PRESENTASI MANUSIA DAN HARAPAN PENGERTIAN MANUSIA DAN HARAPAN

  • Slides: 11
Download presentation
PRESENTASI MANUSIA DAN HARAPAN

PRESENTASI MANUSIA DAN HARAPAN

PENGERTIAN MANUSIA DAN HARAPAN MANUSIA Manusia adalah makhluk yang paling mulia disisi Allah SWT.

PENGERTIAN MANUSIA DAN HARAPAN MANUSIA Manusia adalah makhluk yang paling mulia disisi Allah SWT. Manusia memiliki keunikan yang menyebabkannya berbeda dengan makhluk lain. Manusia memiliki jiwa yang rohaniah, ghaib, tidak dapat ditangkap dengan panca indera yang berbeda dengan makhluk lain karena pada manusia terdapat daya berfikir, akal, nafsu, kalbu, dan sebagainya. HARAPAN Harapan berasal dari kata harap. Artinya supaya sesuatu yang terjadi atau sesuatu yang belum terwujud. Sedangkan harapan itu sendiri mempunyai makna sesuatu yang terkandung dalam hati setiap orang yang datangnya merupakan karunia dari Allah SWT yang sifatnya terpatri dan sukar dilukiskan. Yang mempunyai harapan atau keinginan itu hati. Putus harapan berarti putus asa. Dan agar harapan dapat dicapai, memerlukan kepercayaan pada diri sendiri, kepercayaan kepada orang lain dan kepercayaan kepada Allah Swt. Harapan dalam kehidupan manusia merupakan cita-cita, keinginan, penantian, kerinduan supaya sesuatu itu terjadi. Dalam menantikan adanya sesuatu yang terjadi dan diharapkan, manusia harus melibatkan manusia lain atau kekuatan lain di luar dirinya supaya sesuatu terjadi atau terwujud.

SEBAB MANUSIA MEMILIKI HARAPAN Menurut kodratnya manusia itu adalah makhluk sosial. Setiap manusia lahir

SEBAB MANUSIA MEMILIKI HARAPAN Menurut kodratnya manusia itu adalah makhluk sosial. Setiap manusia lahir ke dunia ini langsung disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni di tengah suatu keluarga atau anggota masyarakat lainnya. Di tengah-tengah manusia lain itulah seseorang dapat hidup dan berkembang fisik dan jasmani, serta mental dan spiritualnya.

Ada dua hal yang mendorong manusia hidup bergaul dengan manusia lain DORONGAN KODRAT DORONGAN

Ada dua hal yang mendorong manusia hidup bergaul dengan manusia lain DORONGAN KODRAT DORONGAN KEBUTUHAN HIDUP Kodrat ialah sifat, keadaan, atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Allah SWT. Setiap diri manusia mempunyai kemampuan , untuk itu semua dan dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan dan harapan Sudah menjadi kodrat bahwa manusia mempunyai bermacam-macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu pada garis besarnya dapat dibedakan atas kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Kebutuhan jasmani, misalnya makan, minum, pakaian, dan rumah. Sedangkan kebutuhan rohani, misalnya kebahagiaan, kepuasan, keberhasilan, hiburan dan ketenangan.

Abraham maslow mengkatagorikan kebutuhan manusia menjadi 5 macam, dan 5 macam kebutuhan merupakan 5

Abraham maslow mengkatagorikan kebutuhan manusia menjadi 5 macam, dan 5 macam kebutuhan merupakan 5 harapan manusia yaitu : 1. Harapan untuk memperoleh kelangsungan hidup (survival) 2. Harapan untuk memperoleh keamanan (safety) 3. Harapan untuk memiliki hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai (being loving and love) 4. Harapan untuk memperoleh status atau diterima atau diakui lingkungan (status) 5. Harapan untuk memperoleh perwujudan cita-cita (self-actualization)

DOA Doa adalah permohonan kepada Allah yang disertai kerendahan hati untuk mendapatkan suatu kebaikan

DOA Doa adalah permohonan kepada Allah yang disertai kerendahan hati untuk mendapatkan suatu kebaikan dan kemaslahatan yang berada di sisi-Nya. Fungsi doa dalam kehidupan sehari-hari Walaupun secara kualitas doa disejajarkan dengan setengah ibadah wajib, tapi dari segi substansinya doa merupakan inti dari setiap ibadah yang kita lakukan kepada sang pencipta. Shalat yang kita lakukan terdiridari kumpulan doa, mulai dari awal takbir sampai salam, begitupun ibadah yang lain. Makanya tak salah kalau Rasullulah mengatakan bahwa doa adalah ruhnya ibadah. Tanpa doa ibadah tidak akan punya arti apa-apa. Secara mendasar doa merupakan penghancuran nilai-nilai egoisme kemanusiaan yang selalu identik dengan kesombongan, keangkuhan dan merasa bahwa setiap keberhasilan adalah jerih payah sendiri tanpa menganggab adanya campur tangan Allah SWT sebagai Zat Pengatur

Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal

Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Dalam agama terdapat kebenaran yang dianggap sebagai wahyu dari Allah Swt. Kepercayaan dalam agama merupakan keyakinan yang paling besar. Dalam hal beragama tiap-tiap orang wajib menerima dan menghormati kepercayaan orang yang beragama itu, dasarnya ialah keyakinan masing-masing

KEPERCAYAAN DAN USAHA UNTUK MENINGKATKANNYA YAITU DASAR KEPERCAYAAN ADALAH KEBENARAN. SUMBER KEBENARAN ADALAH MANUSIA.

KEPERCAYAAN DAN USAHA UNTUK MENINGKATKANNYA YAITU DASAR KEPERCAYAAN ADALAH KEBENARAN. SUMBER KEBENARAN ADALAH MANUSIA. KEPERCAYAAN ITU DAPAT DIBEDAKAN ATAS : 1. KEPERCAYAAN PADA TUHAN 2. KEPERCAYAAN PADA DIRI SENDIRI 3. KEPERCAYAAN PADA ORANG LAIN 4. KEPERCAYAAN PADA PEMERINTAH

1. Kepercayaan kepada Tuhan yang maha kuasa itu amat penting, karena keberadaan manusia itu

1. Kepercayaan kepada Tuhan yang maha kuasa itu amat penting, karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran. Kepercayaan itu amat penting, karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan rasa manusia dengan Tuhannya. Usaha-usaha Meningkatkan Percaya pada Tuhan Usaha itu antara lain: a) Meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah. b) Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat. c) Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka menolong, dermawan, dan sebagainya. d) Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan. e) Menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah, dan sebagainya. 2. Kepercayaan pada diri sendiri itu ditanamkan setiap pribadi manusia. Percaya pada diri sendiri pada hakekatnya percaya pada Tuhan Yang Maha Esa Percaya pada diri sendiri, menganggap dirinya tidak salah, dirinya menang, dirinya mampu mengerjakan yang diserahkan atau dipercayakan kepadanya.

3. Kepercayaan kepada orang lain. Percaya kepada orang lain itu dapat berupa percaya kepada

3. Kepercayaan kepada orang lain. Percaya kepada orang lain itu dapat berupa percaya kepada saudara, orang tua, guru, atau siapa saja. Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya terhadap kata hatinya, perbuatan yang sesuai dengan kata hati, atau terhadap kebenarannya. Ada ucapan yang berbunyi orang itu dipercaya karna ucapannya. Misalnya, orang yang berjanji sesuatu hams dipenuhi, meskipun janji itu tidak terdengar orang lain, apalagi membuat janji kepada orang lain. 4. Kepercayaan kepada pemerintah. Berdasarkan pandangan teokratis menurut etika, filsafat tingkah laku karya Prof. Ir, Poedjawiyatna, negara itu berasal dari Tuhan langsung memerintah dan memimpin bangsa manusia, atau setidak-tidaknya Tuhanlah pemilik kedaulatan sejati, Karena semua adalah ciptaan Tuhan. Semua mengemban kewibawaan, terutama pengemban tertinggi, yaitu raja, langsung dikaruniai kewibawaan oleh Tuhan, sebab langsung dipilih oleh Tuhan pula (kerajaan).

kesimpulan Pada dasarnya manusia dan harapan itu berada dalam satu naungan atau berdampingan. Setiap

kesimpulan Pada dasarnya manusia dan harapan itu berada dalam satu naungan atau berdampingan. Setiap manusia pasti mempunyai harapan, manusia tanpa harapan berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan kepada ahli warisnya. Harapan bergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing-masing.