PRELIMINARY HAZARD ANALYSIS PHA Pengertian PHA Preeliminary Hazard





























- Slides: 29
PRELIMINARY HAZARD ANALYSIS (PHA)
Pengertian PHA ◦ Pre-eliminary Hazard Analysis (PHA) adalah metode pendekatan analisa risiko semi kuantitatif yang digunakan untuk : - Mengidentifikasi potensi bahaya dan kejadian kecelakaan potensial yang dapat menyebabkan terjadinya accident - Pemetaan risiko penyusunan daftar risiko potensial. - Mengurutkan kejadian kecelakaan berdasarkan tingkat keparahannya. - Mengidentifikasi pengendalian melakukan follow up. yang bahaya telah yang teridentifikasi dibutuhkan dan
Pengertian PHA ◦ Hampir sama dengan HIRA dalam siklus proses pelaksanaannya, namun metode ini dugunakan lebih spesifik untuk memperkirakan potensi dampak dan risiko pada jenis pekerjaan/kegiatan baru atau belum dilaksanakan. ◦ Metode ini mengharuskan pihak terkait melakukan analisis awal terlebih dahulu baik sebelum aktivitas, fasilitas, atau sistem dijalankan/difungsikan dengan ketersediaan informasi yang cenderung masih terbatas, maupun saat aktivitas, fasilitas, atau sistem tersebut telah diaktivasi. Dalam pelaksanaannya, PHA membutuhkan pemahaman pemilik risiko mengenai tujuan dan rancangan dari aktivitas, fasilitas, dan sistem yang akan dianalisis.
◦ PHA bertujuan untuk mengidentifikasi bahaya yang kemungkinan terjadi. Serta langkah selanjutnya adalah ◦ Mengidentifikasi pengendalian bahaya yang dibutuhkan dan melakukan tindak lanjut. Dengan dilakukan upaya inidiharapkan dapat memperkecil terjadinya risiko dari bahaya yang ditimbulkan
Ruang Lingkup PHA harus mencakup : ØKomponen berbahaya ØHubungan antar elemen sistem terkait dengan keselamatannya ØBahaya lingkungan termasuk lingkungan operasi ØOperasi, tes, pemeliharaan, diagnosa, dan prosedur keadaaan darurat ØFasilitas, properti, peralatan pendukung dan pelatihan ØKeamanan peralatan yang terkait, perlindungan dan kemungkinan pendekatan pengendalian alternatif ØKesalahan dalam sistem, subsistem atau software
Fungsi Metode PHA ◦ Agar manajemen perusahaan dapat memperkirakan potensi dampak dan risiko yang mungkin timbul saat pekerjaan/kegiatan tersebut dilaksanakan, sehingga manajemen dapat menentukan/mempersiapkan upaya pengendalian risiko (risk management approach) untuk meminimalkan atau bahkan menghilangkan risiko pada jenis pekerjaan tersebut.
Preliminary Hazard Analysis (PHA) Lebih memfokuskan pada “hazardous materials and major process areas”
Implementasi PHA ◦ aktivitas, fasilitas, dan sistem dikelompokkan menjadi beberapa bagian yang mempunyai karateristik sejenis sesuai desain perencanaan ◦ identifikasi risiko atau bahaya dilakukan per masing-masing bagian tersebut dengan mempertimbangkan komponen berbahaya, peralatan yang digunakan, lingkungan operasional, serta penghubung antara komponen yang ada.
Prosedur Analisa • Preparing for the review Tim reviewer harus memperoleh sebanyak mungkin informasi mengenai plant / sistem yang akan direview, namun karena PHA ini biasanya dilakukan pada tahap awal maka informasi biasanya sulit didapat, maka usaha yang dapat dilakukan adalah mencari informasi dari plant yang serupa baik dari proses, material, maupun peralatan yang dipakai. • Performing the review Yang harus dilakukan adalah identifikasi “major hazards dan process accident” yang dapat menimbulkan accident sesungguhnya. Selanjutnya identifikasi cara -cara penanggulangan hal tersebut.
1. 2. 3. 4. 5. • hazardous property ( raw material, intermediate, katalis, limbah, produk akhir) dapat digunakan MSDS • Plant Equipment • SOP • lay-out fasilitas • fire protection and safety equipment Sumber Data
Faktor-faktor yang harus diperhatikan : 1. Hazardous Plant Equipment and Materials 2. Safety Sistem Baik yang Berhubungan dengan Peralatan, maupun Proses Interaksi Antar Equipment 3. Faktor-faktor Lingkungan 4. Operation, Uji Coba, Pemeliharaan, Prosedur Tanggap Darurat (Emergency) 5. Fasilitas Support, Etc “Pengaplikasian dari metode ini, dapat digunakan untuk mengidentifikasi risiko, sedangkan untuk menganalisis dan mengevaluasi tidak dapat digunakan”
Kelebihan • metode ini dapat digunakan saat informasi yang dimiliki masih minim. • Saat sistem diterapkan risiko yang akan dihadapi kedepannya sudah dipertimbangakan sebelumnya terlebih dahulu. - Mengurangi waktu desain dengan cara mengurangi angka kejadian tak terduga Kekurangan • Informasi yang didapat masih belum detail dan lengkap, karena informasi yang didapat hanya pada keterangan di awal saja. • Efek dari interaksi antara beberapa bahaya tidak mudah untuk di tentukan
Prosedur PHA 1. Syarat penentuan PHA (membuat tim, definisikan system yang hendak dianalisis, mengumpulkan informasi risiko dari analisis sebelumnya) 2. Identifikasi Bahaya Semua bahaya dan kemungkinan kejadian kecelakaan harus diidentifikasi. Sangat penting untuk memperhatikan seluruh bagian sistem, bagian operasional, maintenance operation, sistem keselamatan, dan lainnya. Semua temuan harus di record. Tidak ada bahaya yang tidak signifikan untuk di record. Tanamkan paham “if something can go wrong, sooner or later it will”
Prosedur PHA ◦ 3. Estimasi Konsekuensi dan Frekuensi untuk menilai risiko, kita perlu untuk mengestimasi frekuensi dan tingkat keparahan setiap kejadian kecelakaan.
Prosedur PHA ◦ Sedangkan contoh untuk klasifikasi frekuensi sebagai berikut :
Prosedur PHA Risiko dan Follow Up Actions Rangking risiko dinilai berdasarkan tingkat keparahan konsekuensi dan frekuensi dari sebuah kejadian ◦ 4. Rangking
Prosedur PHA ◦ Tiap bagian dalam PHA worksheet dapat memberikan tingkatan risiko yang lebih spesifik, sebagai contoh
Contoh Preliminary Hazard Analysis Worksheet
Accident Severity Category
STUDI KASUS “Pemasangan U-Ditch Cor Insitu Proyek X”
Langkah-Langkah Pemasangan U-Ditch Cor Insitu 1. Penggalian 2. Pengecoran lantai kerja 3. Pekerjaan pemasangan pembesian dan bekisting 4. Cor lantai dan dinding U-Ditch 5. Pembongkarang bekisting 6. Finishing dan survey
1. Penggalian Hazard Potential Cause Accident Major Effects Accident Severity CATEGORY Corrective/Preventive Measures Suggested Tertimbun galian Unsafe condition akibat Pekerjaan menggali yang mengharuskan pekerja berada dibawah tanah MEDIUM 2 -Menggunakan bantuan excavator Terpeleset Unsafe condition akibat Tekstur tanah yang biasanya licin LOW 3 Menggunakan safety shoes yang sesuai Heat Stress Pekerjaan outdoor dan siang hari HIGH 2 -Shelter yang memadai -air minum yang cukup
2. Pengecoran Lantai Kerja Hazard Potential Accident Cause Major Effects Accident Corrective/Preve Severity ntive Measures CATEGORY Suggested Terpeleset Semen basah Unsafe action akibat dari MEDIUM Kondisi semen yang masih basah 3 Setelah semen di instal, harap dipasang police line Luka akibat tergores hand shovel Unsafe action pada saat peletakkan semen basah ke lantai kerja MEDIUM 3 Menggunakan Safety gloves Heat Stress Pekerjaan dilakukan di outdoor dan saat siang hari HIGH 2 -Shelter yang memadai -air minum yang cukup
3. Pekerjaan Pemasangan Pembesian dan Bekisting Hazard Potential Accident Cause Major Effects Accident Severity CATEGORY Corrective/Preven tive Measures Suggested Tertusuk Besi Jumlah besi yang banyak dan berserakan HIGH 2 -Menggunakan APD yg lengkap -Penerapan 5 R Kaki terjepit kayu Unsafe Action pada saat proses pembuatan bekisting HIGH 2 Menggunakan safety boat shoes Kaki tertimpa material besi dan kayu Unsafe action pada saat peletakan besi dan kayu untuk bekisting HIGH 2 Menggunakan safety boat shoes Tangan terpotong gergaji Pada saat proses pemotong besi dan kayu HIGH 1 Menggunakan safety gloves
4. Cor Lantai dan Dinding U-Ditch Hazard Potential Accident Cause Major Effects Accident Severity CATEGORY Corrective/Preventive Measures Suggested Terpeleset semen yang masih basah Unsafe action karena tempat kerja licin MEDIUM 3 Setelah semen di instal, harap dipasang police line Iritasi Mata Terpapar bahan-bahan pembuatan semen MEDIUM 3 Menggunakan safety goggles Kaki terjepit di sela Unsafe action saat -sela bekisting proses pengecoran HIGH 2 Menggunakan safet boat shoes Tangan tergores hand shovel Unsafe action saat proses pengecoran MEDIUM 2 Menggunakan safety gloves Heat Stress Pekerjaan yang outdoor dan pada siang hari HIGH 2 -Shelter yang memadai -air minum yang cukup
5. Pembongkarang Bekisting Hazard Potential Cause Accident Major Effects Accident Corrective/Preventive Severity Measures Suggested CATEGORY Tertusuk paku Tidak diterapkannya 5 R HIGH Terkena palu 2 Menggunakan safety gloves dan safety shoes Unsafe action saat proses MEDIUM pelepasan kayu satu dg yang lain 3 Menggunakan safety gloves Tangan terkilir Unsafe action tidak berhati-hati saat membongkar bekisting MEDIUM 2 Saftety induction mengenai sikap kerja yang benar Heat stress Pekerjaan di outdoor dan pada siang hari HIGH 2 -Shelter yang memadai -air minum yang cukup
6. Finishing dan Survey Hazard Potential Accident Cause Major Effects Accident Severity CATEGORY Corrective/Preve ntive Measures Suggested Tersandung material- Tidak diterapkannya material yang belum 5 R dibersihkan MEDIUM 3 Sugges Penerapan 5 R Heat Stress HIGH 3 -Shelter yang memadai -air minum yang cukup Pekerjaan berada di outdoor dan pada siang hari
Review dan Revisi PHA perlu di revisi/ di update bilamana: v Sistem berkembang dan perlu penelitian mendalam v Peralatan sistem telah di modifikasi v Prosedur maintenance atau operasi telah dirubah v Terjadi kecelakaan atau near miss v Terjadi perubahan kondisi lingkungan
TERIMA KASIH