PRINSIPPRINSIP DAN UNSUR KOMUNIKASI DALAM KONTEKS KOMUNIKASI ANTARBUDAYA
PRINSIP-PRINSIP DAN UNSUR KOMUNIKASI DALAM KONTEKS KOMUNIKASI ANTARBUDAYA
Prinsip Komunikasi Antar Budaya 1. Relativitas Bahasa 2. Bahasa Sebagai Cermin Budaya 3. Mengurangi Ketidakpastian 4. Kesadaran Diri Dan Perbedaan Antar Budaya 5. Interaksi Awal Dan Perbedaan Antar Budaya 6. Memaksimalkan Hasil Interaksi
Relativitas Bahasa � Gagasan umum bahwa bahasa mempengaruhi pemikiran dan perilaku paling banyak disuarakan oleh para antropologis linguistik. Pada akhir tahun 1920 an disepanjang tahun 1930 -an, dirumuskan bahwa karakteristik bahasa mempengaruhi proses kognitif kita. Dan karena bahasa-bahasa di dunia sangat berbeda dalam hal karakteristik semantik dan strukturnya, tampaknya masuk akal untuk mengatakan bahwa orang yang menggunakan bahasa yang berbeda juga akan berbeda dalam cara mereka memandang dan berpikir tentang dunia.
Bahasa Sebagai Cermin Budaya Bahasa mencerminkan budaya. Makin besar perbedaan budaya, makin perbedaan komunikasi baik dalam bahasa maupun dalam isyarat-isyarat non verbal. Makin besar perbedaan antara budaya (dan, karenanya, makin besar perbedaan komunikasi), makin sulit komunikasi dilakukan. Kesulitan ini dapat mengakibatkan, misalnya, lebih banyak kesalahan komunikasi, lebih banyak kesalahan kalimat, lebih besar kemungkinan salah paham.
Mengurangi Ketidakpastian Makin besar perbedaan antar budaya, makin besarlah ketidakpastian dan ambiguitas dalam komunikasi. Banyak dari komunikasi kita berusaha mengurangi ketidakpastian ini sehingga kita dapat lebih baik menguraikan, memprediksi, dan menjelaskan perilaku orang lain. Karena ketidakpastian dan ambiguitas yang lebih besar ini, diperlukan lebih banyak waktu dan upaya untuk mengurangi ketidakpastian dan untuk berkomunikasi secara lebih bermakna.
Kesadaran Diri Dan Perbedaan Antar Budaya Makin besar perbedaan antar budaya, makin besar kesadaran diri (mindfulness) para partisipan selama komunikasi. Ini mempunyai konsekuensi positif dan negatif. Positifnya, kesadaran diri ini barangkali membuat kita lebih waspada. ini mencegah kita mengatakan hal-hal yang mungkin terasa tidak peka atau tidak patut. Negatifnya, ini membuat kita terlalu berhati-hati, tidak spontan, dan kurang percaya diri.
Interaksi Awal Dan Perbedaan Antar Budaya Perbedaan antar budaya terutama penting dalam interaksi awal dan secara berangsur berkurang tingkat kepentingannya ketika hubungan menjadi lebih akrab. Walaupun selalu terdapat kemungkinan salah persepsi dan salah menilai orang lain, kemungkinan ini khususnya besar dalam situasi komunikasi antar budaya
Memaksimalkan Hasil Interaksi � Dalam komunikasi antar budaya terdapat tindakan-tindakan yang berusaha memaksimalkan hasil interaksi. Tiga konsekuensi mengisyaratkan implikasi yang penting bagi komunikasi antar budaya. Pertama, orang akan berinteraksi dengan orang lain yang mereka perkirakan memberikan hasil positif. Kedua, bila mendapatkan hasil yang positif, maka pelaku komunikasi terus melibatkan diri dan meningkatkan komunikasi. Bila memperoleh hasil negatif, maka pelaku mulai menarik diri dan mengurangi komunikasi. Ketiga, pelaku membuat prediksi tentang perilaku mana yang akan menghasilkan hasil positif.
Unsur-Unsur Komunikasi 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Sumber (source) Penyandian (encoding) Pesan (message) Saluran (channel) Penerima (receiver) Penyandian balik (decoding) Respons penerima (receiver response) Umpan Balik (feedback)
1. Sumber (source) � Suatu sumber adalah orang yang mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi. � Keinginan sumber untuk berkomunikasi adalah keinginan untuk berbagi internal states dengan orang lain dengan derajat kesengajaan berbeda untuk mempengaruhi pengetahuan, sikap dan perilaku orang lain tersebut.
2. Penyandian (encoding) � Encoding adalah suatu kegiatan internal seseorang untuk memilih dan merancang perilaku verbal dan nonverbal yang sesuai dengan aturan-aturan tata bahasa dan sintaksis guna menciptakan pesan.
3. Pesan (message) � Suatu pesan terdiri dari lambang-lambang verbal dan nonverbal yang mewakili perasaan dan pikiran sumber pada suatu saat dan tempat tertentu.
4. Saluran (channel) � Saluran (channel) menjadi penghubung antara sumber dan penerima � Suatu saluran adalah alat fisik yang memindahkan pesan dari sumber ke penerima.
5. Penerima (receiver) � Penerima adalah orang yag menerima pesan dan sebagai akibatnya menjadi terhubungkan dengan sumber pesan.
6. Penyandian balik (decoding) � Decoding adalah proses internal penerima dan pemberian makna kepada perilaku sumber mewakili perasaan dan pikiran sumber.
7. Respons penerima (receiver response) � Respons penerima ini menyangkut apa yang penerima lakukan setelah ia menerima pesan. Respons ini bisa beraneka ragam, mulai dari tingkat minimum hingga tingkat maksimum. � Respons minimum adalah keputusan penerima untuk mengabaikan pesan atau tidak berbuat apapun setelah ia menerima pesan. � Respons maksimum adalah suatu tindakan penerima yang segera, terbuka dan mungkin mengandung kekerasan.
8. Umpan Balik (feedback) � Umpan sumber balik adalah informasi yang tersedia bagi yang memungkinkannya menilai keefektifan komunikasi yang dilakukannya untuk mengadakan penyesuaian-penyesuaian atau perbaikan-perbaikan dalam komunikasi selanjutnya.
Karakteristik Komunikasi 1. Komunikasi Itu Dinamik 2. Komunikasi Itu Interaktif 3. Komunikasi Itu Tak Dapat Dibalik (Irreversible) 4. Komunikasi Berlangsung Dalam Konteks Fisik Dan Konteks Sosial
1. Komunikasi Itu Dinamik �Komunikasi adalah suatu aktivitas yang berlangsung dan selalu berubah
2. Komunikasi Itu Interaktif �Komunikasi terjadi antara sumber dan penerima. Ini mengimplikasikan dua orang atau lebih yang membawa latar belakang dan pengalaman unik mereka masing-masing ke peristiwa komunikasi.
3. Komunikasi Itu Tak Dapat Dibalik (Irreversible) � Komunikasi itu tak dapat dibalik dalam arti bahwa sekali kita mengatakan sesuatu dan seseorang telah menerima dan men-decode pesan, kita tak dapat menarik pesan itu dan sama sekali meniadakan pengaruhnya.
4. Komunikasi Berlangsung Dalam Konteks Fisik Dan Konteks Sosial �Lingkungan fisik meliputi objek-objek fisik tertentu seperti mebel, gorden jendela, karpet, cahaya, keheningan atau kebisingan, dsb. �Konteks sosial menentukan hubungan sosial antara sumber dan penerima.
- Slides: 22