Prinsip Dasar Asesmen Pendidikan Profesi Oleh E Suryadi

Prinsip Dasar Asesmen Pendidikan Profesi Oleh: E. Suryadi FK UGM

TANGGUNG JAWAB INSTITUSI PENDIDIKAN Good Profession • Validity • Regulations Predicts ? • Competence – performance • Decay of competence Good Student • Error • Validity Assess ? • Reliability • Regulations • False and Good test results

Profesi dosen dan asesmen “Asesmen merupakan kompetensi profesi dosen terpenting dan utama” “ Tanpa mempunyai kemampuan melakukan asesmen terhadap pembelajar, dosen adalah tidak profesional” Berbeda dengan penceramah, motivator atau orator, Dosen harus mampu melakukan penilaian sejauh mana kemampuan mahasiswa sudah mencapai & sesuai dengan tujuan belajar

Mahasiswa dan asesmen • Proses belajar mahasiswa sangat dipengaruhi oleh sistem asesmen yang dilaksanakan oleh institusi pendidikannya. • Strategi belajar mahasiswa sangat dipengaruhi /dikendalikan format asesmen yang akan di jalankan di institusi. • Asesmen mengendalikan belajar mahasiswa • Bagaimana dengan inovasi Pendidikan ( KBKSCL )

6 PRINSIP melakukan penilaian yaitu: • Sealamiah mungkin, semua kompetensi pendidikan yang harus dicapai. • Pada tujuan tertinggi yang harus dicapai dengan cara diuji dengan materi yang mendekati senyata (asli) mungkin. • Yang lebih mengutamakan kepentingan mahasiswa untuk belajar. • Dengan menggunakan lingkup format tes seluas mungkin. • Dalam kompetensi profesional umum. • Dengan menggunakan waktu yang cukup.

Judgment = measuring + evaluating + deciding You need criteria/standards!

Dasar filosofi asesmen • Setiap program pendidikan tentu mempunyai tujuan atau harapan keluaran. • Bukti bahwa harapan keluaran ini telah tercapai perlu menggunakan indikator tertentu. • Membuat sebagai alat ukur sebagai indikator inilah dasar salah satu filosofi penyusunan asesmen sedangkan yang lain asesmen untuk perbaikan pembelajaran. • Jadi asesmen dibuat sebagai bukti bahwa mahasiswa itu telah mencapai tujuan atau harapan keluaran.

APA YANG DINILAI? q Knowledge q Skill q Attitude q Competence q Performance q Professional Assessment in professional education must be based on performance criteria

Langkah-langkah melakukan tes 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Man-powering (Teaming) Formulating specification (Menyusun kisi) Writing (Menulis soal/tugas) Reviewing (Melakukan review soal) Try out (Melakukan uji coba) Analysis (Melakukan analisis) Sorting (revise, discard) Banking, Keeping, Distributing) Implementing Reanalysis Deciding information and constructive feedback

MAKNA ASESMEN DIPENGARUHI : U = w r R x w v V x w e E x w a. A x w c C • • U = Utillity R = Reliability V = Validity E = Educational impact A = Acceptability C = Cost W = Weigh

Climbing of the Miller’s pyramid Does Performance assessment in vivo: DOPS, Video, Audits, Mini C-ex Shows how Performance assessment in vitro: OSCE, Simulated Task-based test… Knows how (Clinical/task) Context based test MCQ, essay type, oral…. . Knows Factual tests: MCQ, essay type, oral…. .

written assessment Validity test content test goal practice demands

Reliability – Adequate reliability requires substantial sampling there fore resources: testing time, examiners, problems, patients, etc. – Efficiency is the hallmark – Jadi makin banyak soal makin reliable, makin banyak kasus makin reiabel, makin banyak penguji makin reliabel

Educational impact – Suggestions: • Penjelasan makna /akibat terhadap assesmen dalam pendidikan • Pilihlah strategi assessmen yang mendorong perilaku peserta didik untuk mencapai keluaran yang diharapkan • Learning task = assessment

Acceptability Bisa diterima oleh stake-holder baik mahasiswa, dan pengguna lulusan masyarakat karena terkait keadilan, kesesuaian dengan kemampuan dalam pekerjaan, dan kesesuaian dengan norma yang berlaku. Ada rasa keadilan dan kesamaan

Fisibilitas (Cost) • Adanya fasilitas dan pendukung (termasuk pasien) • Mahal waktu dosen: baik dalam persiapan, pelaksanaan dan tindaklanjutnya • Mahal kompetensi penguji

Urutan kegiatan asesmen: • Keluaran pendidikan • tujuan belajar dan pengaturan asesmen merumuskan kisi –kisi • memilih format tes • membuat pertanyaan atau tugas dan perlengkapannya • mengoreksi atau review • melaksanakan menganalisis • menentukan skor menetapkan nilai • mengkomunikasikan.

• Merumuskan dan menetapkan regulasi dan blue print assessment merupakan awal yang penting dalam assessment

CHOOSING TEST FORMATS • • Objectives Number of participants (students) Available place and time Commitment of the examiners (Busy, Art of examination)

Pemilihan format Format Tes Validitas Reliabilitas Fisibilitas Student Impact C P A MCQ ++ ++ >> ++ - + MEQ ++ + < + - + Esai ++ -+ < ++ - - Oral/SOCA + - << ++ - + OSCE + ++ << + ++ ++ < + + ++ - -+ > + - ++ + + > + + + Mini. Cex / DOPS Portfolio Self Assessment Assignment