Populasi dan Sampel Penelitian Variabel Penelitian 5192021 9
Populasi dan Sampel Penelitian Variabel Penelitian 5/19/2021 9: 09 PM Ilmu Hukum 2010 1
Populasi � � � Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian peneliti dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang ditentukan. Populasi adalah kumpulan objek penelitian, bisa berupa: v Kumpulan orang (individu, kelompok, komunitas, masyarakat, dll); v Benda (jumlah gedung/bangunan, tempat, dll). Jenis Populasi dalam penelitian : 1. Populasi Sampling. 2. Populasi Sasaran. 5/19/2021 9: 09 PM Ilmu Hukum 2010 2
Perbedaan Populasi Sampling dengan Populasi Sasaran v v Misalnya, kita akan melakukan penelitian tentang “Korelasi antara Frekuensi Kehadiran Kuliah dengan Prestasi Akademik di Kalangan Mahasiswa Unesa”. Apabila yang menjadi objek penelitian kita adalah seluruh mahasiswa Unesa, tetapi yang diteliti (yang dijadikan sumber data) adalah seluruh mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial, maka seluruh mahasiswa Unesa adalah Populasi Sampling dan seluruh mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial adalah Populasi Sasaran. 5/19/2021 9: 09 PM Ilmu Hukum 2010 3
Kelebihan dan Kelemahan Populasi Kelebihan : � � Data dijamin lebih lengkap; Pengambilan kesimpulan/generalisasi lebih akurat. Kelemahan : � � Membutuhkan banyak sumber daya (biaya, tenaga, waktu). Tidak ada jaminan bahwa semua anggota populasi dapat didata/dilacak di lapangan. 5/19/2021 9: 09 PM Ilmu Hukum 2010 4
Sampel adalah bagian dari populasi yang diharapkan mampu mewakili populasi dalam penelitian. Dalam penyusunan sampel perlu disusun kerangka sampling yaitu daftar dari semua unsur sampling dalam populasi sampling, dengan syarat : � Harus meliputi seluruh unsur sampel. � Tidak ada unsur sampel yang dihitung dua kali. � Harus up to date. � Batas-batasnya harus jelas. � Harus dapat dilacak di lapangan. 5/19/2021 9: 10 PM Ilmu Hukum 2010 5
Ada empat faktor yang harus diperhatikan dalam penentuan besar kecilnya sampel, antara lain : � Banyaknya karakteristik khusus yang ada populasi. � Pendekatan/model penelitian yang digunakan. � Keterbatasan penelitian. � Tenaga biaya dan waktu. 5/19/2021 9: 10 PM Ilmu Hukum 2010 6
Kelebihan dan Kelemahan Sampel Kelebihan : � � Efisien penggunaan sumber daya (tenaga, biaya, waktu); Anggota sampel lebih mudah didata/dilacak di lapangan. Kelemahan : � � Membutuhkan ketelitian dalam menentukan sampel; Pengambilan kesimpulan/generalisasi perlu analisis yang teliti dan dilakukan secara hati-hati. 5/19/2021 9: 10 PM Ilmu Hukum 2010 7
Jenis-Jenis Sampel 1. 2. Random Sampling. a. Simple Random Sampling, b. Stratified Random Sampling, c. Cluster Random Sampling, Non Random Sampling. a. Systematic Sampling, b. Purposive Sampling, c. Convenience Sampling. d. Quota Sampling, e. Isidental Sampling. 5/19/2021 9: 10 PM Ilmu Hukum 2010 8
Simple Random Sampling � Teknik pengambilan sampel dari populasi sangat sederhana dengan cara mengambil acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi. Dengan syarat anggota populasi homogen. � Contoh perumpamaan jumlah populasi sebanyak 1. 000 orang dan populasi yang akan diambil sebanyak 100 orang, maka 100 orang tersebut diambil melalui system undian. 5/19/2021 9: 10 PM Ilmu Hukum 2010 9
Stratified Random Sampling � Teknik pengambilan sampel apabila populasi tidak homogen dan berstrata secara proporsional. � Misalnya dalam masyarakat terdapat tingkatan penghasilan, berpenghasilan rendah, sedang dan tinggi. 5/19/2021 9: 10 PM Ilmu Hukum 2010 10
Cluster Random Sampling � Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel apabila objek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas dan anggota populasinya heterogen. � Misalnya yang dijadikan populasi penduduk kota Surabaya, maka dapat di kelompokkan berdasar wilayah RT/RW/Kelurahan/Kecamatan. 5/19/2021 9: 10 PM Ilmu Hukum 2010 11
Systematic Sampling � � Teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut. Misalnya populasi sebayak 100 orang, kemudian diberi nomor urut dari satu 1100, kemudian diambil secara acak, misalnya yang diambil kelipatan 5, 10, 15, 20 dst. 5/19/2021 9: 10 PM Ilmu Hukum 2010 12
Purposive Sampling � � Teknik penetuan sampel dengan pertimbangan tertentu, yaitu dengan menggunakan pengetahuan dan pengalaman dari responden yang akan diambil datanya. Misalnya penelitian tentang penegakan hukum, maka sampelnya adalah orang ahli hukum. 5/19/2021 9: 10 PM Ilmu Hukum 2010 13
Convenience Sampling � � Teknik ini mengarah kepada penarikan sampel sebenarnya atau seadanya. Individu-individu yang ada dalam suatu kelompok yang diambil sekenanya tersebut memang ada dan bersedia untuk menjadi subyek penelitian. Tanpa kriteria peneliti bebas memilih siapa saja yang ditemuinya untuk dijadikan sampel. 5/19/2021 9: 10 PM Ilmu Hukum 2010 14
Quota Sampling � � Teknik menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah yang diinginkan. Contoh jika kita ingin melakukan pelitian, terlebih dahulu harus ditetukan jumlah atau quota sampel yang akan diambil datanya. 5/19/2021 9: 10 PM Ilmu Hukum 2010 15
Isidental Sampling � � Teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel. Misalnya ingin mengetahui bagaimana rasa makanan di restoran X, maka sampel yang diambil dataya adalah orang-orang yang ada dalam restoran tersebut. 5/19/2021 9: 10 PM Ilmu Hukum 2010 16
Variabel Penelitian 5/19/2021 9: 10 PM Ilmu Hukum 2010 17
Variabel adalah karakteristik yang diamati yang mempunyai variasi nilai dan merupakan operasionalisasi dari suatu konsep agar dapat diteliti secara empiris atau ditentukan tingkatannya. 5/19/2021 9: 10 PM Ilmu Hukum 2010 18
Pengukuran Variabel Pengukuran adalah penting bagi setiap penelitian, karena dengan pengukuran itu penelitian dapat menghubungkan konsep yang abstrak dengan realitas. Proses pengukuran mengandung 4 kegiatan pokok : 1. Menentukan indikator untuk dimensi-dimensi variabel penelitian. 2. Menentukan ukuran masing-masing dimensi. 3. Menentukan ukuran yang akan digunakan dalam pengukuran. 4. Menguji tingkat validitas dan reliabilitas sebagai kriteria alat pengukuran yang baik. 5/19/2021 9: 10 PM Ilmu Hukum 2010 19
Macam-Macam Hubungan Antar Variabel � � � Hubungan Simetris. Hubungan Timbal Balik. Hubungan Asimetris (Tidak Simetri). 5/19/2021 9: 10 PM Ilmu Hukum 2010 20
Hubungan Simetris Variabel-variabel dikatakan mempunyai hubungan simetris apabila variabel yang satu tidak disebabkan atau dipengaruhi oleh variabel lainnya. Terdapat 4 kelompok hubungan simetris : 1. Kedua variabel merupakan indikator sebuah konsep yang sama. 2. Kedua variabel merupakan akibat dari suatu faktor yang sama. 3. Kedua variabel saling berkaitan secara fungsional, dimana yang satu berada yang lainnya pun pasti disana. 4. Hubungan yang bersifat kebetulan semata-mata. 5/19/2021 9: 10 PM Ilmu Hukum 2010 21
Hubungan Timbal Balik � � Hubungan timbal balik adalah hubungan dimana suatu variabel dapat menjadi sebab dan akibat dari variabel lainnya. Perlu diketahui bahwa hubungan timbal balik bukanlah hubungan, dimana tidak dapat ditentukan variabel yang menjadi sebab dan variabel yang menjadi akibat. 5/19/2021 9: 10 PM Ilmu Hukum 2010 22
Hubungan Asimetris Satu variabel atau lebih mempengaruhi variabel yang lainnya. Ada enam tipe hubungan tidak simetris, yakni : 1. Hubungan antara stimulus dan respons. Hubungan yang demikian itulah merupakan salah satu hubungan kausal yang lazim dipergunakan oleh para ahli. 2. Hubungan antara disposisi dan respons. Disposisi adalah kecenderungan untuk menunjukkkan respons tertentu dalam situasi tertentu. Bila “Stimulus” datangnya pengaruh dari luar dirinya, sedangkan “Disposisi” berada dalam diri seseorang. 3. Hubungan antara diri individu dan disposisi atau tingkah laku. Artinya ciri disini adalah sifat individu yang relatif tidak berubah dan tidak dipengaruhi lingkungan. 4. Hubungan antara prekondisi yang perlu dengan akibat tertentu. 5. Hubungan Imanen antara dua variabel. 6. Hubungan cara (means). 5/19/2021 9: 10 PM antara tujuan (ends) Ilmu Hukum dan 2010 23
Macam-Macam Variabel 1. 2. 3. Variabel Dilihat Dari Hasil Pengukuran. a. Variabel Berskala Nominal, b. Variabel Berskala Ordinal, c. Variabel Berskala Interval, d. Variabel Berskala Rasio. Variabel Berdasarkan Sifatnya. a. Variabel Aktif, b. Variabel Atributif. Variabel Berdasarkan Peranannya. a. Variabel Bebas, b. Variabel Tak Terbatas, c. Variabel Perantara. 5/19/2021 9: 10 PM Ilmu Hukum 2010 24
Variabel Berskala Nominal � � � Variabel yang menunjukan label yang hanya mampu membedakan antara ciri atau sifat unit satu dengan yang lainnya. Variabel ini bersifat saling pilah antara kategori satu dengan kategori yang lain. Misalnya jenis kelamin (perbedaan antara pria dan wanita). 5/19/2021 9: 10 PM Ilmu Hukum 2010 25
Variabel Berskala Ordinal � � � Variabel yang tersusun berdasarkan jenjang dalam atribut tertentu dan memiliki variabel bertingkat yang menunjukan urutan (order). Urutan ini menggambarkan adanya peringkat, jarak tingkat yang satu dengan tingkat yang lainnya tidak dapat diketahui dengan pasti. Missal dalam penetapan kejuaraan dalam lomba lari, juara 1, 2 dan 3 merupakan sebuah contoh variabel ordinal. 5/19/2021 9: 10 PM Ilmu Hukum 2010 26
Variabel Berskala Interval � � Merupakan variabel yang skala pegukurannya memiliki jarak yang konsisten atau memiliki satuan atau unit tertentu. Misalnya prestasi belajar mahasiswa dinyatakan dalam bentuk skor A, B, C, D dan E. skor-skor tersebut tidak memiliki arti perbandingan. 5/19/2021 9: 10 PM Ilmu Hukum 2010 27
Variabel Berskala Rasio � � Variabel yang dalam kuantifikasinya mempunyai nol mutlak. Variabel yang berskala ratio dapat menunjukkan sifat perbandingan. Missal dalam hasil pengukuran berat badan, seorang yang berat badannya 40 kg adalah setegah dari orang yang berat badannya 80 kg. 5/19/2021 9: 10 PM Ilmu Hukum 2010 28
Variabel Aktif � � Variabel yang memungkinkan untuk dimanipulasi atau diubah sesuai dengan tujuan yang diinginkan oleh peneliti. Metode mengajar merupakan suatu contoh variabel aktif. Pada suatu proses belajar mengajar, setiap saat seorang guru dapat meggati metode mengajar yang digunakannya jika guru itu menghendaki. 5/19/2021 9: 10 PM Ilmu Hukum 2010 29
Variabel Atributif � � Merupakan variabel yang sifatnya tetap dan dalam kondisi yang wajar sifat-sifat itu sukar diubah. Variabel ini identik dengan variabel nominal. Seperti jenis kelamin, jenis pekerjaan dan sebagainya. 5/19/2021 9: 10 PM Ilmu Hukum 2010 30
Variabel Bebas Yaitu variabel yang nilainya memengaruhi variabel lain dalam suatu penelitian. Keberadaan variabel ini dalam penelitian merupakan variabel yang menjelaskan terjadinya fokus atau topik penelitian. Variabel Terikat Yaitu variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel lain dalam suatu penelitian. Keberadaan variabel ini dalam penelitian adalah sebagai variabel yang dijelaskan dalam topik penelitian. � Misalnya, prestasi adalah variabel terikat. Baik buruknya dipengaruhi oleh minat membaca dan sebagainya. Minat membaca adalah variabel bebas. 5/19/2021 9: 10 PM Ilmu Hukum 2010 31
Variabel Perantara � � Yaitu variabel yang diangkat untuk menentukan apakah ia mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Variabel ini sering disebut sebagai variable bebas kedua. Contoh, hubungan ayah dan ibu akan semakin harmonis dengan adanya anak. Jadi anak merupakan variabel moderating antara ayah dan ibu. 5/19/2021 9: 10 PM Ilmu Hukum 2010 32
Sumber � � Zuriah Nurul. 2007. Metode Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta. Bumi Aksara. dan diambil dari referensi lainnya. 5/19/2021 9: 10 PM Ilmu Hukum 2010 33
- Slides: 33