PRINSIP GIZI TENAGA KERJA Gizi tenaga kerja adalah

  • Slides: 14
Download presentation
PRINSIP GIZI TENAGA KERJA

PRINSIP GIZI TENAGA KERJA

 • Gizi tenaga kerja adalah gizi yang diperlukan oleh tenaga kerja untuk melakukan

• Gizi tenaga kerja adalah gizi yang diperlukan oleh tenaga kerja untuk melakukan suatu pekerjaan sesuai dengan jenis pekerjaan dan beban kerjanya. • Tenaga kerja di Indonesia rata-rata memerlukan waktu 40 jam perminggu/8 -10 jam per hari untuk bekerja. Sebagian masukan zat gizi dipenuhi di tempat kerja. • Makin berat aktivitas yang dilakukan maka kebutuhan zat gizi akan meningkat pula terutama energi. Seorang pria dewasa dengan pekerjaan ringan membutuhkan energi sebesar 2. 800 kilokalori. Sedangkan pekerja dengan pekerjaan yang berat membutuhkan 3. 800 kilokalori.

A. MASALAH YANG MEMPENGARUHI TENAGA KERJA • 1. Kesegaran Jasmani: Kemampuan tenaga kerja melakukan

A. MASALAH YANG MEMPENGARUHI TENAGA KERJA • 1. Kesegaran Jasmani: Kemampuan tenaga kerja melakukan secara selamat dan efektif aktivitas dan upaya jasmani sehubungan dengan kebutuhan kehidupan dalam kaitan dengan pekerjaannya. • 2. Produktivitas: Perbandingan (ratio) antara keluaran (barang, jasa) dengan masukan (tenaga kerja, modal dll). Produktivitas kerja suatu perusahaan dipengaruhi oleh banyak faktor, di antaranya kecukupan gizi. Sesorang karyawan yang kecukupan gizinya kurang akan memiliki angka kesakitan yang tinggi sehingga tidak akan dapat bekerja dengan maksimal dibandingkan dengan karyawan yang sehat.

 • 3. Efisiensi Kerja: Pemanfaatan tenaga, dana dan waktu guna mencapai hasil yang

• 3. Efisiensi Kerja: Pemanfaatan tenaga, dana dan waktu guna mencapai hasil yang sebesar-besarnya. • Secara khusus, gizi adalah zat makanan yang bersumber dari bahan makanan yang diperlukan oleh tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan jenis pekerjaan dan lingkungan kerjanya. • Masalah Gizi dan kesehatan pada tenaga kerja: • 1. Anemia gizi besi mayoritas tenaga kerja wanita. • 2. Kurang gizi tingkat ringan. • 3. Penyakit gastritis, Infeksi saluran nafas bagian bawah , Infeksi parasit di saluran cerna.

 • 4. Konsumsi kurang sumber makanan Energi, Protein, Ca, Fe, Vit A, Vit

• 4. Konsumsi kurang sumber makanan Energi, Protein, Ca, Fe, Vit A, Vit karena tidak sarapan dan tidak makan siang. B. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TENAGA KERJA • 1. Kesegaran Jasmani. • 2. Status gizi berpengaruh pada status kesehatan dan akan meningkatkan kesegaran jasmani untuk mencapai produktivitas optimal. • 3. Motivasi. • 4. Keyakinan bahwa produktivitas memberikan manfaat bagi tenaga kerja yang membuat motivasi kerja naker meningkat.

 • 5. Disiplin kerja menunjukkan tenaga kerja berdedikasi agar semua waktu diisi dg

• 5. Disiplin kerja menunjukkan tenaga kerja berdedikasi agar semua waktu diisi dg kegiatan produktivitas. • 6. Pendidikan & keterampilan. • 7. Pendidikan tinggi diharapkan akan mempunyai wawasan luas yang membentuk tindakan & kegiatan menjadi produktivitas kerja. • 8. Keterampilan tinggi akan meningkatkan kemampuan menggunakan fasilitas kerja dengan baik. • 9. Status kesehatan akan mempengaruhi terjadinya penyakit infeksi & investasi parasit yang akan mengakibatkan gangguan penyerapan makanan. • 10. Lingkungan tempat bekerja dapat menyebabkan penyakit dan stres misal : panas, polusi dll. • 11. Kurang tersedianya cukup waktu istirahat.

C. PENGUKURAN STATUS GIZI TENAGA KERJA • Status gizi pada pekerja dapat dilakukan secara

C. PENGUKURAN STATUS GIZI TENAGA KERJA • Status gizi pada pekerja dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Penilaian status gizi secara langsung dapat dibagi menjadi empat penilaian yaitu: antropometri, klinis, biokimia, dan biofisik. D. PENGATURAN GIZI TENAGA KERJA • 1. Energi • Kebutuhan energi seorang karyawan sangat bervariasi. , tetapi untuk pemenuhan energi selama di tempat kerja dianjurkan 30 -35% lebih besar dari total kebutuhan energi sehari.

 • 2. Karbohidrat • Karyawan yang tidak banyak bergerak atau hanya melakukan pekerjaan

• 2. Karbohidrat • Karyawan yang tidak banyak bergerak atau hanya melakukan pekerjaan ringan maka sumber energi diperoleh dari karbohidrat dan lemak. Akan tetapi saat melakukan pekerjaan berat, maka sumber energinya lebih banyak berasal dari cadangan karbohidrat (glikogen) tubuh. • 3. Protein • Kebutuhan protein pada karyawan adalah seperti AKG umum, yaitu 10 -20% dari total kebutuhan energinya. Anggapan bahwa karyawan yang bekerja berat membutuhkan protein tinggi itu adalah tidak benar. Karyawan yang bekerja berat membutuhkan energi tinggi artinya peningkatan energi ini akan diikuti dengan peningkatan kebutuhan karbohidrat.

 • 4. Lemak • Kebutuhan lemak pada karyawan adalah 20 -30% dari total

• 4. Lemak • Kebutuhan lemak pada karyawan adalah 20 -30% dari total kebutuhan energi. Lemak di dalam tubuh disimpan dalam bentuk asam lemak sebagai cadangan energi. Pada karyawan yang membutuhkan energi yang berkesinambungan maka energi dari lemak akan dimanfaatkan. Selain itu lemak juga berguna untuk melindungi tubuh dari luka trauma dan shock yang mungkin terjadi saat bekerja. • 5. Zat Besi Salah satu kegunaan dari zat besi adalah memproduksi sel darah merah. Sel ini sangat berguna untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh, selanjutnya oksigen akan berperan dalam menghasilkan energi agar produktivitas kerja meningkat dan tubuh tidak cepat lelah.

 • 6. Air • Saat bekerja, air minum yang bersih dan aman harus

• 6. Air • Saat bekerja, air minum yang bersih dan aman harus tersedia setiap saat di tempat kerja agar dapat memenuhi kebutuhan cairan yang hilang saat bekerja. Seseorang karyawan dianjurkan minum 2 -3 liter air per hari • Tata laksana pemberian makan tenaga kerja • a. Menyediakan kantin perusahaan dengan tujuan meningkatkan dan memperbaiki gizi tenaga kerja dan tanpa disadari memberiakan pengetahuan tentang gizi terhadap tenaga kerja. • 1) Tanggung jawab pihak manajemen. • 2) Lebih dari 50 orang, adalah biaya dari perusahaan.

 • 3) Letak terpisah. • 4) Luas 25 m 2 untuk kira-kira 50

• 3) Letak terpisah. • 4) Luas 25 m 2 untuk kira-kira 50 orang. • 5) Pemberian makan ketika waktu istirahat atau kira-kira 4 – 5 jam setelah bekerja. • 6) Petugas dapat penyuluhan tentang kesehatan, gizi, dan kebersihan. • 7) Petugas harus dikontrol kesehatannya. • 8) Pakaian khusus bagi para petugas. • 9) Sebaiknya dilayani dengan kupon.

 • b. Pemberian makanan atau snack secara cuma-cuma pada jam-jam tertentu dimana hal

• b. Pemberian makanan atau snack secara cuma-cuma pada jam-jam tertentu dimana hal ini akan memperlambat munculnya kelelahan, meningkatkan kecepatan dan ketelitian kerja dan menghindari waktu istirahat curian. • c. Pemberian makanan tambahan dan adanya kantin di perusahaan dapat mencegah terjadinya penyakit sehingga kehilangan waktu kerja karena absensi sakit dapat ditekan. • d. Mengadakan penyuluhan tentang kesehatan dan gizi secara teratur sehingga kesehatan tenaga kerja yang setinggi-tingginya dapat dicapai dan dipertahankan. • e. Menerapkan hasil penelitian tentang gizi kerja yang telah dilakukan untuk meningkatkan status gizi tenaga kerja dalam upaya peningkatan efisiensi dan produktivitas kerja yang setinggi-tingginya.

 • Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi tenaga kerja, antara lain: • a. Faktor

• Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi tenaga kerja, antara lain: • a. Faktor ekonomi. • b. Faktor pengetahuan tentang gizi. • c. Faktor prasangka buruk terhadap bahan makanan tertentu. • d. Faktor kesukaan yang berlebihan terhadap jenis makanan tertentu. • e. Faktor-faktor lingkungan kerja.

TUGAS HARIAN • 1. Bagaimana pengaruh lingkungan terhadap kebutuhan energi & zat gizi pekerja?

TUGAS HARIAN • 1. Bagaimana pengaruh lingkungan terhadap kebutuhan energi & zat gizi pekerja? • 2. Jelaskan hubungan zat gizi dengan produktivitas pekerja!