Pleno Modul 2 Sistem Urogenital Disusun oleh Kelompok

  • Slides: 60
Download presentation
Pleno Modul 2 Sistem Urogenital Disusun oleh Kelompok 8 Adhia Endrika Anwar Syaputra Bayu

Pleno Modul 2 Sistem Urogenital Disusun oleh Kelompok 8 Adhia Endrika Anwar Syaputra Bayu Fajar Pratama Dian Rahmi Yenti Efsarini Fadilayana Damanik Faradilla Monita Fatya Welinsa Mutiara Dwi Murni Neneng Mutiara Sari Rum Affida Rasfa Serli Marcelisa Siska Miftakhul Aulia Syahira Fakultas Kedokteran Universitas Riau 2011

Learning Issue �Anatomi Sistem Urogenital Pria dan Wanita �Histologi Sistem Urogenital Pria dan Wanita

Learning Issue �Anatomi Sistem Urogenital Pria dan Wanita �Histologi Sistem Urogenital Pria dan Wanita �Fisiologi Pembentukan Urin �Biokimia Urin �Kontrol Persarafan Sistem Urinarius �Embriologi Sistem Urogenital

Anatomi Sistem Urinarius �Sistem Urinarius Ginjal Ureter Vesica Urinaria Uretra

Anatomi Sistem Urinarius �Sistem Urinarius Ginjal Ureter Vesica Urinaria Uretra

Ginjal �Memproduksi urin untuk mengeluarkan zat sisa �Ukuran 6 x 3 x 11 cm

Ginjal �Memproduksi urin untuk mengeluarkan zat sisa �Ukuran 6 x 3 x 11 cm �Meluas dari atas ke bawah: VT 12 – VL 3

Vaskularisasi Ginjal

Vaskularisasi Ginjal

Ureter �Saluran penghubung anta- ra ginjal dan vesica urinaria �Panjang 25 cm �Mulai dari

Ureter �Saluran penghubung anta- ra ginjal dan vesica urinaria �Panjang 25 cm �Mulai dari pelvis renalis �Pada laki-laki, ureter menyilang di bawah ductus deferens, di atas vesiculaseminalis �Pada perempuan, ureter masuk vesica urinaria melalui bagian bawah ligamentum pada uterus

Vaskularisasi dan Inervasi Ureter ARTERI INERVASI � Pars superior � Simpatis (T 10 –

Vaskularisasi dan Inervasi Ureter ARTERI INERVASI � Pars superior � Simpatis (T 10 – L 1) � Parasimpatis (S 2 – 4) A. renalis A. colica � Pars medial Aorta abdominalis A. gonadal A. iliaca � Pars inferior A. rectalis media A. uterina

Vesica Urinaria �Tempat penampungan urin secara temporer �Terletak di rongga pelvis anterior �Memiliki musculus

Vesica Urinaria �Tempat penampungan urin secara temporer �Terletak di rongga pelvis anterior �Memiliki musculus detrussor yang berkon- traksi ketika mengeluarkan urin

Vesica Urinaria

Vesica Urinaria

Vaskularisasi Vesica Urinaria �A. vesicales superior et inferior (cabang A. iliaca interna) �A. obturator

Vaskularisasi Vesica Urinaria �A. vesicales superior et inferior (cabang A. iliaca interna) �A. obturator �A. glutea inferior (pada wanita: A. uterina dan A. vagina)

Inervasi Vesica Urinaria � Parasimpatik serat efferent (Nervi erigentes S 2, 3, 4) eksitasi

Inervasi Vesica Urinaria � Parasimpatik serat efferent (Nervi erigentes S 2, 3, 4) eksitasi M. detrussor inhibisi sphincter vesicae >>> sphincter relaks � Simpatik serat efferent ( T 11 -L 2) inhibisi M. detrussor (namun kondisi tertentu menginisiasi parasimpatik) eksitasi sphincter vesicae >>> sphincter konstriksi � Somatik N. pudendus ( S 2, 3, 4) sphincter uretra

Vaskularisasi dan Inervasi Vesica Urinaria

Vaskularisasi dan Inervasi Vesica Urinaria

Uretra Pria �Saluran yang melewatkan urin dari vesica urinaria ke luar tubuh �Panjang: 18

Uretra Pria �Saluran yang melewatkan urin dari vesica urinaria ke luar tubuh �Panjang: 18 – 20 cm �Meluas dari orificium urethra interna hingga orificium urethra externa fossa naviculare penis �Dibagi 3 bagian: pars prostatica, pars membranacea, pars spongiosa �Uretra mendapat pendarahan dari prostat dan penis

Uretra Wanita �Panjang 4 cm, diameter 6 mm �Dari orificium urethra interna turun sampai

Uretra Wanita �Panjang 4 cm, diameter 6 mm �Dari orificium urethra interna turun sampai orificium urethra externa

Tractus Urinarius Pria dan Wanita

Tractus Urinarius Pria dan Wanita

Anatomi Sistem Genitalia PRIA Organ kelamin primer wanita • Testis Genitalia eksterna Kelenjar pelengkap

Anatomi Sistem Genitalia PRIA Organ kelamin primer wanita • Testis Genitalia eksterna Kelenjar pelengkap Sistem saluran • Penis • Vesikula seminalis • Prostat • Kelenjar cowper • Kelenjar littre • Epididimis • Vas deferens • Duktus ejakulatorius Genitalia interna • • uterus Tuba falopii ovarium vagina Genitalia eksterna • • Mons pubis Labium mayor Labium minor vestibulum vulva

Anatomi Genitalia Pria Keterangan gambar 1. penis 2. testis 3. epididimis 4. prostat 7

Anatomi Genitalia Pria Keterangan gambar 1. penis 2. testis 3. epididimis 4. prostat 7 5 4 6 8 1 5. vesikula seminalis 6. bulbouretra (cowper) 3 7. duktus deferens 2 8. duktus ejakulatorius

Anatomi Genitalia Wanita Interna – Penampang Sagital 5 4 1 3 2 1. 2.

Anatomi Genitalia Wanita Interna – Penampang Sagital 5 4 1 3 2 1. 2. 3. 4. 5. Uterus Vagina Serviks Ovarium Tuba falopii

Histologi Sistem Urinarius �Ginjal Cortex renalis ▪ Tampak berwarna merah gelap bergranul ▪ Menutupi

Histologi Sistem Urinarius �Ginjal Cortex renalis ▪ Tampak berwarna merah gelap bergranul ▪ Menutupi semua medulla ▪ Membentuk columna renalis Bertini Medulla renalis ▪ Tebalnya 2 kali korteks ▪ Piramid renalis lebih pucat warnanya ▪ Papilla renalis berhubungan dengan kaliks minor

Histologi Sistem Urinarius �Tubulus uriniferus Nefron >>> unit struktural dan fungsional ginjal ▪ Korpuskulum

Histologi Sistem Urinarius �Tubulus uriniferus Nefron >>> unit struktural dan fungsional ginjal ▪ Korpuskulum renalis ▪ Kapsula Bowman ▪ Glomerulus ▪ Tubulus kontortus proksimal ▪ Ansa Henle ▪ Tubulus kontortus distal Ductus colligentes

Histologi Sistem Urinarius KORPUSKULA RENALIS T. KONTORTUS PROKSIMAL

Histologi Sistem Urinarius KORPUSKULA RENALIS T. KONTORTUS PROKSIMAL

Histologi Sistem Urinarius ANSA HENLE DUCTUS HENLE TIPIS PARS DESCENDENS PARS ASCENDENS TUBULUS COLLIGENS

Histologi Sistem Urinarius ANSA HENLE DUCTUS HENLE TIPIS PARS DESCENDENS PARS ASCENDENS TUBULUS COLLIGENS T. KONTORTUS DISTAL

Histologi Sistem Genitalia �Testis Tubulus seminiferus ▪ Sel benih ▪ Sel Sertoli ▪ ▪

Histologi Sistem Genitalia �Testis Tubulus seminiferus ▪ Sel benih ▪ Sel Sertoli ▪ ▪ Blood Testis Barrier Sekresi inhibin dan ABP (Androgen Binding Protein) Penyedia nutrien untuk kehidupan sel benih Menyokong proses mitosis, miosis, dan spermatogenesis Ruang interstisial ▪ Sel Leydig >>> menghasilkan testosteron

Histologi Sistem Genitalia �Testis

Histologi Sistem Genitalia �Testis

Fisiologi Pembentukan Urin �Filtrasi �Reabsorpsi �Augmentasi

Fisiologi Pembentukan Urin �Filtrasi �Reabsorpsi �Augmentasi

Fisiologi Pembentukan Urin �Filtrasi Proses penyaringan darah di glomerulus. Hasilnya disebut urin primer Cairan

Fisiologi Pembentukan Urin �Filtrasi Proses penyaringan darah di glomerulus. Hasilnya disebut urin primer Cairan yang difiltrasi harus melewati 3 lapisan membran glomerulus ▪ Dinding kapiler glomerulus ▪ Membran basal ▪ Lapisan dalam kapsula Bowman

Fisiologi Pembentukan Urin �Filtrasi (cont. ) Lapisan tersebut berfungsi sebagai saringan yang meloloskan air

Fisiologi Pembentukan Urin �Filtrasi (cont. ) Lapisan tersebut berfungsi sebagai saringan yang meloloskan air dan zat-zat terlarut berukuran molekul kecil ▪ Glukosa, asam amino, Na+, K+, Cl-, bikarbonat, urea, dan garam lain Rata-rata terbentuk 125 m. L filtrat per menit (pada perempuan 110 m. L/menit) secara kolektif dari seluruh glomerulus. Kira-kira 180 L/hari

Fisiologi Pembentukan Urin �Reabsorpsi Perpindahan selektif bahan-bahan yang masih berguna dari bagian dalam tubulus

Fisiologi Pembentukan Urin �Reabsorpsi Perpindahan selektif bahan-bahan yang masih berguna dari bagian dalam tubulus ke dalam darah. Hasilnya disebut urin sekunder Terjadi di tubulus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal Dari 180 L filtrat, 99 % (178, 5 L) direabsorpsi kembali, sisanya tetap pada tubulus

Fisiologi Pembentukan Urin �Reabsorpsi (cont. ) Tubulus Kontortus Proksimal Tubulus Kontortus Distal • 67

Fisiologi Pembentukan Urin �Reabsorpsi (cont. ) Tubulus Kontortus Proksimal Tubulus Kontortus Distal • 67 % Na+ yang terfiltrasi akan direabsorpsi secara aktif; Cl- mengikuti secara pasif • Semua glukosa dan asam amino akan direabsorpsi oleh transpor aktif sekunder • PO 43 - dan elektrolit lain direabsorpsi dalam jumlah bervariasi • 65 % H 2 O direabsorpsi secara osmotis • 50 % urea direabsorpsi secara pasif • Hampir semua K+ direabsorpsi • Reabsorpsi Na+ dengan tingkat bervariasi, dikontrol oleh aldosteron • Reabsorpsi H 2 O dengan tingkat bervariasi, dikontrol oleh vasopresin

Fisiologi Pembentukan Urin �Augmentasi Penambahan zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh ke dalam tubulus

Fisiologi Pembentukan Urin �Augmentasi Penambahan zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh ke dalam tubulus kontortus distal. Hasilnya adalah urin sebenarnya Zat sisa yang dikeluarkan dari pembuluh darah kapiler: H+, K+, NH 3, dan kreatinin

Biokimia Urin �Urin dibentuk di ginjal dengan melewati tahap-tahap pembentukan urin �Sifat normal urin

Biokimia Urin �Urin dibentuk di ginjal dengan melewati tahap-tahap pembentukan urin �Sifat normal urin Volume: 800 - 2500 m. L/hari Berat jenis: 1, 003 - 1, 030 p. H: asam dengan p. H rata-rata 6 (interval 4, 7 - 8) Warna: kuning pucat atau kuning, mengandung zat warna urokrom, urobilin, dan hematoporfirin

Biokimia Urin KANDUNGAN NORMAL URIN KANDUNGAN ABNORMAL URIN � Kreatinin � Ureum � Asam

Biokimia Urin KANDUNGAN NORMAL URIN KANDUNGAN ABNORMAL URIN � Kreatinin � Ureum � Asam urat � Urobilinogen � Amonia � Asam amino � Klorida � Sulfat � Fosfat � Oksalat � Mineral � Vitamin, enzim, hormon � Glukosa, fruktosa, galaktosa � Protein � Bilirubin � Hemoglobin � Benda keton � Darah � Porfirin

Biokimia Urin �Ginjal memegang peranan dalam menjaga homeostasis tubuh >>> pengaturan kesetimbangan asam-basa darah

Biokimia Urin �Ginjal memegang peranan dalam menjaga homeostasis tubuh >>> pengaturan kesetimbangan asam-basa darah Ginjal menyesuaikan pengeluaran H+ dan HCO 3 - dengan p. H darah

Kontrol Persarafan Sistem Urinarius �Berkemih >>> proses pengosongan vesica urinaria bila sudah terisi penuh

Kontrol Persarafan Sistem Urinarius �Berkemih >>> proses pengosongan vesica urinaria bila sudah terisi penuh Vesica urinaria terus-menerus terisi sampai tegangan di dindingnya meningkat mencapai nilai ambang Muncul refleks berkemih yang berusaha mengosongkan vesica urinaria. Atau, jika ini gagal, setidaknya akan menimbulkan kesadaran akan keinginan untuk berkemih

Kontrol Persarafan Sistem Urinarius �Refleks berkemih Vesica urinaria terisi mencapai ambang batas >> reseptor

Kontrol Persarafan Sistem Urinarius �Refleks berkemih Vesica urinaria terisi mencapai ambang batas >> reseptor regang aktif >> medula spinalis >> merangsang saraf parasimpatis vesica urinaria dan menghambat neuron motorik sfingter eksternus Rangsangan saraf parasimpatis menyebabkan vesica urinaria berkontraksi Sfingter eksternus melemas akibat neuron motoriknya dihambat Kedua sfingter terbuka + gaya kontraksi vesica urinaria = urin keluar

Embriologi Sistem Urinarius �Pembentukan ginjal dan salurannya Ada 3 pembentuk ginjal saat organogenesis: ▪

Embriologi Sistem Urinarius �Pembentukan ginjal dan salurannya Ada 3 pembentuk ginjal saat organogenesis: ▪ Pronefros, akan hilang pada akhir minggu ke-4 ▪ Mesonefros, membentuk simpai Bowman dan korpuskulum renalis. Pada pertengahan bulan ke-2, mesonefros membentuk gonad dan rigi urogenital ▪ Metanefros, cikal-bakal ginjal Tunas ureter membentuk pelvis renalis yang bercabang banyak menjadi kaliks mayor, kaliks minor, dan saluran pengumpul Ujung saluran glomerulus bertemu dengan glomerulus, membentuk t. kontortus proksimal, ansa Henle, dan t. kontortus distal

Embriologi Sistem Urinarius �Pembentukan vesica urinaria Vesica urinaria terbentuk dari sinus urogenital yang terdiri

Embriologi Sistem Urinarius �Pembentukan vesica urinaria Vesica urinaria terbentuk dari sinus urogenital yang terdiri dari 3 bagian ▪ Bagian atas membentuk vesica urinaria ▪ Bagian selanjutnya membentuk sinus urogenitalis bagian panggul ▪ Bagian terakhir membentuk sinus urogenitalis bagian penis

Embriologi Sistem Urinarius �Pembentukan uretra Uretra terbentuk dari endoderm (bagian epitel) dan mesoderm spanknik

Embriologi Sistem Urinarius �Pembentukan uretra Uretra terbentuk dari endoderm (bagian epitel) dan mesoderm spanknik (bagian jaringan penyambung dan otot polos) Akhir bulan ke-3, epitel uretra menonjol keluar ▪ Pada laki-laki membentuk kelenjar prostat ▪ Pada perempuan membentuk kelenjar uretra dan parauretra

Embriologi Sistem Genitalia �Pembentukan gonad, ductus genitalis, dan genital eksterna primitif (indiferen) Gonad primitif

Embriologi Sistem Genitalia �Pembentukan gonad, ductus genitalis, dan genital eksterna primitif (indiferen) Gonad primitif dibentuk oleh rigi gonad. Pada minggu ke-6 setelah pembuahan, sel-sel benih primordial datang dan mencapai gonad Ductus genitalis primitif terbentuk dari ductus mesonefros dan ductus paramesonefros Genitalia eksterna primitif terbentuk dari sel-sel mesenkim yang bermigrasi ke daerah kloaka pada minggu ke-3

Embriologi Sistem Genitalia �Pembentukan sistem genitalis pria Pembentukan testis ▪ Kromosom Y pada embrio

Embriologi Sistem Genitalia �Pembentukan sistem genitalis pria Pembentukan testis ▪ Kromosom Y pada embrio mengubah gonad primitif menjadi testis ▪ Pada akhir bulan ke-2, testis lebih turun (diduga akibat perkembangan organ-organ abdomen mendorong testis ke bawah) Pembentukan ductus genitalis ▪ Terbentuk dari ductus mesonefros (ductus paramesonefros menghilang)

Embriologi Sistem Genitalia �Pembentukan sistem genitalis pria Pembentukan genital eksternal (penis) ▪ Pembentukan penis

Embriologi Sistem Genitalia �Pembentukan sistem genitalis pria Pembentukan genital eksternal (penis) ▪ Pembentukan penis >> pemanjangan tuberkulum genital di bawah pengaruh hormon androgen

Embriologi Sistem Genitalia �Pembentukan sistem genitalis wanita Pembentukan ovarium ▪ Sel gonad berkembang pesat

Embriologi Sistem Genitalia �Pembentukan sistem genitalis wanita Pembentukan ovarium ▪ Sel gonad berkembang pesat di bagian korteks membentuk korda korteks ▪ Bagian medula nya hilang, digantikan oleh medula ovarium ▪ Pada bulan ke-4 telah terdapat oogonia dan sel folikuler pada ovarium ▪ Ovarium menjadi sedikit lebih turun hingga terletak di bawah tepi pelvis sejati

Embriologi Sistem Genitalia �Pembentukan sistem genitalis wanita Pembentukan ductus genitalis dan vagina ▪ Ductus

Embriologi Sistem Genitalia �Pembentukan sistem genitalis wanita Pembentukan ductus genitalis dan vagina ▪ Ductus paramesonefros berkembang menjadi ductus genitalis Pembentukan genital eksterna ▪ Tuberkulum genital primitif sedikit memanjang membentuk klitoris ▪ Lipatan uretra tetap terbuka membentuk labium minus ▪ Tonjol kelamin membesar dan membentuk labium mayus ▪ Alur urogenital terbuka membentuk vestibulum

Pleno Modul 2 Sistem Urogenital SESI PERTANYAAN Fakultas Kedokteran Universitas Riau 2011

Pleno Modul 2 Sistem Urogenital SESI PERTANYAAN Fakultas Kedokteran Universitas Riau 2011

Pertanyaan �Kelompok 1 Kenapa pada saat mictie kita tidak bisa lagi menahan keluarnya urin,

Pertanyaan �Kelompok 1 Kenapa pada saat mictie kita tidak bisa lagi menahan keluarnya urin, sementara pada saat sebelum mulai mictie kita masih bisa menahannya? ▪ Ketika urin keluar, sfingter eksternus sudah terbuka dan tidak dapat menutup lagi karena tidak bisa menahan tekanan kontraksi VU ▪ Kita dapat menahan karena sfingter eksternus dipersarafi saraf volunter

Pertanyaan �Kelompok 2 Pada proses embryogenesis metanerfos tampak pada minggu ke-5. Kapan ginjal dapat

Pertanyaan �Kelompok 2 Pada proses embryogenesis metanerfos tampak pada minggu ke-5. Kapan ginjal dapat terbentuk sempurna dan berfungsi dengan baik? ▪ Pada minggu ke-9, janin sudah bisa berkemih, tetapi ur

Pertanyaan �Kelompok 2 Apakah pada saat kita berolahraga dan mengeluarkan keringat dapat mempengaruhi proses

Pertanyaan �Kelompok 2 Apakah pada saat kita berolahraga dan mengeluarkan keringat dapat mempengaruhi proses pembentukan urin? Jelaskan mekanismenya. ▪ Olahraga >> suhu tubuh meningkat >> kulit berfungsi >> keluar keringat >> volume urin berkurang ▪ Olahraga tidak mempengaruhi proses pembentukan urin

Pertanyaan �Kelompok 3 Kadang kala sehabis berkemih, tanpa disadari kita melakukan gerakan menggetarkan badan.

Pertanyaan �Kelompok 3 Kadang kala sehabis berkemih, tanpa disadari kita melakukan gerakan menggetarkan badan. Proses apakah itu dan bagaimana mekanisme terjadinya? ▪ Refleks menggetarkan badan merupakan refleks berkemih, disebabkan oleh m. detrussor

�Pakar Ketika terjadi peralihan penggunaan saraf simpatis dan parasimpatis, selalu terjadi kontraksi -relaksasi-kontraksi-relaksasi. .

�Pakar Ketika terjadi peralihan penggunaan saraf simpatis dan parasimpatis, selalu terjadi kontraksi -relaksasi-kontraksi-relaksasi. . . sehingga kelihatan seperti bergetar

Pertanyaan �Kelompok 4 Bagaimana pengaruh air yang kita minum terhadap kerja ginjal? Mengapa kita

Pertanyaan �Kelompok 4 Bagaimana pengaruh air yang kita minum terhadap kerja ginjal? Mengapa kita dianjurkan banyak minum air supaya menghindari kerusakan pada ginjal?

Pertanyaan �Kelompok 4 Dalam proses reabsorbsi air di tubulus kontortus distal, dibutuhkan peran ADH

Pertanyaan �Kelompok 4 Dalam proses reabsorbsi air di tubulus kontortus distal, dibutuhkan peran ADH (anti diuretik hormon), bagaimana mekanisme kerja hormon ini secara normal? Apa yang dirangsang oleh hormon ini dalam proses reabsorbsi, dan faktor apa saja yang mempengaruhi kerja hormon ini?

Pertanyaan �Kelompok 5 Seperti diketahui bahwa aktivitas hormon aldosteron berperan dalam reabrsobsi ion Na+

Pertanyaan �Kelompok 5 Seperti diketahui bahwa aktivitas hormon aldosteron berperan dalam reabrsobsi ion Na+ di tubulus distal dan koligentes dgn tujuan untuk menstabilkan jumlah H 2 O dlm tubuh, tetapi mengapa tidak hormon vasopresin (ADH) sendiri saja yang bertugas mereabsorbsi H 2 O tersebut? Jelaskan bagaimana kedua hormon tersebut dapat bekerja sama dan jelaskan pula perbedaan masing-masing mereka. ▪ Hormon ADH bekerja secara spesifik ▪ ADH berfungsi meningkatkan permeabilitas tubulus terhadap air

Pertanyaan �Kelompok 6 Bagaimana mekanisme terjadinya vasokontriksi atau peningkatan tekanan darah oleh hormon angiotensin

Pertanyaan �Kelompok 6 Bagaimana mekanisme terjadinya vasokontriksi atau peningkatan tekanan darah oleh hormon angiotensin II?

Pertanyaan �Kelompok 7 Mengapa produksi urin meningkat ketika seseorang meminum kopi? Jelaskan mekanismenya secara

Pertanyaan �Kelompok 7 Mengapa produksi urin meningkat ketika seseorang meminum kopi? Jelaskan mekanismenya secara fisiologis. ▪ Kopi mengandung kafein (mengandung DH) >> menghambat ADH ▪ Kopi juga mengandung xantin (efek diuretik)

Pertanyaan �Kelompok 8 Salah satu kandungan normal dari urin adalah asam amino. Tetapi, semua

Pertanyaan �Kelompok 8 Salah satu kandungan normal dari urin adalah asam amino. Tetapi, semua asam amino telah direabsorpsi di tubulus kontortus proksimal. Bagaimana hal ini bisa terjadi? ▪ Asam amino yang dibutuhkan direabsorpsi, yang tidak berguna lagi dikeluarkan

Pertanyaan �Kelompok 9 Kita tahu bahwa ginjal memiliki fungsi pengaturan kesetimbangan asam-basa. Lalu, bisakah

Pertanyaan �Kelompok 9 Kita tahu bahwa ginjal memiliki fungsi pengaturan kesetimbangan asam-basa. Lalu, bisakah anda jelaskan bagaimana ginjal dan paru-paru bekerja sama dalam proses pengaturan kesetimbangan asam dan basa dalam tubuh?

Pertanyaan �Kelompok 9 Bagimana peranan ekskresi fosfat dan sekresi NH 3 dalam proses ekskresi

Pertanyaan �Kelompok 9 Bagimana peranan ekskresi fosfat dan sekresi NH 3 dalam proses ekskresi asam oleh ginjal?

Pertanyaan �Kelompok 10 Bila tubuh kekurangan cairan, kita akan merasa haus. Bagaimana mekanisme haus

Pertanyaan �Kelompok 10 Bila tubuh kekurangan cairan, kita akan merasa haus. Bagaimana mekanisme haus ini terjadi? ▪ Dipengaruhi oleh saraf di hipotalamus

Pleno Modul 2 Sistem Urogenital SEKIAN TERIMA KASIH Fakultas Kedokteran Universitas Riau 2011

Pleno Modul 2 Sistem Urogenital SEKIAN TERIMA KASIH Fakultas Kedokteran Universitas Riau 2011