Polybromodiphenyl Ethers PBDE dan Unintentional Persistent Organic Pollutants
Polybromodiphenyl Ethers (PBDE) dan Unintentional Persistent Organic Pollutants (UPOPs), serta Pengaturannya dalam Konvensi Stockholm. Agus Haryono Pusat Penelitian Kimia Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Surabaya, 21 Maret 2018
Stockholm Convention on Persistent Organic Pollutants üDideklarasikan 22 Mei 2001 di Annex A: Elimination with or Stockholm, Swedia. Indonesia ikut without specific exemption menandatangani deklarasi ini. Deklarasi ini efektif terhitung 17 Mei 2004. üIndonesia meratifikasi Konvensi Stockholm pada 11 Juni 2009. üAgus Haryono, terpilih menjadi member of POPs Review Committee mewakili negara-negara regional Asia Pasifik (2012 – 2020). Annex B: Restriction with acceptable purpose or specific exemption Annex C: Unintentional Production 3
Kriteria senyawa POPs 3 Sumber POPs 1. Pestisida 2. Bahan Kimia Industri 3. Unintentional POPs 1. Persistensi: jika waktu paruh suatu senyawa kimia di dalam air lebih dari 2 bulan, atau jika waktu paruh di dalam tanah lebih dari 6 bulan, atau waktu paruh di dalam sedimen lebih dari 6 bulan. 2. Bio-akumulasi: jika faktor bio-konsentrasi atau faktor bio-akumulasi dalam suatu spesies melebihi angka 5000, atau jika tidak ada angka itu, bisa dinilai dari angka log Kow yang lebih besar dari 5. 3. Potential for long-range environmental transport (LRET): jika suatu senyawa kimia terbukti ditemukan di lokasi yang berjauhan terpisah dari lokasi pelepasan awalnya. 4. Adverse effects: menimbulkan efek negatif pada kesehatan manusia atau kepada lingkungan hidup. 4
Dirty Dozen: 12 senyawa POPs pertama POPs Penggunaan Annex 1 Aldrin insektisida Annex A 2 Chlordane insektisida Annex A 3 DDT insektisida Annex B 4 Dieldrin insektisida Annex A 5 Endrin insektisida, rodentisida Annex A 6 Heptachlor insektisida Annex A 7 Hexachlorobenzene fungisida Annex A, C 8 Mirex insektisida, fire retardant Annex A 9 Toxaphene insektisida Annex A 10 Polychlorinated Benzene/ PCB heat exchange fluid, aditif plastik Annex A, C 11 Polychlorinated dibenzo-p-dioxins (PCDD) Pembakaran tidak sempurna Annex C 12 Polychlorinated dibenzofurans (PCDF) Pembakaran tidak sempurna Annex 5 C
POPs baru: 11 POPs baru yang diadopsi pada COP-4 tahun 2009 POPs Penggunaan Annex 1 alpha hexachlorocyclohexane insektisida Annex A 2 beta hexachlorocyclohexane insektisida Annex A 3 chlordecone insektisida Annex A 4 hexabromobiphenyl insektisida Annex A 5 hexabromodiphenyl ether dan Fire retardant, aditif heptabromodiphenyl ether (commercial octa plastik -BDE) Annex A 6 lindane insektisida Annex A 7 pentachlorobenzene fungisida Annex A, C 8 perfluorooctane sulfonic acid, its salts and perluorooctane sulfonyl fluoride (PFOS) Aditif plastik, surfaktan Annex B 9 tetrabromodiphenyl ether dan pentabromodiphenyl ether (commercial penta-BDE) Fire retardant, aditif plastik Annex A 6
POPs baru: 7 POPs baru yang diadopsi tahun 2011 sd 2017 POPs 1 endosulfan 2 Penggunaan insektisida Annex adopsi Annex B COP-5, 2011 hexabromocyclododecane (HBCD) Aditif plastik, fire retardant Annex A COP-6, 2013 3 hexachlorobutadiene (HCBD) Aditif plastik, fire retardant Annex A, C COP-7, 2015 4 pentachlorophenol (PCP) insektisida Annex A COP-7, 2015 5 Polychlorinated naphthalene (PCN) Fire retardant, aditif plastik Annex A COP-7, 2015 6 Short Chain Chlorinated Paraffin (SCCP) Aditif plastik, fire retardant, Material coating Annex A COP-8, 2017 7 decabromodiphenyl ether Aditif plastik, fire (commercial mixture, c-deca. BDE) retardant Annex A COP-8, 2017 7
New POPs Candidates: reviewed by POPRC POPs use Annex agenda 1 dicofol insektisida Annex A COP-9, 2019 2 pentadecafluorooctanoic acid (PFOA) Surfaktan, aditif untuk Annex A coating COP-9, 2019 8
Contoh: POPs PBDE PAPARAN PBDE ü Dari proses manufaktur pada lokasi produksi (tidak ada di Indonesia) ü Pada proses aplikasi pencampuran PBDE pada lokasi industry plastik, tekstil dan coating. ü Pada saat penggunaan produk yang mengandung PBDE (otomotif, pesawat, perkantoran, rumah dll) ü Limbah (limbah otomotif, termasuk electronic waste) 9
Produksi dan parapan PBDE PCB 10
DIOXIN Identifikasi Dioxin di Afrika Selatan 11
Sumber-sumber Dioxin/ Furan 12
Sumber-sumber Emisi Dioxin di Beberapa Negara 13
Dioxin dari pembakaran Biomassa 14
PFOA: kandidat POPs (sudah dibahas di POPRC) ü PFOA diproduksi di China (terutama). ü Digunakan sebagai processing aid pada teknologi proses untuk memproduksi fluoro-polimer, yang digunakan untuk berbagai produk seperti kulit, tekstil, kertas, consumer products, alat medis, cat & coating, tinta, busa pemadam kebakaran, pembersih, pembasah dll. 15
PFOA: kandidat POPs (sudah dibahas di POPRC) ü PFOA terdeteksi pada darah dan air susu ibu (ASI) di berbagai negara ü Rute paparan utama: melalui konsumsi air minum dan makanan ü Bayi termasuk kelompok rentan yang terkena paparan PFOA melalui pemberian ASI atau transfer di plasenta. ü Pada manusia, level kandungan PFOA dalam tubuh terakumulasi dan bertambah seiring dengan usia. Rata-rata waktu paruh PFOA dalam tubuh manusia: 2 -4 tahun. ü Tergolong kategori “Possibly carcinogenic to human” (IARC, US EPA) ü Mengurangi berat bayi waktu lahir ü Menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak ü Memperpendek waktu keluarnya ASI (perkembangan ASI yang abnormal) 16
TERIMA KASIH MATUR SUWUN
- Slides: 17