PROFESIONAL BUMI DAN TATA SURYA PEMBELAJARAN 3 KEBUMIAN
PROFESIONAL: BUMI DAN TATA SURYA
PEMBELAJARAN 3. KEBUMIAN
Tujuan Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran ini secara bertanggung jawab, Anda diharapkan mampu menjelaskan struktur internal bumi serta hubungannya dengan gempabumi dan gunungapi yang terjadi di Indonesia dengan mengintegrasikan nilai cinta tanah air dan gotong royong
Indikator Pencapaian kompetensi Indikator pencapaian kompetensi pada pembelajaran ini adalah Anda diharapkan dapat: 1. menganalisis bagaimana struktur internal bumi diidentifikasi 2. menjelaskan peristiwa gempa bumi 3. menjelaskan peristiwa gunung api 4. Menjelaskan mitigasi bencana gempa bumi dan gunung api
Materi: STRUKTUR BUMI Struktur Internal Bumi berdasarkan perilaku reologisnya • Perilaku reologis: bagaimana material bumi tersebut merespon gaya yang diberikan kepadanya. • Berdasarkan perilaku reoligisnya tersebut, bumi dibagi menjadi tiga bagian yaitu - Litosfer - Astenosfer - Mesosfer
Materi: Struktur Internal Bumi berdasarkan perilaku reologisnya • Litosfer adalah bagian bumi terluar yang berupa lapisan batuan yang bertemperatur rendah dan bersifat kaku. Litosfer ini berada mengapung diatas lapisan lain yang disebut astenosfer. • Astenosfer berupa batuan yang bertemperatur tinggi mendekati titik leburnya sehingga mudah terdeformasi dan besifat lebih plastis (tidak kaku seperti batuan).
Materi: STRUKTUR BUMI Struktur Bumi Berdasarkan Respon Gelombang Seismik
Materi: Kerak Bumi • • Kerak bumi (crust) merupakan lapisan bumi paling luar berupa batuan. Kerak bumi ini terdiri dari kerak benua dan kerak samudera. Kerak samudera memiliki ketebalan sekitar 7 km terbentuk dari batuan bekuan hitam yang disebut batu basal. Kerak samudera ini menjadi dasar bagi lautan yang ada di bumi. Kerak benua memiliki ketebalan lebih besar dibandingkan dengan kerak samudera, yaitu antara 35 km sampai 70 km. Kerak benua tersusun dari berbagai macam batuan granitik dan granodioritik. Kerak samudera dan kerak benua juga memiliki densitas dan umur yang berbeda. Kerak samudera berdensitas 3 g/cm 3 dan berumur 180 juta tahun atau kurang; sedangkan kerak benua berdensitas 2, 7 g/cm 3 dan umur batuan yang pernah ditemukan dikerak benua ini sekitar 4 milyar tahun (bandingkan dengan umur bumi).
Materi: Mantel Bumi • Mantel bumi terletak tepat di bawah kerak bumi sampai mencapai kedalaman 2885 km. • Dari seluruh volume bumi, mantel merupakan bagian yang terbanyak. • Lebih dari 82% volume bumi terisi oleh mantel. • Secara fisis, mantel berwujud padat yang bersifat plastis. • Mantel bagian atas bersama dengan kerak bumi membentuk litosfer
Materi: Inti Bumi • Inti bumi merupakan bagian terdalam dari bumi dan ukurannya hampir sebesar bulan. • Karena memiliki densitas yang besar, para ahli menyimpulkan bahwa inti bumi tersusun dari besi dan sebagian nikel. • Berdasarkan wujudnya, inti bumi terbagi menjadi dua yaitu inti dalam yang berwujud padat dan inti luar yang berwujud cair. • Inti luar berada pada kedalaman 2885 km sampai 5150 km. Sedangkan inti dalam berada pada kedalaman 5150 km – 6371 km. • Inti luar bumi yang berwujud cair diduga menjadi penyebab adanya medan magnet di bumi.
Materi: Model Struktur Internal Bumi
Materi: Lempeng Tektonik • Litosfer bersifat keras berada di atas astenosfer yang relatif lebih lunak. • Menurut teori lempeng tektonik, litosfer yang menyelubungi bumi terpecah ke dalam beberapa bagian. Pecahan-pecahan litosfer tersebut disebut lempeng. Litosfer tersusun dari beberapa lempeng besar dan beberapa lempeng kecil. Lempeng-lempeng tersebut mengapung di atas lapisan astenosfer dan masing-masing bergerak dengan kecepatan (laju dan arah) yang berbeda dengan laju antara beberapa mm/tahun sampai belasan cm/tahun.
Materi: Lempeng-Lempeng Tektonik yang Menyelimuti Bumi
Materi: Lempeng Tektonik • Lempeng-lempeng tektonik: lempeng Pasifik, lempeng Antartik, lempeng Nasca, dan sebagainya. • Lempeng-lempeng tektonik yang bertemu di Indonesia adalah lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, serta lempeng Filipina. • Pertemuan lempeng (batas lempeng) merupakan daerah yang sangat aktif secara tektonik dan berpotensi terjadi gempa bumi. • Tipe batas lempeng terdiri dari tiga yaitu tipe konvergen, divergen, dan tranform
Materi: Pertemuan Lempeng Tipe Konvergen • Tipe kovergen adalah jika dua buah saling mendekat. • Terdapat dua macam tipe konvergen, yaitu tumbukan dan subduksi. • Tipe batas lempeng di Indonesia merupakan tipe subduksi
Materi: Pertemuan Lempeng Tipe Divergen • Tipe Divergen terjadi jika lempeng yang satu bergerak menjauhi lempeng yang lainnya
Materi: Pertemuan Lempeng Tipe Transform • Jika dua buah lempeng bergerak saling bergesekan
Materi: Gempa Bumi • Gempabumi adalah bergetarnya bumi akibat adanya pelepasan energi secara tiba-tiba di lempeng bumi. • Pada dasarnya getaran tersebut adalah energi yang merampat dalam bentuk gelombang • gaya penyebab pergerakan lempeng adalah karena adanya pergerakan lambat dari mantel (astenosfer)
Materi: Gempa Bumi Episentrum gempa yang terjadi dalam selang tahun 1963 – 1998
Materi: Gelombang Gempa • Ketika terjadi gempa bumi maka energi yang dilepaskan oleh gempa tersebut dipancarkan ke segala arah sebagai gelombang gempa (atau disebut juga gelombang seismik). • Gelombang gempa terdiri dari gelombang badan gelombang permukaan. • Gelombang badan adalah gelombang gempa yang merambat ke segala arah di dalam badan bumi. - Gelombang badan terdiri dari gelombang P (primer) yang merupakan gelombang longitudinal dan gelombang S (sekunder) yang merupakan gelombang transversal.
Materi: Arah dan Pergerakan Gelombang P dan S
Materi: Gunung Api • Di samping berpotensi gempabumi, daerah di sekitar batas lempeng merupakan daerah yang banyak ditemukan gunungapi. • Gunungapi merupakan lubang atau rekahan tempat dimana magma yang berada di dalam Bumi dapat keluar mencapai permukaan Bumi. • Magma adalah lelehan batuan bercampur dengan butiran mineral dan gas-gas terlarut. • Pembentukan dan aktivitas gunungapi di Indonesia terjadi berkaitan dengan aktivitas tektonik di batas lempeng tipe subduksi
Materi: Pembentukan Gunung Api di Zona Subduksi
Materi: Letusan Gunung Api dan Berbagai Potensi Bahayanya
Materi: Bahaya Gunung Api • Aliran Lava adalah magma yang mengalir di permukaan Bumi. Lava ini sangat panas. Suhunya dapat mencapai 800 -1200 0 C. Kecepatan alirannya tergantung pada kekentalan magmanya. • Lahar merupakan lumpur dari sampah vulkanik yang bercampur dengan air. Lahar ini dapat bergerak dengan kecepatan 100 km/jam. • Aliran piroklastik. Aliran ini merupakan salah satu bentuk becana letusan gunungapi yang sangat mematikan. Aliran ini dapat mengandung gas, uap air, abu, maupun lapili yang mengahambur ke bawah dengan kecepatan bisa mencapai 700 km/jam. • Jatuhan piroklastik seperti hujan abu, lapili dan bomb. Abu, lapili, dan bomb merupakan meterial yang dilepaskan dari gunungapi. Mereka dibedakan dari ukurannya. Jika diameterya kurang dari 2 cm maka disebut abu vulkanik; jika diameternya antara 2 – 64
Materi: Mitigasi Bencana Pengertian : Upaya memperkecil resiko bencana
Materi: Mitigasi Bencana Gempa Bumi Sebelum Gempa • pelatihan dan pendidikan kesiapsiagaan bencana • selalu sadar akan ada bahaya • penguatan kearifan lokal • membangun rumah dan infrastruktur tahan gempa • pembuatan jalur dan rambu evakuasi
Materi: Mitigasi Bencana Gempa Bumi Saat Gempa • tetap tenang dan tidak panik • berlindung di bawah meja dan berpegang pada kaki meja • jongkok di sudut ruangan sambil melindungi kepala dengan tas • jauhi jendela kaca; rak buku; papn tulis; dan benda lain yang dapat jatuh atau roboh
Materi: Mitigasi Bencana Gempa Bumi Saat Gempa • Jika berada di luar ruangan/kelas, cari tempat yang lapang, jongkok sambil melindungi kepala dengan tas, jauhi bangunan dan benda lain yang dapat jatuh atau roboh. Perhatikan pula tempat berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah. Jika tempat kita berada di dekat pantai, maka tetap mencari informasi yang valid mengenai kemungkinan terjadinya tsunami. Perhatikan dan ikuti rambu-rambu evakuasi yang telah dibuat oleh yang berwenang.
Materi: Mitigasi Bencana Gempa Bumi Setelah Gempa • jika kita berada di dalam ruangan, keluar dari ruangan tersebut menuju tempat lapang dengan tetap hati-hati dan tertib • Jangan menggunakan lift atau elevator (gunakan tangga biasa). • Selalu perhatikan kemungkinan jatuhan benda • Jangan masuk bangunan yang rusak akibat gempa karena ada kemungkinan roboh • Tetap ikuti informasi yang valid seperti BMKG berkaitan dengan kemungkinan terjadinya gempa susulan atau tsunami.
Materi: Mitigasi Bencana Erupsi Gunung Api • Upaya pengurangan risiko bencana erupsi sebelum kejadiantaranya mengetahui dan selalu sadar akan adanya bahaya erupsi gunung api, melakukan pendidikan dan pelatihan tentang bahaya dan evakuasi erupsi gunung api, dapat bekerjasama dengan petugas pemantau dari lembaga resmi terlebih jika gunung api menunjukkan gejala akan meletus. • Pada saat terjadi erupsi tetaplah bersikap positif dan mengikuti arahan dari petugas. Demikian juga ketika erupsi sudah berhenti.
PEMBELAJARAN 4. TATA SURYA
Tujuan Melalui kajian yang cermat secara mandiri, peserta mampu menjelaskan karakteristik anggota Tata Surya serta pengaruh interaksinya
Indikator Pencapaian kompetensi Indikator pencapaian kompetensi pada pembelajaran ini adalah Anda diharapkan dapat: • menganalisis karakteristik Matahari, • menganalisis karakteristik planet dan anggota Tata Surya lainnya • menganalisis pengaruh radiasi Matahari terhadap kehidupan di Bumi • menganalisis gerakan Bumi dan Bulan terhadap Matahari • menganalisis pengaruh pergerakan Bumi dan Bulan bagi kehidupan di Bumi
Materi: Karakteristik Anggota Tata Surya • Matahari adalah bintang yang menjadi pusat Tata Surya dimana semua anggota Tata Surya lain beredar mengelilinginya • Planet dan Anggota Tata Surya Lain Pada tahun 2006, IAU (International Astonomical Union) mengelompokkan anggota Tata Surya menjadi tiga yaitu planet, planet-kerdil, serta benda-benda Tata Surya kecil
Materi: Kriteria Planet • mengorbit Matahari; • bentuknya cenderung bulat; • dalam orbitnya tidak ditemukan benda angkasa lain
Materi: Planet • • Merkurius Venus Bumi Mars Planet Terestrial (keras dan memiliki lapisan batuan) • • Jupiter Saturnus Uranus Neptunus Planet Jovian (yang tidak keras karena tersusun seluruhnya dari gas)
Materi: Planet berdasarkan letak orbit • Merkurius • Venus • • • Bumi Mars Jupiter Saturnus Uranus Neptunus Planet Inferior (Orbit berada di antara Bumi dan Matahari) Planet Superior (Orbit berada di luar Bumi dan Matahari)
Materi: Planet Superior dan Planet Inferior
Materi: Planet Kerdil • mengorbit Matahari; • bentuknya cenderung bulat; • dalam orbitnya ditemukan benda-benda angakasa lain. • bukan merupakan satelit. • Contoh: Pluto dan Ceres
Materi: Benda Kecil Tata Surya • • • Seluruh benda angakasa lain yang mengelilingi Matahari selain planet, planet-kerdil atau satelit: komet, asteroid, objek-objek trans-neptunian, serta benda-benda kecil lainnya. Kebanyakan berada pada sabuk asteroid dan sabuk Kuiper (Kuiper Belt). Sabuk asteroid berada diantara orbit Mars dan orbit Jupiter, sedangkan sabuk Kuiper berada di luar orbit Neptunus.
Materi: Pengaruh Radiasi Matahari terhadap Bumi Iklim dan cuaca Siklus Air Proses Fotosintesis Efek Rumah Kaca Ultraviolet dibutuhkan oleh tubuh Manusia dalam memproduksi vitamin D • Sumber energi alternatif • • •
Materi: Pergerakan Bumi dan Bulan • Bumi sebagai planet berevolusi mengelilingi Matahari. • Selama mengitari Matahari, Bumi disertai oleh satu buah satelit alam yang disebut Bulan. • Bulan sendiri berevolusi mengelilingi Bumi. • Di samping bergerak mengitari Matahari, Bumi dan Bulan masing-masing berotasi pada sumbunya
Materi: Kemiringan Sumbu Rotasi Bumi
Materi: Kemiringan Sumbu Rotasi Bumi Kemiringan sumbu rotasi Bumi menyebabkan terjadinya perbedaan musim antara belahan Bumi utara dan belahan Bumi selatan
Materi: Gerakan Bulan juga mengalamai rotasi dan revolusi. Rotasi Bulan adalah gerak Bulan yang berputar pada sumbunya. Revolusi Bulan adalah gerak Bulan mengelilingi Bumi. Waktu revolusi bulan sama dengan waktu rotasi Bulan sehingga menyebabkan wajah Bulan yang menghadap Bumi selalu sama. Waktu yang diperlukan Bulan untuk berevolusi satu kali adalah sekitar 29 hari atau satu bulan. • Revolusi Bulan dimanfaatkan oleh manusia untuk membuat sistem penanggalan komariah (Hijriah). Pergantian bulan dalam sistem penanggalan ini ditandai dengan munculnya hilal. • Perubahan wajah Bulan tersebut disebut fase Bulan • •
Materi: Fase Bulan 1. Bulan mati 2. Bulan sabit 3. Seperembat pertama 4. Bungkuk 5. Purnama 6. Bungkuk 7. Seperempat ke tiga 8. Sabit
Materi: Gerhana • Peredaran Bumi dan Bulan menyebkan pula peristiwa gerhana Bulan dan gerhana Matahari. • Gerhana Bulan terjadi ketika Bulan dalam fase purnama dan Bulan berada tepat di bidang ekliptika. Pada keadaan itu, Bulan, Bumi dan Matahari berada dalam satu garis lurus. • Gerhana Matahari akan terjadi ketika Bulan dalam fase bulan mati dan Bulan berada tepat di bidang ekliptika
Materi: Gerhana Bulan
Materi: Gerhana Matahari
Materi: Pasang Surut • Pasang-surut air laut adalah gelombang air laut yang dibangkitkan oleh gaya gravitasi Bumi, Bulan, dan Matahari. • Gaya gravitasi Bulan, Bumi dan gaya gravitasi Matahari akan menarik dan menekan air laut. Perpaduan bekerjanya gaya-gaya tersebut menyebabkan terjadinya pasang surut air laut
TERIMA KASIH
- Slides: 52