INDUKSI Persyaratan Tempat Jangka waktu pelaksanaan jabatan fungsional guru di sekolah/madrasah tempat guru pemula bertugas satu tahun (dengan waktu bimbingan satu hari perminggu) dan dapat diperpanjang kembali selama satu tahun

Pelaksanaan program induksi paling sedikit meliputi: • persiapan; • pengenalan sekolah/madrasah dan lingkungannya; •

Pelaksanaan program induksi paling sedikit meliputi: • persiapan; • pengenalan sekolah/madrasah dan lingkungannya; • pelaksanaan dan observasi pembelajaran; • penilaian; dan • pelaporan.

TUJUAN PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA Agar guru pemula segera dapat: beradaptasi dengan iklim kerja

TUJUAN PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA Agar guru pemula segera dapat: beradaptasi dengan iklim kerja dan budaya sekolah/madrasah melaksanakan pekerjaannya sebagai guru profesional di sekolah/madrasah

PESERTA PROGRAM INDUKSI Guru pemula CPNS yang ditugaskan di sekolah/madrasah yang Pemerintah atau PEMDA;

PESERTA PROGRAM INDUKSI Guru pemula CPNS yang ditugaskan di sekolah/madrasah yang Pemerintah atau PEMDA; Guru pemula berstatus PNS pindahan dari jabatan lain . Guru pemula bukan PNS yang ditugaskan pada sekolah/madrasah yang diselenggarakan oleh masyarakat.

HAK DAN KEWAJIBAN GURU PEMULA GP berhak memperoleh bimbingan dalam: merencanakan pembelajaran melaksanakan pembelajaran

HAK DAN KEWAJIBAN GURU PEMULA GP berhak memperoleh bimbingan dalam: merencanakan pembelajaran melaksanakan pembelajaran menilai hasil pembelajaran membimbing dan melatih peserta didik melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan kegiatan pokok sesuai dengan beban kerja guru. GP selesaikan PI dg nilai kinerja paling kurang kategori baik berhak memperoleh sertifikat PI.

PENILAIAN PADA PIGP pedagogik kepribadian sosial profesional Kompetensi guru pembimbing Penilai pengawas sekolah/madrasah kepala

PENILAIAN PADA PIGP pedagogik kepribadian sosial profesional Kompetensi guru pembimbing Penilai pengawas sekolah/madrasah kepala sekolah/madrasah PRA OBSERVASI Pelaksanaan Penilaian PELAKSANAAN OBSERVASI PEMBELAJARAN PASCA OBSERVASI

HASIL PENILAIAN PADA PIGP dinas pendidikan/kantor kementrian agama setempat. Hasil penilaian Guru Pemula Penempatan

HASIL PENILAIAN PADA PIGP dinas pendidikan/kantor kementrian agama setempat. Hasil penilaian Guru Pemula Penempatan Guru Pemula Nilai min kat. baik Sertifikat Program Induksi Belum dpt min kat. baik Perpanjang masa induksi mx 1 th tdk dpt min kat. baik stl masa perpanjangan oleh BKD/Kantor Kem. Agama/penylg pendidikan sesuai dengan pertn perundangan yg berlaku (PKR : Pembinaan Kinerja Rendah)

A L U R Bln-1 Bln 2 - 9 Need Analysis S 1 &

A L U R Bln-1 Bln 2 - 9 Need Analysis S 1 & PPG Penunjukan PB KS Pembimbing an (asesmn 1) PB PIGP 1 Bln 10 Penilaian (assmn 2) KS PS PB Bln 11 Pelapo ran KS DINAS Pndk/ Kantor Agama SERTIFIK AT PI Jabatan fungsional Gr

A L U R DINAS Pndk/ Kantor Agama Minimal nilai Baik tidak Perpanjang an

A L U R DINAS Pndk/ Kantor Agama Minimal nilai Baik tidak Perpanjang an induksi PIGP 2 YA Jabatan fungsional Gr SERTIFIK AT PI YA Minimal nilai Baik tidak BKD/ Kantor Agama

Workshop Koordinasi Program Induksi, Makassar 4 -6, 2010

Workshop Koordinasi Program Induksi, Makassar 4 -6, 2010

Persiapan Sekolah/madrasah perlu mempersiapkan hal -hal berikut: Melakukan Analisis Kebutuhan dengan mempertimbangkan ciri khas

Persiapan Sekolah/madrasah perlu mempersiapkan hal -hal berikut: Melakukan Analisis Kebutuhan dengan mempertimbangkan ciri khas sekolah/madrasah, latar belakang pendidikan dan pengalaman guru pemula, ketersediaan pembimbing yang memenuhi syarat, penyediaan Buku Pedoman, keberadaan organisasi profesi yang terkait, dan faktor-faktor pendukung lainnya. Menyelenggarakan pelatihan tentang pelaksanaan program induksi bagi guru pemula yang diikuti oleh kepala sekolah/madrasah dan calon pembimbing dengan pelatih seorang pengawas yang telah mengikuti program pelatihan bagi pelatih program induksi.

 Menyiapkan Buku Pedoman bagi guru pemula yang memuat kebijakan sekolah/madrasah, prosedur kegiatan sekolah/madrasah,

Menyiapkan Buku Pedoman bagi guru pemula yang memuat kebijakan sekolah/madrasah, prosedur kegiatan sekolah/madrasah, format administrasi pembelajaran/bimbingan dan konseling, dan informasi lain yang dapat membantu guru pemula belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah/madrasah. Menunjuk seorang pembimbing bagi guru pemula yang memiliki kriteria sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Pengenalan Sekolah/Madrasah dan Lingkungannya pembimbing memperkenalkan situasi dan kondisi sekolah/madrasah kepada guru pemula; pembimbing

Pengenalan Sekolah/Madrasah dan Lingkungannya pembimbing memperkenalkan situasi dan kondisi sekolah/madrasah kepada guru pemula; pembimbing memperkenalkan guru pemula kepada siswa; pembimbing melakukan bimbingan dalam menyusunan perencanaan dan pelaksanaan proses pembelajaran/bimbingan dan konseling dan tugas terkait lainnya; guru pemula mengamati situasi dan kondisi sekolah serta lingkungannya, termasuk melakukan observasi di kelas sebagai bagian pengenalan situasi;

 guru pemula mempelajari Buku Pedoman dan Panduan Kerja bagi guru pemula, data -data

guru pemula mempelajari Buku Pedoman dan Panduan Kerja bagi guru pemula, data -data sekolah/madrasah, tata tertib sekolah/madrasah, dan kode etik guru; guru pemula mempelajari ketersediaan dan penggunaan sarana dan sumber belajar di sekolah/madrasah; guru pemula mempelajari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

Pelaksanaan Pembelajaran dan Observasi Pembelajaran/ Bimbingan dan Konseling

Pelaksanaan Pembelajaran dan Observasi Pembelajaran/ Bimbingan dan Konseling

Bimbingan dilakukan dengan cara: memberi motivasi tentang pentingnya tugas guru; memberi arahan tentang perencanaan

Bimbingan dilakukan dengan cara: memberi motivasi tentang pentingnya tugas guru; memberi arahan tentang perencanaan pembelajaran/bimbingan dan konseling, pelaksanaan pembelajaran/bimbingan dan konseling, serta penilaian hasil belajar/bimbingan siswa; memberi kesempatan untuk melakukan observasi pembelajaran/bimbingan dan konseling dengan menggunakan Lembar Observasi Pembelajaran/Bimbingan dan Konseling; ;

Bimbingan pelaksanaan tugas tambahan dilakukan dengan cara: melibatkan guru pemula dalam kegiatan di sekolah;

Bimbingan pelaksanaan tugas tambahan dilakukan dengan cara: melibatkan guru pemula dalam kegiatan di sekolah; memberi arahan dalam menyusun rencana dan pelaksanaan program pada kegiatan yang menjadi tugas tambahan Tahapan Pembimbingan: Pembimbingan tahap pertama Pembimbingan tahap ke dua.

Proses observasi pembelajaran/ pembimbingan tahap pertama Pra Observasi Guru pemula dan pembimbing mendiskusikan, menentukan

Proses observasi pembelajaran/ pembimbingan tahap pertama Pra Observasi Guru pemula dan pembimbing mendiskusikan, menentukan dan menyepakati fokus observasi pembelajaran/pembimbingan. Fokus observasi meliputi elemen kompetensi (maksimal 5) dari keempat kompetensi inti sebagaimana yang tertulis dalam Lembar Observasi Pembelajaran bagi pembimbing dan Lembar Refleksi bagi Guru Pemula.

 Pelaksanaan Observasi Pada saat pelaksanaan observasi, pembimbing mengisi Lembar Observasi Pembelajaran/bimbingan dan konseling

Pelaksanaan Observasi Pada saat pelaksanaan observasi, pembimbing mengisi Lembar Observasi Pembelajaran/bimbingan dan konseling sesuai dengan hasil observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran/bimbingan dan konseling oleh guru pemula.

 Pasca Observasi Guru pemula mengisi Lembar Refleksi Pembelajaran/bimbingan dan konseling setelah selesai mengajar/membimbing.

Pasca Observasi Guru pemula mengisi Lembar Refleksi Pembelajaran/bimbingan dan konseling setelah selesai mengajar/membimbing. Pembimbing dan guru pemula melakukan refleksi untuk mendiskusikan proses pembelajaran/bimbingan dan konseling. Pembimbing memberikan salinan Lembar Observasi Pembelajaran/bimbingan dan konseling kepada guru pemula yang telah ditandatangani oleh guru pemula, pembimbing dan kepala sekolah/madrasah.

Langkah observasi pembelajaran/bimbingan dan konseling dalam Pembimbingan Tahap Kedua Pra Observasi Kepala sekolah atau

Langkah observasi pembelajaran/bimbingan dan konseling dalam Pembimbingan Tahap Kedua Pra Observasi Kepala sekolah atau pengawas bersama guru pemula menentukan fokus observasi pembelajaran. Fokus observasi maksimal lima elemen kompetensi dari setiap kompetensi inti pada setiap observasi mengajar. Fokus observasi ditandai dalam Lembar Observasi Pembelajaran/bimbingan dan konseling dan Lembar Refleksi Pembelajaran/bimbingan dan konseling sebelum dilaksanakannya observasi.

 Pelaksanaan Observasi Pada saat pelaksanaan observasi, penilai (kepala sekolah/madrasah atau pengawas) mengamati kegiatan

Pelaksanaan Observasi Pada saat pelaksanaan observasi, penilai (kepala sekolah/madrasah atau pengawas) mengamati kegiatan pembelajaran/ bimbingan dan konseling guru pemula dan mengisi Lembar Observasi Pembelajaran/ bimbingan dan konseling sesuai dengan fokus elemen kompetensi yang telah disepakati.

Pasca Observasi Guru pemula mengisi Lembar Refleksi Pembelajaran/bimbingan dan konseling setelah pembelajaran/bimbingan dan konseling

Pasca Observasi Guru pemula mengisi Lembar Refleksi Pembelajaran/bimbingan dan konseling setelah pembelajaran/bimbingan dan konseling dilaksakan. Kepala sekolah/madrasah atau pengawas dan guru pemula membahas hasil penilaian pada setiap tahap dan memberikan masukan kepada guru pemula setelah observasi selesai. Guru Pemula dan penilai (kepala sekolah/madrasah atau pengawas sekolah) menandatangani Lembar Observasi Pembelajaran/bimbingan dan konseling. Kepala sekolah memberikan salinan Lembar Observasi Pembelajaran/Pembim-bingan kepada guru pemula.

Penilaian Kinerja Penilaian kinerja terhadap guru pemula dilakukan sebagaimana penilaian kinerja yang diterapkan terhadap

Penilaian Kinerja Penilaian kinerja terhadap guru pemula dilakukan sebagaimana penilaian kinerja yang diterapkan terhadap guru lain (senior) pada setiap tahun. Hasil penilaian kinerja pada akhir program induksi ditentukan berdasarkan kesepakatan antara pembimbing, kepala sekolah/madrasah dan pengawas dengan mengacu pada prinsip profesional, jujur, adil, terbuka, akuntabel dan demokratis. Peserta Program Induksi dinyatakan Berhasil, jika semua elemen kompetensi pada penilaian tahap ke dua paling kurang memiliki kriteria nilai dengan kategori Baik.

Tabel : Komponen Penilaian Kinerja Guru Pemula Kompetensi 1. Kompetensi paedagogis 1. Memahami latar

Tabel : Komponen Penilaian Kinerja Guru Pemula Kompetensi 1. Kompetensi paedagogis 1. Memahami latar belakang siswa 2. Memahami teori belajar 3. Pengembangan kurikulum 4. Aktivitas pengembangan pendidikan 5. Peningkatan potensi siswa 6. Komunikasi dengan siswa 7. Assessmen & evaluasi 2. Kompetensi kepribadian 1. Berperilaku sesuai dengan norma, kebiasaan dan hukum di 2. Kepribadian matang dan stabil 3. Memiliki etika kerja dan komitmen serta kebanggan menjadi guru 3. Kompetensi sosial 1. Berperilaku inklusif, objektif, dan tidak pilih kasih 2. Komunikasi dengan guru, pegawai sekolah, orang tua, dan masyarakat 4. Kompetensi profesional 1. Pengetahuan dan pemahaman tentang struktur, isi dan standard kompetensi mata pelajaran dan tahap-tahap pengajaran 2. Profesionalisme yang meningkat melalui refleksi diri

Perhitungan Skor Penilaian Kinerja Skor hasil penilaian selanjutnya dikonversi ke rentang 0 -100 :

Perhitungan Skor Penilaian Kinerja Skor hasil penilaian selanjutnya dikonversi ke rentang 0 -100 : Skor yang dperoleh ------------ X 100 =. . . (Skor Akhir) Total skor

Nilai dan Sebutan Hasil Penilaian Kinerja: nilai 91 s. d. 100 disebut amat baik;

Nilai dan Sebutan Hasil Penilaian Kinerja: nilai 91 s. d. 100 disebut amat baik; nilai 76 s. d. 90 disebut baik; nilai 61 s. d. 75 disebut cukup; nilai 51 s. d. 60 disebut sedang; dan nilai < 50 disebut kurang.

Pelaporan Penyusunan laporan dilaksanakan pada bulan ke-11 setelah Penilaian Kinerja selesai Prosedur sebagai berikut:

Pelaporan Penyusunan laporan dilaksanakan pada bulan ke-11 setelah Penilaian Kinerja selesai Prosedur sebagai berikut: Pembuatan Draft Laporan Hasil Penilaian Kinerja Guru Pemula oleh kepala sekolah/madrasah yang didiskusikan dengan pembimbing dan pengawas. 2. Penentuan Keputusan pada Laporan Hasil Penilaian Kinerja Guru Pemula dengan mempertimbangkan hasil observasi pembelajaran/bimbingan dan konseling serta pelaksanaan tugas lain yang relevan, yang selanjutnya guru pemula dinyatakan memiliki Nilai Kinerja dengan Kategori Amat Baik, Cukup, Sedang dan Kurang.

 Penandatanganan Laporan Hasil Penilaian Kinerja Guru Pemula oleh kepala sekolah/madrasah. Pengajuan penerbitan Sertifikat

Penandatanganan Laporan Hasil Penilaian Kinerja Guru Pemula oleh kepala sekolah/madrasah. Pengajuan penerbitan Sertifikat oleh kepala sekolah/madrasah kepada Kepala Dinas Pendidikan atau Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota bagi guru pemula yang telah mencapai Nilai Kinerja dengan nilai minimal berkategori Baik. Sertifikat menyatakan bahwa peserta program Induksi telah Berhasil menyelesaikan Program Induksi dengan baik.

Isi laporan program induksi Data sekolah/madrasah dan waktu pelaksanaan program induksi. Data guru pemula

Isi laporan program induksi Data sekolah/madrasah dan waktu pelaksanaan program induksi. Data guru pemula peserta program induksi; Deskripsi pelaksanaan pembimbingan oleh pembimbing. Deskripsi pelaksanaan pembimbingan oleh kepala sekolah dan pengawas. Hasil Penilaian Kinerja Guru Pemula yang menyatakan kategori Nilai Kinerja Guru Pemula (Amat Baik, Cukup, Sedang dan Kurang), ditandatangani Kepala Sekolah/Madrasah.

Penyampaian Laporan Hasil Pelaksanaan Program Induksi: Laporan Hasil Pelaksanaan Program Induksi bagi Guru Pemula

Penyampaian Laporan Hasil Pelaksanaan Program Induksi: Laporan Hasil Pelaksanaan Program Induksi bagi Guru Pemula yang berstatus CPNS/PNS mutasi dari jabatan lain dalam lingkup pemerintah daerah disampaikan oleh Kepala sekolah kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota sesuai kewenangannya. Laporan Hasil Pelaksanaan Program Induksi Guru Pemula yang berstatus CPNS/PNS mutasi dari jabatan lain dalam lingkup Kementerian Agama disampaikan oleh kepala madrasah kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota sesuai tingkat kewenangannya. Laporan Hasil Pelaksanaan Program Induksi Guru Pemula yang berstatus Bukan PNS disampaikan oleh Kepala sekolah/madrasah kepada penyelenggara pendidikan.

Penerbitan Sertifikat diterbitkan oleh Dinas Pendidikan bagi guru pemula yang telah mencapai Nilai Kinerja

Penerbitan Sertifikat diterbitkan oleh Dinas Pendidikan bagi guru pemula yang telah mencapai Nilai Kinerja paling kurang kategori Baik. Sertifikat menyatakan bahwa peserta program Induksi telah Berhasil menyelesaikan Program Induksi dengan baik.