PRINSIPPRINSIP PRODUKSI ISLAMI Pertemuan 5 AGENDA Prinsip Dasar

  • Slides: 60
Download presentation
PRINSIP-PRINSIP PRODUKSI ISLAMI Pertemuan 5

PRINSIP-PRINSIP PRODUKSI ISLAMI Pertemuan 5

AGENDA �Prinsip Dasar Produksi Islami �Penolakan Ekonomi Islam Konsep Pareto optimality �Tujuan Produksi Islami

AGENDA �Prinsip Dasar Produksi Islami �Penolakan Ekonomi Islam Konsep Pareto optimality �Tujuan Produksi Islami

PRINSIP DASAR PRODUKSI ISLAM

PRINSIP DASAR PRODUKSI ISLAM

Definisi Produksi……. 1 � Dr. Muhammad Rawwas Qalahji memberikan padanan kata “produksi” dalam bahasa

Definisi Produksi……. 1 � Dr. Muhammad Rawwas Qalahji memberikan padanan kata “produksi” dalam bahasa Arab dengan kata al-intaj yang secara harfiyah dimaknai dengan ijadu sil’atin au khidmatin (mewujudkan / mengadakan sesuatu barang atau jasa) ﺍﻻﻧﺘﺎﺝ Produksi ﺍﻳﺠﺎﺩ ﺳﻠﻌﺔ ﺃﻮ ﺧﺪﻣﺔ

Definisi Produksi……. 2 � ﺍﻳﺠﺎﺩ ﺳﻠﻌﺔ ﺃﻮ ﺧﺪﻣﺔ ﻣﻌﻴﻨﺔ ﺑﺎﺳﺘﺨﺪﺍﻡ ﻣﺰﻳﺞ ﻣﻦ ﻋﻨﺎﺻﺮ ﺍﻻﻧﺘﺎﺝ

Definisi Produksi……. 2 � ﺍﻳﺠﺎﺩ ﺳﻠﻌﺔ ﺃﻮ ﺧﺪﻣﺔ ﻣﻌﻴﻨﺔ ﺑﺎﺳﺘﺨﺪﺍﻡ ﻣﺰﻳﺞ ﻣﻦ ﻋﻨﺎﺻﺮ ﺍﻻﻧﺘﺎﺝ ﺿﻤﻦ ﺍﻃﺎﺭ ﺯﻣﻨﻲ ﻣﺤﺪﺩ � Ijadu sil’atin au khidmatun mu’ayyanatin bi istikhdami muzayyajin min ‘anashir al-intaj dhamina ithara zamaniyyin muhaddadin (mengadakan barang atau pelayanan jasa tertentu dengan bantuan pengabungan unsur-unsur produksi yang terbingkai dalam waktu tertentu). [1] Muhammad Rawwas Qalahji, Mabahis fi al-Iqtishad al. Islamiy min Ushulihi al-Fiqhiyyah, (Beirut: Dar an-Nafes, 2000), Cet. ke-4, h. 62.

Definisi Produksi……………. 3 � Menurut Pyndic (2002) The Production Process is Combining inputs or

Definisi Produksi……………. 3 � Menurut Pyndic (2002) The Production Process is Combining inputs or factors of production to achieve an output. � Berdasarkan definisi tersebut jelas yang dimaksud dengan proses produksi merupakan penggunaan kombinasi input (factor produksi ; labor, material and Capital) untuk menghasilkan output.

Definisi Produksi……………. 4 Kegiatan produksi dalam ilmu ekonomi diartikan sebagai kegiatan yang menciptakan manfaat

Definisi Produksi……………. 4 Kegiatan produksi dalam ilmu ekonomi diartikan sebagai kegiatan yang menciptakan manfaat (utility) baik dimasa kini maupun di masa mendatang (M. Frank, 2003).

Nilai-nilai tawhid pada produksi. . 1 1. Melakukan kegiatan produksi adalah perintah Allah (28:

Nilai-nilai tawhid pada produksi. . 1 1. Melakukan kegiatan produksi adalah perintah Allah (28: 77) dan karena itu aktivitas produksi dipandang sebagai ibadah. 2. Berproduksi bagi seorang muslim merupakan aktualisasi keberadaan dirinya sebagai khalifah Allah di muka bumi yang bertugas memakmurkan bumi dengan ilmu dan amalnya

Al-qashash : 77 ﺍ ﻳآﺍﺍ ﺍﻟﻠ ﺍﻟ ﺍ ﻷ ﻭﻻ ﻳ ﺍﻟ ﺍ ﻥ

Al-qashash : 77 ﺍ ﻳآﺍﺍ ﺍﻟﻠ ﺍﻟ ﺍ ﻷ ﻭﻻ ﻳ ﺍﻟ ﺍ ﻥ آ ﺍﻟﻠ ﻻ ﺍﺍ ﻱ ﻷ ﺍﻟﻠ ﻻ ﺍﻳ Carilah apa yang diberikan Allah kepadamu untuk kebahagian kampung akhiratmu dan jangan lupa nasibmu di dunia ini. Berbuat baiklah sebagaimana Allah berbuat baik kepadamu. Janganlah melakukan kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melakukan kerusakan (Alqashash : 77)

KITA ADALAH KHALIFAH ALLAH DI MUKA BUMI ﺇﻧﻲ ﺟﺎﻋﻞ ﻓﻲ ﺍﻷﺮﺽ ﺧﻠﻴﻔﺔ Khalifah (Pemimpin

KITA ADALAH KHALIFAH ALLAH DI MUKA BUMI ﺇﻧﻲ ﺟﺎﻋﻞ ﻓﻲ ﺍﻷﺮﺽ ﺧﻠﻴﻔﺔ Khalifah (Pemimpin Pengelola Bumi) Mengelola bumi Memakmurkan bumi Bekerja dan Berusaha Mewujudkan kesejahteraan Duniawi-ukhrawi Sesuai syari’ah Allah

Nilai-nilai tawhid pada produksi. . 2 3. 4. Bekerja untuk menghasilkan suatu barang/jasa dalam

Nilai-nilai tawhid pada produksi. . 2 3. 4. Bekerja untuk menghasilkan suatu barang/jasa dalam rangka menafkahi keluarga adalah jihad fi sabilillah Kemampuan manusia berproduksi sehingga mampu menikmati hasilhasil produksi dan mendapatkan harta karena berproduksi, merupakan nikmat harus disyukuri kepada Allah. Islam mengutuk manusia kufur nikmat. (14: 7 dan Al-’adiyat (QS : 100 : 6)

 )ﻣﻦ ﻛﺪ ﻋﻠﻰ ﻋﻴﺎﻟﻪ ﻛﺎﻥ ﺍﻟﻤﺠﺎﻫﺪ ﻓﻲ ﺳﺒﻴﻞ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﺰ ﻭ ﺟﻞ )ﺍﺣﻤﺪ

)ﻣﻦ ﻛﺪ ﻋﻠﻰ ﻋﻴﺎﻟﻪ ﻛﺎﻥ ﺍﻟﻤﺠﺎﻫﺪ ﻓﻲ ﺳﺒﻴﻞ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﺰ ﻭ ﺟﻞ )ﺍﺣﻤﺪ Sabda Nabi Saw, “Siapa yang bekerja keras untuk mencari nafkah keluarganya, maka ia adalah mujahid fi Sabillah ”(Ahmad)

Nilai-nilai tawhid pada produksi … 3 5. 6. Melihat pentingnya peranan produksi dalam mewujudkan

Nilai-nilai tawhid pada produksi … 3 5. 6. Melihat pentingnya peranan produksi dalam mewujudkan kemakmuran, maka Alquran dan sunnah memerintahkan manusia untuk bekerja keras dalam mencari penghidupannya guna memenuhi kebutuhan hidupnya. (9: 105) Kegiatan produksi tidak boleh menghasilkan barang-barang haram, seperti khamar, rokok, daging babi, gelatin babi, plasenta serta jasa-jasa terlarang, perjudian, riba, prostitusi, dsb.

At-Taubah : 105 ﺍﻭﺍ ﻯ ﺍﻟﻠ ﻭ ﺍﻭ ﻭ ﻯ ﺍ ﺍ ﺍﻟ ﺍ

At-Taubah : 105 ﺍﻭﺍ ﻯ ﺍﻟﻠ ﻭ ﺍﻭ ﻭ ﻯ ﺍ ﺍ ﺍﻟ ﺍ ﻡ ﺍ ﻧ ﻭ Katakanlah ya Muhammad, ”Bekerjalah kamu. Allah, Rasul. Nya dan orang-orang mukmin akan melihat kerjamu”

Berproduksi menurut syariah (1) 1. Islam selalu mendorong kemajuan di bidang produksi. Menurut Yusuf

Berproduksi menurut syariah (1) 1. Islam selalu mendorong kemajuan di bidang produksi. Menurut Yusuf Qardhawi, Islam membuka lebar penggunaan metode ilmiah yang didasarkan pada penelitian, eksperimen & perhitungan. 2. Teknik produksi diserahkan kepada keinginan & kemampuan manusia. Sabda Nabi : ”Kalian lebih mengetahui urusan dunia kalian”. 3. Dalam berinovasi & bereksperimen, pada prinsipnya Islam menyukai kemudahan, menghindari mudarat & memaksimalkan manfaat.

Berproduksi menurut syariah (2) 4. 5. Kegiatan produksi dalam rangka mewujudkan maslahah (maqashid syariah)

Berproduksi menurut syariah (2) 4. 5. Kegiatan produksi dalam rangka mewujudkan maslahah (maqashid syariah) yakni mewujudkan harta sebagai qiyam (pilar) kehidupan Berproduksi bukan semata-mata mencari laba, tetapi juga mewujudkan manfaat bagi kemaslahatan ummat secara umum

Orang yang bekerja secara manual sangat dipuji dan dihargai Nabi Muhammad Saw. Dalam sebuah

Orang yang bekerja secara manual sangat dipuji dan dihargai Nabi Muhammad Saw. Dalam sebuah riwayat, Nabi Saw pernah mencium tangan orang yang bekerja mencari kayu, yaitu tangan Sa’ad bin Mu’az tatkala melihat tangannya kasar akibat bekerja keras. Nabi seraya berkata : ﻛﻔﺎﻥ ﻳﺤﺒﻬﻤﺎ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ Inilah dua telapak tangan yang dicintai Allah

 ﻓﻼ ﺗﻨﺎﻣﻮﺍ ﻋﻦ ﻃﻠﺐ ﺍﻟﺮﺯﻕ ﺍﺫﺍ ﺻﻠﻴﺘﻢ ﺍﻟﻔﺠﺮ Apabila kamu telah selesai shalat

ﻓﻼ ﺗﻨﺎﻣﻮﺍ ﻋﻦ ﻃﻠﺐ ﺍﻟﺮﺯﻕ ﺍﺫﺍ ﺻﻠﻴﺘﻢ ﺍﻟﻔﺠﺮ Apabila kamu telah selesai shalat subuh, maka janganlah kamu tidur

� � Dialah ﺍﻱ ﻷ ﻭﻻ ﺍﻭﺍ ﻱ ﺍﺍ ﻭﺍ ﻥ ﺍﻟ ﻭ yang

� � Dialah ﺍﻱ ﻷ ﻭﻻ ﺍﻭﺍ ﻱ ﺍﺍ ﻭﺍ ﻥ ﺍﻟ ﻭ yang menjadikan bumi itu mudah bagimu, maka berjalanlah kesegala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezekinya

TAUHID 1 Semua rezeki yang didapat melalui perusahaan adalah anugerah dari Allah Swt, Manusia

TAUHID 1 Semua rezeki yang didapat melalui perusahaan adalah anugerah dari Allah Swt, Manusia berfungsi sebagai penerima Amanah Mencari Harta (rezeki) harus sesuai dengan syariah Allah 2 Tujuan Penciptaan manusia ; Untuk beribadah kepada. Nya Aktivitas bisnis perusahaan dibingkai sebagai ibadah ﻭ ﻣﺎ ﺧﻠﻘﺖ ﺍﻟﺠﻦ ﻭ ﺍﻟﻼﻧﺲ ﺍﻻ ﻟﻴﻌﺒﺪﻭﻥ ( ﻣﻦ ﻛﺪ ﻋﻠﻰ ﻋﻴﺎﻟﻪ ﻛﺎﻥ ﺍﻟﻤﺠﺎﻫﺪ ﻓﻲ ﺳﺒﻴﻞ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﺰ ﻭ ﺟﻞ )ﺍﺣﻤﺪ Sabda Nabi Saw, “Siapa yang bekerja keras untuk mencari nafkah keluarganya, maka ia adalah mujahid fi Sabillah”(Ahmad)

Perusahaan Islami sebagai : A PLACE OF WORSHIP A PLACE OF WEALTH A PLACE

Perusahaan Islami sebagai : A PLACE OF WORSHIP A PLACE OF WEALTH A PLACE OF WARFARE Corporate sebagai “Tempat” ibadah Tempat Mengelola Perusahaan Untuk meraih kekayaan Arena Peperangan Melawan bisnis magrib Corporate sebagai Arena jihad Tempat Mewujudkan Kesejahteraan Mewujudkan Falah Dunia/akhirat Perang melawan Kemiskinan

Menurut M. Rawwas : Dalam ekonomi Islam, kerja dan produktifitas adalah untuk mencapai tiga

Menurut M. Rawwas : Dalam ekonomi Islam, kerja dan produktifitas adalah untuk mencapai tiga sasaran, yaitu : 1. Mencukupi kebutuhan hidup ( ) ﺍﻻﺷﺒﺎﻉ 2. Meraih laba yang wajar ( ) ﺍﻻﺭﺑﺎﺡ 3. Menciptakan kemakmuran lingkungan sosial maupun alamiyah ( ) ﺍﻻﻋﻤﺎﺭ �

PRINSIP-PRINSIP PRODUKSI DALAM ISLAM (1) 1. Kegiatan Produksi harus dilandasi nilai- nilai Islami, sesuai

PRINSIP-PRINSIP PRODUKSI DALAM ISLAM (1) 1. Kegiatan Produksi harus dilandasi nilai- nilai Islami, sesuai dengan maqashid syariah. Tidak memproduksi barang yang bertentangan dengan maqashid syariah yaitu menjaga iman, keturunan, jiwa, akal dan harta. 2. Prioritas produksi harus sesuai dengan prioritas kebutuhan yaitu: Dharuriyah, Hajiyah dan Tahsiniyah.

PRINSIP-PRINSIP PRODUKSI DALAM ISLAM (2) 3. Kegiatan Produksi harus memperhatikan keadilan, aspek sosial kemasyarakatan,

PRINSIP-PRINSIP PRODUKSI DALAM ISLAM (2) 3. Kegiatan Produksi harus memperhatikan keadilan, aspek sosial kemasyarakatan, memenuhi kewajiban zakat, sedekah, infak dan wakaf. 1. 2. Mengelola sumberdaya alam secara optimal, tidak boros, berlebihan dan merusak lingkungan. Distribusi keuntungan yang adil antara pemilik, pengelola, manajemen dengan buruh.

PRINSIP-PRINSIP PRODUKSI DALAM ISLAM (3) � Menurut Siddiqi (1992) ada 3 prinsip pokok produsen

PRINSIP-PRINSIP PRODUKSI DALAM ISLAM (3) � Menurut Siddiqi (1992) ada 3 prinsip pokok produsen yang Islami, yaitu: ◦ Memiliki komitmen yang penuh terhadap keadilan ◦ memiliki dorongan untuk melayani masyarakat (untuk mencapai kesejahteraan), sehingga segala keputusan perusahaan harus mempertimbangkan hal ini. ◦ Optimasi keuntungan diperkenankan dengan batasan kedua prinsip di atas.

PRINSIP-PRINSIP PRODUKSI DALAM ISLAM (4) � Sedangkan menurut Metwally, pada dasarnya teori produksi dalam

PRINSIP-PRINSIP PRODUKSI DALAM ISLAM (4) � Sedangkan menurut Metwally, pada dasarnya teori produksi dalam konsep Islami berbasiskan pasa kewajiban shodaqoh atau amal Sholeh. Secara sederhana fungsi tujuan yang Islami dapat diformulasikan sebagai berikut:

PRINSIP-PRINSIP PRODUKSI DALAM ISLAM (5) � � Y=f(F, G) Dimana Y = Tujuan perusahaan

PRINSIP-PRINSIP PRODUKSI DALAM ISLAM (5) � � Y=f(F, G) Dimana Y = Tujuan perusahaan F = Tingkat keuntungan G = Pengeluaran untuk shodaqoh atau amal sholeh Jika M menunjukkan tingkat keuntungan actual, maka dapat dibuat formulasi : M=R–C–G Dimana M = Tingkat keuntungan actual R = Penerimaan perusahaan keseluruhan (tital revenue) C = Biaya=biaya (variable maupun tetap) total (total cost G = Pengeluaran Shodaqoh

Kaidah-kaidah Produksi 1. Memproduksi barang dan jasa yang halal pada setiap tahapan produksi. 2.

Kaidah-kaidah Produksi 1. Memproduksi barang dan jasa yang halal pada setiap tahapan produksi. 2. Mencegah kerusakan dimuka bumi, termasuk membatasi polusi, memelihara keserasian, dan ketersediaan sumber daya alam. 3. Produksi dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan individu dan masyarakat serta mencapai kemakmuran. 4. Produksi dalam Islam tidak dapat dipisahkan dari tujuan kemandirian umat. 5. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia baik kualitas spritual maupun mental dan fisik.

Karakter Manusia&Kegiatan Produksi � Cinta (wants) kepada harta benda : ﻟ ﺍ ﺍﻟ ﺍ

Karakter Manusia&Kegiatan Produksi � Cinta (wants) kepada harta benda : ﻟ ﺍ ﺍﻟ ﺍ ﺍﻳ ﺍﻧ ﺍﻟ ﺍ ﺍ ﺍ ﻷﺍ ﺍ ﺍ ﺍﺍ ﺍﻟﻠ ﻧ ﺍﺍ Dijadikan indah pada (pandangan) manusia, kecintaan pada apa-apa yang diinginkan, yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak kda pilihan, hewan ternak dan sawah ladang, Itulah kesenangan hidup di dunia. Sisi Allah-lah tempat kembali yang baik. Ayat ini menegaskan, bahwa semua harta benda dan kekayaan bukan tujuan, tetapi Allah-lah yang menjadi tujuan sebenar.

Faktor-Faktor Produksi � Para ahli ekonomi Islam berbeda pendapat tentang faktor-faktor produksi menurut Islam

Faktor-Faktor Produksi � Para ahli ekonomi Islam berbeda pendapat tentang faktor-faktor produksi menurut Islam � Menurut Afzalur Rahman ada empat, yaitu, tanah, (tenaga) kerja, modal dan organisasi Demikian pula Dr. Muhammad Rawwas Qalahji dan Muhammad Abdul Mannan menyebutkan 4 faktor produksi.

 ﺍﻟﻄﺒﻴﻌﺔ ﺍﻟﻌﻤﻞ (Tenaga) Kerja Faktor Produksi ﺍﻟﺘﻨﻈﻴﻢ organisasi Tanah ﺭﺃﺲ ﺍﻟﻤﺎﻝ Modal

ﺍﻟﻄﺒﻴﻌﺔ ﺍﻟﻌﻤﻞ (Tenaga) Kerja Faktor Produksi ﺍﻟﺘﻨﻈﻴﻢ organisasi Tanah ﺭﺃﺲ ﺍﻟﻤﺎﻝ Modal

Tanah Kafil Tenaga Kerja Faktor Produksi Organisasi/ Manajemen Modal

Tanah Kafil Tenaga Kerja Faktor Produksi Organisasi/ Manajemen Modal

Faktor-Faktor Produksi Modal Sebagian ahli Ekonomi Islam lainnya Tenaga Kerja Organisasi termasuk dalam kategori

Faktor-Faktor Produksi Modal Sebagian ahli Ekonomi Islam lainnya Tenaga Kerja Organisasi termasuk dalam kategori tenaga kerja ﺍﻟﻌﻤﻞ ﺍﻟﻤﻨﻈﻢ Tanah

Menurut Dr. Al-’Araby Modal (Tenaga) Kerja

Menurut Dr. Al-’Araby Modal (Tenaga) Kerja

Faktor-Faktor Produksi Modal Tanah termasuk modal Tenaga Kerja Dr. Sa’ad Ibrahim Sholih Taqwa ialah

Faktor-Faktor Produksi Modal Tanah termasuk modal Tenaga Kerja Dr. Sa’ad Ibrahim Sholih Taqwa ialah amal Sholih yang bertujuan Ridha Allah

Buku Fiqh Ekonomi Umar Faktor-Faktor Produksi 1. Alam 2. Tenaga Kerja 3. Keahlian 4.

Buku Fiqh Ekonomi Umar Faktor-Faktor Produksi 1. Alam 2. Tenaga Kerja 3. Keahlian 4. Modal Produksi yang baik dan berhasil ialah produksi yang dengan menggunakan faktor tersebut bisa menghasilkan barang sebanyak-banyaknya dengan kualitas semanfaat mungkin.

Faktor Alam Dianggap sebagai suatu faktor produksi penting mencakup semua sumber daya alam yang

Faktor Alam Dianggap sebagai suatu faktor produksi penting mencakup semua sumber daya alam yang digunakan dalam proses produksi.

Faktor Tenaga Kerja Tenaga kerja merupakan faktor utama produksi, Karena dengan tenaga kerjanya manusia

Faktor Tenaga Kerja Tenaga kerja merupakan faktor utama produksi, Karena dengan tenaga kerjanya manusia dapat merubah apa yang terdapat pada alam, dari ‘amal (kerja) produktif menjadi hasil-hasil pertanian serta menambah produksi barang-barang dan jasa dalam industri yang merupakan kebutuhan masyarakat dan menjadi sumber kekayaan bangsa. Islam mengangkat tenaga kerja dan menyuruh orang bekerja, baik bekerja untuk mencapai penghidupan yang layak untuk menghasilkan barang-barang serta jasa yang menjadi keperluan manusia, maupun amal yang bersifat ibadah semata-mata kepada Allah.

Faktor Keahlian/skilss/al-’amal al-munazzam Keahlian merupakan faktor produksi terpenting yang ketiga dalam pandangan Islam. Teknik

Faktor Keahlian/skilss/al-’amal al-munazzam Keahlian merupakan faktor produksi terpenting yang ketiga dalam pandangan Islam. Teknik produksi, mesin serta sistem manajemen merupakan buah dari ilmu dan kerja. Modal adalah hasil kerja yang disimpan.

Faktor Modal Dalam Islam modal (sebagai hak milik) adalah amanah dari Allah yang wajib

Faktor Modal Dalam Islam modal (sebagai hak milik) adalah amanah dari Allah yang wajib di kelola secara baik. Manusia atau para pengusaha hanya diamanahi oleh Allah untuk mengelola harta atau modal itu sehingga modal itu dapat berkembang.

� Pelarangan terhadap transaksi riba seharusnya banyak mewarnai pembahasan tentang konsep biaya produksi dalam

� Pelarangan terhadap transaksi riba seharusnya banyak mewarnai pembahasan tentang konsep biaya produksi dalam Islam

� Dari keempat faktor produksi, modal adalah faktor penting yang memiliki perbedaan besar dalam

� Dari keempat faktor produksi, modal adalah faktor penting yang memiliki perbedaan besar dalam perspektif ekonomi Islam. Ini dikarenakan adanya unsur interest atau riba dalam modal pada ekonomi konvensional, sedangkan pada ekonomi Islam riba sangat dilarang. Dalam ekonomi Islam dikenal sistem pembiayaan berdasarkan profit sharing ataupun revenue sharing.

Faktor Modal dalam pemanfaatanya : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Islam mengharamkan

Faktor Modal dalam pemanfaatanya : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Islam mengharamkan peminjaman modal dengan cara menarik bunga (riba) Tidak boleh menggunakan modal dalam produksi secara boros Dalam memproduksi barang dan jasa, Islam mengharamkan penimbunan & menyuruh memasarkannya untuk kebutuhan masyarakat Islam mengajarkan untuk berusaha dengan cara-cara lain agar modal tersebut jangan sampai terpusat pada beberapa tangan saja. Islam menganjurkan untuk menghidupkan sektor riil, agar modal tidak idle. Maka semangat kewirausahaan harus didorong dan ditumbuhkan. Islam mendorong kerja, berdagang, jual beli, dan mengembangkan jasa-jasa. Islam mewajibkan zakat atas harta simpanan atau harta produktif dalam bentuk dagang pada setiap tahun.

� Menurut Yusuf Qardhawi, faktor produksi yang utama menurut Al-Quran adalah alam dan kerja

� Menurut Yusuf Qardhawi, faktor produksi yang utama menurut Al-Quran adalah alam dan kerja manusia. Fungsi manusia adalah sebagai khalifah dimuka bumi. Khalifah ini diberi amanat oleh Allah untuk memakmurkan bumi.

� Semua ulama ekonomi Islam sepakat bahwa amal (tenaga kerja) merupakan faktor asasi dalam

� Semua ulama ekonomi Islam sepakat bahwa amal (tenaga kerja) merupakan faktor asasi dalam produksi { ﻭﺍ ﻥ ﺍ ﻳ ﻻ ﻭ 34} { ﺍ ﻳﺍ ﺍ ﻥ ﻳ ﺍ ﺍ ﻳﺍ ﺍﻭ 33} ﺍ ﻷ ﺍ ﺍﺍ ﺍ ﻭ

Supaya mereka dapat memakan buahnya dan apa yang dikerjakan oleh tangan-tangan mereka. Mengapa mereka

Supaya mereka dapat memakan buahnya dan apa yang dikerjakan oleh tangan-tangan mereka. Mengapa mereka tidak bersyukur?

Usman bin Abul ‘Ash berkata kepada Umar Radhiallahu Anhu, “ Wahai Amirul Mukminin, sesungguhnya

Usman bin Abul ‘Ash berkata kepada Umar Radhiallahu Anhu, “ Wahai Amirul Mukminin, sesungguhnya di daerah kami terdapat lahan tanah yang tidak dimiliki seseorang, maka putuskanlah dia kepadaku untuk aku kelolanya, sehingga dia mendatangkan manfaat bagi keluargaku dan juga bagi kaum muslimin. “ Maka Umar menetapkan lahan tanah tersebut untuknya. (Ibnu Zanjawaih, Kitab Al- Amwal (2: 626)

� Imam Al-Ghazali juga menaruh perhatian pada teori produksi dan telah menguraikan sebuah proses

� Imam Al-Ghazali juga menaruh perhatian pada teori produksi dan telah menguraikan sebuah proses produksi ditentukan oleh kasab (usaha fisik yang dikerahkan manusia) serta inovasi untuk mengubah sumber-sumber daya yang dimiliki manusia untuk mendapatkan value yang lebih tinggi.

Al-Ghazali mengklasifikasikan aktivitas produksi menurut kepentingan sosialnya dan menitikberatkan perlunya kerja sama dan koordinasi

Al-Ghazali mengklasifikasikan aktivitas produksi menurut kepentingan sosialnya dan menitikberatkan perlunya kerja sama dan koordinasi (management). � Selain itu ia juga telah menetapkan hukum fardhu kifayah dalam melakukan sebuah kewajiban sosial ini (production activities). �

PENOLAKAN EKONOMI ISLAM KONSEP PARETO OPTIMALITY

PENOLAKAN EKONOMI ISLAM KONSEP PARETO OPTIMALITY

PRODUCTION � The Production Function ◦ The production function shows the relationship between quantity

PRODUCTION � The Production Function ◦ The production function shows the relationship between quantity of inputs used to make a good and the quantity of output of that good.

The Production Function � Marginal Product ◦ The marginal product of any input in

The Production Function � Marginal Product ◦ The marginal product of any input in the production process is the increase in output that arises from an additional unit of that input.

The Production Function � Diminishing Marginal Product ◦ Diminishing marginal product is the property

The Production Function � Diminishing Marginal Product ◦ Diminishing marginal product is the property whereby the marginal product of an input declines as the quantity of the input increases. �Example: As more and more workers are hired at a firm, each additional worker contributes less and less to production because the firm has a limited amount of equipment.

Figure 2 Hungry Helen’s Production Function Quantity of Output (cookies per hour) Production function

Figure 2 Hungry Helen’s Production Function Quantity of Output (cookies per hour) Production function 150 140 130 120 110 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 1 2 3 4 5 Number of Workers Hired Copyright © 2004 South-Western

The Production Function � Diminishing Marginal Product ◦ The slope of the production function

The Production Function � Diminishing Marginal Product ◦ The slope of the production function measures the marginal product of an input, such as a worker. ◦ When the marginal product declines, the production function becomes flatter.

Pareto optimality…… 1 Kriteria investasi yang dikemukakan V. Pareto seorang sosiolog dan ekonom Italia

Pareto optimality…… 1 Kriteria investasi yang dikemukakan V. Pareto seorang sosiolog dan ekonom Italia � Kriteria Parto menyatakan bahwa efisiensi alokatif akan terjadi bila tidak mungkin lagi dilakukan reorganisasi produksi sedemikian rupa sehingga masing pihak (konsumen dan produsen) merasa lebih sejahtera ( better off) � Sehingga kepuasaan seseorang dapat ditingkatkan hanya dengan menurunkan kepuasan orang lain �

Pareto optimality…… 2 � Manan (1992) menyatakan bahwa kegiatan produksi dalam perspektif islam bersifat

Pareto optimality…… 2 � Manan (1992) menyatakan bahwa kegiatan produksi dalam perspektif islam bersifat altruistik (mementingkan atau memperhatikan orang lain) � Produksi yang bersifat altruistik tidak dapat secara sederhana menerima kriteria efisiensi pareto , hal ini terutama ketika kondisi distribusi pendapatan masyarakat tidak merata

TUJUAN PRODUKSI ISLAMI

TUJUAN PRODUKSI ISLAMI

Tujuan Produksi � Tujuan umum produksi adalah untuk mencapai falah (kebahagiaan dunia akhirat. Menurut

Tujuan Produksi � Tujuan umum produksi adalah untuk mencapai falah (kebahagiaan dunia akhirat. Menurut terminologi ushul fiqh, untuk mewujudkan maslahah (maqashid syariah) yakni maslahah dunia akhirat.

Tujuan produksi Secara spesifik 1. Berproduksi bukan semata-mata mencari laba, 2. 3. 4. 5.

Tujuan produksi Secara spesifik 1. Berproduksi bukan semata-mata mencari laba, 2. 3. 4. 5. 6. tetapi juga mewujudkan manfaat kemaslahatan ummat secara umum bagi Mewujudkan kemandirian ummat dalam bidang ekonomi. Memenuhi kewajiban sebagai khalifah di bumi, beribadah kepada Allah dan untuk menjalankan fungsi sosial. Untuk memenuhi kebutuhan hidup pribadi dan keluarga Sarana untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan barang dan jasa secara umum Sebagai persediaan untuk generasi di masa yang akan datang.