PROFESIONALISME KERJA PROFESIONALISME l Merupakan suatu tingkah laku

  • Slides: 38
Download presentation
PROFESIONALISME KERJA

PROFESIONALISME KERJA

PROFESIONALISME l Merupakan suatu tingkah laku, suatu tujuan atau suatu rangkaian kwalitas yang manandai

PROFESIONALISME l Merupakan suatu tingkah laku, suatu tujuan atau suatu rangkaian kwalitas yang manandai atau melukiskan coraknya suatu “Profesi”.

Profession mengandung 2 unsur : l Unsur keahlian l Unsur panggilan. l Sehingga seorang

Profession mengandung 2 unsur : l Unsur keahlian l Unsur panggilan. l Sehingga seorang profesional harus memadukan dalam diri pribadinya kecakapan teknik untuk menjalankan pekerjaannya dan kematangan etik.

Menurut ENCYCLOPEDIA, PROF TALCOTT PARSONS l Profesi dan profesionalisme itu adalah : 1. Bahwa

Menurut ENCYCLOPEDIA, PROF TALCOTT PARSONS l Profesi dan profesionalisme itu adalah : 1. Bahwa manusia-manusia profesional tidak dapat digolongkan sebagai kelompok kapitalis atau kelompok kaum buruh. Juga tidak dapat dimasukkan sebagai administrator atau birokrat. 2. Bahwa manusia-manusia profesional merupakan suatu kelompok tersendiri yang bertugas memutar roda perusahaan, dengan leadership status.

Menurut PARSONS : l Profesionalisme merupakan suatu proses yang tidak dapat ditahan-tahan dalam perkembangan

Menurut PARSONS : l Profesionalisme merupakan suatu proses yang tidak dapat ditahan-tahan dalam perkembangan dunia perusahaan modern dewasa ini.

Menurut SOEGITO REKSODIHARJO l Profesi adalah suatu bidang kegiatan yang dijalankan oleh seseorang dan

Menurut SOEGITO REKSODIHARJO l Profesi adalah suatu bidang kegiatan yang dijalankan oleh seseorang dan merupakan sumber nafkah bagi dirinya. l Lazimnya profesi dikaitkan dengan taraf lulusan akademik, tetapi di Indonesia dikenal beberapa profesi yang non akademik misalnya : profesi bidan, pemain sepak bola, petinju profesional dll.

l Diploma dan gelar bukan jaminan prestasi seseorang. l Prestasi harus diukur disatu pihak

l Diploma dan gelar bukan jaminan prestasi seseorang. l Prestasi harus diukur disatu pihak dengan hasil yang diperoleh dari seseorang dan dilain pihak dengan tolak ukur yang dikaitkan dengan kemampuan yang semestinya apa pada orang itu.

Beberapa ciri Profesinalisme : 1. 2. 3. 4. 5. Menghendaki sifat mengejar kesempurnaan hasil

Beberapa ciri Profesinalisme : 1. 2. 3. 4. 5. Menghendaki sifat mengejar kesempurnaan hasil (perfect result), sehingga kita dituntut untuk selalu meningkatkan mutu. Memerlukan kesungguhan dan ketelitian kerja yang hanya dapat diperoleh melalui pengalaman dan kebiasaan. Menuntut ketekunan dan ketabahan, yaitu sifat tidak mudah putus asa dan puas sampai hasil tercapai. Memerlukan integritas tinggi yang tidak tergoyahkan oleh “keadaan terpaksa” atau godaan iman seperti harta dan kenikmatan hidup. Memerlukan adanya kebulatan fikiran dan perbuatan, sehingga terjaga efektifitas kerja yang tinggi.

Menurut TJERK HOOGHIEMSTRA l Profesional adalah Mereka yang sangat kompeten atau memiliki kompetensi –

Menurut TJERK HOOGHIEMSTRA l Profesional adalah Mereka yang sangat kompeten atau memiliki kompetensi – kompetensi tertentu yang mendasari kinerjanya. l Kompetensi adalah karakteristik pokok seseorang yang berhubungan dengan unjuk kerja yang efektif atau superior pada jabatan tertentu. l Kompetensi dapat berupa motif, sifat, konsep diri pribadi, attitude atau nilai-nilai, pengetahuan yang dimiliki, dll.

Karakteristik pokok Adalah l Kompetensi yang sangat mendalam dan merupakan bagian melekat pada pribadi

Karakteristik pokok Adalah l Kompetensi yang sangat mendalam dan merupakan bagian melekat pada pribadi seseorang dan dapat menyesuaikan sikap pada berbagai kondisi atau berbagai tugas pada jabatan tertentu.

Ada lima Karakteristik Kompetensi : l Motif l Sikap l Konsep diri (attitude, nilai-nilai

Ada lima Karakteristik Kompetensi : l Motif l Sikap l Konsep diri (attitude, nilai-nilai atau imaginasi diri) l Pengetahuan l Keterampilan.

Pada Seminar Penyusunan Regional Model Competency Standar, Bangkok 1999 Kompetensi meliputi : 1. Keterampilan

Pada Seminar Penyusunan Regional Model Competency Standar, Bangkok 1999 Kompetensi meliputi : 1. Keterampilan melaksanakan tugas individu dengan efisien (Task skill). 2. Keterampilan mengelola beberapa tugas yang berbeda dalam pekerjaannya (Task management skill). 3. Keterampilan merespon dengan efektif hal-hal yang bikan merupakan pekerjaan rutin dan kerusakan (Contigency management skill). 4. Keterampilan menghadapi tanggungjawab dan tuntutan lingkungan termasuk bekerja dengan orang lain dan bekerja dalam kelompok (Job/role environment skill).

l Kompetensi lebih menitik beratkan pada apa yang diharapkan dikerjakan oleh pekerja ditempat kerja,

l Kompetensi lebih menitik beratkan pada apa yang diharapkan dikerjakan oleh pekerja ditempat kerja, dengan perkataan lain kompeten menjelaskan apa yang seharusnya dikerjakan oleh seseorang bukan latihan apa yang seharusnya diikuti.

l Menurut konsep Jerman (dalam sistem ganda) menggunakan istilah kompetensi profesional atau kualifikasi kunci.

l Menurut konsep Jerman (dalam sistem ganda) menggunakan istilah kompetensi profesional atau kualifikasi kunci. l Kompetensi profesional mencakup kumpulan beberapa kompetensi yang berbada seperti dibawah ini :

Komponen-komponen yang perlu untuk Kompetensi Profesional Kompetensi Spesialis Kemampuan untuk : -Keterampilan dan pengetahuan

Komponen-komponen yang perlu untuk Kompetensi Profesional Kompetensi Spesialis Kemampuan untuk : -Keterampilan dan pengetahuan -Menggunakan perkakas dan peralatan dengan sempurna -Mengorganisasikan -dan menagani masalah Kompetensi Metodik Kemampuan Untuk : - Mengumpulkan dan menganalisa informasi - Mengevaluasi informasi - Orientasi tujuan kerja - Bekerja secara sistematis Kompetensi Profesional Kompetensi Individu Kemampuan untuk : -Inisiatif -Dipercaya -Motivasi -Kreatif Kualifikasi Kunci Kompetensi Sosial Kemampuan untuk : -Berkomunikasi -Kerja Kelompok - Kerjasama

Biasanya pada setiap profesi, terutama pada profesi yg berkaitan dg hajat hidup orang banyak,

Biasanya pada setiap profesi, terutama pada profesi yg berkaitan dg hajat hidup orang banyak, terdapat suatu aturan yg disebut ‘kode Etik’ Kode etik ; yaitu norma atau azas yang diterima oleh suatu kelompok tertentu sebagai landasan tingkah laku sehari-hari di masyarakat maupun di tempat kerja.

TUJUAN KODE ETIK PROFESI : Untuk menjunjung tinggi martabat profesi. 2. Untuk menjaga dan

TUJUAN KODE ETIK PROFESI : Untuk menjunjung tinggi martabat profesi. 2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota. 3. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi. 4. Untuk meningkatkan mutu profesi. 5. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi. 6. Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi. 7. Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat. 8. Menentukan baku standarnya sendiri. 1.

ETIKA PROFESI KESEHATAN MASYARAKAT Terjadinya pergeseran perkembangan kesehatan dari pelayanan medis (medical care )

ETIKA PROFESI KESEHATAN MASYARAKAT Terjadinya pergeseran perkembangan kesehatan dari pelayanan medis (medical care ) ke pemeliharaan kesehatan (health care) Uaya penanggulangan kesehatan lebih menonjolkan aspek peningkatan (promotive) dan pencegahan (preventive) dibandingkan pengobatan (curative) dan

Pergeseran program terpilah-pilah (fragmented program) ke program terpadu (integrated program ) Lebih berpijak pada

Pergeseran program terpilah-pilah (fragmented program) ke program terpadu (integrated program ) Lebih berpijak pada penyehatan keluarga dan masyarakat Pergeseran dari keinginan (need) ke kebutuhan ( demand)

Ilmu Public Health Menurut Winslow adalah ilmu atau seni yang bertujuan untuk mencegah penyakit,

Ilmu Public Health Menurut Winslow adalah ilmu atau seni yang bertujuan untuk mencegah penyakit, memperpanjang umur, dan meningkatkan efisiensi hidup masyarakat melalui upaya kelompok masyarakat yang terkoordinasi,

Ilmu Kesehatan Masyarakat: Kombinasi dari ilmu pengetahuan, ketrampilan, moral dan etika

Ilmu Kesehatan Masyarakat: Kombinasi dari ilmu pengetahuan, ketrampilan, moral dan etika

Pilar utama/ruang lingkup ilmu kesehatan masyarakat adalah: Epidemiologi 2. Biostatistik/statistik kesehatan 3. Kesehatan lingkungan

Pilar utama/ruang lingkup ilmu kesehatan masyarakat adalah: Epidemiologi 2. Biostatistik/statistik kesehatan 3. Kesehatan lingkungan 4. Pendidikan kesehatan dan ilmu Perilaku 5. Administrasi kesehatan masyarakat 6. Gizi masyarakat 7. Kesehatan kerja 8. Kesehatan reproduksi 9. Sistem Informasi Kesehatan 1.

Peningkatan derajat kesehatan tidak terlepas dari INTERVENSI yang dilakukan untuk PENCEGAHAN PENYAKIT. FOKUS UTAMA

Peningkatan derajat kesehatan tidak terlepas dari INTERVENSI yang dilakukan untuk PENCEGAHAN PENYAKIT. FOKUS UTAMA ADALAH POPULASI Dilema dan tantangan yg dihadapi : PERSPEKTIF KEBEBASAN INDIVIDU DENGAN CARA-CARA ETIS Perlu mengartikulasikan etika kesehatan masyarakat danmenerapkan prinsip 2 bioetika yang relevan bagi kes masy.

Perbandingan pendekatan kes masy dan biomedis karakteristik Fokus Perspektif Kesehatan masyarakat Populasi Komunitas/kelo mpok

Perbandingan pendekatan kes masy dan biomedis karakteristik Fokus Perspektif Kesehatan masyarakat Populasi Komunitas/kelo mpok Masalah Determinasi sosial Pemecahan/foku Sistem praktik s biomedis Individu Perorangan Tanggung jawab individu Pengambilan keputusan individu atau perwakilan

Penekanan etika kes masy : masyarakat , kelompok dan kolektif Isu-isu dalam etika kes

Penekanan etika kes masy : masyarakat , kelompok dan kolektif Isu-isu dalam etika kes masy: perlu menggunakan konsep dan prinsip-prinsip yg belum tentu berakar pada kekhawatiran individu Merupakan perhatian pada kepentingan bersama Individu dan kelompok dapat memperkuat dimensi kebersamaan dan keterkaitan thd

Merupakan DEMENSI BIOETIKA Merupakan etika normatif yg mengacu pada penerapa teori etika, prinsip moral,

Merupakan DEMENSI BIOETIKA Merupakan etika normatif yg mengacu pada penerapa teori etika, prinsip moral, atau aturan 2 pada situasi khusus atau undang 2 Bioetika adalah penerapan dari teori etika dan prinsip moral pada kehidupan dan pekerjaan/profesi

Pekerjaan profesi diatur mell kode etik profesi Di dalam kode etik profesi ada pasal

Pekerjaan profesi diatur mell kode etik profesi Di dalam kode etik profesi ada pasal 2 yg mengatur kehidupan profesi

Kewajiban umum (bab I) • • • Pasal 1 : setiap profesi kesehatan masy

Kewajiban umum (bab I) • • • Pasal 1 : setiap profesi kesehatan masy harus menjunjung tinggi, menghayati, dan mengamalkan etika profesi kes masy. Pasal 2 : dalam melaksanakan tugas dan fungsinyaprofesi kes masy lebih mementingkan kepentingan umum dp kepentingan pribadi. Pasal 3 : dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, hendaknya menggunakan prinsip efektifitas-efisiensi dan menggunakan teknologi tepat guna

pasal 4 : dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, tidak boleh membeda-bedakan masy atas pertimbangan

pasal 4 : dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, tidak boleh membeda-bedakan masy atas pertimbangan agama, suku, golongan, sosial politik dan sebagainya. • pasal 5 : hak anggota, dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya hanya melaksanakan profesi dan keahliannya •

Kewajiban thd Masyarakat (bab II) pasal 6 : dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, selalu

Kewajiban thd Masyarakat (bab II) pasal 6 : dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, selalu berorientasi kepada masy sebagai suatu kesatuan yg tidak terlepas dari aspek sosial, ekonomi, politik, psikologis dan budaya. • pasal 7 : dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, harus mengutamakan pembinaan kesehatan yang menyangkut orang banyak •

pasal 8 : dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, harus mengutamakan pemerataan dan keadilan •

pasal 8 : dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, harus mengutamakan pemerataan dan keadilan • pasal 9 : dalam pembinaan kes masy, harus menggunakan pendekatan menyeluruh, multidisiplin, dan lintas sektoral serta mementingkan usaha 2 promotif, preventif, dan pembinaan kesehatan. • pasal 10 : Upaya pembinaan kes masy hendaknya didasarkan kepada fakta 2 ilmiah yg diperoleh dari kajian 2 atau penelitian 2 •

pasal 11: dalam pembinaan kes masy, hendaknya mendasarkan kepada prosedur dan langkah 2 profesional

pasal 11: dalam pembinaan kes masy, hendaknya mendasarkan kepada prosedur dan langkah 2 profesional yg telah diuji melalui kajian 2 ilmiah • pasal 12 : dalam menjalankan tugas dan fungsinya, harus bertanggung jawab dalam melindungi, memelihara dan meningkatkan kesehatan penduduk. • pasal 13 : dalam menjalankan tugas dan fungsinya, harus berdasrkan antisipasi kedepan, baik dan menyangkut masalah kes maupun masalah lain yang berhubungan atau mempengaruhi kesehatan penduduk •

Kewajiban thd profesi kesehatan lain dan profesi d luar bidang kesehatan(bab III) pasal 14

Kewajiban thd profesi kesehatan lain dan profesi d luar bidang kesehatan(bab III) pasal 14 : dalam menjalankan tugas dan fungsinya, harus bekerjasama dalam saling menghormati dengan anggota profesi lain, tanpa dipengaruhi oleh pertimbangan 2 keyakinan, agama, suku, golongan dan sebagainya. • pasal 15 : dalam menjalankan tugas dan fungsinya, bersama-sama dengan profesi lain, hendaknya berpegang pada prinsip kemitraan kepemimpinan, pengambilan prakarsa dan kepeloporan. •

Kewajiban terhadap profesinya (bab IV) pasal 16 : Ahli kes masy hendaknya bersikap proaktif

Kewajiban terhadap profesinya (bab IV) pasal 16 : Ahli kes masy hendaknya bersikap proaktif dan tidak menunggu dalam mengatasi masalah. • Pasal 17 : Ahli kes masy hendaknya senantiasa memelihara dan meningkatkan profesi kesehatan masyarakat • pasal 18 : Ahli kes masy hendaknya senantiasa berkomunikasi, membagi pengalaman dan saling membantu di antara anggota profesi kes masy •

Kewajiban thd Diri Sendiri ( bab V) pasal 19 : profesi kes masy harus

Kewajiban thd Diri Sendiri ( bab V) pasal 19 : profesi kes masy harus memelihara kesehatannya agar dapat melaksanakan tugas dan profesinya dengan baik. • pasal 20 : Ahli kes masy senantiasa berusaha untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilannya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi •

PENUTUP (janji atau ikrar utk ditaati) pasal 21 : setiap anggota profesi kes masy

PENUTUP (janji atau ikrar utk ditaati) pasal 21 : setiap anggota profesi kes masy dalam melaksanakan tugasnya se hari 2 harus berusaha dengan sungguh 2 memegang teguh kode etik kes masy Indonesia ini •

kesimpulan Harus dpt meyakinkan masy thd integritasnya dlm menjlnkan profesinya. 2. Masyarakat harus yakin

kesimpulan Harus dpt meyakinkan masy thd integritasnya dlm menjlnkan profesinya. 2. Masyarakat harus yakin bhw profesi kes masy mampu memberikan solusi, usulan, langkah 2 dalam pencegahan , pengendalian penyakit mell cara prom, prev sesuai kebutuhan, etika, norma yg ada di masy. 3. Profesi kes masy dapat memiliki 1.

Lanjutan…. Profesi kes masy dapat memiliki kepercayaan di masy, pekerjaan yg sedan dulakukan atas

Lanjutan…. Profesi kes masy dapat memiliki kepercayaan di masy, pekerjaan yg sedan dulakukan atas nama sendiri secara profesional. Profesi kesmasy dapat dipercaya dan dapat membela apa yang mereka percaya, dengan tujuan untuk mewujudkan keadilan sosial dan meningkatkan derajat kes masy. ETIKA PROFESI KES. ( Prof Eryati. Dr