POLUTAN UDARA DAN TINGKATANNYA D 4 TL1 B
POLUTAN UDARA DAN TINGKATANNYA
D 4 TL-1 B • Dwi Sukma Alfiani • Pinesthi Waskito Aris • David Al Hasan (0719040037) (0719040045) (0719040046)
Pengertian Polutan dan Polusi Polutan adalah zat yang dapat mengakibatkan pencemaran terhadap lingkungan, baik pencemaran udara, tanah, air, dsb. Polusi (pencemaran lingkungan) adalah masuknya makhluk hidup, zat energi, maupun komponen lain ke dalam lingkungan. Atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia maupun proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sehingga menyebabkan lingkungan menjadi tidak dapat berfungsi.
Dari pernyataan tersebut bisa kita tarik kesimpulan bahwa polusi merupakan bentuk pencemaran, sedangkan polutan merupakan bahan pencemarnya.
Proses Tingkatan Polutan Udara Dan Bahayanya Bagi Kesehatan Jumlah polutan yang dikeluarkan ke udara dalam satuan waktu dinamakan emisi. Emisi dapat disebabkan oleh : Biogenic emissions (proses alam), misalnya CH 4 hasil aktivitas penguraian bahan organik oleh mikroba. Anthropogenic amissions (kegiatan manusia), misalnya asap kendaraan bermotor, asap pabrik, dan sisa pembakaran.
Beberapa jenis polutan pencemar udara antara lain sebagai berikut: 1. Gas Karbon Monoksida (CO) dan Karbon Dioksida (CO 2) Gas karbon monoksida (CO) timbul akibat proses pembakaran yang tidak sempurna. Biasa terjadi pada mesin kendaraan. Jika gas yang dihasilkan terhirup dalam jumlah besar, dapat menyebabkan. Dan apabila berlanjut lama dapat menyebabkan kematian. Gas karbon dioksida (CO 2) berasal dari hasil pembakaran hutan, industri, pesawat terbang, kapal dan mesin. Apabila kadar CO 2 di udara melebihi batas tolerasi 0, 0035%, maka dapat menyebabkan terbentuknya gas rumah kaca yang dapat meningkatkan pemanasan global (global warming). Pemanasan global ini mengakibatkan kekeringan hebat dan mencairnya lapisan es di daerah kutub.
2. Gas Sulfur Monoksida (SO) dan Sulfur Dioksida (SO 2) Gas belerang di udara dihasilkan oleh pembakaran minyak bumi dan batu bara. Jika bereaksi dengan gas nitrogen oksida dapat membentuk senyawa asam. Yang jika bersatu dengan uap air akan membentuk awan, lalu mengalami kondensasi dan presipitasi di udara, sehingga terjadi hujan asam. Hujan asam dapat menyebabkan tumbuhan dan hewan mati sehingga dapat menurunkan produksi bahan pangan, barang-barang yang terbuat dari besi akan mudah berkarat, gedung-gedung, jembatan, bahkan candi akan cepat rusak, menurunkan derajat keasaman tanah, bahkan menyebabkan kematian miroorganisme tanah.
3. Gas Kloro Fluoro Karbon (CFC) Gas CFC sering kita jumpai pada kehidupan sehari-hari. Gas ini tidak berbahaya secara langsung, tetapi CFC yang keluar saat kita menyemprotkan parfum akan langsung terbang ke angkasa dan mencapai stratosfer. Pada stratosfer terdapat lapisan ozon (O 3) sebagai pelindung bumi dari sinar UV. Jika gas CFC beraksi dengan lapisan ozon, maka akan terbentuk lubang ozon sehingga sinar UV bisa langsung menembus ke bumi. Sinar UV memiliki radiasi tinggi, sehingga bisa mengakibatkan tumbuhan menjadi kerdil, menyebabkan kanker kulit, terbakarnya retina mata, serta matinya gang dan mikroorganisme.
4. Hidrokarbon (HC) dan Nitrogen Oksida (NO) Hidrokarbon dan Nitrogen Oksida yang dipengaruhi oleh sinar matahari akan membentuk smog. Smog adalah gabungan dari kata smoke dan fog yang berarti kabut asap. Smog merupakan gas yang sangat pedih jika mengenai mata dan juga sebagai penyebab penyakit kanker. Hal-hal yang menyebabkan smog antara lain kebakaran hutan, cuaca panas ekstrim, letusan gunung berapi, kendaran bermotor, dan pembakaran sampah rumah tangga.
6. Partikel merupakan polutan yang dapat bersama-sama dengan bentuk pencemar lainnya. Partikel yang dapat masuk dalam saluran pernapasan adalah partikel yang berukuran 10 mikrometer (PM 10). Partikel dapat berupa sebagai berikut : Aerosol (partikel, ) yang terhambur dan melayang di udara Fog (kabut) merupakan aerosol berupa butiran air di udara Dust (debu), aerosol butiran padat, melayang di udara karena angin Smoke (asap), merupakan aerosol campuran antara butiran padat dan cair yang melayang di udara Mist (mirip kabut), berupa butiran zat cair, terhambur, dan melayang di udara Plume, asap dari cerobong pabrik Smog, campuran smoke dan fog Fume, aerosol dari kondensasi uap logam
5. Gas-gas Lainnya Selain gas-gas tersebut, pencemaran udara bisa juga disebabkan oleh bau dari sampah membusuk, selokan yang tersumbat, bangkai binatang, debu dan sebagainya. Oleh sebab itu, hendaknya kita menjaga kebersihan lingkungan kita agar tidak menimbulkan pencemaran udara.
Satuan Tingkatan Polutan Dalam Udara Kadar suatu zat atau senyawa dalam suatu sampel bahan dalam jumlah yang sangat kecil akan sulit dalam penulisan. Penulisan angka dibelakang koma biasanya maksimum empat angka, dan angka dibelakangnya sering dihilangkan atau dibulatkan. Sebenarnya dalam meyatakan kadar yang sangat kecil, angka yang dihilangkan atau dibulatkan sangat berharga. Untuk menghindari hal tersebut, kadar yang sangat kecil dinyatakan dengan ppm (parts per million).
Pada ppm, konsentrasi dinyatan sebagai jumlah bagian zat yang terlarut dalam 1. 000 bagian larutan. Satuan yang dipakai adalah berat per berat, dengan satuan yang sama, misalnya mg per mg atau gram per gram. Larutan Pb**21 berarti terdapat 21 bagian berat Pb** untuk setiap 1. 000 bagian larutan. Satuan ppm ini juga digunakan untuk menghitung kadar polutan yang berada di udara atmosfer.
Agar lebih jelas mengenai pengaruh polutan udara terhadap kesehatan organisme dapat dilihat pada Tabel berikut. Kategori Baik Rentang 0 -50 CO Tidak ada efek NO 2 Sedikit berbau SO 2 Luka pada beberapa spesies tumbuhan akibat kombinasi dengan O 3 (selama 4 jam) Partikel Tidak ada
Sedang Tidak sehat 51– 100 101– 199 Perubahan kimia Berbau Luka pada Terjadi penurunan darah, tetapi tidak beberapa spesies pada jarak terdeteksi tumbuhan pandang Peningkatan pada Bau dan Bau, Jarak pandang kardiovaskular kehilangan meningkatnya turun dan terjadi pada perokok yang warna. kerusakan pengotoran debu sakit jantun tanaman di mana-mana Peningkatan reaktivitas pembuluh tenggorokan pada penderita asma
Sangat tidak 200– 299 sehat Meningkatnya kardiovaskular sensitivitas pasien sensitivitas pada orang bukan yang berpenyakit pada pasien perokok yang asma dan berpenyakit asma berpenyakitan berpenyakit bronkhitis dan bronkhitis asma dan jantung dan akan tampak beberapa kelemahan yang terlihat secara nyata Bahaya 300 -lebih Tingkat yang berbahaya bagi semua populasi yang terpapar bronchitis
Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) Selanjutnya terdapat Indeks Standar Pencemar Udara ditetapkan dengan cara mengubah kadar pencemar udara yang terukur menjadi suatu angka yang tidak berdimensi. Tabel Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU), kategori, dampak dan kode warna sebagaimana tersaji pada tabel di bawah ini
Penanggulangan Untuk menanggulangi polusi terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan. Pada dasarnya kita dapat mencegah polusi dengan mengurangi penggunaan kendaraan dengan bahan bakar fosil dan memperbanyak bersepeda dan berjalan kaki. Mengurangi penggunaan listrik juga termasuk hal positif karena sebagian listrik yang kita pakai berasal dari pengubahan dari bahan bakar fosil menjadi energi listrik. Kemudian dengan berhenti merokok pun kita sudah termasuk mengurangi polusi udara. Setelah melakukan semua hal tersebut, lengkapi dengan menanam pohon yang dapat mengkonversi polusi menjadi oksigen yang ramah bagi makhluk hidup.
Hal-hal diatas merupakan upaya pencegahan, apabila kondisi polusi sudah semakin buruk maka ada beberapa hal yang dilakukan. Yaitu dengan menggunakan alat pelindung diri seperti masker untuk meminimalisir partikel polusi masuk ke dalam tubuh kita.
TERIMA KASIH
- Slides: 20