PRAGMATIK Cabang ilmu bahasa linguistik yang mempelajari struktur
PRAGMATIK Cabang ilmu bahasa (linguistik) yang mempelajari struktur bahasa secara eksternal ( bagaimana bahasa digunakan dalam komunikasi) SEMANTIK SINTAKSIS FONOLOGI
PRAGMATIK VS SOSIOLINGUISTIK linguisti k • Variasi bahasa, pemertahan an &pergeseran bahasa, kelas sosial, etnik, bahasa gaul, diglosia, kode, alih kode, dan campur kode. • Situasi tutur, tindak tutur (lokusi, ilokusi, perlokusi), tindak tutur, prinsip kesantunan, implikatur. s P • Penutur • Mitra tutur
PRAGMATIK & SOSIOLINGUISTIK PRAGMATIK Analisis yang berorientasi pada bentuk tanpa mempertimbangkan satuan konteks ( sumber: aliran struktural) SOSIOLINGUISTIK Konsep masyarakat yang homogen dipandang terlalu abstrak, masyarakat bahasa selalu heterogen
SITUASI TUTUR Penutur & mitra tutur • penulis • pembaca KONTEKS • Back ground knowledge • Latar belakang pengetahuan TUJUAN • Menyatakan maksud ujaran
Tuturan sebagai bentuk ujaran • Pragmatik menangani bahasa lebih kongkrit dibanding tata bahasa • Kejelasan kongkret (penutur dan mitra tutur, waktu, tempat) Tuturan sebagai produk tindak verbal • Produk (berupa tuturan) • kalimat
TUGAS: di kerjakan di kelas untuk minggu depan Analisislah rubrik konsultasi yang saudara bawa dengan analisis pragmatik, yang meliputi situasi tutur ( penutur, mitra tutur, konteks (judul ? ), waktu, tempat bertutur, tujuan tuturan? ), jenis tindak tutur (konstantif, performatif, langsung, tak langsung) serta tuliskan sumber rubrik.
Selamat Mengerjakan Kejujuran, doa, dan ketelitian kunci keberhasilan
TINDAK TUTUR (1) Menurut Gunarwan (1994: 43) Tindak tutur konstantif (kebenaran) contoh: (1) Kampus Terpadu UNIKAL terletak di jalan Sriwijaya nomor 3 Pekalongan. (2)FKIP UNIKAL memiliki tiga program studi, yaitu PMTK, PBSI, dan PBI.
Tindak Tutur Performatif Tuturan yang merupakan tindakan melakukan sesuatu dengan membuat tuturan itu, (tidak ada ukuran kebenaran/ kesalahan) Contoh “saya berani bertaruh bahwa Jokowi yang akan menang. ” “saya berjanji akan setia. ” “ saya percaya kepada Anda. ”
TINDAK TUTUR LANGSUNG & TAK LANGSUNG Tindak tutur langsung = Tindak tutur lateral Tindak tutur tak langsung = Tindak tutur tak lateral
TINDAK TUTUR LANGSUNG C O N T O H Tuturan yang mengandung arti yang sebenarnya Seorang ibu mengutarakan kepada anak lakinya yang berambut gondrong. “ Potonglah rambutmu itu”
TINDAK TUTUR TAK LANGSUNG C O N T O H Adalah tuturan yang mengandung makna/ arti yang tidak sebenarnya “ Ada makanan di lemari? ” makna: minta diambilkan makanan “Di mana sapunya? Makna: memerintah sang anak untuk mengambil sapu Jam berapa sekarang?
SIMPULAN TINDAK TUTUR TAK LANGSUNG/ TAK LATERAL BUKANLAH SEKEDAR MENGINFORMASIKAN SESUATU TAPI MENYURUH ORANG YANG DIAJAK BICARA
Perhatikan & koreksilah contoh (1) Rambutmu sudah panjang (2) Potonglah rambutmu itu! contoh (3) Radionya kurang keras (4) Radionya keras sekali
KOREKSILAH Penyayi itu suaranya bagus Suaramu bagus (tapi tak usah menyayi saja) Radionya keraskan 1 Aku ingin mencatat lagu itu Radionya kurang keras. Tolong keraskan lagi. Aku mau belajar
(2)Menurut Austin (1962) LOKUSI ILOKUSI PERLOKUSI
LOKUSI Tindak tutur yang menyatakan maksud sebenarnya. Contoh: “udara panas” “udara dingin” “saya lapar”
ILOKUSI Tindak tutur yang mengandung maksud, fungsi, dan daya tuturan, verba yang menandai antara lain melaporkan, mengumumkan, bertanya, menyarankan, berterimakasih, mengusulkan, mengakui, mengucapkan selamat, berjanji, mendesak, Contoh:
Contoh ilokusi (1) “Di pasar banyak pencopet” (melaporkan/ mengumumkan dengan maksud memberi nasehat) (2) “Terimakasih Atas bantuan Anda, singgahlah sejenak walaupun hanya minum kopi. ” (terimakasih, dengan maksud ada yang ingin disampaikan). (3) “ Sayur ini enak, walaupun kurang asin”.
Lanjutan… “kapan kau melamarku? ” (mendesak, dengan maksud agar segera dinikahi). “Baiklah aku akan melamarmu minggu depan didepan orang tuamu” ( berjanji, dengan maksud meyakinkan kesungguhan hati ) “Sebaiknya kamu jujur saja”( menyarankan, dengan maksud agar terungkap kebenaran)
PERLOKUSI Tuturan yang memiliki efek atau pengaruh ( perlocutionary force). Verba yang menandai, yaitu membujuk, membuat jengkel, menakuti, menipu, mendorong, menyenangkan, melegakan, mempermalukan, menarik perhatian
Contoh Perlokusi Contoh “Sebentar lagi harga BBM naik” (mendorong/menarik perhatian masy untuk menimbun BBM, efek rakyat Indonesia) “Bulan depan harga gabah turun” ( membuat jengkel petani, prihatin) “Biaya sekolah melambung tinggi(orang tua murid) “Pendaftaran TNI/POLRI tidak dipungut biaya” ( mendorong/ masy Indonesia)
Lanjutan… “ ada hantu” (menakuti, efeknya pada manusia) “Mohon perthatian, kereta api jurusan Semarang akan segera melewati jalur tiga, terima kasih)” “ Mohon Perhatian, tanpa mengurangi rasa hormat kami dimohon Bapak/Ibu untuk menonaktifkan HP demi kelancaran acara pada siang hari ini, terimakasih” Ket: kedua kalimat tersebut mengandung efek
TUGAS : ditulis tangan Carilah artikel atau berita di surat kabar/ majalah, kemudian analisislah berdasarkan lokusi, ilokusi, dan perlokusi. Tugas ditulis tangan pada lembar folio.
TINDAK TUTUR MENURUT SEARLE (1969) Representatif Komisif Direktif Ekspresif Isbati
Representatif Tindak tutur yang mengikat penuturnya akan kebenaran atas apa yang diujarkan ( kategori fungsi, menyatakan, menuntut, mengakui, melaporkan, menunjukan, menyebutkan, memberikan, kesaksian, berspekulasi.
Contoh “ Bu, judul skripsi saya ganti novel, judulnya Zobar karya Ilham Malik. (fungsi melaporkan) “ Kamu harus bertanggung jawab” ( menuntut) “ Perkenalkan ini calon suami saya” (menunjukan) “ saya mencintaimu dengan setulus hati. ” (menyatakan) “ Baiklah, apapun yang terjadi saya tetap
DIREKTIF Tindak tutur direktif atau tindak tutur imposif adalah tuturan yang meminta mitra tutur untuk melakukan tindakan yang disebutkan dalam tuturan itu. Kategori fungsinya adalah memaksa, mengajak, meminta, memerintah, memberi aba.
Contoh “ Tolong tutup pintu itu” ( menyuruh) “ Ayo pulang sekarang” ( mengajak) “ Awas, hati ada ranjau”(memberi aba) “ Kapan kamu bayar utang yang sudah segunung itu? ” ( menagih) “Lebih baik Anda selesaikan urusan dulu” ( menyarankan) “Cepat kerjakan!” ( memerintah) “ Kumohon jangan paksa aku pergi” (memohon dan memaksa)
EKSPRESIF Tindak tutur yang dimaksudkan penuturnya agar ujaran diartikan sebagai evaluasi tentang hal yang disebutkan. Kategori tuturan memuji, mengucapkan terimakasih, mengkritik, mengeluh, menyalahkan, mengucapkan selamat, menyanjung.
Contoh Kamu cantik banget, sayang. (memuji) Terimakasih atas bantuan Ibu. (berterimakasih) Kamu akan lebih anggun jika memakai baju yang sopan/berjilbab (mengkritik). Semua gara kamu! (menyalahkan) Selamat atas kelahiran putra pertama, semoga menjadi anak yang sholeh.
KOMISIF Tindak tutur yang mengikat penuturnya untuk melaksanakan apa yang disebutkan, kategorinya Berjanji, bersumpah, mengancam, menyatakan kesanggupan.
Contoh Berjanji baiklah nanti sore aku akan datang. Bersumpah Demi Allah bukan aku pelakunya. Mengancam harta atau nyawa? Cepat serahkan perhiasanmu. Menyatakan kesanggupan besok aku
DEKLARASI/ ISBATI TINDAK TUTUR YANG MENCIPTAKAN SUATU HAL (Status. Keadaan, dll) Mengesahkan, memutuskan, membatalkan, melarang, mengizinkan, mengampuni, memaafkan, menganggkat, menggolongkan,
Contoh (1) Saya nikahkan saudara …. Dengan anak kandung saya …. Bin…. Dengan mas kawin…. Dibayar tunai. ( 2) hasil sidang memutuskan saudara… dikenai hukuman penjara 4 tahun potong masa tahanan.
IMPLIKATUR, PRAANGGAPAN, & PERIKUTAN KONVENSIONAL IMPLIKATUR NON KONVENSIONAL
PERHATIKAN BERIKUT INI KONVENSIONAL Makna suatu ujaran yang secara konvensional/ secara umum dapat diterima masyarakat. contoh Rudi orang pesisir pantai, karena itu ia brerwatak keras. Sabrina keturunan arab, makanya ia berwatak keras. Naila keturunan cina, makanya ia pelit.
IMPLIKATUR NON KONVENSIONAL Adalah yang menyiratkan sesuatu yang berbeda dengan yang sebenarnya. Contoh Pak Win sudah menjadi orang kaya. (“dahulu” pak Win “belum sukses”).
PRAANGGAPAN Merupakan asumsi atau pernyataan yang hanya dipahami dalam tuturan. Atau suatu yang diasumsikan penutur sebagai kejadian sebelum menghasilkan tuturan.
PREPOSISI EKSISTENSIAL Adalah praanggapan yang menunjukan eksistensi/ keberadaan/ jungkapkan dengan jati diri referan yang diungkapkan dengan kata yang definit (1) ada banyak kutil kecil yang muncul AAH , AKU BENCI BERTAMBAH TUA Praanggapan dalam tuturan tersebut adalah memikiki eksistensi/ keberadaan (adanya kutil yang tumbuh)
Contoh lain…. Ada orang Jepang aneh, semuanya pakai masker, di Negaraku yang pakai masker Cuma yang di rumah sakit, aku lebih suka sarung karet. Praanggapan eksistensial karena menunjukan keberadaan ada orang jepang, ada masker, ada rumah sakit, ada sarung karet.
PREPOSISI FAKTIF/ faktual Adalah preposisi faktif (nyata) yang dipraanggabkan sebagi kenyataan, dapat dibuktikan kebenaranya. Contoh: A: Mbak ada asbak? B: Oh maaf, Perusaan kami terus mempromosikan larangan merokok. Praanggapan faktual: tidak menyediakan asbak di arena kantor karena ada larangan merokok
Lanjutan… Dia mengintip sewaktu kami sedang ganti baju. Terbukti kebenarnya bahwa ketiga wanita itu melihat seorang laki tersebut mengintip.
PERIKUTAN IMPLIKASI LOGIS DARI SEBUAH TUTURAN, PERIKUTAN TIDAK LAIN MERUPAKAN BAGIAN/ KONSEKWENSI MUTLAK DARI SEBUAH TUTURAN.
CONTOH (1) MIRANTI MEMPUNYAI ANAK (2) MIRANTI SUDAH MENIKAH (3) WALAUPUN MIRANTI MEMPUNYAI ANAK, IA BELUM PERNAH MENIKAH TUTURAN (1) DAN (2) DITERIMA, TUTURAN (3) TIDAK BERTERIMA
Lanjutan…. . (1) MIRANTI SEORANG JANDA (2) MIRANTI SUDAH MENIKAH (3) Walaupun Miranti seorang janda, ia belum pernah menikah. TUTURAN (1), (2), dapat diterima sesuai dengan perikutan, sedangkan tuturan (3) tidak berterima.
LANJUTAN ORANG ITU BERLARI LOGISNYA ORANG ITU BERGERAK TERJADI PEMBUNUHAN DI PEKALONGAN LOGISNYA ORANG ITU MATI
PRINSIP KESANTUNAN (1) Bidal ketimbangrasaann Prinsip Kesantunan (politeness principle) (2) Bidal Kemurahatian (3) Bidal Keperkenanan
PRINSIP KESANTUNAN (4) Bidal kerendahatian Prinsip Kesantunan (politeness principle) (5) Bidal kesetujuan (6) Bidal Kesimpatian
1 • Datang ke pertemuan ilmiah itu! • Datanglah. . . 1 • Silahkan datang ke pertemuan itu! • Sudilah kiranya datang ke pertemuan itu 1 • Jika tidak keberatan sudilah kiranya datang ke pertemuan ilmiah itu! Bidal ketimbangrasaan Pihak lain dibebani biaya seringanya tetapi dengan keuntungan sebesarnya.
2. Bidal kemurahatian papara n Meminimalkan keuntungan pada diri sendiri Memaksimalkan keuntungan pada pihak lain Contoh: A: Pukulanmu sanagt keras B: Saya kira biasa saja.
Lanjutan. . A: maaf mengganggu istirahat Anda B: Tidak mengapa. Contoh A: Tidak usah diantar nanti merepotkan, B: saya tidak merasa repot. Saya tidak apa –apa silahkan berangkat terlebih dahulu.
3. BIDAL KEPERKENANAN PENGERTIAN MEMAKSIMALKAN PUJIAN KEPADA PIHAK LAIN, MEMINIMALKAN PENJELEKAN PADA PIHAK LAIN CONTOH A: Mari pak, seadanya B: Terlalu banyak sampai saya susah memilihbnya. B: santai saja, nanti saya habiskan.
4. BIDAL KESETUJUAN Adalah bidal di dalam prinsip kesantunan yang memaksimalkan kesetujuan antara diri sendiri dan pihak lain. A: Bagaiman kalau lemari ini kita pindah? B: Ya, saya setuju. . B: Saya tidak setuju.
5. BIDAL KERENDAHHATIAN Merendah dirikan penutur agar tidak nampak sombong Contoh Pematuhan: 1. Maaf saya orang kampung, tidak tahu apa-apa. 2. Sulit bagi saya untuk meniru kehebatan Bapak 3. Saya ini anak kemarin sore, Pak
6. BIDAL KESIMPATIAN Memaksimalkan simpati pada pihak lain, dan meminimalkan antipati diri sendiri dan pihak lain Contoh pematuhan 1. Saya turut berduka cita atasa meninggalnya ibunda 2. saya turut berduka cita sedalamnya atas meninggalnya ibunda.
Contoh pelanggaran bidal kesimpatian A: Pak , ibu saya meninggal B: Semua orang akan meninggal A: Pak, ibu saya meninggal B: Tumben A: Saya izin pak, tidak masuk karena sakit B: Tumben sakit, orang seperti kamu bisa sakit? .
- Slides: 57